Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martino Ratmono
Abstrak :
Kebutuhan energi Indonesia semakin besar, sementara itu minyak bumi yang selama ini berperan sebagai sumber energi utarna Indonesia kian menipis persediaannya.Untuk itu perlu adanya altematif sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Batubara dengan cadangan yang mencapai 39 milyar ton merupakan sumber energi yang sangat potensial untuk dapat bezperan di masa datang. Dalam memanfaatkan batubara tentunya kita perlu mengetahui segala sesuatunya mengenai batubara. Untuk itu studi ini dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut pemanfaatan batubara, meliputi karakteristik dan potensi cadangan batubara Indonesia, masalah-masalah yang ada dalam pemanfaatannya serta infommasi-infomaasi lain yang sckiranya panting bgi rencana pemanfaatan batubara. Selain itu perlu diketahui pula sektor-sektor pemakai batubara. Pengumpulan data-data dilakukan dengan melakukan studi literatur, kunjungan ke instansi-instansi yang terkait dalam bidang batubara seperti Direktorat Batubara., laboratorimn batubara PPTM, Bandung Serta PLN sebagai pernakai batubara. Di samping itu penulis juga membuat kuesioner yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan penambang batubara untuk memperoleh data-data karakteristik dan potensi cadangan. Data-data karakteristik dan potensi cadangan yang diperoleh, dianalisa lalu digambarkan pada suatu peta sehingga dapat dilihat karakteristik batubara yang menonjol di daerah-daerah di Indonesia. Masalah-masalah yang sekiranya timbul dalam pemanfaatan batubara Indonesia diidentiiikasi dan diberikan suatu usulan bagi pemccahannya. Tenyata dari hasil analisa tadi diperoleh bahwa karakteristik batubara Indonesia secara umum sebagai berikut : 1. Kelas batubara rendah hingga menengah 2. Nilai kalor sebagian tinggi (di Kalimantan) dan sebagian tidak terlalu tinggi (Sum-sel)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osep Deni Fathoni
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41426
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Thamrin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap aktivitas katalis Redmud terhadap -pencairan-batubara dan..dibandingkan.dengan katalis .standar yaitu fy- FeOOI-I dan katalis dasar besi ldinnya seperti Pyrire, Laierile, Limonit YY, dan Limonit SH. Aktivitas katalis ini dapat dilihat dari komposisi yield produk pencairan batubara melalui distilasi valcum, terutama iinaksi minyak (disrillare) yang dihasi|ka,n_

Pengujian alctivitas ini dilakukan dalam reaktor auloclave 1 liter tipe Barch dan berpengaduk dimana batubara, katalis, hecny solvenr dan sulfixr dicampur dan diinjeksi denan gas H2 dengan tekanan awal 12 MPa, lqemudian direaksikan dengan pemanasan sampai 4S0°C selama 60 menit. Sebelumnya dilakukan preparasi katalis dalam tower mill. Dalam preparasinya lcatalis dilarulkan dengan heavy soivenl (BSU) dan digerus dengan zirconia ball umuk memperkecil ukuran katalis sampai kurang dari 0,8 pm (dalam bentuk slurry) yang bertujuan meningkatkan dispersi katalis dan mencegah oksidasi Lfmtaiis oleh udara_ Setelah reaksi pencairan, produk gas langsung diambil dan dianalisis dengan GC (Gas Chromatography). Sedangkan produk cajr dianalisis dengan distilasi vakum 210 mmHg) untuk mengetahui fraksi-fraksi produk cair berdasarkan perbedaan titik didih.

Dengan katalis Redmud, batubara terkonversi menjadi produk cair dan gas, yaitu distillate (45,64% beral mafc), H20 (10,48%), gas hid rokarbon C1-C; (9,09%), C0+CO; (9,37%)_ Fraksi produk yang diinginkan adalah Eaksi distilat (C5-42O°C) yang nantinya digunakan untuk mendapatkan produk minyak. Fraksi minyak yang didapatkan dengan katalis Redmud Iebih sedikit daripada menggunakan katalis 1- Fe00H (51,91%), Limonit SH (55,6l%), dan Limonit YY (48,l6%). Hal ini disebabkan kmlis y-Fe00H dan Limonit memiliki strukrur Feo(0H) yang bersifat Iebih realctif daripada stmktur Redmud (Fe;G3) yajtu pada temperatur yang Iebih renclah katalis y-FeOOH dan Limonit Iebih cepat bertransfommasi menjadi fasa aktif pyrrhoifie (Pe|_,,S). Namun katalis Redmud memiliki keunggulan yaitu pulverisasinya yang mudah dan murah karena partikel Redmud lebih halus.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qosandra Alfayuritresna
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan konsumsi batu bara kalori sedang yang akan meningkat dari 86 juta ton menjadi 177 juta ton dalam 5 tahun akan menyebabkan potensi batu bara kalori rendah tidak bernilai. Peningkatan Nilai Tambah PNT batu bara kalori rendah diharapkan dapat memberikan nilai lebih terhadap pemanfaatan batu bara kalori rendah, tetapi hingga saat ini PNT belum dapat beroperasi komersial secara berkesinambungan. Penelitian ini mencoba mencari akar permasalahan tersebut menggunakan diagram tulang ikan pada metode Peningkatan Mutu Batu Bara atau Coal Upgrading Techology CUT yang meningkatkan nilai kalori batu bara dari 3800 kkal/kg menjadi 5800 kkal/kg GAR . Akar permasalahan terletak pada pembelian bahan baku CUT yang ditetapkan dengan indeks Harga Patokan Batu Bara HPBkt menghasilkan keutungan lebih kecil bagi pemilik tambang. Permasalahan tersebut diuji dengan menjadikan bisnis CUT menjadi 2 skenario dengan pemilik tambang sebagai pemilik aplikasi CUT dan perusahaan lain operatornya skenario A , dan pemilik tambang bukan pemilik atau operator CUT tetapi menjual batu bara bahan baku tanpa menggunakan indeks HPBkt skenario B . Skenario A menghasilkan Net Present Value NPV USD 10.895.317,17 dengan Internal Rate of Return IRR 34,51 dan masa pengembalian modal 3 tahun 1 bulan, laba usaha USD 24.26 / ton batu bara bagi pemilik tambang dan USD 14.31/ton bagi operator CUT. Skenario B menghasilkan NPV 13.963.051,55 dengan IRR 39,37 , dan masa pengembalian modal 2 tahun 8 bulan, laba usaha USD 7.38 / ton batu bara bagi pemilik tambang dan USD 31.19/ton bagi operator CUT. Penelitian menyarankan skenario A apabila pemilik tambang ingin memperoleh keuntungan lebih besar dengan investasi lebih besar, sedangkan skenario B lebih disarankan untuk perusahaan operator skala besar yang ingin memfokuskan keuntungan dari CUT.
ABSTRACT
An increase in medium rank coal consumption that will increase from 86 million tons to 177 million tons in 5 years will cause the potential of low rank coal less valuable. Low rank coal value enhancement is expected to provide more value to the utilization of low rank coal, but until now PNT has not been able to operate commercially on an ongoing basis. This research tries to find the root of the problem using fishbone diagram with Coal Upgrading Techology CUT method which increase the calorific value of coal from 3800 kcal kg to 5800 kcal kg GAR . The root of the problem lies in the purchase of raw materials CUT stipulated by the ldquo Harga Patokan Batu Bara untuk Keperluan Tertentu rdquo HPBkt that produces less profits for the low rank coal owner. The problem will be simulated by making the CUT business into 2 scenarios with the mine owner as the owner of the CUT application and the other company as a operator scenario A , and either the owner of the mine is not the owner or operator of CUT but selling raw coal without using HPBkt index scenario B . Scenario A generates Net Present Value NPV USD 10,895,317.17 with 34.51 Internal Rate of Return IRR and a payback period of 3 years 1 month, operating profit USD 24.26 ton low rank coal owners and USD 14.31 Ton for CUT operator. Scenario B produces NPV 13,963,051,55 with IRR 39.37 , and a payback period of 2 years 8 months, operating profit USD 7.38 ton coal for mine owner and USD 31.19 ton for operator CUT. Research suggests scenario A if the mine owner wants to earn greater profits with greater investment, while scenario B is preferable for large scale operators who want to focus on the benefits of CUT.
2017
T48224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Rachmansyah
Abstrak :
[ABSTRAK
Lahirnya harga patokan batubara (HPB) merupakan sebuah kebijakan yang penting dalam rangka menata kembali manfaat yang optimal dalam pengelolaan batubara di Indonesia. Indonesia memiliki sumberdaya dan cadangan yang cukup besar, yaitu cadangan saat ini sekitar 41 miliar ton. Sedangkan produksi tahun lalu sudah mencapai sekitar 450 juta ton sehingga telah menjadi negara pengekspor batubara no.1 di dunia. Oleh karena itu HPB merupakan sebuah kebijakan yang diharapkan dapat menguntungkan beberapa pihak. Pihak pelaku baik produsen dan konsumen telah memiliki alat bantu yang cukup jelas dalam penentuan harga batubara baik untuk harga spot atau kontrak. Sedangkan bagi pemerintah, tentu saja salah satu pusat perhatiannya adalah ketentuan harga untuk penetapan penerimaan negara semakin jelas dan transparan. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji keefektifan perhitungan harga patok batubara yang telah ditetapkan oleh Kementrian ESDM melalui Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Selain itu penelitian ini dilakukan guna memberikan manfaat terhadap perusahaan tambang batubara untuk bagaimana melakukan aktivitas kegiatannya agar dapat tetap bertahan di dalam menghadapi dan mengantisipasi perubahan harga batubara yang fluktuatif dan semakin cenderung menurun. Penelitian ini menggunakan data amatan perusahaan energi yang beroperasi di salah satu area tambang di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu model perhitungan untuk menentukan keefektifan dan kelayakan keekonomiannya dalam usaha pertambangan batubara. Model perhitungan dan analisa dalam penelitian ini juga bertujuan memberikan gambaran pengaruh penetapan harga jual batubara terhadap eksistensi perusahaan tambang batubara pemegang IUP atau PKP2B sumberdaya alam batubara di wilayah Indonesia pada khususnya.
ABSTRACT
The emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal. In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular. ;he emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal. In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular. , he emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal. In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular. ]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Azlanshah Koento
Abstrak :
Industri batu bara mengalami pergerakan yang dinamis dalam beberapa tahun terakhir akibat dampak dari ekonomi global. Dimana akibat adanya perlambatan ekonomi global, demand akan batu bara sempat mengalami penurunan. Tahun 2016 menjadi titik balik industri batu bara, dimana ekonomi global mulai mengalami perbaikan, yang berdampak terhadap meningkatnya demand batu bara di berbagai negara. Analisis laporan keuangan perusahaan menjadi suatu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode naik turun harga batu bara dunia. Analisis likuiditas jangka pendek menunjukan perusahaan memiliki kemampuan yang semakin meningkat terkait dengan memenuhi kebutuhan jangka pendeknya karena terjadi peningkatan terhadap asset lancar perusahaan. Analisis struktur modal menunjukkan bahwa ekuitas masih lebih dominan dibandingkan liabilitas perusahaan dan perbandingan ekuitas terhadap liabilitas semakin meningkat setelah harga batu bara dunia mengalami peningkatan. Imbal balik perusahaan menunjukkan peningkatan ketika harga batu bara dunia kembali pulih, hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka penjualan perusahaan. Perputaran aset perusahaan tidak menunjukkan fluktuasi yang signifikan di sepanjang periode penelitian. Perusahaan juga mencatatkan angka return on invested capital yang cukup baik di sepanjang periode penelitian, terutama setelah pulihnya ekonomi global. ......The decline in coal demand effected a drop in global coal prices and impacting the revenues of coal mining companies, including PT Adaro Energy, Tbk. 2016 was the turning point in the coal industry, where the global economy started to improve, which impacted on the increasing demand for coal in various countries. Analysis of the companys financial statements is a method to measure the companys financial performance during a period of ups and downs in world coal prices. Short-term liquidity analysis shows that the company has increasing capabilities related to meeting its short-term needs because of increasing in the companys current assets in the last few years. Capital structure analysis shows that equity is still more dominant than corporate liabilities and the ratio of equity to liabilities has increased in the last few years. Corporate returns show an increase when world coal prices recover, this is due to an increase in the companys revenue. Company asset turnover did not show significant fluctuations throughout the study period. The company also recorded a good return on invested capital throughout the study period, especially after the recovery of the global economy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudianto
Abstrak :
Industri pertambangan adalah salah satu industri terpenting dalam kemajuan nilai-nilai kehidupan masyarakat. Eksplorasi mineral sebagai sumber daya alam diperlukan untuk mengenal dan mengolah hasil tambang sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, pengembangan metode-metode dalam bidang ekstraksi mineral masih perlu digali agar mendapatkan hasil optimum dengan pemakaian energi dan biaya seefektif mungkin. Bijih nikel laterit yang terbagi menjadi saprolit dan limonit merupakan bijih nikel berkadar rendah dan salah satu sumber mineral terbanyak yang terkandung di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari temperatur reduksi terhadap peningkatan kadar nikel dalam pengolahan bijih nikel laterit menggunakan proses ekstraksi pirometalurgi yang akan ditinjau dari variabel temperatur reduksi mulai dari 700 C, 800 C, 900 C, dan 1000 C. Pada campurannya digunakan reduktor batu bara yang akan berperan mereduksi logam besi dan diharapkan akan menaikkan kadar nikel didalam bijih nikel laterit. Lalu juga ditambahkan zat Na2SO4 sebagai variabel tetap dimana kandungan sulfur dalam zat tersebut diketahui mampu membantu proses ekstraksi nikel laterit.Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah XRD, AAS, dan pengujian proximat dan ultimat dari batu bara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur 700 C adalah temperatur optimal dalam melakukan pereduksian nikel laterit. Terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi hasil akhir, hanya pada temperatur 700 C dimana kadar nikel mengalami kenaikan dari 1,16 menjadi 1,18 setelah direduksi dalam dapur pemanas dengan waktu tahan pada masing-masing temperatur selama 1 jam.
Mining industry is one of the most important sector on the value of human living. Mineral exploration as the natural resources energy is needed to get more to know and explore the output of mining process so that could be put to good use. Therefore, the development of mineral mining industry method needs to be more excavated in order to get the optimal results with lower energy and cost consumption. Nickel laterite ores divided into saprolite and limonite, was nickel ores with low kadar nickel inside them, and it was one of the most mineral resources that contained in Indonesia. In this research, the writer is intend to know about the effect of reduction temperature on the effectivity of increasing nickel content in nickel laterite process using pyrometallurgy extraction and would be reviewed from reduction temperatures variable start from 700 C, 800 C, 900 C, and 1000 C. In the mixture of nickel laterite, would be used a coal as the reductor which has a role to reducing the metal iron ferrous, and expected to raise the content of nickel inside the nickel laterite ores. Then, also added a substance that is Na2SO4 as a constant variable which the sulphur content inside it could be helping the process of nickel laterite extraction.The testing method used in this research was XRD, AAS, and proximate and ultimate testing of the coal as reductor. The results of this research showed that at the 700 C temperatures was the most optimal temperature in doing a reduction of nickel laterite. Regardless of any factor that has an influence to the final result, still just at the 700 C where the nickel contents was increased from 1,16 to 1,18 after reduction in a dapur pemanggang with holding time at all of the temperatures was 1 hour.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abriyanto Putra Setiawan Nugraha
Abstrak :
Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman. ......Coal as an energy resource which is abundant in Indonesia with reserves estimation 26.2 ton refers to data of Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, but has a low price value (75,84 dollars per ton based on data ESDM, January 2021) has increases people's needs of energy. In its utilization, knowing the quality of a coal is an important factor. This research was conducted in the Southern Bayah area focused on finding two formulations of namely, the microscopic characteristics of coal and proximate, ultimate, and maceral analysis of coal in the South Bayah area. Based on the results of the analysis, the maceral found in the coal in the area studied was dominated by vitrinite maceral. The vitrinites contained include, desmocollinite and telocollinite. Apart from vitrinite, the dominant maceral contained is inertinite. Meanwhile, the results of the proximate analysis in the study showed that the coal in the study area was dominated by the dominant ash content which found in all 6 samples, except for 2 samples. Finally, the sulfur content obtained from the ultimate analysis of coal determined some coal sample safe to be used in industry.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Marwan
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 2009
333.7 BAT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>