Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Wuly Paramitha
"Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena memiliki insidens dan mortalitas yang tinggi. Hampir semua diare akut secara umum dapat dianggap karena infeksi bakteri dan yang paling sering menimbulkan diare adalah infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui tangan atau alat-alat seperti botol, dot, termometer dan peralatan makan yang tercemar oleh tinja dari pada penderita atau carrier. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu pengguna botol susu dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Kayuringin Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi tahun 2008. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita pengguna botol susu di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sebanyak 160 sampel. Dari hasil penelitian perilaku ibu yang dibagi menjadi penyucian dan penyiapan botol susu didapatkan bahwa tidak ada hubungan perilaku penyucian dan penyiapan botol dengan keberadaan E. coli, hal ini diperkirakan karena terdapat sebab lain yang mempengaruhi terjadinya diare seperti faktor kesehatan lingkungan dan individu (higiene), faktor sosial budaya, faktor gizi, dan faktor sosial.

Diarrheal disease is still one of the major diseases in public health problems in Indonesia because of its high incidence and mortality. Almost all cases of acute diarrhea are caused by bacterial infection, the most frequent of which is diarrhea, an infection of the bacterium Escherichia coli (E. coli). These bacteria enter the human body through the hands or through tools such as bottles, pacifiers, thermometers and eating utensils contaminated by the feces of patients or carriers. The purpose of this study is to determine the correlation between the conduct of mothers as users of milk bottles for their infants in Sub-District Kayuringin South Bekasi Jaya, Bekasi District in 2008. A total of 160 persons made up the sample of mothers who participated in this study, which centered on the ways in which the bottles used for the infants were cleaned and the milk prepared. The results of the study showed that there was no correlation between the conduct of the mothers and the presence of E. coli. The result of the study implies that there are other factors that may be leading to the occurrence of diarrhea, such as environmental and individual health factors, specifically those related to hygiene, socio-cultural factors, nutritional factors, and social factors."
[Place of publication not identified]: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Jakarta, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Suci Al-yani
"Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. Komposisi ASI sangat sempurna dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan proporsi yang seimbang. Pemberian ASI secara ekslusif dapat menekan angka kematian bayi (AKB) yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut UNICEF (2007), rata-rata cakupan ASI ekslusif di dunia masih rendah yaitu 38%. Di Indonesia saat ini perilaku pemberian ASI ekslusif belum seperti yang diharapkan bahkan mengalami penurunan (32%). Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian cakupan ASI ekslusif masih rendah yaitu 57,5% pada tahun 2009. Cipondoh merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Tangerang yang memiliki cakupan ASI ekslusif yang rendah yaitu sebesar 67% di tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja puskesmas Cipondoh kota Tangerang tahun 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dimana analisa tersebut untuk melihat distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baru sebagian kecil (30,3%) ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari enam variabel yang diteliti didapatkan bahwa ada dua faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, yaitu paritas dan pengetahuan responden. Hal ini memperlihatkan bahwa paritas dan pengetahuan responden yang tinggi bisa merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Sedangkan variabel umur, pendidikan, pekerjan dan sikap responden tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan adanya kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam bentuk peraturan yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, adanya kerjasama lintas sektoral antara puskesmas Cipondoh dengan Kantor Urusan Agama setempat untuk memasukkan materi IMD dan ASI eksklusif dalam penyuluhan pranikah bagi pasangan calon pengantin (mengingat paritas dan pengetahuan ibu berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif), pada penelitian selanjutnya, untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan) dengan pemberian ASI eksklusif ini dilakukan dengan desain pengambilan sampel secara purposive.

Breast-feeding for the infant is the best way to enhance human resources quality of a country. Milk breast composition and proportion are perfect and contains all the nutrition needed by infant. Exclusive breast-feeding can reduce infant mortality rate which is one indicator of community health status. According to UNICEF research in 2007, exclusive breast-feeding around the world was still low, only 38%. Indonesia rate was around 32%, much lower than world rate. Tangerang City rate in 2009 was around 57,5%. Cipondoh, as one sub-district in Tangerang, had exclusive breast-feeding rate around 67%. The purpose of this research is to determine the effect of mother characteristic and the treatment of exclusive breast-feeding in Cipondoh clinic community working area, Tangerang City in 2011.
This is a descriptive research with cross sectional design and involving 109 sample respondents. Univariat analysis, to determine frequency of distribution, and bivariat analysis, to determine the differences of proportion and correlation among variables, are used in the research, along with Chi Square test.
The result of this research shows that only few mothers, around 30,3% who give exclusive breast-feeding to their infant. From 6 variables included in hypothesis, there are only 2 variable which affected the exclusive breast-feeding behavior, which are paritas (number of children) and respondent knowledge. The result shows that the high paritas and the better knowledge of respondent are the main factors that could change the behavior. Whereas another variables, age, education, job and attitude, had no significant effect to the exclusive breastfeeding behavior.
It is expected that the Government of Tangerang City apply regulations that support mothers to give exclusive breast-feeding to their infant, cross-sector cooperation between Cipondoh clinic community and office of religious affairs in the area to include the early initiation of breast-feeding and exclusive breastfeeding in pre-married counseling for the couple. It is also expected for the next research to find the correlation of mother characteristic (age, education and job) and exclusive breast-feeding using purposive sample taking design.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mawarni
"Tujuan penelitian ini untuk mencari perbedaan perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja berdasarkan status perencanaan kehamilannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain komparatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dengan rentang usia 16 hingga 22 tahun yang telah memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan. Penilaian perilaku challenging dilakukan berdasarkan skala Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan yang direncanakan dan kehamilan di luar pernikahan t(58) = 1,310, p < 0,195.

The aim of this study was to find differences of challenging behavior in mother-child interaction between adolescent mother based on pregnancy intentions. This study used a quantitative comparative design. The participants were women with an age range 16 to 22 years who have had children aged 12 to 36 months. Behavioral assessment is done based on the scale of challenging behavior in Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). The result of this study found that there wasn’t significant differences in challenging behavior of mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregancy adolescent mother who has had toddler children t(58) = 1,310, p < 0,195.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library