Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarandria
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas Cognitive Behavioural Therapy (CBT) dalam meningkatkan Self Esteem dewasa muda. Subjek penelitian berjumlah tiga orang, dewasa muda (19-30 tahun), dan memiliki self esteem yang rendah berdasarkan skor Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) dan Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI). Hasil penelitian menunjukkan intervensi Cognitive Behavioural Therapy (CBT) terbukti efektif dalam meningkatkan self esteem pada dewasa muda. Ketiga partisipan menunjukkan peningkatan pada skor RSES dan CSEI pada post-test. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa partisipan merasakan manfaat yang positif dengan mengikuti program intervensi.

The objective of this research is to test the effectiveness of Cognitive Behavioural Therapy (CBT) in raising self esteem on young adults. The subjects are three persons, young adult (19-30 years old), and have low self esteem based on Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) and Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI). Result of this research shows that Cognitive Behavioural Therapy (CBT) intervention program proved to be effective in raising self esteem on young adults. The post-test indicates that the three subjects had improvement in score for RSES and CSEI. Interview result also shows that the subjects benefited from this intervention program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Alfonsa Batmanlussy
"Pendahuluan: Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa yang mempengaruhi aspek pikiran, perasaan dan perilaku seorang individu dan dapat ditandai dengan gejala positif maupun negatif sehingga menyebabkan individu mengalami kesulitan dalam menilai dan mendefinisikan realita. Prevalensi orang dengan skizofrenia di Sulawesi Utara berada di angka 0,19% atau 1 per 1000 penduduk. Gejala skizofrenia terbagi dua yaitu gejala positif dan negatif, salah satu gejala negatif adalah defisit perawatan diri. Dampak yang ditimbulkan oleh defisit perawatan diri dapat berupa gangguan fisik, gangguan dalam menjalani kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta gangguan pada aspek psikososial. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi masalah defisit perawatan diri pada pasien dan juga memberikan pengetahuan bagi keluarga tentang cara merawat pasien defisit perawatan diri. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi perilaku, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif terhadap gejala defisit perawatan diri, kemampuan pasien melakukan perawatan diri, dan kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit perawatan diri. Metode: Menggunakan desain penelitian Quasy experiment pre-post with control group yang dianalisis menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian menunjukkan penurunan gejala defisit perawatan diri, peningkatan kemampuan pasien dalam merawat diri, dan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit perawatan diri. Rekomendasi: Tindakan keperawatan ners, terapi perilaku, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif direkomendasikan sebagai upaya untuk menurunkan gejala defisit perawatan diri pada pasien, meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri, dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat pasien.

Introduction: Schizophrenia is a mental illness that affects the thoughts, feelings and behaviour of an individual and can be characterised by both positive and negative symptoms that cause individuals to experience difficulties in assessing and defining reality. The prevalence of people with schizophrenia in North Sulawesi is 0.19% or 1 per 1000 population. Symptoms of schizophrenia are divided into two positive and negative symptoms, one of the negative symptoms is self-care deficit. The impact caused by self-care deficits can be physical impairment, impairment in living personal and work life, as well as impairment in psychosocial aspects. Therefore, action is needed to overcome the problem of self-care deficits in patients and also provide knowledge for families on how to care for patients with self-care deficits. Aims: To determine the effect of nursing standard, behavioural therapy, family psychoeducation, and supportive therapy on symptoms of self-care deficits, the ability of patients to perform self-care, and family's ability to care for patients with self-care deficits. Methods: Using Quasy experiment pre-post with control group research design which was analysed using univariate and bivariate analyses. Results: The study showed a decrease in symptoms of self-care deficits, an increase in the patient's ability to care for themselves, and an increase in the family's ability to care for patients with self-care deficits. Recommendations: Standard nursing intervention, behavioural therapy, family psychoeducation, and supportive therapy are recommended as an effort to reduce symptoms of self-care deficits in patients, improve patients' ability to perform self-care, and improve family's ability to care for patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library