Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sy Taufik Assegaf
"Lokasi penelitian, Kampus UI Depok, terletak di Kecamatan Beji, sebelah Utara dari Kota Bogor. Lokasi tersebut sebagian besar telah banyak dibangun gedung-gedung fakultas. Namun, sebagian masih merupakan hutan dan semak belukar. Sebelumnya, telah ada peneliti yang telah menjadi pelopor survey air-bawah tanah di wilayah tersebut. Pada saat itu, digunakan Metode Resisitivitas Schlumberger dengan jarak titik pengukuran 600 meter dan jumlah titiknya sebanyak 14 titik. Berdasarkan studi tersebut, ketebalan akuifer diperkirakan sekitar 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2. Dengan asumsi porositas batuan 40%, diperkirakan potensinya sekitar 79.420.000 m3. Dalam penelitian ini digunakan Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger dan Self-Potential.
Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger digunakan untuk mendeteksi variasi anomali resistivitas bawah-permukaan baik secara lateral maupun vertikal. Sedangkan, Metode SP (Self-Potential) digunakan untuk mendeteksi pola / arah aliran air bawah-tanah. Titik pengukuran menjadi lebih rapat daripada penelitian sebelumnya. Untuk kedua metode tersebut, dibuat 3 lintasan yang membentang Utara-Selatan. Untuk Metode Wenner-Schlumberger, titik pengukuran berjumlah 81 titik dengan jarak antar titik sekitar 100 meter. Jarak elektrode tegangan 20 meter (a = 20 meter), dan nmaks =13. Sedangkan untuk Metode Self-Potential jarak antar titik pengkuran dibuat menjadi 20 meter dengan jenis pengukuran Leap-Frog dan jumlah titik pengukuran sebanyak 289 titik.
Hasil dari penelitian ini menguatkan dugaan awal bahwa arah aliran cenderung mengalir dari arah Selatan ke Utara berdasarkan Data SP dan didapatkan ketebalan akuifer dan potensi air bawah-tanah bertuturut-turut sebesar ? 30 m dan 43 320 000 m3 berdasarkan Data Resistivitas Wenner-Schlumberger. Kata kunci : akuifer, air bawah-tanah, Metode Resistivitas Schlumberger, Metode Wenner-Schlumberger, Metode Self-Potential, Metode Leap-Frog, potensi, titik pengukuran."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Diansavitri
"Walaupun air bawah tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi pengambilan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan pengisian kembali dapat menyebabkan berkurangnya sumber daya air bawah tanah. Salah satu usaha pengendalian yang dilakukan oleh Pemda DKI agar air bawah tanah digunakan secara efektif dan efisien adalah dengan ditetapkannya tarif bagi pengambilan air bawah tanah. Dan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengendalian pengambilan sumber daya air bawah tanah, maka diperlukan suatu perhitungan penentuan tarif dasar air bawah tanah yang lebih akurat.
Skripsi ini menyajikan hasil penelitian pembuatan model sistem dinamik sebagai dasar perhitungan tarif dasar air bawah tanah untuk industri tekstil paa wilayah DKI. Pembuatan model berdasarkan atas faktor konservasi air bawah tanah, yaitu konsep kesetimbangan antara pengambilan air bawah tanah dengan usaha pengisiannya kembali ke dalam tanah. Faktor konservasi tersebut memperhitungkan jumlah sumur konservasi yang dibutuhkan sebagai sarana pengisian air bawah tanah ke dalam tanah. Dari hasil perhitungan tarif dasar air bawah tanah didapatkan nilai tarif yang kurang lebih hanya setengah dari tarif air PAM yang berlaku sekarang ini, hal tersebut menunjukkan ketidakakuratan tarif air bawah tanah yang sedang berlaku sekarang ini yang hanya merupakan tarif air PAM yang dinaikkan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini membahas beberapa aspek dari beton mutu tinggi dan beton berkinerja
tinggi, terutama sehubungan dengan aspek kekedapannya, yang akan banyak berguna
dalam memproteksi beton sebagai bahan konstruksi bawah tanah, terutama bila
tanahnya mengandung zat yang agresif terhadap korosi beton. Dengan menambahkan
mikrosilika sebagai aditif mineral, disamping bisa meningkatkan mutu beton, ternyata
juga telah meningkatkan kekedapannya terhadap air bertekanan, serta juga
meningkatkan ketahanannya terhadap zat yang mengandung sulfat."
Lengkap +
Fakultas Teknik , 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2637
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rengky Irawan Putra Wahyuni
"Tesis ini membahas mengenai Karebosi Link, dimana terjadi pelekatan hak atas tanah yang sama pada ruang bawah tanah dengan hak atas tanah yang berada di atasnya. Dalam kasus tersebut, dikarenakan tanah diatasnya merupakan tanah Hak Pengelolaan milik pemerintah Daerah Makassar yang di atasnya diberikan Hak Guna Bangunan, maka hak atas tanah di bawah nya pun mengikuti hak atas tanah di atas nya yaitu Hak Guna Bangunan, dengan hak lain yaitu Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun ? Non Hunian pada satuan-satuan kios-kios yang di bangun di bawah tanah tersebut dan diperjualbelikan secara umum. Keputusan untuk melekatkan hak atas tanah yang sama pada ruang bawah tanah dengan hak atas tanah yang berada di atasnya, memiliki banyak kelemahan dibandingkan dengan memisahkan hak atas tanah yang berada di bawah tanah dengan hak atas tanah yang berada di atasnya. Pemisahan tersebut diantaranya dapat dengan melekatkan hak baru yaitu Hak Guna Ruang Bawah Tanah pada tanah yang berada di bawah tanah, Hak Milik Atas Satuan Ruang Bawah Tanah untuk satuan-satuan ruang bawah tanah pada Ruang Susun Bawah Tanah, ataupun hak-hak atas tanah lainnya. Kelemahan yang timbul antara lain terlihat dalam hal Eksistensi, Penguasaan, Jangka Waktu, Peruntukan, Penjaminan dan Pemisahan Horizontal. Hasil penelitian ini menyarankan Agar segera disusun peraturan perundang-undangan mengenai ruang bawah tanah dan hak atas ruang bawah tanah untuk mengakomodir berbagai keperluan mengenai hak atas ruang bawah tanah yang saat ini mulai muncul di beberapa daerah dan diperkirakan akan terus muncul seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan keterbatasan lahan untuk berbagai keperluan.

This Thesis discusses about Karebosi Link, where there has occurred the inherent of same land right between basement and land right aboved. In that case, because of land above the aforesaid basement is land with right to manage that is owned by Local Government of Makassar which is in the top of it has been titled by Right to building, therefore the title of land right belowed is follow the title of land right aboved, namely right to building with given other rights that is right of strata title ownership ? non residential on kiosk units which built in the aforesaid basement and traded generally. The decision to inherent the same land right between basement and land right aboved, have a lot of weakness if compared with decision to separate it. The aforesaid separation can be conducted among others by inherent it with new right namely right to use basement toward land which located in the basement, ownership right of basement for basement units in the stacking space of basement, or others land right. The weakness which occurred based on that mentioned ideas among others is in the matter of existence, control, duration, allocation, guarantee and horizontal separation. Result of this research is suggest to immediately draft the regulation concerning basement as well as right to use basement, in the purpose to accommodate various necessity about basement usage which currently appears in several area and estimated will continue appear in accordance to the development of era, technology and the limitation of land for various necessity."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31845
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aufadhia Athallah
"Asap telah menjadi musuh utama ketika kebakaran terjadi terutama di terowongan bawah tanah. Asap yang tidak terkontrol merupakan bahaya besar di terowongan bawah tanah terutama bagi manusia. Seringkali kegagalan evakuasi yang mengakibatkan kematian penumpang disebabkan oleh asap yang dihasilkan. Sistem kontrol asap tidak dapat menangani asap dan menjaganya tetap pada batas aman. Bahkan dengan sistem berjalan dengan sempurna, terkadang sistem itu sendiri gagal memenuhi harapan terutama ketika ada kegagalan dalam sistem misalnya kipas rusak. Pengembangan berkelanjutan harus diimplementasikan ketika kami merancang sistem kontrol asap. Solusi masalah harus ditentukan untuk mencegah kegagalan yang sama terjadi di masa depan. Percobaan akan menggunakan sensor opacity untuk menghitung tingkat visibilitas di berbagai posisi di terowongan. Jika tingkat visibilitas dapat dipertahankan pada tingkat normal pada ketinggian tertentu dari dasar terowongan bawah tanah sampai semua orang dievakuasi, maka sistem pengendalian asap menggunakan ventilasi alami dapat dikatakan berhasil. Pendekatan kedua adalah menggunakan perangkat lunak Fire Dynamics Simulator untuk memodelkan fenomena kebakaran. Kami akan merancang pemodelan ini dengan kondisi dan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Harapannya adalah bahwa pemodelan ini dapat menunjukkan kepada kami hasil yang tidak dapat ditawarkan oleh eksperimen langsung. Diperlukan dua pendekatan untuk mengkonfirmasi hasil masing-masing metode sehingga kami dapat membandingkan dan mengulangi proses jika ada anomali dalam hasil yang diperoleh.

Smoke has become the main enemy when fires occur especially in underground tunnels. Uncontrolled smoke is a great danger in underground tunnels especially for humans. Often evacuation failures that result in passenger deaths are caused by smoke produced. The smoke control system cannot handle the smoke and keep it at safety limit. Even with the system running perfectly, sometimes the system itself failed to fulfilled the expectations especially when there are failure in the system for example the fan is broken. Continuous development must be implemented when we design the smoke control system. The solutions of the problem must be define to prevent the same failure happen in the future. The experiment will use opacity sensor to calculate visibility level at various position in the tunnel. If the visibility level can be maintained at normal level at a certain height from the bottom of the underground tunnel until everyone is evacuated, then the smoke control system using natural ventilation can be said to be successful. The second approaches is using Fire Dynamics Simulator software to model the fire phenomenon. We will design this modelling with the conditions and characteristic that have been determined before. The hope is that this modelling can show us results that cannot be offerd by direct experiments. Two approaches needed to confirm the result of each method so we can compare and repeat the process if there is an anomaly in the results obtained."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilian Dirgantoro
"ABSTRAK
Seiring pertumbuhan penduduk, tuntutan terhadap pembangunan berbagai
sarana dan prasarana umum pun akan semakin meningkat. Pada suatu saat lahan atas tanah akan mencapai titik batas kemampuannya untuk menampung segala tuntutan tersebut sehingga diperlukan solusi baru untuk pengembangan Kota selanjutnya. Ruang bawah tanah dapat dijadikan salah-satu alternatif solusi pengembangan Kota.
Menempatkan ruang kegiatan di bawah tanah memang bukan kondisi yang ideal. Yang terbaik yang harus dilakukan adalah menciptakan ruang bawah tanah dengan fisik dan kualitas ruang seperti ruang atas. Dengan tercapainya tujuan ini, diharapkan ruang bawah tanah sebagai ruang kegiatan dapat diterima masyarakat luas. Ruang bawah tanah akan menjadi kesatuan dan kelanjutan dari ruang kegiatan di atasnya.

"
Lengkap +
2001
S48267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andria Wati Salima
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T42720
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Firmansyah
"ABSTRAK
Ruang di bawah permukaan tanah (underground) kini telah dieksploitasi untuk pengembangan sarana transportasi, utilitas dan kepentingan publik lainnya. Underground telah menjadi rumah bagi banyak jaringan, pipa bahkan terowongan hingga membuat sarang laba - laba yang sukar dipetakan. Padahal, atas nama proyek pengembangan, wilayah di atas dan di bawah permukaan tanah ini sangat dibutuhkan baik untuk dibangun atau sebagai penopang bagi bangunan di atasnya seperti jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor risiko apa saja yang mungkin muncul dalam penanganan utilitas bawah tanah pada pembangunan jalan sehingga risiko tersebut dapat dikelola dengan baik dan potensi keterlambatan akibat utilitas bawah tanah dapat dihindari.

ABSTRACT
The underground space are now being exploited for transportation development, utility and the other public use. Underground become homeland for many instalation, pipe even tunnel and make spider web that very difficult to mapped. Eventhough, in the name of development project, the space above and underground are needed to be built or become a supporting/foundation for the construction above, for example highway. The goal of this research is to find the risk factors of underground utility handling on highway project, so the risks can be well managed and the potensial of delay caused by underground utility can be avoided.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T44908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>