Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vergian Vico Sukarno
"Karya sastra adalah karya fiksi yang bersifat imajinatif sekaligus ekspresi imajinasi pengarangnya. Karya sastra yang akan diteliti adalah novel berjudul Belenggu karya Armijn Pane. Novel ini dipilih karena memuat hal yang menarik untuk dibicarakan, yaitu tokoh Sukartono yang memiliki karakter bertentangan. Hal ini membuat Sukartono menjadi tokoh yang kompleks di dalam novel Belenggu karya Armijn Pane. Penelitian ini akan memaparkan karakter tokoh utama yang terdapat dalam novel Belenggu, yaitu Sukartono (Tono). Analisis dilakukan menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan intrinsik, khususnya tokoh dan penokohan. Menggunakan teknik dramatik pelukisan tokoh oleh Burhan Nurgiyantoro yaitu teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa Sukartono memiliki karakter positif yaitu peduli, tanggung jawab, haus akan ilmu, tidak emosional, lemah lembut, tetapi juga memiliki beberapa karakter negatif yang bertentangan dengan karakter positifnya yaitu pembohong, egois, kurang komunikatif, dan workaholic.
Literary works are fictional works that are imaginative as well as expressions of the author's imagination. This novel was chosen because it contains interesting things to talk about, namely the character of Sukartono who has conflicting characters. This makes Sukartono a complex character in the novel Belenggu by Armijn Pane. This research will explain the character of the main character in the novel Fetter, namely Sukartono (Tono). The analysis was carried out using a descriptive methodology with an intrinsic approach, especially characters and characterization. Using dramatic techniques of character painting by Burhan Nurgiyantoro, namely conversation techniques, behavior techniques, mind and feeling techniques, consciousness flow techniques, character reaction techniques, reaction techniques of other characters, background painting techniques, and physical painting techniques. Based on data analysis, it was found that Sukartono had positive characters, namely caring, responsible, thirsty for knowledge, not emotional, gentle, but also had several negative characters that were contrary to his positive characters, namely liars, selfish, less communicative, and workaholic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Auly Nona Bunga Evelyn Bias Iswara
"Potret perempuan dalam memerdekakan hak-haknya di lingkungan kerja merupakan hal yang esensial untuk dikaji. Fenomena tersebut secara eksplisit dipaparkan Woro Januarti dalam Novel Di Balik Dinding Penampungan. Penelitian ini berisi gambaran perjuangan buruh migran perempuan yang selalu dimarginalkan secara sosial, ekonomi, dan budaya, menjadi objek seksual, serta mendapatkan perlakuan kasar oleh atasan mereka. Novel tersebut dipilih sebagai korpus penelitian karena memiliki kekhususan penggambaran cerita yang ditunjukkan tokoh utama dengan menggunakan budaya Jawa sebagai alat untuk memperjuangkan hak dan harga diri perempuan migran. Dalam hal ini, keharusan buruh migran perempuan untuk memotong rambutnya seperti laki-laki dan hilangnya kemaskulinan tokoh laki-laki yang memiliki otoritas kuasa sebagai wujud resistensi perempuan. Dengan demikian, perempuan memiliki peluang untuk memperoleh kekuasaan dengan memasuki wilayah laki-laki di ranah pekerjaan dengan menerima legitimasi fungsi domestik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural yang memfokuskan pada penokohan dengan metode close reading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan di ranah pekerjaan dapat disebabkan beberapa faktor, seperti latar belakang pendidikan, keterampilan, dan kecantikan sehingga menyebabkan hadirnya pemerkosaan, penghinaan, marginalisasi, dan kekerasan fisik yang tidak manusiawi. Hasil yang ditemukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami posisi perempuan untuk memerdekakan haknya sebagai subjek perubahan.

The portrait of women in liberating their rights in the work environment is an essential thing to study. This phenomenon is explicitly described by Woro Januarti in the Novel Behind the Walls of Shelters. This research contains an overview of the struggles of female migrant workers who are always marginalized socially, economically, and culturally, become sexual objects, and receive harsh treatment by their superiors. The novel was chosen as the research corpus because it has the specificity of depicting the story shown by the main character by using Javanese culture as a tool to fight for the rights and dignity of migrant women. In this case, the necessity of female migrant workers to cut their hair like men and the loss of masculinity of some male figures who have power as a form of women’s resistance. Thus, women have the opportunity to gain power by entering the realm of men in the realm of work by accepting the legitimacy of the domestic function. The approach used is a structural approach that focuses on characterizations using the close reading method. The results of the study show that discrimination against women in the field of work can be caused by several factors, such as educational background, skills, and beauty, causing rape, humiliation, marginalization, and inhumane physical violence. It is hoped that the results found will be useful for readers in understanding the position of women to liberate their rights as subjects of change."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library