Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fathurrizal Muhammad
"Salah satu solusi kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah dengan membangun sistem transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), khususnya penerapan struktur terowongan bawah tanah. Penelitian ini mengkaji tentang pemodelan perilaku terowongan terhadap pengaruh beban gempa. Studi ini menghitung perilaku terowongan melingkar dalam kondisi statis dan dinamis akibat efek gempa. Analisis kondisi statis menggunakan teori Muir Wood dan kondisi dinamis menggunakan teori Wang (1993) dan Panzien (2000) serta didukung dengan perhitungan empiris dan numerik. Kedalaman terowongan MRT di area Fase 1 berada pada kedalaman 11 meter dan di modelkan di fase 2 dengan kedalaman yang sama. Dengan didominasi oleh tanah lempung dengan kekerasan 3 - 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jalur fase-1 kondisi statik terdapat deformasi terowongan yang bekerja pada 17.17 mm secara empiris. Dan kondisi dinamik pada empiris menunjukkan deformasi 15.50 mm dan 4.06 mm secara numerik yang diberikan beban gempa lebih dari 0.4 g. Pada fase-2 pada kondisi statik  menunjukkan nilai deformasi 23.5 mm secara empirik. Pada kondisi dinamik dengan percepatan gempa 0.3 – 0.4 g menghasilkan deformasi 17.28 mm secara empiric dan 5.22 mm pada beban gempa yang melebih kapasitas. Syarat terowongan memenuhi persyaratan deformasi berbanding lurus dengan kondisi material tanah dan batuan yang terkandung dan kondisi beban gempa yang tidak melebihi 0.4 g sebagai standar pembangunan infrastruktur bawah tanah di Jakarta.

One solution to traffic congestion in Jakarta is to build a mass transportation system in the form of Mass Rapid Transit (MRT), especially the application of underground structures. This study examines the behavioral modeling of the effects of the earthquake. This study generates dynamic services from the results in static conditions and earthquake effects. Analysis of statistical conditions using Muir Wood theory and dynamic conditions using the theory of Wang (1993) and Panzien (2000) and supported by empirical and numerical calculations. The depth of the MRT in the Phase 1 area is at a depth of 11 meters and is modeled in Phase 2 with the same depth. It is dominated by clay with a hardness of 3 - 20. The results show that in the phase-1 path under static conditions there is a deformation that works at 17.17 mm empirically. And the dynamic conditions empirically show deformation of 15.50 mm and 4.06 mm numerically given an earthquake load of more than 0.4 g. In phase-2 under static conditions, it shows a deformation value of 23.5 mm empirically. In dynamic conditions with an earthquake acceleration of 0.3 – 0.4 g, it produces 17.28 mm deformation empirically and 5.22 mm at an earthquake load that exceeds capacity. Deformation requirements that are straight with the conditions of the soil and rock materials contained and the conditions of earthquake loads that do not exceed 0.4 g as a standard for Jakarta's underground infrastructure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Prawira
"Telah banyak penelitian dilakukan untuk mendapatkan perencanaan struktur yang relatif tahan gempa antara lain adalah perencanaan kapasitas pada struktur beton bertulang dan berbagai sistem isolasi dasar bangunan (Base Isolation System). Berbagai macam disain dari isolator-isolator dasar ini mempunyai sifat atau tujuan yang utama yaitu memberikan fleksibilitas horisontal pada struktur serta kemampuan memencarkan sebagian energi gempa yang terjadi. Suatu sistem isolator dasar akan diteliti secara teoritis analitis dimana pada struktur dipisahkan antara substruktur dan struktur atas oleh suatu permukaan yang rata dan hanya bergeser akibat gaya tahanan geser raja. Dengan mengatur besaran-besaran tahanan geser ini akan memberikan/meyebabkan reduksi sebagian energi gempa dengan memencarkannya melalui friksi. Respons struktur dengan substuktur bergeser akibat eksitasi tanah fungsi sinusoida dihitung dengan model matematis 2 massa pegas linier - Viskos damper - Coulomb damper/friksi damper dengan anggapan tahanan geser adalah kaku plastis. Besaran-besaran spektrum respons dari sistim isolator dasar ini digambarkan terhadap frekuensi/perioda alami struktur untuk berbagai ratio massa struktur atas dan massa struktur bawah serta koefisien-koefisien friksi. Spektrum-spektrum ini menunjukan reduksi dari respons struktur dengan substruktur bergeser ini dibanding dengan struktur konvensional (Fixed Base Structure)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T5381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Halim Wijaya
"ABSTRAK
Metode half-slab merupakan penggabungan dua metode yaitu pelat pracetak sebagai dasar dan pelat konvensional sebagai penutup/topping. Skripsi ini membahas mengenai kinerja metode half-slab jika dibandingkan dengan metode konvensional. Shell-layered untuk permodelan pelat dan grid sebesar 10 mm untuk permodelan sambungan antar pelat digunakan untuk menganalisa bangunan empat lantai menggunakan perangkat lunak SAP2000 dan ETABS. Analisa struktur akibat pembebanan gravitasi dan gempa bumi dilakukan dengan meninjau periode getar, reaksi perletakan, gaya geser dasar, lendutan/displacement serta gaya-gaya dalam.
Hasil pada pembebanan gravitasi, terjadi diskontinuitas gaya dalam momen pada area sambungan antar pelat dan berkurangnya gaya dalam momen pada pelat. Hasil pada pembebanan gempa bumi, gaya dalam lintang pada balok meningkat.

ABSTRACT
Half-slab method is a combination of two methods consisting of precast slab as base and conventional slab as topping. This undergraduate thesis discusses the performance of half-slab method compared with conventional method. Shell- layered for slab modelling and 10 mm grid for joint between slabs modeling is used to analyze four-story building using SAP2000 and ETABS softwares. Analysis of structure subject to gravity dan earthquake loading is carried out by reviewing period of vibration, base reaction, base shear force, displacement and internal forces.
The result under gravity loads, internal moment force discontinuity is occurred at the joint between slabs and internal moment force at slabs is reduced. The result under earthquake loads, internal shear force at beams is increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arif Hidayat
"Penelitian ini membahas mengenai analisis perilaku dinamik struktur bangunan tahan gempa dengan perletakan terisolasi dengan cara membandingkannya dengan bangunan dengan perletakan tetap. Bangunan dengan perletakan terisolasi dimodelkan dengan menggunakan base isolation yang sesuai dengan yang digunakan oleh rumah sakit UI, sementara bangunan dengan perletakan tetap dimodelkan dengan menggunakan perletakan jepit. Beban gempa yang digunakan adalah beban gempa riwayat waktu northridge, kobe, dan el-centro yang telah diskalakan dengan respon spektrum Depok sesuai dengan SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung dan non gedung.
Analisa yang digunakan yaitu nonlinear time history direct integration. Nonlinearitas dari bangunan didapatkan dari material dan geometri yang diwakilkan oleh sendi plastis pada bangunan dengan perletakan tetap dan base isolator yang telah berdeformasi melebihi batas lelehnya pada bangunan dengan perletakan terisolasi. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan base isolator pada struktur bangunan tahan gempa meningkatkan peforma bangunan akibat beban gempa, serta memperkecil gaya dalam element-element struktur bangunan.

This study discusses the comparison of the dynamic behaviour analysis of the isolated base seismic structure and fixed base structure. The isolator used in the mathematical model of the isolated base structure in this study is the same with the isolator that will be used in the real UI Hospital Building, while the fixed base structure modeled by rigid base. The seismic load used in this study are time history seismic load of Northridge, Kobe, and El Centro. The time history is scaled by the factor appropriate with SNI 1726:2012.
Nonlinear time history direct analysis method will be performed in this study. The nonlinearity of the structure consists of geometrical nonlinearity and material nonlinearity gained from the plastic hinge and the deformation of the isolator that exceed its yield deformation point. Result shows that isolated base structure has better performances than fixed base structure. It showed by the decreasing amount of the internal forces of each elements of the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library