Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hyon Ye Jin
"ABSTRAK
Penelitian ini menenmui motif-motif cerita dalam dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indoensia dan dongeng Kongjui Patjui dari Korea serta membahas kesamaan dan perbedaan motif cerita dari dua negara yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif cerita dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kongjui Patjui memiliki motif percintaan, motif makhluk gaib, motif kekejaman ibu tiri, motif iri dan dengki, dan motif pengingkaran. Motif-motif tersebut terlihat pada tokoh, alur, dan tema dalam dongeng.
ABSTRACT
This thesis find out motives in fairytale of Bawang Merah Bawang Putih from Indonesia and Kongjui Patjui from Korea, and discussed about similarities and differences between two different countries. This research used qualitative method. The result showed that the fairytale of Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kongjui Patjui contain love motive, mystical creatures motive, stepmother motive, jealousy motive, and negation motive in the stories. Those motives are shown in the character, plot, and theme of story."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Wilson
"Penelitian ini membahas proses ekranisasi cerita rakyat ‘Bawang Merah & Bawang Putih’ ke dalam bentuk animasi pendek berjudul ‘The Twisted Lore: Bawang Merah & Bawang Putih’. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan bertujuan untuk menganalisis perubahan naratif dan visual yang terjadi selama proses adaptasi. Adaptasi ini tidak hanya mengalihkan medium dari cerita rakyat ke animasi, tetapi juga melakukan reinterpretasi terhadap tema, karakter, dan struktur cerita agar lebih sesuai dengan selera dan pola konsumsi media generasi modern, khususnya dalam konteks media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi transformasi dalam bentuk pengurangan, penambahan, dan perubahan variasi. Pengurangan mencakup elemen magis, karakter pendukung, dan latar realistis; penambahan meliputi simbolisme visual, gaya visual kontras, dan musik intens; sementara perubahan variasi terjadi pada penyusunan alur, penokohan, dan atmosfer cerita yang kini lebih gelap dan simbolik. Penelitian ini menegaskan bahwa adaptasi cerita rakyat melalui animasi pendek dapat menjadi strategi pelestarian budaya yang efektif sekaligus membuka ruang bagi ekspresi kreatif dan interpretasi ulang yang lebih kontekstual dan relevan dengan audiens masa kini.

This study explores the ecranisation (screen adaptation) process of the Indonesian folktale ‘Bawang Merah & Bawang Putih’ into a short animated film titled ‘The Twisted Lore: Bawang Merah & Bawang Putih’. Conducted through a qualitative descriptive approach, the research aims to analyze the narrative and visual transformations involved in adapting the original story into a new medium. The adaptation does not merely convert the story into animation but also reinterprets its themes, characters, and plot structure to align with contemporary audience preferences, particularly within the context of social media content. The findings indicate three key adaptation strategies: reduction, addition, and variation. Reductions include the removal of magical elements, supporting characters, and realistic settings; additions involve symbolic visuals, contrasting visual styles, and intense music; and variations reflect narrative restructuring, character reinterpretation, and a darker, more symbolic atmosphere. This study highlights that adapting traditional folktales into short animation can serve as an effective cultural preservation strategy while offering space for creative expression and relevant reinterpretation for modern viewers."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library