Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Amira
Abstrak :
Air adalah subtansi penting keberadaannya bagi berbagai makhluk hidup termasuk manusia. Kontaminasi air permukaan sudah menjadi permasalahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sungai Krukut adalah sungai di wilayah DKI Jakarta yang memiliki peruntukan sebagai air baku air minum. Akan tetapi, masalah yang dihadapi adalah ketika nilai kualitas air Sungai Krukut tidak memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas air Sungai Krukut, DKI Jakarta dengan menggunakan data 3 tahun. Setelah itu, dilakukan alisis pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat yang mempengaruhi kualitas air Sungai Krukut, analisis perhitungan potensi beban pencemar di Sungai Krukut, dan tujuan terakhir adalah membangun model beban pencemar dan kualitas air BOD dan DO Sungai Krukut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis utama yang digunakan untuk membangun model kualitas air adalah dengan metode system dynamics. Hasil dari penelitian ini adalah parameter kualitas air Sungai Krukut selama 3 tahun terakhir cenderung melewati baku mutu. Hasil analisis sosial dan ekonomi masyarakat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kesadaran. Selain itu, salah satu dari aspek tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesadaran, dan persepsi pemanfaatan sungai juga memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Hasil dari analisis beban pencemar adalah, beban pencemar terbesar berada di segmen 2 dengan nilai 4.077 kg hari. Hasil pembangunan model penduduk, BOD dan DO adalah valid karena memiliki AME di bawah 30. Setelah dijalankan simulasi selama 5 tahun menggunakan model yang sudah divalidasi, nilai BOD dan DO hasil simulasi tidak memenuhi ekspektasi. Nilai BOD dan DO sungai tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan sehingga dilakukan intervensi model dengan melakukan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang sanitasi.
Water is an important substance for various living things including humans. Surface water contamination become a problem throughout the world, including Indonesia. Krukut River is a river in the DKI Jakarta area that has a function as raw water for drinking water source. However, the problem is the Krukut Rivers water quality value does not meet the established quality standards because of pollution. Therefore, the purpose of this study is to analyze the water quality of the Krukut River, DKI Jakarta using 3 years data. After that, an analysis of the social and economic aspects of the community that affects the quality of the Krukut River water, analysis of calculation of potential pollutant loads in the Krukut River, and the final goal is to develop a model of pollutant load and water quality BOD and DO to control Krukut River pollution. This study uses a quantitative approach. The main analytical method used to build a water quality model is the system dynamics method. The results of this study are the Krukut River water quality parameters over the past 3 years tend to pass the quality standard. The results of social and economic analysis of the community show that there is a relationship between the community knowledge and the community awareness. In addition, one aspect of the community education, community income level, community awareness, and perception of river use also has a relationship with the community participation. The results of the pollutant load analysis are, the largest pollutant load is in segment 2 with a value of 4.077 kg day. The results of the development of the population model, BOD and DO are valid because they have an AME below 30. After running 5 years simulation using a validated model, the result of BOD and DO values from simulation did not meet expectations. The BOD and DO values of the river do not meet the established quality standards, so a model intervention is carried out by increasing community participation in sanitation.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Indriyani
Abstrak :
Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia, namun keberadaannya terancam karena limbah akibat aktivitas manusia di sempadan sungai. Sungai Cirarab adalah salah satu sungai yang melintasi Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. Sungai ini mempunyai peran penting sebagai sumber air baku bagi masyarakat Kota Tangerang, namun status mutu sungai ini tercemar berat di bagian hilir dan muara.

Tujuan dari riset ini adalah (1) mengindentifikasi sumber pencemar dan menganalisis potensi beban pencemar Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug, (2) menganalisis kondisi sosial (penggunaan lahan dan partisipasi dalam mengolah limbah cair) masyarakat di Sempadan Sungai Cirarab, (3) menganalisis daya tampung beban pencemaran Sungai Cirarab, serta (4) membuat rekomendasi strategi pengelolaan Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode gabungan kuantitatif-kualitatif. Penggunaan lahan diperoleh dari interpretasi data citra satelit dan daya tampung beban pencemar sungai diperoleh dari permodelan kualitas air Qual2Kw.

Hasil riset menunjukkan sumber pencemar Sungai Cirarab segmen Kecamatan Curug berasal dari 154.399 jiwa penduduk dan 209 industri. Potensi beban pencemar dari limbah domestik adalah 2.615,78 kgBOD/hari dan 3.596,96 kgCOD/hari, dengan sub segmen Kadu Jaya memberikan beban paling besar. Potensi beban pencemar dari limbah industri adalah sebesar 105,86 kgBOD/hari dan 140,63 kgCOD/hari, dengan sub segmen Kadu Jaya memberikan beban paling besar. Penggunaan lahan di DAS Cirarab didominasi oleh pemukiman dan industri. Permukiman paling luas ditemukan pada sub segmen Curug Kulon sebesar 145,10 ha disisi barat dan 251,77 ha di sisi timur sungai. Industri paling luas ditemukan pada sub segmen Kadu Jaya sebesar 88,00 ha di sisi barat dan 436,59 ha disisi timur sungai. Partisipasi masyarakat dalam kepemilikan septictank tergolong sedang (53%) dan partisipasi industri dalam kepemilikan IPAL tergolong rendah (22%). Berdasarkan hasil perhitungan DTBP yang diperoleh melalui permodelan, beban pencemar eksisting yang masuk pada setiap sub segmen sudah melebihi DTBP sehingga harus direduksi. Reduksi beban pencemar paling tinggi adalah di sub segmen Curug Kulon dengan penurangan sebesar 6.951,99 kgBOD/hari (71%) dan 17.775,45 kgCOD/hari (59%). Strategi yang drekomendasikan adalah penataan ulang tata ruang, pembangunan septictank individual atau komunal, pengawasan terhadap operasional IPAL industri, pengecekan ulang IPLC, dan penegakan hukum. ......Clean water is a basic human need, but its existence is threatened by waste due to human activity on the river watershed. The Cirarab River is one of the rivers that crosses Bogor Regency, Tangerang Regency, and Tangerang City. This river has an important role as a source of raw water for the people of Tangerang City, but the quality status of the river is heavily contaminated in downstream and estuary.

The purpose of this research is (1) to identify the source of polluters and to analyse the potential pollutant load of the river Cirarab, Curug subdistrict segment, (2) Analyzing social conditions (land use and participation in the processing of liquid waste) community in The watershed of the Cirarab River, (3) analyzes the total maximum daily load of the Cirarab River, and (4) make a recommendation strategy of the Cirarab River, Curug subdistrict segment. This research uses a quantitative approach, with a quantitative-qualitative method. Land use is derived from the interpretation of satellite imagery data and the load capacity of river pollutants obtained from the Qual2Kw.

The results of the research shows the source of contaminants of Cirarab River in Curug subdistrict, derived from 154,399 inhabitants and 209 industries. The potential for pollutants from domestic waste is 2,615.78 kgBOD/day and 3,596.96 kgCOD/day, with Kadu Jaya giving the most load. The potential pollutants from industrial waste is 105.86 kgBOD/day and 140.63 kgCOD/day, with Kadu Jaya giving the most load. Land use at Cirarab watershed is dominated by settlements and industry. The most widespread settlements were found in the Curug Kulon of 145.10 ha on the west side and 251.77 ha on the east side of the river. The most widespread industry was found at Kadu Jaya 88.00 ha on the west side and 436.59 ha on the east side of the river. Community participation in ownership of Septictank is medium (53%) and industry participation in ownership of wastewater treatment plant is low (22%). Based on the results of the calculation of total maximum daily load (TMDL) obtained through the modelling, the load of existing pollutants that enter on each sub-segment has exceeded the TMDL to be reduced. The highest pollutant load reduction is at Curug Kulon with a reduction of 6,951.99 kgBOD/day (71%) and 17,775.45 kgCOD/day (59%). The recommended strategy is spatial reordering, development of individual or communal septictanks, surveillance on wastewater treatment plant operations, re-checking wastewater discharge permit, and law enforcement.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Hafiza
Abstrak :
ABSTRAK
Air limbah rumah tangga memiliki kontribusi sebanyak 40 sebagai pencemar sumber air di Indonesia. Pencemaran air limbah rumah tangga tersebut menyebabkan terjadinya penyebaran pathogen antar manusia dan efek bioakumulasi pada lingkungan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik kualitas dan kuantitas air limbah rumah tangga untuk dapat diketahui potensi pencemaran terhadap Sungai Ciliwung dan identifikasi teknologi penanggulangan yang dapat diterapkan. Hasil rata-rata estimasi kuantitas air limbah dari laundry, kamar mandi, dapur, dan kloset adalah 49 18; 79,1 5; 24,5 12; dan 29,9 3 L/orang/hari. Air limbah rumah tangga memiliki konsentrasi pencemar yang tinggi pada beberapa parameter, yaitu konduktivitas 1606-2046 ?s/cm, TDS 709-1007 mg/L, ammonia 78-167 mg/L, total nitrogen 511-836 mg/L, total fosfor 16,6-21,3 mg/L, fosfat 33-46,8 mg/L, potassium 32,5-47,9 mg/L, dan fecal coliform 430.000-1.600.000 MPN/100 mL dari blackwater; dan COD 559-1991,6 mg/L, MBAS 0,3-0,31 mg/L, alumunium 1,65-5,09 mg/L, sodium 7,5-61,4 mg/L, dan silica 17,7-23,2 mg/L dari greywater laundry. Rata-rata konsentrasi pencemar yang tinggi menyebabkan tingginya estimasi potensi beban pencemar pada Sungai Ciliwung sebagai badan air penerima air limbah rumah tangga, khususnya beban COD, BOD, total nitrogen, dan total fosfor, yaitu sebesar 27,7 9 ton/jam, 8,5 2 ton/jam, 11,2 2 ton/jam dan 0,2 0,04 ton/jam. Teknologi pengolahan air limbah rumah tangga yang dapat diterapkan agar memenuhi baku mutu air limbah domestik Permen LH No. 68 Tahun 2016 adalah menggunakan teknologi membran, yaitu bioreactor dan reverse osmosis, atau menggunakan constructed wetland. Pertimbangan dari kedua teknologi tersebut adalah membrane bioreactor memiliki biaya operasional yang tinggi dan resiko fouling, sedangkan efisiensi penghilangan dari constructed wetland dapat menurun setelah pengoperasian selama beberapa waktu.
ABSTRACT
Domestic wastewater contributes about 40 as source of water bodies pollutants in Indonesia. The wastewater pollution causes the spread of pathogens and has bioaccumulation effects on environmental. The purpose of this study was to analyze characteristics of household wastewater in order to know its potential pollution to Ciliwung River and to identifiy the most applicable technology for treatment. The average wastewater quantity estimation results from laundry, bathroom, kitchen and closet are 49 18 79,1 5 24,5 12 and 29,9 3 L person day. Domestic wastewater has a high pollutant concentration on several parameters, conductivity 1606 2046 s cm, TDS 709 1007 mg L, ammonia 78 167 mg L, total nitrogen 511 836 mg L, total phosphorus 16,6 21.3 mg L, phosphate 33 46.8 mg L, potassium 32.5 47.9 mg L, and fecal coliform 430.000 1.600.000 MPN 100 mL from blackwater and COD 559 1991,6 mg L, MBAS 0,3 0,31 mg L, aluminum 1,65 5,09 mg L, sodium 7,5 61,4 mg L, and silica 17,7 23,2 mg L from laundry greywater. The average high pollutant concentration and quantity leads to high estimation of pollutant load on the Ciliwung River as the water bodies receiver, especially for COD, BOD, total nitrogen and phosphorus loads which reach 27,7 9 tons hour, 8,5 2 tons hour, 11,2 2 tons hour and 0,2 0,04 tons hour. Wastewater treatment technologies that can be applied to comply domestic wastewater quality standards Permen LH No. 68, 2016 are membrane technology, which are bioreactor and reverse osmosis, or constructed wetland technology. Meanwhile, the considerations of both technologies are that membrane bioreactor has high operational cost and fouling risk, while removal efficiency of constructed wetland can decrease after operation for some time.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Al Afghani
Abstrak :
UI merencanakan pembangunan IPAM dengan sumber air baku dari Danau Kenanga. Namun berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan konsentrasi melebihi Baku Mutu Air Kelas I pada PP No.82 Tahun 2001. Dibutuhkan identifikasi kualitas parameter mikrobiologis pada aliran yang menyuplai Danau Kenanga, yaitu sudetan Kali Baru.Penelitian ini melakukan identifikasi menggunakan pemodelan kualitas aliran menggunakan QUAL2Kw dengan 3 skenario. Hasil dari pemodelan diketahui terdapat peningkatan konsentrasi pencemar di hilir mencapai 3645 MPN/100mL untuk fecal coliform   dan  31574 MPN/100mL untuk total coliform. Pada skenario intervensi dilakukan pengukuran beban pencemar untuk setiap jenis kegiatan dan perencanaan pembangunan IPAL. Kegiatan pemukiman, ruko, stasiun, dan pasar meghasilkan beban pencemar paling signifikan. Intervensi yang digunakan berupa IPAL activated sludge untuk sumber pencemar signifikan pada segmen 1 hingga segmen 3 serta IPAL anaerobic filter dan sand filter pada segmen 4. Dengan intervensi, kualitas aliran sudetan Kali Baru mengalami peningkatan hilir atau inlet Danau Kenanga sehingga memenuhi Baku Mutu Air Kelas III. Berdasarkan hasil penelitian, pengendalian sumber pencemaran dapat meningkatkan kualitas aliran sudetan Kali Baru.
UI has been planning the construction of WTP which uses Kenanga Lake for its raw water source. However, the previous research concluded that Kenanga's Lake inlet didn't meet the 1st class water quality standard in PP No.82 of 2001.  It's required an identification of microbiology parameter from Kali Baru waterway diversion (WD) stream which supplies water to Kenanga Lake. The research main objective is to identify the Kali Baru WD stream quality using QUAL2Kw modelling with 3 scenarios. The modelling result indicated that there were increasing number of pollutant in the downstream, with 3645 MPN/100mL for fecal coliform and 31574 MPN/100mL for total coliform. The intervention scenario is started with measurement of pollutant load in every segment and WWTP construction planning. The settlement, shop house, train station, and market are the activites that produce the most significant loading.  Activated sludge and combination of anaerobic filter and sand filter will be used as intervention technology for significant loading from 1st to 3rd segment and for 4th segment.  There were increasing quality of Kali Baru WD downstream, so the 3rd class water quality standard achieved. Based on the research result, pollutant source management can increase the quality of Kali Baru waterway stream.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Indriany
Abstrak :
Sungai Cakung merupakan sungai yang berada di Jakarta dan melintasi kawasan padat penduduk serta menjadi tempat penampungan limbah industri. Permasalahan pada penelitian ini yaitu telah terjadi penurunan kualitas air Sungai Cakung yang menyebabkan sungai ini tidak dapat digunakan sesuai peruntukkannya. Pencemaran ini juga dapat menyebabkan rusaknya keanekaragaman biota di daerah muara Cilincing yang berperan penting dari sisi ekologis. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengendalian pencemaran yang berkelanjutan. Metode yang digunakan merupakan metode gabungan dengan analisis deskriptif, pemodelan daya tampung beban pencemaran menggunakan QUAL2Kw dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini yaitu status mutu air Sungai Cakung tercemar berat dan beban pencemar yang masuk sudah melebih daya tampung alami sungai. Di sisi lain, faktor sosial ekonomi berpengaruh pada kepemilikan sarana sanitasi yang akan berdampak pada kualitas sungai. Kesimpulan penelitian ini yaitu strategi yang terpilih adalah strategi bertahan dengan terus membenahi indikator kelemahan dan ancaman terhadap pengendalian pencemaran Sungai Cakung. ......The Cakung River is a river in Jakarta that crosses densely populated areas and serves as a storage area for industrial waste. The problem addressed in this study is the decreasing water quality of the Cakung River, which hinders its designated use. This pollution also poses a threat to the diversity of biota in the Cilincing estuary area, which plays a crucial ecological role. The ultimate objective of this research is to develop a sustainable pollution control strategy. The methodology employed combines descriptive analysis, pollution load capacity modeling using QUAL2Kw, and SWOT analysis. The findings of this study reveal that the water quality status of the Cakung River is severely polluted, with the incoming pollutant load surpassing the river's natural carrying capacity. Furthermore, socio-economic factors influence the availability of sanitation facilities, thereby affecting the river's quality. In conclusion, the chosen strategy is a survival strategy that involves continuously improving the indicators of weaknesses and threats to pollution control in the Cakung River.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stanislaus Demokrasi Sandyawan
Abstrak :
Pencemaran air pada badan air permukaan merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang signifikan di Indonesia. Dalam perspektif ekonomi, pencemaran merupakan contoh klasik dari eksternalitas di mana pelaku ekonomi tidak memperhitungkan seluruh biaya dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatannya sehingga biaya tersebut harus ditanggung secara eksternal oleh masyarakat. Instrumen ekonomi dapat diterapkan untuk menginternalisasi eksternalitas tersebut. Instrumen ekonomi yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sistem perdagangan alokasi beban pencemar air. Penelitian ini akan menggambarkan kerangka sistem perizinan dalam kebijakan pengendalian pencemaran air di Indonesia, menjelaskan aspek-aspek penting dalam sistem perdagangan alokasi beban pencemar air menurut teori dan praktik di Amerika Serikat, serta menganalisis bagaimana sistem perdagangan alokasi beban pencemar air dapat diadopsi dalam kerangka kebijakan pengendalian pencemaran air di Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem perizinan pengendalian pencemaran air di Indonesia berpusat pada Persetujuan Teknis. Penetapan Persetujuan Teknis dapat didasarkan pada standar berbasis kualitas air, teknologi pengolahan air limbah, atau kombinasi antara keduanya. Selain itu, terdapat setidaknya tujuh aspek penting sistem perdagangan alokasi beban pencemar air yang perlu diperhatikan, yaitu model sistem perdagangan alokasi beban pencemar air, karakteristik beban pencemar, sumber pencemar, struktur pasar, mekanisme pembagian alokasi, rasio jual beli, serta pengawasan dan penegakan hukum. Penelitian ini juga menemukan dua potensi penerapan sistem perdagangan alokasi beban pencemar air di Indonesia, yaitu telah diaturnya sistem tersebut secara umum dalam peraturan perundang-undangan serta tersedianya instrumen pengendalian pencemaran yang dapat mendukung penerapan sistem perdagangan tersebut. Meskipun demikian, penerapan sistem masih akan menghadapi berbagai tantangan besar, yaitu sistem perizinan eksisting yang terlalu mengandalkan standar berbasis teknologi, tidak dilibatkannya sumber pencemar nirtitik dalam sistem perdagangan, serta lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pencemaran air di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa pada saat ini, sistem perdagangan alokasi beban pencemar air belum dapat diterapkan secara efektif di Indonesia. ......Water pollution on surface water bodies has become one of the most significant environmental problems in Indonesia. In economic perspective, water pollution is a classic example of externalities. Economic instruments can be used to internalize the externalities. The economic instrument which will be the focus of this research is water quality trading. This research is going to describe the framework of the water discharge permitting policy in Indonesia, explain the important aspects of water quality trading based on theory and practice in the United States, and analyze how water quality trading can be adopted into the water pollution control policy in Indonesia. This research shows that the water discharge permitting regulation in Indonesia is centered on Techical Approval. The issuance of the Technical Approval can be based on water quality standards, water treatment technology standards, or the combination of both. Moreover, there are at least seven important aspects of water quality trading identified in this research: model of the trading system, characteristics of the water pollutants, sources of discharge, market structure, allocation method, trading ratio, as well as monitoring and law enforcement. This research also found that there are two potentials of implementing water qualiy trading in Indonesia: the system itself in general has been regulated in the Indonesian laws and regulations; and the availability of water pollution control instruments that can support the implementation of the trading system. However, the implementation of such system still face several major barriers: the water discharge permitting regulation in Indonesia still heavily relies on technology-based standards, the exclusion of non-point sources as participants in the water quality trading system, and weak monitoring and law enforcement on water pollution violations in Indonesia. It can be concluded that presently, the water quality trading system can not be implemented effectively in Indonesia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library