Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail
Abstrak :
In a reinforced concrete structure, the beam-column joint area is the most important area of the structure, because the joint is the place where the forces working on beams are transferred to the column.It became so important that it needs good detailing to ensure that the collapse of the structure does not happen because of the failure of the joint. This condition is added by the fact that some architect would design exterior beams that is not located at the center line of the column, thus producing eccentricity on the column which in turn will cause the torsion force. In this final assignment, the writer will focus on the problems stated earlier, which is the effect of eccentricity of beams on column. The writer conducted an experiment at the laboratory to study this effect on the beam-column joint and to observe the cracking pattern that resulted from it. The specimen tested will be designed using the Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SK-SNI T-15-1991-03, with reference to the design capacity method . The design capacity method is used to make sure that the plastic hinge mechanism will happen on the beam, which also known as the 'Strong column weak beam' mechanism.
Pada suatu struktur beton bertulang, daerah pertemuan balok dan kolom merupakan bagian yang sangat penting karena bagian tersebut merupakan bagian yang mentransfer gaya-gaya yang bekerja yaitu gaya aksial, momen lentur dan gaya geser. Daerah pertemuan tersebut menjadi suatu titik kritis dari suatu struktur sehingga dipedukan suatu pendetailan yang baik sehingga dapat menjamin bahwa keruntuhan suatu bangunan terjadi bukan akibat dari kegagalan sambungan. Keadaan tersebut kemudian ditambah lag! dengan adanya desain dari seorang Arsitek yang mendesain suatu balok exterior rata permukaannya dengan kolom, dimana hal ini menyebabkan balok menjadi eksentris terhadap sumbu kolom sehingga terjadi tambahan gaya yaitu torsi. Pada skripsi ini, penults memfokuskan pada masalah tersebut di atas yaitu pengaruh dari eksentrisitas balok terhadap kolom. Penulis melakukan suatu penelidan di laboratorium untuk mengetahui pengaruh dari eksentrisitas balok tersebut terhadap kekuatan sambungan balok-kolom dan mengetahui pola retak yang terjadi akibat keadaan ini pada saat menerima pembebanan. Pembebanan dilakukan dari pembebanan yang terkecil sampai pembebanan yang menyebabkan keruntuhan struktur tersebut. Model sambungan balok-kolom pada penelitian ini didisain sesuai dengan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SK-SNI T-15-1991-03 yang merujuk pada metode desain kapasitas. Metode desain kapasitas merupakan suatu metode desain yang menjamin terjadinya sendi plastis di daerah balok sehingga keruntuhan struktur dapat diantisipasi dengan seaman mungkm di mana disini dikenal sebuah filosofi 'Strong column weak beam' yaitu sebuah kolom didisain lebih kuat daripada baloknya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandang Suhendra
Abstrak :
Diamond-like carbon amorfos telah berhasil dideposisikan pada substrate steel, menggunakan ion beam tunggal dan dua sumber karbon dalam bentuk gas dan padat (solid). Film-film hasil deposisi terbentuk dalam tiga warna, yaitu biru, kuning dan putih. Ketiga warna tersebut sangat bergantung pada jaraknya terhadap target solid. Ketebalan film berkisar mulai dari beberapa puluh sampai 200 nm, dan hardness nya dalam range 13.37 sampai 20.21 GPa. Tidak ada bukti yang penting mengenai terjadinya karburasi (carburation) dari substrate steel selama proses deposisi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noveryda Damayanti
Abstrak :
Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan beton. Konstruksi-konstruksi ini juga mengalami gaya-gaya, baik secara internal maupun secara eksternal. Konstruksi bangunan umumnya dipengaruhi oleh pembebanan berulang yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, beban angin yang besar atau yang diakibatkan beban getaran mesin. Tegangan berulang tersebut dapat mengakibatkan tegangan bolak-balik yang menyebabkan perambatan retak, dimana penjalaran retak tersebut menghasilkan penambahan defleksi dan setelah sejumlah siklus tertentu dapat menyebabkan patah atau keruntuhan pada elemen struktur. Pada skripsi ini pada pertengahan balok akan diberi coakan yang berfungsi sebagai perlemahan pada balok yang diharapkan nantinya retak akan terjadi pada pertengahan bentang. Skripsi ini akan membahas tentang pembebanan berulang pada 4 jenis beton yaitu Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS) dan Beton Pratarik Serat (BPS), dimana masing-masing beton terdiri dari 3 benda uji. Serat pada beton ini berkadar 1 % dari volume total beton. Serat yang digunakan adalah staples merk max no 10 dengan panjang 20 mm dan tebal 5 mm. Dari pembebanan berulang ini maka akan didapatkan hubungan antara frekuensi, beban terhadap fungsi waktu pada setiap benda uji. Setelah dilakukan percobaan dan setelah dilakukan perbandingan terhadap ke 4 jenis beton ini maka didapatkan hasil BTS runtuh di tinggi palu 8 cm, BS pada tinggi palu 11 cm, BPTS di ketinggian palu 17 cm, dan BPS di tinggi palu 19 cm. Retak yang terjadi pada semua balok adalah retak lentur
The use of high quality concrete has been a primary need on high building structures, bridges, and other civil engineering constructions. Observations and researches on the use of this concrete are still being done in order to discover the behaviour of the concrete and its affect on the strength of the concrete itself. These constructions also suffered from forces; both internally and externally, due to repeated loading which is caused by changes on temperature, high wind force, or those caused by machine vibration. Those repeated loading can cause two-way stress that leads to crack, in which it could generates an additional deflection and after a certain cycles can cause a significant fracture or building collapse. For this research, a calculated notch is applied in the centre of the beam in order to give the beam an impair effect which later on will generates a crack exactly in the centre of the beam. The main subject of this research is observing the affect of repeated loading on 4 types of concretes; which are concrete without fibre (BTS), concrete with fibre (BS), prestress without fibre (BPTS) dan prestress with fibre (BPS), where each types of concrete is represented by 3 trial objects. Fibre in these concretes is 1% to total volume of the concrete. In this case use fibre metal staples no.10 with length 20 mm and thick 5 mm. From these repeated loading, a relation between frequency, stress and time function will occur on each trial object. After undergoing a series of tests and comparison of all 4 trial object, a conclusion is drawn, which BTS failure at 8 cm, BS at 11 cm, BPTS at 17 cm and BPS at 19 cm. It is mean pre-stress concretes are more capable in suppressing burdens compared to conventional concrete.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Krispinus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford : Pergamon Press, 1980
537.622 MOL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lin Prasetyani
Abstrak :
ABSTRAK
Pada proses engraving penggunaan laser berdaya tinggi marak digunakan saat ini. Laser daya tinggi yang sering digunakan adalah laser gas seperti CO2, Nd:YaG dan laser diode. Laser diode memiliki beberapa kekurangan diantaranya sudut divergensi lebar, astigmatisme dan beam profile yang tidak ideal yang berbentuk elips. Kekurangan tersebut menyebabkan kualitas beam profile yang buruk. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi beam pada output diode untuk mengurangi rasio elips yang dimilikinya. Metode koreksi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan dua lensa silinder untuk melakukan koreksi pada sumbu horisontal dan vertikal.Pada tesis ini telah dikembangkan metode koreksi output beam berbasis pada ray tracing analysis untuk menghitung struktur susunan lensa yang meliputi pengaturan fokus dan jarak antara lensa ndash; lensa silinder yang digunakan untuk mengurangi rasio elips serta lensa pemfokus untuk mendapatkan ukuran beam yang diinginkan. Hasil experiment terhadap metode koreksi beam diamati melalui dua cara yaitu; 1 pengamatan burning spot dengan mikroskop digital dan 2 menghitung hasil foto menggunakan MATLAB. Hasil kedua metode ini menunjukan pengurangan rasio elips. Pengurangan rasio elips dari 1.43 menjadi 1.14 pada pengamatan burning spot. Selain itu, dilakukan pula karakterisasi kebutuhan intensitas terhadap waktu pembakaran beberapa objek material.
ABSTRACT
In the process of engraving the use of high power lasers are rife in use today. The most commonly used high power lasers are gas lasers such as CO2, Nd YaG and also semiconductor, laser diodes. Laser diodes have some disadvantages such as wide divergence angles, astigmatism and elliptical beam profile. These deficiencies cause poor beam profile quality. Therefore it is necessary to do beam correction at the output diode to reduce the ratio of the ellipse it has. A common method of correction is to use two cylindrical lenses to correct the horizontal and vertical axes.In this paper use this ray tracing method for focus setting, the distance on the cylinder lenses and the focusing lens are used to reduce the ellipse ratio and obtain the desired beam size. The experimental results of the beam correction method were observed in two ways 1 observation of spot burning with digital microscope and 2 calculate the result of photo using MATLAB. The results of both methods show a reduction in the elliptical ratio. The reduction of the ellipse ratio is from 1.43 to 1.14 on the observation of burning. In addition, there is also characterization of the need for intensity to burning time of some material objects.
2017
T47744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiuntoro Hongsen
Abstrak :
ABSTRAK
Teori UI-Beam adalah suatu teori baru dalam Metode Elemen Hingga (MEH) yang merupakan modifikasi dari teori Balok Timoshenko. Sementara itu Isogeometrik sendiri adalah pengembangan dari MEH yang menggunakan fungsi dari B-Splines, dimana fungsi ini menggantikan shape function dalam MEH. Kelebihan dari Isogeometrik adalah dapat menghasilkan kelengkungan geometri yang sempurna walaupun hanya menggunakan sedikit elemen. Skripsi ini berfokus pada kasus balok di atas pondasi elastis variabel tunggal, dimana hasil antara MEH dan Isogeometrik akan dibandingkan dengan eksak.
ABSTRACT

The theory of UI-Beam happens to be the new thesis within the Finite Element Method (FEM) which is a modification of the Timoshenko Beam. Meanwhile, Isogeometric Method is a development of FEM itself that it uses B-Spline function to replace the shape function in FEM. The capability of Isogeometric Method to produce a perfect geometry curvature albeit using only a few elements becomes its adequate advantage. This paper concerns about single variable beam on the elastic foundation case which, later on, will lay a comparison between FEM, Isogeometric Method, the exact solution forward.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Waliyyulhaq
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas dari perencanaan terapi menggunakan conformity index (CI) dan homogeneity index (HI) pada kasus kanker paru-paru. Dengan menggunakan 5 pasien kanker paru-paru yang berada pada paru kanan. Dilakukan evaluasi pengaruh dari dose grid, kalibrasi densitas elektron berdasarkan fan beam dan cone beam CT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pasien dengan volume target berukuran besar memiliki kecenderungan CI yang rendah dan HI yang tinggi. Pada penggunaan variasi grid dose, nilai CI dan HI masing-masing kurang dari 0.02 dan 0.013. Perbedaan perhitungan antara cone beam dan fan beam adalah 10% untuk CI dan 60% untuk HI.
This research aims to compare the quality of planning by using conformity index (CI) and homogeneity index (HI) for lung cancer cases. We used 5 lung cancer patients which is located in right lung. We evaluated the impact of dose grid, eletron density calibration based on fan beam and cone beam CT. The results of shows the patient with big size target volume has tendency low CI value and high HI. On the use of grid dose variation, the CI and HI values less than 0.02 dan 0.013, respectively. The differences between the cone beam and fan beam calculation was 10% for CI and 60% for HI.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Raihan Haryadi Dwiputro
Abstrak :
Dalam perkuliahan biasanya mahasiswa belajar dari literatur saja dan di kelas, supaya meningkatkan pemahaman pada mahasiswa dalam mempelajari teori perlu ditambahkan pembelajaran secara eksperimen supaya mahasiswa bisa melihat langsung praktik dari teori dan memperkuat ingatan teori secara visual. Alat ini dibuat dengan tujuan mahasiswa bisa dengan mudah mengatur sendiri dari variabel bebas (tumpuan dan tipe beban) pada percobaan untuk mendapatkan nilai dari variabel terikat (defleksi maksimum) dan menganalisa perubahannya, dengan dilakukan percobaan ini mahasiswa dapat berpikir lebih kritis dari teori yang dipelajarinya di kelas sehingga mempertajam kemampuan dalam teori. Alat praktikum ini memakai sensor yang terintegrasi dengan program yang akan mengolah dan menampilkan data yang diambil. Penelitian ini memakai dua metode yaitu eksperimen dan analitis. Dengan membandingkan kedua metode ini dapat dilihat seberapa akuratnya apabila percobaan dilakukan dengan memakai sensor. ......In lectures, students usually learn from literature alone, and in class, to enhance students' understanding of theory, experimental learning needs to be added so that students can directly observe the practice of theory and strengthen their visual memory of the theory. This tool is created with the aim of allowing students to easily manipulate independent variables (support and load types) in experiments to obtain values for dependent variables (maximum deflection) and analyze their changes. Through this experiment, students can develop a more critical perspective on the theories they learn in class, thus sharpening their theoretical skills. This laboratory tool utilizes integrated sensors with a program that processes and displays the collected data. The research employs two methods, namely experimental and analytical. By comparing these two methods, it can be observed how accurate the experiment is when using sensors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>