Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baxandal, Michael
Hongkong: The Bath Press, Bath, 1995
701.8 BAX s (1);701.8 BAX s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Handri Satria
Jakarta : Salsabila, 2022
297.09 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Nasta Andini
"Fikosianin merupakan pigmen protein berwarna biru yang sering digunakan dalam berbagai bidang karena memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, penelitian mengenai jumlah fikosianin perlu dilakukan. Penelitian mengenai fikosianin dapat dilihat dari jumlah biomassa karena jumlah biomassa mempengaruhi jumlah fikosianin yang dihasilkan. Namun sering ditemukan sebuah fenomena ketika kultivasi yang disebut pembuatan bayangan atau self shading. Fenomena ini adalah fenomena dimana intensitas cahaya yang diterima oleh mikroalga berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah sel dalam tempat pembudidayaannya. Adanya fenomena ini menyebabkan hasil biomassa dan fikosianin yang dihasilkan oleh Spirulina sp. tidak optimal. Oleh karena itu, perlu ada penelitian untuk menimimalkan self-shading. Pada penelitian ini, peminimalan fenomena self shading dilakukan dengan mengatur intensitas cahaya secara berkala selama proses kultivasi. Intensitas cahaya yang digunakan untuk kultivasi tergantung dari optical density dari mikroalga tersebut pada satu titik waktu. Analisis penelitian dilakukan dengan pemanenan dan pengeringan mikroalga untuk mendapatkan biomassa. Setelah itu dilakukan ekstraksi dengan metode ultrasonikasi untuk mengetahui kandungan dari fikosianin. Hasil akhir produksi biomassa dan produksi ekstrak fikosianin lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil kultivasi dengan cahaya tetap yang menandakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan Spirulina platensis.

Phycocyanin is a blue protein pigment that is often used in various fields because it has many benefits. Therefore, research on the amount of phycocyanin needs to be done. Research on phycocyanin can be seen from the amount of biomass because the amount of biomass affects the amount of phycocyanin produced. However, a phenomenon called self-shading is often found during cultivation. It is a phenomenon where the light intensity received by microalgae decreases with the increase in the number of cells in the cultivation site. The existence of this phenomenon causes the yield of biomass and phycocyanin produced by Spirulina sp. not optimal. Therefore, there needs to be research to minimize self-shading. In this study, the self-shading phenomenon was minimized by adjusting the light intensity periodically during the cultivation process. The light intensity used for cultivation depends on the optical density of the microalgae at one point of time. Research analysis was carried out by harvesting and drying microalgae to obtain biomass. After that, extraction was carried out using the ultrasonication method to determine the content of phycocyanin. The final yield of biomass production and the production of phycocyanin extracts were higher than those of cultivation with fixed light, which indicates that light intensity affects the growth of Spirulina platensis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Ratnawulan
"Dalam situasi pandemi yang penuh dengan kecemasan akan penularan COVID-19 dan belum ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, penyintas COVID-19 sangat rentan untuk mengalami stigma sosial. Dengan mengacu pada gagasan Contact Hypothesisdari Allport (1954) yang menyatakan bahwa kontak antarkelompok dapat mengurangi prasangka, peneliti memandang bahwa dalam situasi pandemi COVID-19 sulit untuk menciptakan suatu kondisi yang ideal untuk melaksanakan proses kontak antarkelompok. Oleh karenanya, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait stigma sosial terhadap penyintas COVID-19 dengan menggunakan metode kontak antarkelompok secara tidak langsung melalui metode kontak bayangan sebagaimana dikembangkan oleh Pettigrew (1998). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode kontak bayangan dalam mengurangi stigma sosial terhadap penyintas COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kontak bayangan dapat mengurangi stigma sosial secara signifikan dan hal ini didukung oleh adanya perilaku positif untuk mendukung kampanye anti stigma oleh 80% partisipan program intervensi.

In a pandemic situation that is full of anxiety about the transmission of COVID-19 and with the fact that there was no medicine that has been proven to cure the disease effectively, COVID-19 survivors are very vulnerable to experiencing social stigma. Referring to the idea of Contact Hypothesis from Allport (1954) which states that intergroup contact can reduce prejudice, the researcher views that in a COVID-19 pandemic situation it is difficult to create an ideal condition for carrying out the inter-group contact process. Therefore, researchers took the initiative to conduct research related to social stigma towards COVID-19 survivors by using the indirect inter-group contact method through the imagined contact method as developed by Pettigrew (1998). This study aims to test the effectiveness of imagined contact methods in reducing social stigma against COVID-19 survivors. The results showed that the imagined contact method could significantly reduce social stigma and this was supported by positive behavior to support the anti-stigma campaign by 80% of the participants of the intervention program.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Eka Prayudha
"Skripsi ini menyajikan kepengaturan yang dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten Klaten sebagai Street level bureaucracy mengenai keberadaan terminal bayangan yang telah beroperasi sejak lama. Berbagai kepengaturan yang coba dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten Klaten untuk menghilangkan aktivitas terminal bayangan seperti mengedarkan surat larangan kegiatan terminal bayangan, razia berupa penilangan bus AKAP yang menaikkan penumpang di terminal bayangan, dan pembangunan terminal tipe A Ir Soekarno sebagai terminal resmi untuk penjualan tiket dan menaikkan serta menurunkan calon penumpang. Namun, kepengaturan yang coba dilakukan untuk memusatkan titik pemberangkatan angkutan bus AKAP hanya pada satu tempat yaitu terminal Ir Soekarno malah menimbulkan konflik antara pihak Dishub dan Terminal Ir Soekarno dengan pihak agen penjual tiket. Konflik yang dipicu oleh surat edaran Dirjen dianggap menyengsarakan pihak agen yang berjualan pada terminal bayangan, sebagai birokrat jalanan, pihak Dishub berupaya untuk meredam konflik yang terjadi antara pihak Dishub, terminal Ir Soekarno dengan agen penjual tiket dengan cara negosiasi yang pada akhirnya menghasilkan pembiaran.

This paper present the case of governmentality done by Klaten Districts Government as Street Level Bureaucracy regarding the existence of terminal bayangan that have been operating for a long time. The government have taken various steps to prevent the activity of terminal bayangan but the governmentality applied to centralize the departure point of trans-city busses resulted in conflict. This conflict between the Department of Transportation a well as Ir.Soekarno Terminal with the ticketing agent started by the circular letter (surat edaran) that was said to torment the live of ticketing agents that operate in the terminal bayangan. A few people who are part of the department of transportation act as a street level bureaucrats, helping the negotiations between their institution, Ir.Soekarno Terminal, and the ticketing agent that
resulted in omission."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim Yunior
"Aspek suhu kenyamanan sesunggunnya telah semakin menjadi perhatian dalam kehidupan manusia, oieh karena suhu kenyamanan tersebut punya pengaruh yang besar pada kesehatan manusia sehari-hari. Suhu kenyamanan manusia di daerah tropis tidaklah sama dengan suhu kenyamanan pada daerah beriklim kering dan intermediate. Yang berbeda adalah faktor iklim pada beberapa daerah tidaklah sama.
Pencahayaan matahari menjadi faktor penentu suhu kenyamanan pada daerah iklim tropis. Intensitas pencahayaan matahari tidaklah sama untuk tiap iklim, begitu pula halnya dengan iklim tropis. Untuk mendapatkan acuan bagi perencanaan Iingkungan tempat tinggal manusia di iklim tropis teori mengenai arsitektur tropis dapat dijadikan sumber.
Skripsi ini akan membahas mengenai pencahayaan matahari pada iklim tropis lembab (Warm Humid Climate), di mana suhu kenyamanan yang akan dibahas juga mengenai suhu kenyamanan daerah tropis. Begitu pula dengan wujud kota tropis dapat dijadikan patokan untuk menciptakan suatu Kota yang warganya dapat menjalankan kehidupan sehari-hari secara nyaman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diorita Fitrianti
"Kegiatan membaca dan menulis di dalam perpustakaan membutuhkan pencahayaan. Pencahayaan yang baik akan menciptakan kenyamanan bagi pengguna perpustakaan. Pencahayaan juga perlu diatur sedemikian rupa agar tidak merusak keutuhan buku.
Skripsi ini membahas mengenai pencahayaan pada perpustakaan, yang dikhususkan pada area rak penyimpanan buku, area membaca, dan area digital. Pembahasan ini dikaji melalui studi kasus pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau.
Didapati kesimpulan bahwa pencahayaan yang baik dapat dilihat dari minimalnya silau dan bayangan yang tercipta agar tidak mengganggu performa visual pengguna perpustakaan. Penyusunan lampu pada area rak penyimpanan buku dan posisi duduk pengguna perpustakaan pada area membaca dan area digital juga perlu diperhatikan.

Some activity, like reading and writing at library need lighting . A good lighting will create comfort zone for the librarian. Those lighting need to properly arranged so that keep all books from damage and still on good condition.
This mini thesis is discussed about a good lighting system at library, especially for book stacks area, reading area and digital area. This discussion is investigated in each case studies such as National Library of Republic Indonesia and Soeman HS Library at Province of Riau, Indonesia.
The conclusion founded that a good lighting system at library is decreasing glare and shadow to avoid librarian visual perform disturbance. Arranging lamps in book stacks area and sit position of reader in reading area and digital area also need special attention.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52254
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wilbert Tahir
"Semakin meningkatnya dan semakin majunya teknologi yang ada saat ini tidak akan lepas dari kebutuhan akan listrik. Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting sehingga ketersediaan sumber energi listrik perlu dijaga agar tetap tersedia. Salah satu sumber energi yang dapat menghasilkan energi tak terbatas dan bebas digunakan dalam jumlah yang tak terhingga adalah matahari. Energi matahari dapat dikonversikan menjadi energi listrik menggunakan sel surya. Dalam pengunaan panel surya tidak dapat dihindari gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada panel surya tersebut. salah satu jenis gangguan itu adalah bayangan.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana pengaruh bayangan terhadap besarnya luas permukaan panel surya yang tertutup. pengujian dilakukan dengan mengukur keluaran tegangan dan arus akibat adanya bayangan pada panel surya.
Hasil pengujian menunjukkan bayangan pada panel surya sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai arus dari panel surya namun, pengaruhnya kecil terhadap perubahan nilai tegangan keluaran. Dengan besar penurunan tegangan saat penutupan bayangan secara array yaitu 0%; 3,2%; 14,26%; 24,82%: 34,23% dan penurunan arus yaitu 0%; 94%; 99,32%; 99,61%; 99,74%. Kemudian, besar penurunan tegangan saat penutupan bayangan secara string yaitu 0%; 5,94%; 12,08%; 20,3% dan penurunan arus yaitu 0%; 1,41%; 4,7%; 98,71%. Penurunan arus terbesar terjadi saat penutupan bayangan secara array dengan nilai penurunan yaitu 99,74%.

The increasing and advancing technology that exists today will not be separated from the need for electricity. Electricity has become one of the most important human needs so that the availability of electrical energy resources needs to be maintained to remain available. One source of energy that can produce unlimited energy and is free to use in infinite quantities is the sun. Solar energy can be converted into electrical energy using solar cells. In the use of solar panels can not be avoided disturbances that may occur in the solar panel. one type of disorder is a shadow.
This thesis discusses how the effects of shadows on the surface area of a solar panel are closed. testing is done by measuring the voltage and current output due to the shadow on the solar panel.
The test results show that the shadows on solar panels greatly influence changes in the current value of solar panels, however, the effect is small on changes in the value of the output voltage. The amount of voltage drop when the shadow closure is array are 0%; 3.2%; 14.26%; 24.82%: 34.23% and the decrease in current are 0%; 94%; 99.32%; 99.61%; 99.74%. Then, the amount of voltage drop when the shadow closure is string are 0%; 5.94%; 12.08%; 20.3% and a decrease in current are 0%; 1.41%; 4.7%; 98.71%. The biggest decrease in flow occurs when the shadow closure in an array with a decrease value of 99.74%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Rois
"Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya daya keluaran dari panel surya adalah besarnya intensitas radiasi sinar matahari. Selain itu, daya keluaran yang dihasilkan oleh panel surya juga bergantung dari efek bayangan. Efek bayangan merupakan kemungkinan terhalangnya panel surya akibat dari bayangan suatu benda sehingga mengakibatkan berkurangnya radiasi sinar matahari yang dapat diterima oleh sel-sel pada panel surya. Dibanyak kasus panel surya akan tertutup oleh bayangan, baik sebagian atau seluruhnya. Bayangan yang terjadi sering disebabkan oleh awan yang lewat, bangunan tinggi, menara-menara tinggi, pohon, kotoran burung, debu, dan juga bayangan dari satu panel di sisi yang lain.
Skripsi ini akan membahas mengenai efek penurunan daya keluaran dari panel surya akibat dari adanya bayangan pekat. Pola bayangan yang berbeda-beda baik bayangan secara kolom maupun baris telah diteliti pada panel surya yang terhubung secara seri dan paralel. Pengukuran dampak bayangan terhadap penurunan kualitas daya keluaran dilakukan dengan menggunakan dua tipe panel surya monocrystalline. Pengaruh dari dioda bypass juga dibahas untuk menghindari adanya hot spot akibat dari kondisi dimana salah satu sel dalam satu panel surya ditutupi oleh bayangan dari benda sehingga tidak mendapatkan radiasi sinar matahari.
Dari hasil pengukuran, satu sel saja dari satu panel surya ditutup oleh bayangan akan berpengaruh terhadap penurunan daya keluaran sebesar 38,01 %. Ketika 12 sel dari satu panel surya ditutup oleh bayangan secara baris akan berpengaruh terhadap penurunan daya sebesar 37,6%.Sedangkan penutupan 6 sel secara kolom dari satu panel surya oleh bayangan akan mengurangi daya keluaran sebesar 99,6 %. Begitu juga dengan penutupan 36 sel secara kolom dari satu panel surya oleh bayangan juga akan mengurangi daya keluaran sebesar 99,89%.

One of the factors that affect the magnitude output power of the solar panels is the amount of intensity of solar radiation. In addition, the output power generated by the solar panels depends on the shading effect. Shading effect is the possibility of solar panels as a result obstruction of the shadow objects that reduced solar radiation, received by the cells on solar panels. In many cases, solar panels will be covered by a shadow, either fully or partly. Frequently, shadows occur caused by passing clouds, tall buildings, tall towers, trees, bird droppings, dust, and also a shadow of a panel on the other side.
This thesis will discuss about the effect of decreasing power output of solar panels causeof the presence of dense shadow. Different shadow patterns in columns or rows, has been observed in the solar panels are connected in series and parallel. The impact of measurement shadow towards the reduction output qualityexamined by using two types of monocrystalline solar panels. The influence of bypass diodes are also discussed to avoid any hot spots from a condition in one or other cells in a solar panel is covered by the shadow objects, so it does not get solar radiation.
From the measurement results, a single cell of a solar panel covered by the shadow of a reduction in the output power 38.01 %. When the 12 cells of a solar panel are covered by a shadow, the line will decrease 37.6 %. Then, when the 6 cells in a column of the solar panels are closed by shadow, it will decrease the output power 99.6 %. So, when 36 cells in a column of the solar panels are closed by a shadow, it will decrease the output power 99.89 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Joan Yedija Putra
"Kebutuhan manusia akan listrik semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Listrik menjadi kebutuhan manusia yang sangat penting yang membuat ketersediaan sumber energi pembangkit listrik harus tetap tersedia. Energi panel surya menjadi salah satu jawaban atas masalah krisis listrik yang terjadi. Pemanfaatan instalasi panel surya semakin meningkat, baik secara off-grid maupun on-grid. Namun, tak tertutup kemungkinan adanya gangguan yang bisa mengurangi besarnya radiasi matahari yang diterima oleh panel surya tersebut. Salah satu jenis gangguan itu adalah bayangan. Bayangan yang dilakukan pada permukaan panel surya bisa mengurangi kapasitas daya keluarannya.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana pengaruh bayangan dengan pola tertentu pada sistem grid-connected (on-grid). Pengujian dilakukan dengan mengukur hasil keluaran grid-tie inverter yang mengkonversi keluaran panel surya (DC) menjadi sesuai dengan karakteristik grid PLN (AC). Selain itu, dilakukan perhitungan harga atau nilai ekonomi dari daya yang dihasilkan tersebut.
Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa perlakuan bayangan pada panel surya dengan pola-pola tertentu mengurangi daya keluaran jika dibandingkan dengan tanpa bayangan. Dari keenam pola yang dilakukan, pola 1 menunjukkan penurunan terkecil sebesar 14,783%. Pola 3,4 dan 5 menunjukkan penurunan sebesar 100% tanpa melakukan bayangan pada keseluruhan panel.

The human need of electricity is more increased as well as population growth. The electricity becomes the most important needs which make availability of energy resource for power plant must be settled. The solar panel energy would be one of the answers of the crisis of electricity problem. Utilization of solar panel installation is increasing, as in off-grid as well as on-grid. However, possibility of disturbance would be happened that could reduce amount of sun irradiation absorbed by solar panel. One of disturbance is shading. Shading that occurred in solar panel could reduce its power output capacity.
This paper discuss about how the influence of shading with certain pattern on grid-connected system (on-grid). Trial is done by measuring output result of grid-tie inverter that convert output of solar panel (DC) become appropriate to PLN grid (AC). Besides on that, doing calculated of the price of output power.
The result shows that shading on solar panel with certain pattern reduce the output power if compare to no shading. From six patterns, pattern 1 shows the least decreasing 14,783%. Pattern 3,4 and 5 shows the greatest decreasing 100% without applying shadow on whole panel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>