Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: John Wiley & Sons, 2003
612.3 NUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaena
Abstrak :
ABSTRAK
Hampir setiap orangtua di dunia memandang anak sebagai anugerah yang tak ternilai sehingga menganggap penting untuk menyediakan perawatan dan perhatian pada bulan dan tahun pertama kehidupan mereka. Sebagai lingkungan pertama bagi anak, orangtua memainkan peran utama untuk memicu aktualisasi potensi dan perkembangan bayi dan anak kecil. Orangtua terdiri dari ayah dan ibu, dengan demikian peran sebagai pengasuh yang merangsang perkembangan anak seoptimal mungkin tidak saja ada pada ibu tetapi juga merupaakan tugas dan tanggung jawab ayah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keterlibatan ayah dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh bayi dan anak kecil. Untuk tujuan tersebut akan digambarkan pula bentuk dan saat keterlibatan dilakukan para ayah. Subyek dalam penelitian ini adalah 59 pasangan suamiistri yang baru mempunyai seorang anak berusia antara 1 bulan sampai 3 tahun yang diambil secara insidental. menggunakan kuesioner berisi mengandung item-item dalam hal pemberian perawatan dan kegiataan bermain yang Pengumpulan data 120 item yang kasih sayang, dilakukan pada saat pagi hari, saat makan, tidur siang, jalan-jalan, saat ayah pulang, saat mandi, saat tidur malam dan libur. Pada setiap item, subyek diminta menilai seberapa sering para ayah melakukan kegiatan tersebut berdasarkan enam alternatif jawaban yang bersifat graduil. Hasil penelitian adalaah para ayah dalam penelitian ini cukup terlibat dalam pengasuhan berupa perawatan namun kurang terlibat dalam pemberian kasih sayang. Penilaian yang diberikan para istri menunjukkan bahwa para suami lebih banyak terlibat dalam pemberian kasih sayang dan kurang terlibat dalam merawat anak. Keterlibatan tertinggi dilakukan oleh para ayah pada saat libur atau cuti dan kurang terlibat saat anak bangun pagi dan tidur siang. Perhitungan nilai rata-rata skor total subyek menunjukkan keterlibatan yang berbeda diantara subyek dengan karakteristik berbeda. Namun dari penghitungan chi-square terlihat bahwa perbedaan karakteristik di antara, subyek tidak menimbulkan tingkat keterlibatan yang berbeda. Hasil penelitian ini menggambarkan adanya sejumlah gejala yang menarik mengenai keterlibatan para ayah dalam pengasuhan bayi dan anak kecil. Oleh karena penelitian mengenai keterlibatan ayah dalam pengasuhan masih sangat sedikit, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan basis dasar bagi penelitian lanjutan.
1995
S2924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solihin Pudjiadi
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
612.3 SOL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: The Research Project of Morbidity and Mortality, 1984
107 LSL 1984
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
F Detiniaty
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : F. DetiniatyProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak Stunting Usia 0-23Bulan Studi Kualitatif di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa Tahun2017 Perilaku ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak PMBA pada periode kritis usia 0-23bulan sangat penting untuk mencegah kondisi stunting pada bayi/anak. Penelitian inibertujuan mengetahui perilaku ibu dalam pemberian makan bayi dan anak stunting usia 0-23bulan di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, tahun 2017. Pendekatan Kualitatifmenggunakan desain Rapid Assessment Procedure dengan metode pengumpulan data diskusikelompok terarah, wawancara mendalam, dan observasi terhadap informan ibu yang sudahdan belum mendapatkan konseling/penyuluhan PMBA. Pengetahuan dan sikap ibu yangpositif terhadap informasi terkait PMBA yang diperoleh dari konseling/penyuluhan tidakmenjamin terlaksananya perilaku pemberian makan bayi dan anak dengan benar. Adanyafaktor dukungan keluarga, tradisi yang tidak mendukung, akses dan pemanfaatan panganserta praktik pemberian informasi melalui penyuluhan menjadi salah satu yang menghambatkegiatan PMBA. Perilaku ibu dalam pemberian makan bayi dan anak stunting usia 0-23 bulandi Kecamatan Lape belum optimal. Perlu adanya evaluasi pelaksanaan kegiatan konselingPMBA di lapangan.Kata kunci : stunting, perilaku ibu, pemberian makan bayi dan anak PMBA
ABSTRACT
Name F. DetiniatyStudy Program Public Health ScienceTitle Mother 39 s Behavior in Infants and Young Child Feeding Stunting Age0 23 Months Qualitative Study in Lape Sub district, SumbawaRegency in 2017 Mother rsquo s behavior in Infant and Young Child Feeding IYCF in critical periods ages 0 23months is very important to prevent stunting conditions in infants children. This study aimsto determine the behavior of mothers in feeding infant and stunting children aged 0 23months in Lape Sub district, Sumbawa Regency in 2017. Qualitative approach using RapidAssessment Procedure design with data collection methods of focus group discussion, indepthinterviews, and observation of mother rsquo s informants who had had and have not receivedIYCF counseling education. Knowledge and a positive attitude towards mother IYCF relatedinformation obtained from counseling education does not guarantee the implementation offeeding infants and children properly. The existence of family support factors, unsupportedtradition, access and utilization of foods and the practice of providing information throughcounseling to be one that inhibits IYCF activities. Mother rsquo s behavior in feeding infant andstunting children 0 23 months in Lape Sub District is not optimal. It is necessary to evaluatethe implementation of IYCF counseling activities in the field.Keywords stunting, maternal behavior, infant and young child feeding IYCF
2017
T47575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Ridhawaty
Abstrak :
Praktek pemberian makanan yang tidak memadai adalah salah satu penyebab utama kekurangan gizi. Wasting dan stunting biasanya meningkat antara usia 6 sampai 23 bulan. Minimum Acceptable Diet (MAD) adalah salah satu indikator utama untuk menilai praktik pemberian makan bayi dan anak yang menggabungkan Minimum Meal Frequency (MMF), Minimum dietary diversity (MDD) berdasarkan status pemberian makan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi secara mendalam dan memperoleh fakta terkait faktor penghambat dan pendukung dalam praktik pemberian makan bayi dan anak usia 6-23 bulan di Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Rapid Assesment Procedure (RAP) dengan metode pengumpulan data Focus Group Discusion (FGD) dan wawancara mendalam terhadap infroman ibu dengan anak MAD tercapai sebanyak 23 informan dan tidak tercapai sebanyak 31 informan, kader Posyandu sebanyak 3 informan, dan Petugas Gizi sebanyak 3 informan. Faktor penghambat dalam keberhasilan praktik pemberian makan bayi dan anak yaitu, keterbatasan fasilitas memasak, pemberian makanan selingan yang lebih sering disbanding makanan utama, kebiasaan pemberian MPASI dini dalam keluarga, pelatihan PMBA untuk kader belum menyeluruh, dan keterbatasan tenaga gizi, sedangkat faktor pendukung yaitu, pengetahuan dan sikap ibu yang baik, akses pelayanan kesehatan yang mudah dicapai, keaktifan ibu dalam kegiatan Posyandu, dan daya beli keluarga yang baik mempengaruhi keberhasilan praktik pemberian makan bayi dan anak usia 6-23 bulan. Perlu adanya monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan/konseling pemberian makan bayi dan anak di lapangan, membuat inovasi kedai balita sehat yang berisikan jajanan sehat yang aman dan bergizi baik bagi balita yang dibina secara langsung oleh dinas kesehatan, melakukan kegiatan penyegaran (refreshing) kepada fasilitator kota, Puskesmas, dan kader Posyandu, dan melibatkan anggota keluarga lain dalam melakukan penyuluhan dan konseling pemberian makan bayi dan anak. ......Inadequate feeding practices are one of the main causes of malnutrition. Wasting and stunting usually increase between the ages of 6 to 23 months. The Minimum Acceptable Diet (MAD) is one of eight core indicators for assessing infant and young child feeding practices that is composite indicators composed of the Minimum Meal Frequency (MMF) and Minimum Dietary Diversity (MDD). The purpose of this study is to obtain in-depth information and obtain facts related to inhibiting and supporting factors infant and young child feeding practices at 6-23 month in Central Jakarta. This study uses a qualitative method with the Rapid Assessment Procedure (RAP) with the Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interviews with mothers in children achieve by MAD as 23 informants and not achieve by MAD as 31 informants, Posyandu cadres as 3 informants, and Nutritionists as 3 informants. Inhibiting factors in infant and young child feeding practices is limited cooking facilities, provision of distinctive food more often than the main food, preparation of early complementary feeding in the family, IYCF training for cadres has not comprehensive. Supporting factors in infant and young child feeding practices is good knowledge and attitude of mothers, access to health services that are easily achieved, active mothers in Posyandu activities, and good family purchasing power increase the success of the infant and young child feeding practices aged 6-23 month. There is a need for monitoring and evaluation in the implementation of counseling / counseling activities for infant and child feeding in the field, making healthy toddler shops containing healthy snacks that are safe and nutritious both for toddlers who are directly fostered by the health department, conducting refreshing activities for facilitators cities, Puskesmas, and Posyandu cadres, and invite other family members to conduct counseling of the infant and young child feeding practices.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Tri Waluyanti
Abstrak :
Kejadian malnutrisi pada balita menjadi perhatian besar karena menyangkut investasi sumber daya manusia. Indonesia menghadapi triple burden status gizi balita yang menjadi beban negara. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan prevalensi kurang gizi balita. Growth faltering sebagai indikator awal risiko terjadinya stunting menjadi titik awal intervensi intensif dilakukan untuk mencegah stunting. Upaya mengatasi growth faltering dilakukan melalui intervensi spesifik terutama pemberian makan bayi dan anak pada baduta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas brief intervention terhadap praktik pemberian makan responsif pada bayi growth faltering usia 6-23 bulan. Desain penelitian ini adalah pre-experimental study dengan sampel 33 responden di kelompok kontrol (mendapatkan intervensi konseling pemberian makan bayi dan anak/PMBA dan kelompok intervensi (mendapatkan intervensi konseling PMBA dan brief intervention). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan intervensi cenderung meningkatkan skor total pemberian makan responsif dan skor active feeding, meskipun tidak ditemukan signifikansi (pValue > 0,05); sedangkan pad kelompok kontrol selisih skor menunjukkan penurunan. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok yang mendapat intervensi konseling PMBA dengan kelompok yang mendapatkan intervensi PMBA dan brief intervention “Mentari”. Rekomendasi pelayanan menunjukkan bahwa konseling PMBA tetap dapat menjadi intervensi mengubah praktik pemberian makan. ......The incidence of malnutrition in children under five is a big concern because it involves investing in human resources. Indonesia faces a triple burden on the nutritional status of children under five. Various efforts were made to reduce the prevalence of malnutrition. Growth faltering as an early indicator of the risk of stunting is the starting point for intensive interventions to prevent stunting. Efforts to overcome growth faltering are carried out through specific interventions, especially infant and young child feeding practices. This study aims to identify the effectiveness of the brief intervention on responsive feeding practices in growth-faltering infants aged 6-23 months. The design of this study was a pre-experimental study with a sample of 33 respondents in the control group (getting infant and young child feeding counselling interventions/IYCF and intervention groups (getting IYCF counselling interventions and brief intervention). The results of this study showed that the group that received the intervention tended to improve the total responsive feeding score and active feeding score, although no significance was found (pValue > 0.05); Meanwhile, in the control group, the difference in scores showed a decrease. These results showed no significant difference between the group that received IYCF counselling intervention and the group that received IYCF intervention and brief intervention. Service recommendations suggest that IYCF counselling can still be an intervention to change feeding practices.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Tri Waluyanti
Abstrak :
Kejadian malnutrisi pada balita menjadi perhatian besar karena menyangkut investasi sumber daya manusia. Indonesia menghadapi triple burden status gizi balita yang menjadi beban negara. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan prevalensi kurang gizi balita. Growth faltering sebagai indikator awal risiko terjadinya stunting menjadi titik awal intervensi intensif dilakukan untuk mencegah stunting. Upaya mengatasi growth faltering dilakukan melalui intervensi spesifik terutama pemberian makan bayi dan anak pada baduta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas brief intervention terhadap praktik pemberian makan responsif pada bayi growth faltering usia 6-23 bulan. Desain penelitian ini adalah pre-experimental study dengan sampel 29 responden di kelompok kontrol (mendapatkan intervensi konseling pemberian makan bayi dan anak/PMBA dan 27 responden kelompok intervensi (mendapatkan intervensi konseling PMBA dan brief intervention). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan intervensi cenderung meningkatkan skor total pemberian makan responsif dan skor active feeding, meskipun tidak ditemukan signifikansi (pValue > 0,05); sedangkan pada kelompok kontrol selisih skor menunjukkan penurunan. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok yang mendapat intervensi konseling PMBA dengan kelompok yang mendapatkan intervensi PMBA dan brief intervention “Mentari”. Rekomendasi pelayanan menunjukkan bahwa konseling PMBA tetap dapat menjadi intervensi mengubah praktik pemberian makan. ......The incidence of malnutrition in children under five is a big concern because it involves investing in human resources. Indonesia faces a triple burden on the nutritional status of children under five. Various efforts were made to reduce the prevalence of malnutrition. Growth faltering as an early indicator of the risk of stunting is the starting point for intensive interventions to prevent stunting. Efforts to overcome growth faltering are carried out through specific interventions, especially infant and young child feeding practices. This study aims to identify the effectiveness of the brief intervention on responsive feeding practices in growth-faltering infants aged 6-23 months. The design of this study was a pre-experimental study with a sample of 29 respondents in the control group (getting infant and young child feeding counselling interventions/IYCF and 27 respondents in the intervention groups (getting IYCF counselling interventions and brief intervention). The results of this study showed that the group that received the intervention tended to improve the total responsive feeding score and active feeding score, although no significance was found (pValue > 0.05); Meanwhile, in the control group, the difference in scores showed a decrease. These results showed no significant difference between the group that received IYCF counselling intervention and the group that received IYCF intervention and brief intervention. Service recommendations suggest that IYCF counselling can still be an intervention to change feeding practices.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library