Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Riska Nurmasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas dua permasalahan, yaitu kedudukan Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS dalam ruang lingkup hukum administrasi negara dan pelaksanaan pengelolaan zakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif, dengan tujuan penelitian untuk mengkaji kedudukan pendirian BAZNAS sebagai penyelenggara pengelolaan zakat secara nasional dan mengkaji pelayanan publik dalam pelaksanaan pengelolaan zakat. BAZNAS merupakan lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Sebagai organisasi penyelenggara pelayanan publik, BAZNAS berkewajiban menjalankan kegiatan pelayanan jasa publik dalam pengumpulan dana zakat, pendistribusian dan pendayagunaan zakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Adanya pengawasan secara eksternal dari masyarakat maupun dari pemerintah diharapkan dapat mencapai tujuan pelayanan yang diselenggarakan oleh BAZNAS guna mewujudkan kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan hak beragama sesuai syariat Islam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk menyalurkan zakat yang lebih merata dalam masyarakat. ...... Research discusses about two problems, that is about the position National Zakat Agency BAZNAS within the scope of the administrative law and implementation zakat management of public services. The method used in this research is normative juridical, the purpose of this research is to study the establishment BAZNAS position as organizer of zakat management nationally and examines public service in the implementation of zakat management. BAZNAS is an institution that organizes tasks of the government is authorized to make the management of zakat nationwide. As an organization of public service providers, BAZNAS obliged to run the activity of public services in collecting zakat, distribution, and utilization of zakat in the areas of health, education, and economics. Their external supervision from the public and from the government is expected to achieve the purpose of service organized by BAZNAS to realize the government 39 s obligation to organize religious rights, to improve the welfare of society and to distribute zakat more evenly in society.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa raja yang mempengaruhi persepsi para muzakki BAZNAS-Dompet Dhuafa untuk berderma melalui wakaf tunai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis diskriminan. Analisis Deskriptif merupakan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan analisis diskriminan dimaksudkan untuk menjawab rumusan permasalahan melalui model ekonometri yang merupakan model dengan variabel terikat berupa dummy atau kategorik. Untuk menjalankan analisis tersebut digunakan alat berupa SPSS. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1). Variabel "akuntabel", "alat" dan "counter" berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi para muzakki BAZNAS-Dompet Dhuafa untuk berderma melalui wakaf tunai. 2) Variabel lainnya, yakni;manfaat, ijtihad, optimal, inovasi, harga, counter, ramah, promosi, sosial, manajemen tidak mempengaruhi persepsi para muzakki BAZNAS-Dompet Dhuafa untuk berderma melalui Wakaf Tunai. Atau, dengan kata lain berderma atau tidaknya para muzakki tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut.3) Model diskriminan yang ada temyata valid dan dapat digunakan, karcna tingkat ketepatan cukup tinggi mencapai 51% dan mempunyai cross validation yang tinggi pula sekitar 51%. Dengan demikian, pihak BAZNAS-Dompet Dhuafa dapat mengambil berbagai tindakan, antara lain meningkatkan intensitas sosialisasi produk tersebut, memperluas jaringan pelayanan dan lebih meningkatkan transaparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan harta wakaf.
ABSTRAK ;This research aims to observe whether factors influence perception of muzakkis in BAZNAS-Dompet Dhuafa to donate through cash wakaf. The method used in this research is descriptive one and discriminant analysis. The descriptive analysis is systematically factually, accurately illustration of facts, characters, and relation of phenomena, which had been observed. The discriminant analysis is intended to answer problem formulation through econometric model -with bond variable of dummy or calegorist-. To carry out the research, it will use instrument. That is SPSS. Results of research shows: I) the variable of accountable, instrument and counter influence significantly to perception of muzakkis in BAZNAS-Dompet Dhuafa to donate through cash wakaf. 2) Other Variables are advantages of ijtihad, optimal, innovation, price, counter, friendly, promotion, social, management do not influence perception of Muzzakis in BAZNAS-Dompet Dhuafa to donate through cash wakaf, Or, on the other words, Muzakis donate or do not donate is not influenced by those variables, 3) As matter of fact, the discriminant model is valid and usable, because of degree of higher accuracy until 51 % and it has high cross validation about 51 %. Therefore, BAZNAS-Dompet Dhuafa side can increase intensity of the product socialization, expand service network and more improve transparency and accountability in managing wakaf wealth.
2007
T 17562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Yusuf
Abstrak :
Dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sebenarnya zakat merupakan potensi yang sangat besar pemberdayaan ekonomi umat. Namun, selama ini potensi ini belum dimanfaatkan secara terpadu dan optimal. Potensi ini akan bertambah besar dan dahsyat jika tidak hanya zakat yang dikelola secara baik, tetapi juga infak dan shadaqah. Pokok permasalahan yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang sudah berjalan selama 4 tahun, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang telah berjalan hingga saat ini dan memberikan alternatif kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) agar dapat melaksanakantogas-tugasnya dengan baik pada masa datang demi tercapainya tujuan BAZNAS. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-analitis, yaitu suatu tipe penelitian yang berusaha melukiskan realitas sosial yang kompleks melalui penyederhanaan dan klasifikasi dengan memanfaatkan konsep-konsep yang bisa menjelaskan suatu gejala sosial secara analitis. Karena tujuan penelitian adalah menyederhanakan realitas sosial yang kompleks, maka penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan tanpa uji hipotesis. Teori yang digunakan adalah teori-teori kebijakan publik, yang menerangkan tentang implementasi kebijakan publik serta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan BAZNAS berjalan kurang optimal. Jika dilihat dari laporan pelaksanaan kegiatan BAZNAS selama tahun 2001 - 2003 secara umum telah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Namun, jika dilihat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat dengan ruang lingkup secara nasional, BAZNAS belum dapat bergerak secara optimal untuk menjalankan fungsi koordinatif, konsultatif dan inforrnatifnya. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam melaksanakan kegiatannya yaitu: 1. Kurang optimalnya peran anggota BAZNAS, hal ini disebabkan sebagian besar anggota BAZNAS para tokoh muslim yang mempunyai aktivitas yang sibuk. 2. Terbatasnya Dana operasional 3. Sumber Daya Manusia yang masih minim jumlahnya dan pengalaman dalam mengurus manajemen zakat 4. Tidak adanya aturan yang jelas dan tegas yang mengatur fungsi dan wewenang BAZNAS. Oleh karena itu, guna mengoptimalkan pengelolaan zakat di Indonesia melalui BAZNAS dengan ini kami mengusulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dapat di realisasikannya APBN untuk BAZNAS. 2. Pemantapan posisi BAZNAS sebagai pengalola Zakat Tingkat Nasional Sebagai mana badan-badan yang di bentuk pemerintah dengan Keputusan Presiden. 3. Adanya peraturan pemerintah yang mempertegas fungsi koordinatif dan informatif BAZNAS dengan BAZDA dan LAZ.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd Izuddin Abdul Aziz
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tinjauan terhadap pengelolaan zakat oleh BAZNAS di Indonesia berdasarkan mandat Pasal 6 dan 7 undang-undang zakat nomor 23 tahun 2011. Pasal 6 dan 7, merupakan inti dari pelaksanaan pengelolaan zakat serta inti dari kewenangan yang dimiliki oleh BAZNAS dalam menyelenggarakan pengelolaan zakat. Di satu sisi, Pasal 6 dan 7 memberikan kewenangan yang sangat besar bagi BAZNAS sebagai pengelola tunggal zakat negara, namun disisi lain, kewenangan ini direduksi oleh pasal-pasal lain yang ada dalam undang-undang zakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana BAZNAS memahami tugasnya sebgaai pengelola tunggal zakat negara berdasarkan undang-unang zakat serta pelaksanaanya, dan bagaimana pelaksnaan dPasal 6 dan 7 undang -undang zakat pada BAZNAS provinsi dan Kab kota serta hubungan yang terbentuk antara BAZNAS dan LAZ. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS menjadi tidak efektif karena banyaknya fungsi yang dimiliki oleh BAZNAS. Pelaksanaan pengelolaan zakat di setiap lokasi penelitian memiliki perbedaan, tergantung pada kondisi masyarakat, pemerintahan dan geografis wilayahnya, dan juga hubungan yang terbentuk antara BAZNAS dan LAZ hanya didasari pada pelaksanaan pengelolaan zakat, koordinasi sebagai sesama pengelola zakat dan hierarkis sebagai pembantu BAZNAS. Oleh karena itu diperlukan pemisahan fungsi-fungsi yang saat ini ada pada BAZNAS agar tujuan pengelolaan zakat dapat tecapai.
ABSTRACT
This study discusses the review of the management of zakat by BAZNAS in Indonesia based on the mandate of Article 6 and 7 of zakat law number 23 of 2011. Articles 6 and 7, are the core of the implementation of zakat management and the core of the authority possessed by BAZNAS in organizing zakat management . On the one side, Articles 6 and 7 provide enormous authority for BAZNAS as the sole manager of state zakat, but on the other side, this authority is reduced by other articles contained in the zakat law. The purpose of this study is to find out how BAZNAS understands its duties as the sole manager of state zakat based on zakat laws and their implementation, and how the implementation of Articles 6 and 7 of zakat laws in provincial and district city BAZNAS as well as the relationship formed between BAZNAS and LAZ . This study uses normative juridical research methods and qualitative methods. This study found that in the implementation of zakat management conducted by BAZNAS became ineffective because of the many functions possessed by BAZNAS. The implementation of zakat management in each research location has a difference, depending on the condition of the community, government and geographical area, and also the relationship formed between BAZNAS and LAZ is only based on the implementation of zakat management, coordination as fellow zakat managers and hierarchical as BAZNAS assistants. Therefore it is necessary to separate the functions that currently exist in BAZNAS so that the objectives of zakat management can be achieved.
2020
T54938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efri Andini
Abstrak :
Zakat mempunyai fungsi penting utnuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan umat Islam. Di Indonesia mempunyai potensi zakat sangat besar namun penghimpunan zakat masih tergolong rendah. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI) baik pusat, termasuk provinsi, kabupaten dan kota belum menyerap penghimpunan zakat secara masif dan optimal. Zakat profesi termasuk dalam kerangka fiqih kontemporer yang penghimpunannya cukup besar. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang muzakki dalam membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI). Intensi muzakki ini akan didasari oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 309 responden yang dianalisa menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil analisa kuantitatif berbasil PLS-SEM menunjukan variabel Atittude Towards Behavior, Perceived Behavioral Control, Religiusitas dan Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI). Akan tetapi, variabel Subjective Norm ditemukan tidak signifikan terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI). ......Zakat has an important function to maintain economic stability and the welfare of Muslims. In Indonesia, the potential for zakat is very large, but zakat collection is still relatively low. The National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI) both at the center, including provinces, districts and cities have not absorbed massive and optimal zakat collection. Profession zakat is included in the framework of contemporary fiqh whose collection is quite large. This study aims to determine the factors that influence the intention of a muzakki in paying profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI). This muzakki intention is based on the Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 309 respondents were analyzed using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the quantitative analysis based on the PLS-SEM show that the Atittude Towards Behavior, Perceived Behavioral Control, Religiosity and Service Quality variables have a significant effect on muzakki's intentions to pay profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI). However, the Subjective Norm variable is found to be insignificant towards the muzakki's intention to pay profession zakat through the National Amil Zakat Agency (BAZNAS RI).
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Santo Hartono
Abstrak :
Indonesia's National Zakat Agency (Badan Amil Zakat Nasional, BAZNAS) is an official government agency that manages the zakat of Indonesian people. BAZNAS is tasked with collecting zakat, infaq, and shadaqah (ZIS) from the community and managing the redistribution of funds to recipients. Through digitalization, BAZNAS has made several breakthroughs towards improving their system management. This is in order to improve the performance of BAZNAS in terms of fundraising and distribution, which have a significant impact on BAZNAS' overall performance. This study aims to describe the transformation of BAZNAS in applying digital technology to management. The author conducted research on BAZNAS for two years, from 2019 to 2020, and found that BAZNAS succeeded in formulating its concept for digitalization even prior to the COVID-19 pandemic. As such, BAZNAS was able to quickly move its programs into the digital realm. Further digitalization is also ongoing at BAZNAS. As Indonesia is the country with the largest number of Muslims in the world, the success of BAZNAS as the national zakat institution in Indonesia can serve as a role model for Muslim communities around the world in ZIS management is a key part of the road towards prosperity in the Muslim world.
Depok: UIII Press, 2022
297 MUS 1:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvya Husna
Abstrak :
Kota Bukittinggi merupakan kota dengan tingkat kemiskinan penduduk yang cukup tinggi dimana berada pada urutan ke tiga dari tujuh kota yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Meskipun telah ada beberapa instrumen perlindungan sosial masyarakat seperti PKH dan koperasi, namun kedua instrumen ini belum terbukti optimal dalam menangani masalah kemiskinan di Kota Bukittinggi. Sehingga diperlukan instrumen perlindungan sosial masyarakat lain yang komprehensif untuk menanganinya. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, di Indonesia telah ada instrumen perlindungan sosial yang komprehensif dalam menangani masalah kemiskinan, yaitu instrumen zakat. Zakat sangat dipercaya dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mustahik baik secara spiritual maupun material. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dana zakat terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Bukittinggi. Selanjutnya untuk melihat keefektifan dana zakat terhadap peningkatan kesejahteraan penerimanya, maka dibandingkan dengan dana non zakat PKH dan koperasi sebagai grup kontrol. Adapun penelitian ini menggunakan metode campuran dengan dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah penerima dana zakat untuk kegiatan produktif periode tahun 2016- 2017. Begitupun dengan grup kontrol yaitu penerima dana PKH dan dana koperasi yang dilakukan pada periode yang sama. Efektivitas peningkatan kesejahteraan dalam penelitian ini dilihat dari batas garis kemiskinan spiritual model Cibest SV=3 dan batas garis kemiskinan material BPS Kota Bukittinggi yang di konversi menjadi batas garis kemiskinan per rumah tangga per bulan Kota Bukittinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana zakat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan spiritual dan material mustahik begitupun ketika dibandingkan dengan dana non zakat PKH dan koperasi, dana zakat terbukti lebih baik dalam meningkatkan kesejahteraan penerimanya. Dimana terjadi peningkatan skor rata- rata spiritual mustahik sesudah menerima dana zakat sebesar 0,3 poin menjadi 4,6 dan skor rata- rata material mustahik sesudah menerima dana zakat sebesar 73,94 menjadi Rp. 2.435.200,- yang mana nilai ini berada diatas batas garis kemiskinan spiritual dan material. ......Bukittinggi is the third cities out of seven cities in West Sumatera listed to have quite high level of poverty. Although there has been several instruments of protection such as PKH and Koperasi, but not yet in an optimal level in dealing with poverty problems in Bukittinggi. Therefore, a more comprehensive instruments of protection is needed to work a better result. As a country with Moslem majority, Indonesia already has protection instruments which works in dealing with society rsquo s welfare. The instrument is called zakat instrument. Zakat is believed to be able to deal with poverty problems and to improve the mustahik welfare not only spiritually but also materially. This research is aimed at analizing the effectivity of zakat foundation toward the mustahik welfare done by BAZNAS Bukittinggi. Moreover, in order to see the effectivity of the fund flow toward the receiver rsquo s welfare, the flow will be compared to the PKH and Koperasi non zakat foundation flow as the controlling group. This research is using mix methods with two sources of data, primary and secondary. The sample of this research is the zakat receivers for production activity in the year 2016 2017. The same thing is done to the controlling group PKH and Koperasi foundation in the same period. The effectivity of the welfare improvement in this research is seen through the spiritual poverty line model Cibest SV 3 and the material limit of the poverty line BPS Bukittinggi which is converted into the limit of the Bukittinggi poverty line per household per month. The result of the study shows that the zakat foundation flow is proven effective to improve the level of the mustahik welfare not only spiritually but also materially and also as the result is compared to the flow of non zakat PKH and Koperasi foundation, zakat foundation is proven to be better in improving the welfare of the receivers. The data shows an increase in the spiritual mustahik receivers average score as big as 0.3 into 4.6 and material average score as big as 73.94 into Rp. 2,435,200. Which already lies the above level of material and spiritual poverty.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismet Firdaus
Abstrak :
Proses pelaksanaan pembangunan Indonesia tidak semulus rencana yang disusun. Di pertengahan tahun 1997, pembangunan Indonesia mengalami terpaan krisis multidimensi yang menambah secara drastis angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Strategi pemerintah dan LSM untuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis dengan bantuan asing mengalami banyak kegagalan dan menambah masalah baru, yaitu pemerataan hutang dan ketergantungan. Ada dua fenomena menarik menjelang tahun 2000, yaitu : pertama, munculnya kesadaran dari sejumlah LSM untuk mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri, dan mulai melakukan penggalangan dana lokal, dan kedua, keberhasilan lembagalembaga zakat masyarakat dalam menggalang dana filantropi Islam berupa zakat, infak dan sedekah. Perkembangan tersebut, memberikan inspirasi bagi Pemerintah untuk mulai serius mengembangkan potensi dana filantropi lokal tersebut. Sebagai wujud nyatanya yaitu : diterbitkannya Undang-undang tentang pengelolaan zakat No. 38 tahun 1999. Salah satu bagian dalam UU Zakat tersebut membentuk Badan Amil Zakat Naslonal (BAZNAS). Sampai tahun 2003, BAZNAS sebagai institusi pemerintah cukup berhasil menggalang dana filantropi Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran umum penggalangan dana, mengambarkan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam dan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif mengenai strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam di divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS periode I tahun 2002 - 2003. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode studi dokumentasi dan wawancara dari bulan Juli sampai Oktober 2004. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dari divisi pelaksana penghimpunan, BAZNAS. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah pertama, konsep umum penggalangan dana meliputi : pengertian, alasan-alasan, prinsip-prinsip, penggalang dana, keterampilan penggalang dana dan sumber dana. Kedua, konsep strategi-strategi penggalangan dana meliputi : kampanye media, acara khusus, kerjasama dengan perusahaan, seminar & diskusi, dan memanfaatkan nomor rekening serta layan donatur. Ketiga, filantropi Islam, terdiri dari : Pengertian filantropi Islam , dan macam-macam rilantropi Islam. Hasil analisis temuan lapangan menunjukkan bahwa aecara umum ada perkembangan ke arah yang lebih baik dari aspek - aspek umum keorganisasian penggalangan dana filantropi Islam BAZNAS dari 2002 ke 2003. Begitu pula dengan strategi-strategi penggalangan dananya yang bertambah dan semakin bervariasi di tahun 2003. Selama periode kepengurusan I tersebut, BAZNAS mengembangkan 9 strategi penggalangan dana, yaitu : 1. Strategi kampanye media terdiri dari : media cetak (print media) dan media elektronik (broadcast media). 2. Kerjasama dengan perusahaan, dalam tiga bentuk : pertama, dengan pendirian UPZ Mitra dengan menggalang charity fund BUMN dan BUMS. Kedua, sponsorship perusahaaan. Ketiga, kerjasama program pelanggan peduli kemanusiaan dengan pasar swalayan. 3. Menampilkan tokoh zakat yang netral dan bersih dalam seminar (diskusi), 4. Strategi keanggotaan dan mempertahankannya. 5. Pelayanan pembayaran: membuka nomor rekening cantik di bank bank terkemuka, 6. Strategi funding instans untuk program penyaluran, 7. Kerjasama dengan departemen-departemen pemerintah, 8. Strategi kampanye program DINNAR (Dana Infak Abadi untuk Pendidikan Anak Negeri), 9. Strategi pelayanan pembayaran melalui pelayanan konter dan penjemputan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan strategi-strategi penggalangan dana filantropi Islam, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dilihat dari aspek internal dan eksternal. Faktor penghambat internal terdiri dari : kendala kurangnya personalia penggalang dana (amilin) dan kendaraan dinas, Keterbatasan dana untuk kampanye promosi media. Sedangkan penghambat eksternal terdiri dari : masih rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran zakat maal umat Islam, muzaki yang tidak memberikan identitas dirinya, pengurus UPZ mitra banyak yang merangkap pekerjaan, pimpinan perusahaan kurang mendukung pendirian UPZ, sebagian besar pengurus UPZ Mitra adalah karyawan biasa dan citra negatif sebagai organisasi pemerintah. Faktor pendukung internal terdiri dari : pengalaman kerja dan komitmen kerja secara professional dari staf penggalang dana, beberapa orang pengurus BAZNAS mempunyai kredibilitas yang baik, dan beberapa pengurus BAZNAS merupakan pimpinan di Perusahaan BUMN. Faktor pendukung eksternal terdiri dari: dukungan dana operasional dari Pemerintah, dukungan kebijakan Presiden dan Menteri Agama, dukungan promosi gratis radio Ramako dan media internal perusahaan serta lokasi kantor cukup strategis. Berdasarkan kesimpulan ini, maka direkomendasikan kepada koordinator staf pelaksana penghimpunan dan stafnya untuk : mengajukan penambahan star profesional, membangun kredibilitas melalui audit keuangan, melibatkan partisipasi donatur dalam pengggalangan dan penyaluran dana, mendiversirfikasi kerjasama dengan perusahaan untuk mendapatkan dana sponsorship dan Coorpotare Social Responsibility (CSR) dengan isu lingkungan hidup atau locality development. serta melakukan studi efek ivitas terhadap strategi-strategi penggalangan dana yang telah dijalankan selama periode kepengurusan I 2002-2003. Sedangkan bagi akademisi dan peneliti yang berminat pada tema ini, disarankan untuk mengkaitkan tema penggalangan dana filantropi Islam ini dengan upaya-upaya pengentasan kemiskinan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Shifa Rusdiana
Abstrak :
Sebagai negara dengan masyarakat muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan perekonomian syariah khususnya di bidang filantropi Islam untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam pengelolaan zakat, BAZNAS hadir sebagai lembaga pengelola zakat nasional di Indonesia memberikan fasilitas untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menyediakan program-program zakat khususnya zakat produktif. Maka dari itu, tujuan pada penelitian ini adalah untuk melihat keterkaitan antara zakat produktif dengan kesejahteraan masyarakat Depok sebagai salah satu komponen filantropi Islam dengan metode penghitungan Indeks Kesejahteraan BAZNAS. Indeks tersebut terdiri dari tiga indeks penyusun lainnya seperti Indeks kesejahteraan CIBEST, Modifikasi Indeks Pembangunan Manusia, dan Indeks Kemandirian. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dengan jumlah responden sebanyak 42 mustahik yang menerima Program Depok Sejahtera BAZNAS Kota Depok. Kemudian penggunaan data sekunder pada penelitian ini adalah informasi mengenai data lokasi mustahik. Hasil penelitian menggunakan indeks kesejahteraan BAZNAS menunjukkan angka indeks sebesar 0,65. Hal ini menunjukkan keterkaitan zakat produktif dengan kesejahteraan masyarakat Depok dalam kategori baik. Kemudian hasil tersebut mengartikan bahwa adanya zakat produktif memberikan dampak kepada kesejahteraan masyarakat Depok.
As a country with the largest Muslim communities in the world, Indonesia has the opportunity to develop a sharia economy especially Islamic philanthropy to alleviate poverty and improve welfare. In managing zakat, BAZNAS presents as a national zakat management institution in Indonesia to provide facilities to alleviate poverty and improve the welfare of the Indonesian people by providing zakat programs, especially productive zakat. Therefore, this study aims to see the relationship between productive zakat and Depok Community Welfare as one of the components included in Islamic philanthropy through BAZNAS Prosperity Index method. The main index supported by three other indexes such as the CIBEST welfare index, Modification of the Human Development Index, and the Independence Index. The data that used in this study are primary data with a number of respondents as many as 42 mustahik who received the productive zakat from BAZNAS named Depok Sejahtera. Then the use of secondary data in this study is information about the location of mustahik. The results of the study using BAZNAS Prosperity Index showed an index of 0.65. This shows the relationship of productive zakat and Depok Community welfare in the good category. This means that the relationship of productive zakat has an impact to the welfare of mustahik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqro Wahyu Pratama
Abstrak :
Skripsi ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana proses dan dampak pemberian bantuan terhadap permasalahan yang memicu krisis penerima manfaat Layanan Aktif BAZNAS dalam membantu memulihkan keadaan ekuilibrium karena peristiwa krisis penerima manfaatnya. Adapun kerangka berpikir yang digunakan sebagai landasan analisis merujuk pada teori krisis. Di dalam teori krisis tersebut terdapat dua indikator yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini yaitu pemulihan ekuilibrium yang dipengaruhi oleh pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan. Pada pemulihan ekuilibrium penerima manfaat mengembangkan mekanisme koping baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat menjalani proses pemberian bantuan mulai dari mendapatkan pengetahuan mengenai bantuan dari Layanan Aktif BAZNAS, menjalani proses layanan dalam gedung, hingga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Dampak pemberian bantuan Layanan Aktif BAZNAS dapat memulihkan ekuilibrium secara sementara dan membantu penerima manfaatnya dalam mengembangkan mekanisme koping baru. ......This thesis attempts to answer the question of how the process and the impact of providing assistance to the problems that triggered the crisis of Layanan Aktif BAZNAS beneficiaries in helping to restore equilibrium because of the crisis their beneficiaries. The framework used as the basis for analysis refers to the theory of crisis. In the crisis theory, there are two indicators used to answer this research question, namely the restoration of equilibrium which is influenced by the fulfillment of the required resources. On equilibrium restoration beneficiaries develop new coping mechanisms. This study uses a qualitative method with a descriptive approach which is carried out through in-depth interviews, observation, and analysis of institutional documents. The results showed that the beneficiaries went through the process of providing assistance starting from getting knowledge about the assistance from the Layanan Aktif BAZNAS, undergoing the service process in the building, to getting the assistance needed. The impact of providing assistance by Layanan Aktif BAZNAS can temporarily restore equilibrium and assist beneficiaries in developing new coping mechanisms.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>