Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eri Nurcahyanto
"Manajemen usaha penyediaan tenaga listrik merupakan hal yang kompleks. Salah satu hal yang penting dalam manajemen penyediaan tenaga listrik, khususnya dalam perencanaan adalah peramalan tenaga listrik di masa yang akan datang. Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan atau usaha untuk memprediksi kondisi di masa yang akan datang dengan bantuan model untuk merepresentasikannya. Dalam membuat peramalan, keakuratan merupakan kriteria utama dalam menentukan metode peramalan.
Dalam penelitian ini metode algoritma genetik digunakan untuk membuat peramalan beban tenaga listrik. Algoritma Genetik adalah algoritma pencarian yang meniru mekanisme evolusi dan genetik alam. Dalam proses peramalan, dilakukan optimasi parameter-parameter model dengan meminimalkan nilai mean square error (mse).
Model peramalan yang dikembangkan dengan algoritma genetik dapat mendekati model sebenarnya. Parameter optimal model peramalan jangka panjang adalah A= 1.558, B1= 0.642, B2= 1.188, B3= -0.437, B4= -0.378, B5= -0.484, dan B6= 0.848, sedangkan untuk jangka menengah adalah adalah α= 0.6383 ,β=0, dan γ=0.8289. Laju pertumbuhan beban rata-rata hasil ramalan jangka panjang tahun 2008-2017 sekitar 6.9%. Peramalan beban jangka menengah memberikan hasil yang lebh baik jika dibandingkan dengan peramalan dari PLN P3B Jawa-Bali dengan jumlah selisih eror sebesar 0.44%.

Managing electricity energy supply is a complex task. The most important part of electricity supply management, particularly in utility planning is forecasting of the future electricity load. Forecasting is a process to predict future conditions usually achieved by constructing models on relative information and some assumptions. In making a electricity forecasting, accuracy is the primary criteria in selecting forecasting methods.
In this research, a genetic algorithm approach is proposed to build electricity load forecasting. Genetic algorithms are global search methods that mimic the methapor of natural evolution and genetic. Parameter optimization process have done by minimize mean square error (mse).
Load forecasting model using genetic algorithm gives model which is almost the same with actual data. Optimal parameters for long term model are: A= 1.558, B1= 0.642, B2= 1.188, B3= -0.437, B4= -0.378, B5= -0.484, dan B6= 0.848, for medium term model are: α= 0.6383 ,β=0, dan γ=0.8289. Annual growth rate for 2008-2017 using genetic algorithm model is about 6.9%. Medium term forecasting using genetic algorithm gives better result than PLN P3B Java-Bali forecasting with sum error difference about 0.44%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26139
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Agustian
"Jenis baru beban listrik seperti kendaraan listrik, pompa panas atau penyimpanan mulai bermunculan. Selain pembangkit yang terdesentralisasi berdasarkan energi terbarukan, jenis beban ini perlu diintegrasikan ke dalam jaringan, yang meningkatkan beban jaringan yang tidak stabil[1]. Akibatnya, aliran daya dua arah dan sangat berfluktuasi meningkat dan jaringan dioperasikan lebih sering pada batas teknisnya. Oleh karena itu, jaringan yang ada harus diperluas sehingga kemampuan untuk mematuhi kondisi batas teknis yang berlaku tercapai. Untuk alasan ini, kami bergerak maju ke konsep baru jaringan pintar, yang akan mengubah manajemen distribusi energi. Untuk meningkatkan keandalan dan pengelolaan jaringan yang ada, permintaan model simulasi beban energi juga mulai muncul. Dalam makalah ini dibahas pemodelan profil beban rumah tangga resolusi tinggi dengan menggunakan pendekatan pemodelan rumah tangga sintetik. Dengan memanfaatkan informasi dari data sensus dan survei, populasi keluarga heterogen yang konsisten secara statistik dengan profil beban peralatan masing- masing dihasilkan.

New types of electrical loads such as electric vehicles, heat pumps or storage began to appear. In addition to decentralized generation plants based on renewable energies, it is necessary for these types of load to be integrated into the networks, which increases the volatile network load[1]. As a result, bidirectional and strongly fluctuating power flows rise and the networks are operated more often so at their technical limits. Existing networks should therefore expand so that the ability to comply with applicable technical boundary conditions is achieved. For this reason, we are moving forward to the novel concept of smart grid, that will change the management of energy distribution. In order to improve the reliability and management of the existing networks, demands for models simulating energy loads also began to appear. In this paper, a high-resolution modelling of household load profiles is discussed using the approach towards"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library