Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayik Evrie Tiana
Abstrak :
Penelitian ini bermaksud mengungkapkan makna ungkapan-ungkapan bahasa yang terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalamanpengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini. ......This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Khairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan apa “rasa” yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen dengan judul Sayang, Bojo Galak dan Lali Rasane Tresna. Penelitian ini menunjukkan ungkapan-ungkapan rasa apa saja yang disampaikan oleh pencipta lagu melalui penyanyinya yaitu Via Vallen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan pemaparan mengenai fenomena yang terjadi dalam lirik lagu tersebut. Dalam lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen terdapat beberapa ekspresi keindahan “rasa” yang disampaikan dan diungkapkan seperti atiku, tresnaku, uripku, dan mesakno aku yang menggambarkan “rasa” kesetiaan yang disampaikan oleh penyanyi sehingga pendengar bisa dapat ikut berimajinasi dengan apa yang penyanyi sampaikan. Terdapat ungkapan yang menjadi hasil dari penelitian ini sebagai berikut yaitu bebasan dengan ungkapan yang memiliki makna konotasi dan juga paribasan atau peribahasa yang merupakan ungkapan dengan sifat hiperbola yaitu melebih-lebihkan dan menimbulkan pengertian pengandaian. ......This research aims to elucidate the essence of 'rasa' (emotions/feelings) present in the lyrics of songs popularized by Via Vallen, titled 'Sayang,' 'Bojo Galak,' and 'Lali Rasane Tresna.' The study uncovers the various expressions of emotions conveyed by the songwriter through the singer, Via Vallen. Employing a qualitative descriptive method, the research examines the phenomena within these song lyrics. Within Via Vallen's songs, several expressions of the beauty of 'Rasa' are conveyed and revealed, such as 'atiku' (my heart), 'tresnaku' (my love), 'uripku' (my life), and 'mesakno aku' (hold me). These linguistic expressions depict the 'Rasa' of loyalty communicated by the singer, enabling listeners to vividly imagine and empathize with the conveyed emotions. Additionally, the study identifies expressions that carry connotative meanings, as well as 'paribasan' or 'peribahasa,' expressions characterized by hyperbolic qualities, where exaggeration induces figurative interpretations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Luthfan
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan pembahasan mengenai konsep-konsep etika yang ada dalam budaya Jawa yaitu rasa wedi, isin, dan sungkan yang terkandung dalam ungkapan Bebasan. Konsep etika yang digunakan berdasarkan pengertian Franz Magnis Suseno dalam Etika Jawa : Sebuah analisa falsafi tentang kebijaksanaan hidup Jawa. Penelitian ini menggunakan teori Pragmatik Yule, teori Relevansi Sperber dan Wilson, teori Metafora Lakoff, dan Komponen Makna Widowson. Hasil penelitian ini adalah menemukan suatu relevansi dari setiap komponen makna sehingga diketahui adanya unsur-unsur konsep etika yaitu rasa wedi, isin, dan sungkan yang terkandung dalam bebasan.
ABSTRACT This thesis discussing about Javanese ethic concepts which it contains wedi, isin, and sungkan concept that perform on bebasan idioms. It will use Magnis Suseno, Franz definition about Javanese ethics concept on Etika Jawa Sebuah analisa falsafi tentag kebijaksanaan hidup Jawa. This research will use this following theory Pragmatics theory of Yule, Relevant theory of Sperber and Wilson, Metaphors theory of lakoff, also Widdowson Meaning Components. The reasult of this research is found a relevantion from each meaning components of bebasan idioms that contains ethic concepts about wedi, isin, and sungkan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achdiyati Sumi Permatasari
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang metafora dalam bebasan. Data penelitian berupa bebasan dan objek penelitian berupa metafora. Bebasan merupakan salah satu peribahasa dalam Bahasa Jawa yang berdasarkan perumpamaan/kias. Metafora adalah pemakaian kata-kata kias. Metafora terkait dengan komponen makna sehingga didapat relevansi makna antara source dan target metafora. Analisis mempergunakan teori metafora Lakoff 1980, teori komponen makna Widowson 1996, dan teori relevansi Sperber dan Wilson 1986. Kesimpulan penelitian yakni relevansi makna yang membentuk metafora dalam bebasan memperlihatkan tingkatan relevansi bersifat transparan dan semi tidak transparan. This minithesis talk about metaphor of bebasan. The research data is bebasan and the object of this research is metaphor. Bebasan is one kind of proverb with Javanese language which is base on parable. Metaphor is figure of speech. Metaphor attach to componential meaning therefore the meaning will be relevance. Metaphor theory from Lakoff 1980, componential meaning theory from Widowson, and relevance theory from Sperber and Wilson 1986 are used in this analysis. The conclusion of this research is in metaphor of bebasan indicate the degrees of opacity in their relevance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library