Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Ferrani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar berdasarkan rekomendasi WHO dan Permenkes. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan jenis studi deskriptif dan data diperoleh dari penelusuran rekam medis secara retrospektif dan wawancara. Analisis data meliputi karakteristik pasien berdasarkan usia dan indikasi, gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar berdasarkan jenis, dosis, waktu pemberian, dan cara pemberian, serta kejadian infeksi luka operasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian bedah sesar paling banyak terjadi pada ibu dengan usia 20 ndash; 35 tahun 73 dengan indikasi terbanyak yaitu pre eklamsia berat PEB 13,33 . Antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah Cefazolin 53,33 , dengan dosis 2 gram 54,67 , diberikan 100 secara intravena, dengan waktu pemberian yang paling sering yaitu > 60 menit 47,33 . Jenis antibiotik yang digunakan 60,66 sesuai. Dosis dan cara pemberian antibiotik 100 sesuai. Waktu pemberian antibiotik 52,67 sesuai. Terdapat 2 kasus ILO 1,33 dari 150 sampel pasien bedah sesar yang mendapatkan antibiotik profilaksis.
ABSTRACT
This study discusses the use of prophylactic antibiotics in patients with cesarean section at dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. The purpose of this study was to determine the description and appropriateness of prophylactic antibiotic use in cesarean section patients based on the recommendation of WHO and Permenkes. This study is a non experimental study with descriptive study type and data obtained from retrospective by tracking data from the medical record document of patient who where undergoing cesarean section uring 2016 and interview. Data analysis included patient characteristics by age and indications, use of antibiotic prophylaxis in patients with cesarean sections based on the type, dose, timing and mode of administration, and the incidence of surgical site infection. The result of the research shows that the incidence of cesarean section is most common in women aged 20 35 years 73 with the highest indication of severe pre eclampsia PEB 13.33 . Antibiotic prophylaxis is the most widely used is Cefazolin 53.33 , with a dose of 2 g 54.67 , given intravenously 100 , with the most frequent time of administration that is 60 minutes 47.33 . The type of antibiotic used is 60.66 accordingly. Dosage and method of administration of antibiotics 100 appropriate. The timing of antibiotics is 52.67 appropriate. There are 2 cases of ILO 1.33 of the 150 samples of caesarean section patients receiving prophylactic antibiotics.
2017
S69819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefferson
Abstrak :
Latar Belakang: Hipotensi dengan, segala efek buruknya adalah komplikasi yang paling sering ditemukan pada tindakan anestesia spinal sebagai teknik yang paling popular pada anestesia bedah sesar. Pemberian ringer laktat adalah salah satu usaha pencegahan dengan waktu pemberian sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi manlaat. Tujuan: Mengetahui efek hipotensi dan efek samping hipotensi akibat anestesia spinal setelah pemberian ringer iaktat saat dilakukan anestesia spinal dan 20 menit sebelum dilakukan anestesia spinal Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimental acak tersamar tunggal mengikutsertakan 155 subjek yang menjalani bedah sesar. 5 subjek dikeluarkan dari penelitian, dan subjek dibagi dalam dua kelompok yang sama besar (75 orang) secara acak sederhana. Kelompok perlakuan mendapat ringer laktat saat dilakukan anestesia spinal dan kelompok kontrol mendapat ringer laktat 20 menit sebelum dilakukan anestesia spinal sebanyak 20 inl/KgBB maksimal 1000 ml. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara angka kejadian hipotensi pada kedua kelompok dengan perbedaan sebesar 17% (interval kepercayaan 95% 1,4;32,6, dengan risk ratio 0,67 dan Number Needed to Treat (NNT) 6 orang. Terdapat perbedaan yang bermakna antara angka kejadian efek samping hipotensi pada kedua kelompok. Didapatkan penurunan angka kejadian efek samping hipotensi sebesar 24% (interval kepercayaan 95% 11,2;36,8), dengan risk ratio 0,31, dan NNT 4 orang. Terdapat hubungan yang bermakna antara hipotensi dan efek samping hipotensi. Didapatkan perbedaan angka kejadian efek samping hipotensi yang timbul sebesar 52,3 % (interval kepercayaan 95% 40,15;64,45) pada pasien yang mengalami hipotensi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah pernakaian efedrin dengan efek samping hipotensi, dengan korelasi yang sangat lemah. Kesimpulan: Pemberian ringer laktat saat dilakukannya anestesia spinal lebih baik dalani menurunkan angka kejadian hipotensi dan angka kejadian efek samping hipotensi akibat anestesia spinal dibandingkan dengan pemberian ringer laktat 20 menit sebelum anestesia spinal.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Haryati
Abstrak :
Salah satu pemenuhan kebutuhan dalam rangka pemulihan kondisi fisik ibu menyusui paska bedah sesar adalah kecukupan nutrisi. Akan tetapi, banyak ditemukan ibu yang melakukan pantang makan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengalaman ibu menyusui paska bedah sesar melakukan pantang makan di Cirebon. Penelitian fenomenologi ini melibatkan delapan partisipan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh tema yaitu pantangan utama pada ibu; pembatasan asupan karbohidrat, garam dan cairan; peningkatan asupan protein nabati, sayur, dan buah; anjuran orangtua, tradisi/kepercayaan dan agar ibu dan bayi sehat merupakan alasan ibu melakukan pantang makan; produksi ASI kurang, masalah fisik dan psikologis dialami oleh ibu; meningkatkan asupan sayur daun katuk, bengkoang, susu dan minum pelancar ASI dilakukan untuk memperlancar ASI dan harapan terhadap petugas kesehatan. Penelitian merekomendasikan bahwa pentingnya pemberian informasi pada ibu dan keluarga dengan pendekatan aspek budaya.
One of the needs in physical recovery of mother after caesarean section is the adequate amount of nutrients, but there are so many mothers who do food restriction after caesarean. The aim of this research is to describe the experience of food restriction on breastfeeding mother after caesarean section in Cirebon. This phenomenology research involved eight participants through in-depth interview. This study identified seven themes, the major of food restriction; limitation of carbohydrate, salt and liquid consumption; the increasing of vegetables protein, vegetables, and fruits consumption; parents'advice, tradition/beliefs that make the mother and the baby healthy are the reasons to do food restriction; lack of breastmilk production, physical and phsycological problems faced by mother; increases the consumption of 'katuk' leaves, yum bean, milk and supplement for increasing breastmilk production and the expectations to the health workers. The study recommends that the importance of giving information to the mother and family with cultural aspect approach.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Lazasniti
Abstrak :
ABSTRAK
Persentase persalinan bedah sesar di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2012-2017 dari 12% menjadi 17%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren jumlah fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan persalinan bedah sesar di Indonesia tahun 2007-2017 serta faktor yang memengaruhi persalinan bedah sesar di Indonesia tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, 2012, dan 2017. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan tren jumlah fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan persalinan bedah sesar di Indonesia pada tahun 2007-2017 mengalami peningkatan. Hasil analisis didapatkan faktor confounding yaitu paritas dan jarak kelahiran. Kekuatan hubungan faktor yang memengaruhi persalinan bedah sesar di Indonesia pada tahun 2017 yaitu penolong persalinan adalah tenaga kesehatan spesialis (OR= 8,54), kehamilan kembar (OR= 2,48), kunjungan ANC 4 kali (OR= 1,51), indeks kepemilikan tinggi atau kuintil 4 dan 5 (OR= 1,20), tempat tinggal di perkotaan (OR= 1,13), indeks kepemilikan rendah atau kuintil 1 dan 2 (OR= 0,80), tempat persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan swasta (OR= 0,79), dan pemeriksa ANC oleh bukan tenaga kesehatan (OR= 0,37). Pilihan persalinan melalui bedah sesar perlu dipertimbangkan lagi berdasarkan faktor risikonya.
ABSTRACT
The percentage of cesarean delivery in Indonesia has increased in 2012-2017 from 12 to 17. This study aims to show the trend of number health care facility, health worker, and cesarean delivery in Indonesia year 2007-2017 as well factors that influence of cesarean delivery in Indonesia year 2017. The study was conducted with a cross sectional design using secondary data on the Indonesian Health Demographic Survey (SDKI) and Indonesian Health Profile in 2007, 2012, and 2017. Analysis of data was univariate, bivariate, and multivariate using the Chi-Square test and Simple Logistic Regression. The results show that the trend of number health care facilitiy, health worker, and cesarean delivery in Indonesia year 2007-2017 had increased. The results of research obtained confounding factors, that is parity and birth interval. The strength of the correlation between the factors that influence cesarean delivery in Indonesia year 2017 are birth attendant was specialist health worker (OR = 8.54), multiple pregnancy (OR = 2.48), ANC visits 4 times (OR = 1.51), high wealth index or quintile 4 and 5 (OR = 1.20), low wealth index or quintile 1 and 2 (OR = 0.8), place of delivery in a private health facility (OR = 0.79), and ANC examiners by non-health worker (OR = 0.37). The choice of labor through cesarean section needs to be considered again based on the risk factors.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Oerip Poerwoko
Abstrak :
Menurut standar nasional, pelayanan obstetri harus mampu melakukan tindakan bedah sesar emergensi dalam waktu 30 menit dari keputusan dibuat (response time). Evaluasi pada tahun 2012, RSUP dr Kariadi tidak dapat memenuhi standar tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka response tim bedah sesar emergensi dan faktor–faktor yang menyebabkan tidak tercapainya standar tersebut.Dilakukan penelitian kuantitatif untukmencari angka response tim disertai wawancara untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi response time tersebut. Sebanyak 207 operasi bedah sesar emergensi dilakukan evaluasi.Didapatkan angka response time 54 menit.Tidak tercapainya standar nasional response tim berkaitan dengan belum adanya standar prosedur operasional tentang persiapan operasi bedah sesar emergensi. Sehingga disarankan untuk segera dibuat standar prosedur operasional yang melibatkan tim multidisiplin. ...... According to national standards, obstetric services must be able to perform emergency cesarean section within 30 minutes of the decision made (response time). Evaluation in 2012, Doctor Kariadi General Hospital was unable to meet this standards. This study aims to determine the response time of emergency cesarean section and the factors that lead to failure to achieve this standards. Quantitative research conducted to find the response time and interview to determine what factors affect the response time. A total of 207 emergency cesarean section evaluated during the study. The mean response time was 54 minutes. Failure to achieve the national standard response time is related to the lack of standard operating procedures on the preparation of emergency cesarean section. So it is advisable to immediately create a standard operating procedure that involves a multidisciplinary team.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binerta Bai Agfa
Abstrak :
Angka kejadian bedah caesar di seluruh dunia terus meningkat setiap tahun. Namun, angka risiko kematian pasca bedah caesar sangat tinggi akibat infeksi. Pemakaian suatu jenis antibiotik profilaksis pada sebagian kasus bedah caesar telah terbukti dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik profilaksis serta kerasionalan antibiotik profilaksis yang digunakan pada pasien bedah caesar di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2015. Penelitian dilakukan secara observasional dengan menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh dari rekam medis pasien secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik profilaksis dinilai dari ketepatan pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu pemberian dan tanpa infeksi luka operasi. Pasien yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian sebanyak 245 pasien. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah sefazolin (72,66%). Pada penelitian terdapat pasien bedah caesar yang menerima antibiotik profilaksis 100% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 98,78% tepat obat, 98,37% tepat dosis dan 72,24% tepat waktu pemberian, serta 98,37% tanpa infeksi luka operasi. Penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar terbukti 72,24% pasien menunjukkan kerasionalan.
The number of caesarean section in all over the world continue to increase each year. But the rate of post caesarean section risk of death is very high due to infection. The use of a type of antibiotics prophylaxis in some cases of caesarean section has been proven to reduce the occurrence of surgical site infection. The purpose of this study was to know the image of antibiotic prophylaxis and the rationality of antibiotic prophylaxis on caesarean section patients in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo in 2015. This study was conducted in observation using descriptive method and the data is acquired from medical record investigation retrospectively. Data were collected using purposive sampling technique. Rational use of antibiotics assessed evaluation of the appropriate patient, appropriate indication, appropriate drug, appropriate dose, appropriate time and without the provision of surgical site infection. Eligible patients as subjects of research were 245 patients. Data obtained showed that the most common kind of antibiotic prophylaxis that being used is cefazoline (72.66%). In this study were caesarean patients who received antibiotic prophylaxis showed 100% appropriate patient, 100% appropriate indication, 98.78% appropriate drug, 98.37% appropriate dose, 72.24% appropriate time and 98.37% no surgical site infection. The usage of antibiotic prophylaxis in patients with proven 72.24% caesarean section patients showed rationality.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang: Nyeri pasca bedah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perubahan klinis dan fisiologis yang terkait dengan peningkatan mortalitas, morbiditas dan biaya rawat serta menurunnya kualitas hidup pasien. Sebaliknya, penggunaan analgetik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat. Studi prospektif ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan analgetik (jenis, dosis, frekuensi dan cara pemberian analgetik) dan menilai keadekuatan tatalaksana nyeri, tingkat kepuasan pasien terhadap penatalaksanaan nyeri, efek samping dan interaksi obat analgetik pada pasien pasca bedah sesar emergency. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional prospektif pada pasien pasca bedah sesar emergency yang dirawat di ruang perawatan Departemen Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSUPN-CM) dalam periode Juli 2015 - Januari 2016. Keadekuatan tatalaksana nyeri dinilai berdasarkan pain management index (PMI). Tingkat kepuasan pasien terhadap tatalaksana nyeri dinilai menggunakan American Pain Society Patient Outcome Questionnaire (APSPOQ). Hubungan keadekuatan tatalaksana nyeri dengan tingkat kepuasan pasien dievaluasi dengan uji Fisher's exact. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian: Dari 92 pasien bedah sesar emergency yang dirawat di ruang inap RSUPN-CM, 80 pasien memenuhi kriteria inklusi dan menjadi subjek penelitian. Terdapat 19 pasien (8.7%) yang selama perawatan diberikan 2 jenis AINS secara bersamaan dan 28 analgetik (41.8%) yang pada hari pertama perawatan frekuensi pemberiannya kurang. Sebagian besar pasien masih merasakan nyeri dengan numeric rating scale (NRS)>3 dalam 24 jam pasca bedah:59 pasien (73.75%) merasakannya saat aktivitas dan 7 pasien (8.75%) saat istirahat. Median tingkat kepuasan pasien terhadap penatalaksanaan nyeri selama di ruang perawatan berdasarkan skor APSPOQ adalah 7.50 (range 0-10). Tidak terdapat hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan kontrol intensitas nyeri, baik saat beraktivitas (Fisher's exact test, p=0.537) maupun saat istirahat (Fisher's exact test, p=0.1616). Pada penelitian ini terdapat 2 potensi terjadinya interaksi obat yaitu ketoprofen dan natrium diklonefak dengan bisoprolol. Kesimpulan:Penatalaksanaan nyeri pasca bedah sesar emergency di RSUPN-CM masih optimal; sebagian besar (73.75% pasien) belum mendapatkan penatalaksanaan nyeri yang adekuat pada 24 jam pasca bedah, meskipun demikian, tingkat kepuasan pasien mencapai skor APSPOQ 7,50.
ABSTRACT Backgroud Uncontrolled post-operative pain can cause clinical and physiological changes leading to increased mortality and morbidity and treatment cost and decreased quality of life. On the other hand, excessive analgetic use can increase the side effects of the drug. The objective of this study was to understand the using pattern of analgetic (type, doses, interval and analgetic used) and to evaluate the pain management of post-operative caesarean section emergency patients (pain intensity, the level of patients satisfaction to pain management, analgetic drug side effects, the appropriateness of pain management). Methods This was a prospective observational study conducted on patients after an emergency caesarean section and treated at The Department of Obstetry and Gynecology, National Center Hospital Cipto Mangunkusumo (RSUPN-CM) during July 2015 - January 2016. The adequacy of pain management were assessed with pain management index (PMI). Level of patient satisfaction to pain management were esesssed with American Pain Society Patient Outcome Questionnaire (APSPOQ). Relationship between level of patient satisfaction and pain intensity were assessed with Fisher's exact test. Statistical analysis was performed by SPSS version 20. Results Out of 92 patients which have undergone emergency caesarean section and treated in RSUPN-CM, 80 patients fulfilled inclusion criteria. There were 19 patients (8.7%) that received 2 type of NSAIDs simultaneously with the total of 28 analgetics (41.8%) were given with interval of administration less than advised by the references during the first 24 hour of the treatment. Most of patients still experienced the pain during treatment with numeric rating scale (NRS) > 3 in first 24 hour post-operative: 59 patients (73.75%) had pain during movement and 8.75% (7 patients) during rest. The study median value of patient satisfaction with pain management was 7.50 (range 0-10). There is no relationship between level of patient satisfaction and pain intensity during movement (p=0.537) and during rest (p=0.161). There were 2 potential drug interaction, namely ketoprofen and sodium diclofenac with bisoprolol. Conclusion About 73.75% patients still experience post-operative pain which indicate that pain management of post-operative emergency caesarean section emergency in CM hospital was not yet adequate, However, level of patient's satisfaction with pain management reach the value of 7,5.
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi
Abstrak :
Penyembuhan luka sesar dipengaruhi oleh status nutrisi dan perawatan luka. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang nutrisi dan perawatan luka terhadap penyembuhan luka sesar. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan sampel 80 ibu paska bedah sesar, yang dibagi atas 40 kelompok intervensi dan 40 kelompok non intervensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Hasil yang didapatkan, pendidikan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan (p= 0,001; α=0.05) dan sikap tentang nutrisi dan perawatan luka (p= 0,000; α=0.05) serta penyembuhan luka bedah sesar (p= 0,025; α=0.05). Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah tingkat sosial ekonomi dan pantangan makanan. Pemberi pelayanan keperawatan dapat menggunakan media audio visual dalam memberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit. ......Numerous factors have the potential to delay healing and cause infection, they are nutrition and wound management.The aim of this research was to identify the effectivity of audiovisual as a mean for health teaching in caesarean section wound healing. The design for this research was quasi experimental with 80 respondents. The sample was chosen with concecutive sampling. Questionnaire was given all respondents and then analyzed with chi-square and logistic regression. There were significant difference in knowledge and attitude improvement and caesarean site healing between control and intervention groups after the health teaching (knowledge; p= 0,001; α=0.05; attitude; p= 0,000; α=0.05; wound healing; p= 0,025; α=0.05). factors that influence the wound healing was economic status and food restriction. This study demonstrates that the use of video can lead to an increase in nutritional and wound management knowledge, and the caesarean wound healing. Midwives and others involved in the care of women could use the audio visual as a mean for health teaching in the hospital setting.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Novera Sari
Abstrak :
Proses persalinan spontan berbeda dengan persalinan bedah sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan childbirth expectation pada multipara dengan pengalaman persalinan spontan dan bedah sesar. Penelitian dilakukan ini menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel dalam penelitian adalah multipara post partum hari pertama sampai hari ketujuh di sebuah Rumah Sakit dan beberapa Rumah Bersalin di Jakarta dengan responden sebanyak 88 orang yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Childbirth Expectation Questionnaire (CEQ) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil analisis uji t tidak berpasangan menunjukkan ada perbedaan childbirth expectation yang bermakna pada multipara dengan persalinan spontan dan persalinan bedah sesar (p value:0,03). Diketahuinya childbirth expectation pada ibu multipara dengan persalinan spontan dan bedah sesar menjadi evidence based untuk pengembangan ilmu keperawatan maternitas dan merupakan informasi penting bagi penyedia layanan kesehatan maternitas untuk meningkatkan kepuasan pasien. ...... The process of normal delivery in contrast to cesarean section delivery. This study aimed to determine the differences in expectation on childbirth multiparous with experience normal delivery and cesarean section. The design of this research is descriptive comparative. The sample in this study is the first until seventh day post partum multiparous at Hospital and Maternity Home of Jakarta with 88 respondents and selected by consecutive sampling technique. The instrument used is Childbirth Expectation Questionnaire (CEQ), which has been translated into Indonesian. The analysis with independen sample t test showed significant differences in multiparous childbirth expectation with normal delivery and cesarean section (p value: 0.03). Childbirth expectation on multiparous mothers with normal delivery and cesarean section become evidence based for maternity nursing knowledge and important information for maternity health providers to improve patient satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Kusnaningsih
Abstrak :
Upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah menjamin setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. Pada kondisi ibu dan janin dalam keadaan berisiko maka dilakukan tindakan bedah sesar untuk mencegah bahaya pada ibu dan bayi. Persalinan bedah sesar pada primipara memberikan efek baik fisik maupun psikologis. Peran ners spesialis keperawatan maternitas sebagai pemberi perawatan, pendidik, konselor, koordinator, advocate, agen pembaharu, peneliti, kolaborator sangat diperlukan dalam membantu pasien mengurangi efek yang terjadi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik residensi Ners Spesialis keperawatan maternitas dengan berfokus pada aplikasi teori Self Care Orem dan Comfort Kolcaba pada ibu pasca bedah sesar primipara. Aplikasi teori ini telah membantu pasien memperoleh kenyamanan, menurunkan nyeri dan meningkatkan kemandirian pasien pasca bedah sesar melakukan perawatan diri dan bayi baru lahir. ...... Efforts to reduce maternal mortality rate in Indonesia is to ensure that every mother is able to access quality maternal health services. On the condition of mother and fetus in risky circumstances, the action is taken of cesarean section to prevent harm mother and baby. Cesarean section delivery in primiparous provide both physical and psychological effects. The role of specialist nurses nursing maternity as a caregiver, educator, counselor, coordinator, advocate, agent reformer, researchers, collaborators is indispensable in helping patients reduce their effect. The objective of this paper is to provide an overview of the implementation of specialist nurses practice nursing residency maternity by focusing on the application of the theory of Orem Self Care and Comfort Kolcaba maternal post cesarean section primiparas. Application of this theory has helped patients receive comfort and independence of postoperative cesarean perform self care and newborn.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>