Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Supriyan
"ABSTRAK
Bendung selain digunakan sebagai bangunan utama pada irigasi juga dapat digunakan sebagai bangunan utama pada proyek PLTM, dimana fungsi bendung disini adalah untuk meninggikan muka air sehingga diperoleh tinggi jatuh air yang diharapkan. Selain itu juga sebagai tempat pengambilan debit air yang diandalkan untuk mendapatkan daya atau energi yang sesuai dengan kriteria PLTM.
Melihat peranan bendung pada PLTM Puruk Cahu ini sangat besar, penulis mencoba menganalisa kembali baik hidrologinya maupun disain bendungannya.
Dalam melakukan analisa atau perhitungan, penulis mencoba menggunakan beberapa buku rujukan dengan harapan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan masukan.
Dari hasil analisa ternyata adanya perbedaan yang cukup mencolok, terutama pada debit banjur rencana dan debit andalan rencana yang dalam hal ini kaitanya dengan stabilitas bangunan (disain bendug) dan daya atau energi yang dihasilkan.
Kesimpulan yang cukup penting disini, perlunya adanya suatu penjelasan atau batasan yang jelas penggunaan metode yang digunakan baik untuk analisa debit banjir rencana ataupun untuk debit andalan rencana, sehingga hasil yang diperoleh mempunyai tingkat kegagalan yang sangat kecil.

"
1996
S35538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghoriyus Sofi Kusuma
"Bendung Pasar Baru merupakan bendung yang berfungsi sebagai pengatur tinggi muka air dan pengendali banjir yang berlokasi di Tangerang, Banten, dan masuk ke dalam DAS Cisadane. Pada hulu bendung, terdapat pengendapan material sedimen. Penanganan sedimen diperlukan karena apabila dibiarkan mengendap, akan menganggu pemanfaatan air sungai seperti untuk kebutuhan pabrik, instansi, maupun fasilitas umum. Untuk menangani sedimen, diperlukan prediksi potensi volume endapan sungai dan efeknya terhadap elevasi dasar sungai yang mampu diprediksi oleh permodelan HEC-RAS dengan mempertimbangkan laju sedimen pada sungai. Hasil yang diperoleh adalah sedimen yang terangkut pada sungai Cisadane pada hulu Bendung Pasar Baru memiliki konsentrasi antara 18.5-22.8 mg/L, volume endapan yang berpotensi dihasilkan pada area hulu bendung sejauh 300 m adalah 36620 m3, elevasi dasar sungai berpotensi mengalami kenaikkan antara 0.42 hingga 3.30 m, dengan penanganan sedimen yang dibutuhkan berupa pengangkutan mekanik dengan menggunakan excavator serta pengangkutan material sedimen ke area khusus pembuangan dengan perkiraan harga penanganan sebesar Rp1 849 382 000.

Pasar Baru Weir is that weir used for water level control and flood control which located in Tangerang, Banten, and belong to Cisadane Watershed. Upon the uptream of the weir, there are sediment deposition. Sediment is needed to be handled because if it left unhandled, it will interfere the use of river water such as factory need, instance need, and public facility. To overcome sediment deposition, it's needed to predict the volume of sediment deposition and its effect on river bed elevation which can be predicted by HEC-RAS model with consideration of the sediment concentration. The result is the sediment transported from the upstream has concentration from 18.5-22.8 mg/L, potential sediment deposition volume in the upstream is 36620 m3, potential of river bed elevation change from 0.42 m to 3.30 m, with the sediment handled by mechanical excavation with excavator and also transporting the sediment material into special area for dumping with cost estimation of Rp1 849 382 000"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang S. Soewaeli
"Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadaneatau Bendung Pintu Air Sepuluh berlokasi di Kelurahan Koangjaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang. Bendung yang membentang sepanjang 110 meter di Kali Cisadane ini merupakan warisan kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1923 dengan tujuan mengatur aliran sungai Cisadane untuk keperluan irigasi kota Tangerang. Upaya untuk monitoring kondisi aktual bendung dan sekitarnya dilakukan penqukuran Ground Penetrating Radar (CPR) atau Ceoradar untuk mengetahui kondisi dan karakteristik dibawah permukaan tanah. Pada dasarnya CPR bekerja dengan memanfaatkan pemantulan sinyal, pengolahan data dilakukan menggunakan software RADAN (RAdar Data ANalyzer) dan pada instalasi alat Georadar, digunakan antena 100 MHz. Hasil pengukuran georadar memperlihatkan anomali pada pertemuan struktur bendung dengan batas timbunan tanah aslinya. Pada lintasan arah memanjang dan melintang, variasi intensitas tidak menunjukkan kontras yang ekstrim di tubuh bendung. Tidak adanya perbedaan amplitudo menqindikasikan tidak adanya perbedaan kepadatan, artinya kondisi bawah permukaan bendung relatif homogen. Terdapat indikasi rembesan pada lintasanyang merupakan perpanjangan dari lintasan memanjang di kedalaman antara 14 m - 22 m. Anomali ini, perlu diyakinkan dengan melakukan pengujian berupa pengeboran atau pengukuran lainnya."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Lestari
"Penelitian ini telah dilakukan untuk mengetahui peluang revitalisasi pengelolaan bendung dalam rangka untuk menjawab tantangan kebutuhan energi Iistrik baik kondisi saat ini maupun pada masa yang akan datang. Lokasi penelitian, sebagai percontohan, adalah pada pengelolaan Bendung Perjaya di ruas Sungai Komering, Propinsi Sumatera Selatan, dengan mengacu pada data rekaman operasional Bendung Perjaya dari tahun 2000 sampai 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode utama, yaitu analisis statistik/matemotik dan analisis dengan bantuan uji model fisiko Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Bendung Perjaya masih mempunyai sisa air yang melimpas dari mercu ke hilir dengan rata-rata debit antara 25,54 m3/s sampai 1079,17 m3/s.Airsisa tersebut mempunyai potensi daya PL TM/PL TA sebesar 31.576,00 Gwh per tahun dengan memanfaatkan bangunan pembangkit Iistrik. Bangunan pembangkit Iistrik ini dapat dibangun dengan memanfaatkan/memodifikasi bangunanyang ada tanpa mengganggu operasional bendung yang ada saat ini, tidak mengganggu kapasitas Iimpas banjir, dan tidak membawa dampak yang membahayakan Iingkungan sungai di hilir bendung."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoga Mandala Putra
"Jembatan Curug Klari merupakan bagian dari Sistem Jaringan Jalan Kabupaten dengan status Jalan Kabupaten, dimana jalan ini selain merupakan akses menuju Objek Vital Nasional Bendung Curug Klari, juga menjadi bagian dari Sistem Jaringan Jalan yang menghubungkan antara Rencana Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan menuju Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated (Tol MBZ) Jembatan ini direncanakan akan mempunyai 3 bentang struktur atas yang terdiri dari struktur Pile Slab untuk jalan pendekat masing masing sepanjang 40 meter dan bentang utama menggunakan rangka baja tipe A sepanjang 80 meter sedangkan pada struktur bawah jembatan terdapat pilar dan abutmen yang direncanakan menggunakan tiang pancang kedalaman 26 meter diameter 600 mm dengan konfigurasi 2 baris x 6 tiang untuk abutment sedangkan untuk pilar jembatan adalah tiang pancang kedalaman 26 meter diameter 800 mm dengan konfigurasi 5 baris x 6 tiang. Dari hasil tinjauan proses desain jembatan curug klari yang dimulai dari survey pendahuluan, analisis perencanaan struktural, pemilihan material serta penentuan metode konstruksi semua telah memenuhi peraturan serta pedoman yang berlaku selain itu proses desain ini telah dilakukan identifikasi terhadap tantangan-tantangan yang ada dilapangan baik sisi Teknis, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) dan Sosial serta telah menerapkan profesionalisme dalam kegiatan perancangan atau desain sesuai dengan 6 (enam) prinsip dasar dalam Kode Etik Insinyur dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap profesi keinsinyuran.

Curug Klari Bridge is part of the Road Network System and holds the administrative status of a Regency/Municipality Road, in which this road not only serves as access to the National Vital Object of the Curug Klari Weir but also forms part of the road network system connecting the planned Jakarta-Cikampek Selatan Toll Road to the Pantura National Road in West Java, the Jakarta-Cikampek Toll Road, and the Jakarta-Cikampek Elevated Toll Road (MBZ Toll Road). The Bridge is planned to have 3 main upper structure which consisting of Bridge Approach Using Pile Slab each 40 meters long and a main span using Steel Framed Type A 80 meters long, while the Substructures of the bridges including Abutments designed with 26 meter deep spun piles diameters 600 mm configured in 2 rows x 6 piles and the Piers designed with 26 meter deep spun piles diameters 800 mm configured in 2 rows x 6 piles From the results of the review of the design process of curug klari bridge starting from the preliminary survey, structural design analysis, material selection and construction methods all have fulfilled the applicable regulations and guidelines additionally this design process has identified the challenges that exist in the field both in terms of technical aspects, health, occupational safety and environmental protection (K3LL) aspects and social aspects all has applied professionalism in design or design activities in accordance with 6 (six) basic principles in the Engineer's Code of Ethics with the aim of increasing public trust in the engineering profession. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library