Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Adalah suatu hal jang sudah sangat umum, bahwa untuk penulisan sebuah karangan, diperlukan cumber-sumber seba_gai bahan. Dalam karangan singkat ini, sumber-sumber tersebut pada garis-besarnja dapat dibagi atas tiga bagian, jaitu: prasasti Batutulis itu sendiri; kitab-kitab dan karangan-karangan jang ditulis oleh para sardjana dan penjelidik mengenai Batu_tulis; keterangan-keterangan lisan dari beberapa orang sahabat dan kenalan jang umumnja dapat dikatakan lebih mengetahui tentang Batutulis itu, diban_dingkan dengan penjusun karangan ini sendiri. Prasasti Batutulis itu sendiri: Prasasti Batutulis itu sendiri dapat dipergunakan sebagai bahan, baik langsung maupun setjara tidak lungsung. Setjara langsung ialah dengan tjara mengundjunginja sendiri, dan di sana memperhatikan dengan saksama segala apa jang berhubungan dengan maksud kundjungan itu. Tjara jang kedua, jaitu dengan mempergunakan prasas_ti itu setjara tidak langsung, ialah dengan djalan melihat, memperhatikan gambar-gambar, atjuan-kertas, foto maupun fascimile dari prasasti itu. Djadi sebenarnja tjara jang _
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S11465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Desiyana Christyn Natalia
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik fisik dan mekanik batu bata tanpa dibakar dengan campuran tanah lempung, pasir, semen, air dan serabut kelapa yang disimpan di ruangan penyimpanan bata yang berbeda. Penelitian ini berbasis teknologi tepat guna dan semua bahan dan peralatan yang digunakan adalah yang mudah didapat, serta siapa saja dengan bantuan pemandu (guide) bisa mengerjakannya. Sebelum mempersiapkan campuran pembuatan bata, serabut kelapa yang digunakan pada penelitian ini melewati proses treatment terlebih dahulu. Rata-rata, serabut kelapa dipotong menjadi 2,5 cm dan digunakan sebanyak 2%, 4% dan 6% dari massa semen (massa pengikatnya). Bata tanpa dibakar pada penelitian ini dibagi menjadi dua jenis bata, yaitu bata BM (bata yang disimpan di ruangan terbuka, tanpa adanya dinding penyekat dan hanya dilindungi dengan atap) dan bata BP (bata yang disimpan di ruangan tertutup dengan sedikit jendela terbuka). Penentuan formula campuran yang berbasis tanah kering dalam penelitian ini telah melewati proses trial and error terlebih dahulu dan komposisi campuran 30% tanah, 55% pasir, 15% semen dan 12,5% air dipilih menjadi formula acuan untuk pembuatan batu bata tanpa dibakar. Karakteristik fisik yang diselidiki pada penelitian ini meliputi; pengujian daya serap (absorption), kadar air (water content), massa jenis (density) dan susut (shrinkage) bata, sedangkan untuk pengujian karakteristik mekanik bata meliputi; kuat tekan (compressive strength) bata dan kuat lentur (modulus of rupture) bata. Hasil penelitian yang dilakukan selama 90 hari menunjukkan bahwa nilai absorpsi pada bata BP dan bata BM mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur bata, sedangkan nilai kadar air menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya umur bata. Pada umur 90 hari, bata BP menunjukkan performa kuat tekan dan kuat lentur yang lebih baik dibandingkan dengan bata BM. Anomali yang terdapat di dalam penelitian ini disarankan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya. Secara umum, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa moisture dan cara pencetakan bata mempengaruhi respon yang diberikan oleh masing-masing bata.
This study was conducted to assess the physical and mechanical characteristics of unfired bricks were made with a mixture of clay, sand, cement, water and coconut fibers, and were stored in a different storage room. The study was based on low technology approach where all of the materials and equipments used in this research are easily procured as well as anyone can make those bricks only with little help from someone who has many experiences on bricks. Before preparing the mixture, coconut fibers which are used in this study went through a treatment process. In average, the fibers were cut into 2,5 cm length and propotional 2%, 4% and 6% from the mass of cement (binder). Unfired bricks in this study were grouped into two types of brick, namely BM bricks (stored in opened room without any wall or just covered with roof) and BP bricks (stored in a close room with little window opening). Based on dry soil mass formulation and through a trial and error process, a composition of 30% soil, 55% sand, 15% cement and 12.5% water has been chosen as the reference formula for making unfired bricks. Physical characteristics of the bricks were obtained by means of; absorption, water content, density and shrinkage testing, while, mechanical characteristics were covered through its compressive and flexural strength (modulus of rupture). Results of the experiments which were conducted up to 90 days showed that the average absorption of BP bricks and BM bricks increased in accordance with ages, while the water content exhibited the decreasing rate. At the age of 90 days, BP bricks showed better results in strength and flexural performance than those of BM bricks. Anomalies which were appeared in this study are suggested to be considered for future studies. In general, the results of this study indicate that the moisture and the way the bricks were made will affect the physical and mechanical characteristics of each individual brick.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dordrecht : Springer, 2011
551.447 KAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nurul Insani
2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Othman Mohd. Yatim
Malaysia: Museum Association of Malaysia, 1988
726 OTH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Perret, Daniel
Johor Baru: Yayasan Warisan Johor, 1999
726 PER b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Ratmono
Abstrak :
Kebutuhan energi Indonesia semakin besar, sementara itu minyak bumi yang selama ini berperan sebagai sumber energi utarna Indonesia kian menipis persediaannya.Untuk itu perlu adanya altematif sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Batubara dengan cadangan yang mencapai 39 milyar ton merupakan sumber energi yang sangat potensial untuk dapat bezperan di masa datang. Dalam memanfaatkan batubara tentunya kita perlu mengetahui segala sesuatunya mengenai batubara. Untuk itu studi ini dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut pemanfaatan batubara, meliputi karakteristik dan potensi cadangan batubara Indonesia, masalah-masalah yang ada dalam pemanfaatannya serta infommasi-infomaasi lain yang sckiranya panting bgi rencana pemanfaatan batubara. Selain itu perlu diketahui pula sektor-sektor pemakai batubara. Pengumpulan data-data dilakukan dengan melakukan studi literatur, kunjungan ke instansi-instansi yang terkait dalam bidang batubara seperti Direktorat Batubara., laboratorimn batubara PPTM, Bandung Serta PLN sebagai pernakai batubara. Di samping itu penulis juga membuat kuesioner yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan penambang batubara untuk memperoleh data-data karakteristik dan potensi cadangan. Data-data karakteristik dan potensi cadangan yang diperoleh, dianalisa lalu digambarkan pada suatu peta sehingga dapat dilihat karakteristik batubara yang menonjol di daerah-daerah di Indonesia. Masalah-masalah yang sekiranya timbul dalam pemanfaatan batubara Indonesia diidentiiikasi dan diberikan suatu usulan bagi pemccahannya. Tenyata dari hasil analisa tadi diperoleh bahwa karakteristik batubara Indonesia secara umum sebagai berikut : 1. Kelas batubara rendah hingga menengah 2. Nilai kalor sebagian tinggi (di Kalimantan) dan sebagian tidak terlalu tinggi (Sum-sel)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatchan Haryosudibyo
Abstrak :
Replika lumbung batu merupakan sebuah bentuk miniatur rumah-rumahan dengan atap trapesium terbalik, yang dahulu lebih dikenal dengan sebutan kuil lumbung. Penelitian mengenai replika lumbung batu belum banyak dilakukan di masa lalu. Penelitian yang dilakukan kali ini ditujukan untuk membahas hal penyebutan replika termaksud yang mungkin dapat dipakai untuk penelitian selanjutnya. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut juga diteliti tentang seberapa jauh bentangan masa penggunaan replika termaksud oleh masyarakat masa lain, kajian terhadap pendapat Groeneveldt dan Stutterheim yang berkaitan dengan kegunaan replika termaksud serta melihat keragaman bentuk dari replika termaksud. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil 22 sampel yang berada di Museum Nasional Jakarta, Museum Trowulan, Museum Majokerto serta sampel yang berhasil dikunjungi di 3 desa wilayah kabupaten Magetan. Hasil akhir dari penelitian adalah usulan penggunaan penyebutan replika lumbung batu bagi replika termaksud, pengelompokan keragaman, perangkat pola yang harus dimiliki replika termaksud untuk membedakannya dengan bentuk replika lainnya serta jangkauan masa penggunaan oleh masyarakat masa lalu.
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Hadiansyah
Abstrak :
ABSTRAK Nyeri kolik pada penderita batu ureter merupakan gangguan urologi yang paling menyakitkan. Nyeri kolik timbul karena adanya obstruksi dan hambatan pasase material dalam organ berongga. Kolik sangat dipengaruhi oleh ukuran batu, lokasi batu, derajat obstruksi, dan variasi anatomi tiap individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nyeri kolik dengan lokasi batu ureter pada pasien batu ureter unilateral. Penelitian dilakukan pada 1 Juni 2012 ? 1 Juni 2013 di Departemen Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan mengambil 1146 data rekam medis pasien dengan batu ureter unilateral tahun 2009-2011. Data dikelompokkan sesuai dengan ada tidaknya nyeri kolik dan lokasi batu (proksimal dan distal ureter), lalu dihitung persentase perbandingan nyeri kolik dan lokasi batu dengan uji chi-square untuk melihat kemaknaannya. Sebagian besar pasien penderita batu ureter adalah laki-laki (73%). Kolik terjadi pada sebagian besar pasien (65,1%). Pasien kolik dengan batu ureter distal lebih banyak daripada batu ureter proksimal (55,4%, p=0,000, CI95%: 0,584). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara nyeri kolik dengan lokasi batu ureter.
ABSTRACT Colic pain in ureteral stone patients is the most painful urologic symptom. Colic pain occurs when there is an obstruction and passage barrier materials in organs with lumens. Colic pain is mostly affected by stone size, location, degree of obstruction, and individual anatomical variation. This study?s objective was to know the relationship between colic pain occurrences and stone locations in unilateral ureteral stone patients. The study was conducted on June 1st, 2012 - June 1st, 2013 in the Department of Urology Cipto Mangunkusumo Hospital using the 1146 medical records of unilateral ureteral stones patients in 2009-2011. Data were grouped according to the presence or absence of pain colic and stone location (proximal and distal ureter), and then the percentage ratio of colic pain and the stone location were calculated using the chi-square test to see their relationship. It was found that from patients with ureteral stone, 73% of them was male and colic pain occurred in 65,1% of the total patients. Patients with distal ureteral stones had colic pain more than in proximal ureteral stones (55,4%, p=0,000, CI 95%= 0,584). In conclusion, there was a relationship between colic pain and ureteral stone location.
2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmain
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang memiliki pengrajin batu mulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran pengrajin batu mulia, daerah asal bahan batu mulia, tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat terkait sebaran pengrajin batu mulia serta analisis deskriptif terkait daerah asal bahan batu mulia, daerah tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persebaran pengrajin batu mulia di Desa Datarnangka menunjukkan pola mengelompok karena keberadaan pengrajin yang terhubung dengan permukiman. Sedangkan daerah asal bahan batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional dan skala nasional. Daerah tujuan distribusi batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional, skala nasional dan skala internsional. Kualitas batu mulia terbagi atas warna batu mulia, motif batu mulia, bentuk batu mulia dan tingkat kekerasan batu mulia.
The research is located in Datarnangka Village, Sagaranten Sub-District, Sukabumi Regency which is have gemstone craftsmans. The research aims to acknowledge the pattern of spatial dissemination of gemstone craftsmans, gemstone origins, distribution aims and gemstone qualities. The research methods is by using nearest neighbor analysis related to the dissemination of gemstone craftsmans and by using descriptive analysis related to gemstone origins, distribution aims and also gemstone qualities. The research output is the spatial dissemination of craftsmans in Datarnangka Village shows the clustered pattern due to the craftsmans existence connected to the settlements. Gemstone origins are divided into local, regional and national. Distribution aims are divided ito local, regional, national dan international. Gemstone qualities are divided into color, motive, shape and hardness level.
2016
S62724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>