Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tristan Arminius
Abstrak :
Tulisan ini membahas tentang tren dan erosivitas hujan di DAS Batanghari. Fenomena erosivitas merupakan isu penting dalam pengelolaan DAS, dan sangat penting untuk menentukan tren erosivitas hujan dan dampaknya terhadap lingkungan. Meningkatnya frekuensi dan intensitas kejadian hujan, akibat perubahan iklim, telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap erosi tanah di DAS Batanghari. Data Curah hujan dari data CHIRPS bersamaan dengan data dari stasiun hujan di seluruh DAS Batangahri periode 1981-2021 dipakai untuk menghitung nilai erosivitas hujan di DAS Batangahari. Metode BOIS merupakan metode persamaan yang digunakan untuk menghitung indeks erosivitas hujan. Erosivitas hujan adalah kemampuan hujan untuk mengeroskan suatu daerah, semakin besar hujan didaerah tersebut maka indeks erosivitas hujan nya akan semakin besar juga. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya tren signifikan dalam erosivitas hujan dari tahun 1981 hingga 2021. Namun, mayoritas stasiun hujan di daerah tersebut mengalami penurunan erosivitas hujan. ......This paper discusses trends and rainfall erosivity in the Batanghari watershed in Indonesia is an important issue in watershed management, and it is critical to determine trends in rainfall erosivity and its impact on the environment. The increasing frequency and intensity of rainfall events, due to climate change, has raised concerns about its impact on soil erosion in the Batanghari watershed. Rainfall data from CHIRPS data together with data from rainfall stations across the Batangahri watershed for the period 1981-2021 were used to calculate rainfall erosivity values in the Batangahari watershed. Rainfall erosivity is the ability of rain to erode an area, the greater the rainfall in the area, the greater the rainfall erosivity index. The results showed no significant trend in rainfall erosivity from 1981 to 2021. However, the majority of rainfall stations in the area experienced a decrease in rainfall erosivity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Meyanti
Abstrak :
Makalah ini membahas prasasti-prasasti timah yang ditemukan di Sungai Batanghari. Prasasti yang akan diteliti sebanyak empat lempeng yang disimpan di eks-BPCB Sumatera Barat (BPK Wilayah III) dan eks-BPCB Jambi (BPK Wilayah V). Fenomena penemuan lebih dari seratus lempeng prasasti timah di sungai-sungai di Sumatra menjadi awal penentuan permasalahan penelitian, yaitu bagaimana keterkaitan prasasti timah dengan Sungai Batanghari. Permasalahan ini dikaji dengan memperhatikan perilaku religi berupa pemberian persembahan (offering) kepada Sungai Batanghari. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah penelitian, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi data. Penelitian ini menghasilkan pengetahuan sejarah lokal tentang penggunaan prasasti sebagai alat untuk membentengi diri dari gangguan makhluk jahat dan menjaga keselarasan alam. Prasasti timah dan Sungai Batanghari memiliki hubungan yang erat, yaitu prasasti sebagai benda persembahan dan sungai sebagai tempat “penyimpanan” benda-benda yang dipersembahkan tersebut. Hasil penelitian ini akan menjadi referensi sejarah Sumatra, sumber motivasi bagi masyarakat sekitar DAS Batanghari, dan acuan bagi para pemangku kepentingan sehingga objek-objek yang diduga cagar budaya dari Sungai Batanghari dapat lestari. ......This paper discusses tin plate inscriptions found on the Batanghari River. There are 4 inscriptions that will be examined which are kept at the ex-BPCB West Sumatra (BPK Region III) and the ex-BPCB Jambi (BPK Region V). The phenomenon of finding more than a hundred tin plate inscriptions in rivers in Sumatra became the beginning of a research problem: how the tin inscriptions are related to the Batanghari River. This problem is studied by paying attention to religious behaviour in the form of offering to the Batanghari River. This research was conducted through several research steps: data collection, data processing, and data analysis. This research produces local historical knowledge about the use of inscriptions as a tool to fortify oneself from evil creatures and maintain harmony in nature. Tin plate inscriptions and the Batanghari River have a close relationship: the inscription as an offering and the river as a "storage" of the ceremonial objects. The results of this research will become a reference for the history of Sumatra, a source of motivation for the people around the Batanghari watershed, and a reference for stakeholders so that objects suspected of being cultural heritage from the Batanghari River can be preserved.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mailinda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kelimpahan populasi ikan hias botia (Chromobotia macracanthus) di Sungai Bookman Old Stylehari Kota Jambi telah dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Februari 2012. Pengambilan sampel ikan dan parameter kualitas air dilakukan pada enam titik lokasi stasiun dimulai dari (ke arah) hulu sampai ke arah hilir sungai. Pengambilan sampel ikan pada waktu pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB setiap dua hari sekali. Pengambilan sampel ikan dengan menggunakan alat tangkap tangkul (ancor) dengan ukuran 1,5x1,5 m dan diameter 0,5 cm, yang dipasang di setiap lokasi penelitian. Hasil yang diperoleh menunjukkan kualitas perairan Sungai Bookman Old Stylehari dari faktor fisika dan kimia, masih dapat mendukung kelangsungan hidup ikan hias botia. Total jumlah ikan hias botia yang tertangkap adalah sebanyak 228 individu per usaha penangkapan. Ikan hias botia yang tertangkap adalah larva (52 individu) dan juvenil (176 individu) yang berukuran antara 1,1 cm - 5,1 cm dengan berat antara 0,116 gr - 4,864 gr. Pola pertumbuhan dari persamaan hubungan panjang berat ikan hias botia menunjukkan pola pertumbuhan allometric yaitu pertumbuhan panjang tidak seimbang dengan pertambahan berat. Kelimpahan ikan hias botia per stasiun rata-rata 38 individu per usaha penangkapan. Persepsi masyarakat mengenai pemanfaatan ikan hias botia sehari-hari dikaitkan dengan upaya konservasi ikan hias botia di Sungai Bookman Old Stylehari Kota Jambi dilakukan pada enam lokasi desa atau kelurahan. Enam desa tersebut berada di Daerah Aliran Sungai Batanghari Kota Jambi yaitu desa Pasir Panjang, Tanjung Pasir, Olak Kemang, Mudung Laut, Tahtul Yaman, dan Tanjung Johor. Penelitian dilakukan dengan tehnik wawancara dan pengisian kuesioner. Sejauh ini masyarakat tidak mengetahui konsep konservasi, tidak paham dengan peraturan perundang-undangan tentang ikan hias botia dan hanya menangkap serta menangkar ikan hias botia dengan cara sederhana kemudian dimanfaatkan untuk dijual sebagai penghasilan tambahan.
Abstract
The study of clown loach?s ( Chromobotia macracanthus ) population abundance in Bookman Old Stylehari river, Jambi has been conducted in November 2011 to February 2012. Fish sampling use ancor (tangkul) with size 1.5 x 1.5 m and net size 0.5 cm was done on six stations from headwaters to downstream at 07:00 a.m and 06:00 p.m every two days. The result showed that condition and quality of Bookman Old Stylehari?s river aquatic ecosystems is still able to support the survival of clown loach. The amount of the caught fish is 228 individual. Clown loach which were caught in larvae (52 individual) and juvenil (176 individual) stage with length among 1.1 ? 5.1 cm and weight between 0.116 - 4.864 gr. The average abundance of clown loach for each station is 38 individual for every catching. The relation in length and width prove that the growth pattern of clown loach is allometric type. The study of people?s perception of clown loach (Chromobotia macracanthus) utilization has been conducted in Bookman Old Stylehari River, Jambi in November 2011 to Februari 2012. The research stations are in Pasir Panjang village, Tanjung Pasir, Olak Kemang, Mudung Laut, Tahtul Yaman, and Tanjung Johor. All of them are located in watershed of Bookman Old Stylehari River. The method is interview and questioner fulfillment. The result showed that people do not know and understand about the concept of conservation include the law regarding to clown loach. People just catch and nurture clown loach then sell it as additional income.
2012
T31555
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Agung Waluyo
Abstrak :
Pemahaman terhadap alur sungai dan dinamikanya sangat diperlukan sebagai salah satu agen perubahan bentang alam. Studi tentang migrasi alur sungai salah satunya dapat diterapkan pada jenis sungai yang berkelok-kelok (meander) seperti Sungai Batanghari. Saat ini, keseimbangan ekosistem Sungai Batanghari terganggu akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan di sepanjang aliran sungai yang mengakibatkan perubahan pada beberapa alur sungai. Perubahan alur sungai dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis variasi spasial dan temporal dari laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari serta menganalisis kaitannya dengan faktor pendorong di wilayah hilir DAS Batanghari pada periode 1985 – 2020. Citra Landsat digunakan untuk menganalisis migrasi perubahan alur Sungai Batanghari wilayah hilir berdasarkan indikator migrasi garis sentral sungai (MGSS), migrasi garis tepi sungai (MGTS), dan sinuousity index. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh indikator laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari cenderung terjadi peningkatan di sepanjang periode 1985-2020. MGSS mengalami penurunan pada periode 1985-2013 dan peningkatan pada periode 2013-2020. MGTS menunjukkan terjadi peningkatan tren dimana laju erosi lateral tahunan (LELT) dan total luas erosi lateral (TLEL) juga meningkat. Hal sebaliknya terjadi dimana adanya penurunan tren pada laju pengendapan lateral tahunan (LPLT) dan total luas pengendapan lateral (TLPL). Diketahui pula bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari dengan faktor pendorongnya yaitu debit sungai, vegetasi riparian, litologi, dan gradien sungai. ......An understanding of river channels and their dynamics is needed as an agent of landscape change. One of the studies on river channel migration can be applied to meandering rivers such as the Batanghari River. Currently, the Batanghari River ecosystem is disrupted due to mining and plantation activities along the river basin, which have resulted in changes to several river channels. Changes in river flow can cause various social, economic, and environmental problems. Therefore, this study was conducted with the aim of analyzing the spatial and temporal variations of the migration rate of changes in the Batanghari River channel and analyzing its relation to driving factors in the downstream region of the Batanghari Watershed in the period 1985 – 2020. Landsat imagery was used to analyze the migration of changes in the downstream of Batanghari River channel based on indicators of centerline migration (MGSS), bankline migration (MGTS), and sinuousity index. The results of the study stated that almost all indicators of the migration rate of changes in the flow of the Batanghari River tended to increase throughout the 1985-2020 period. MGSS experienced a decrease in the 1985-2013 period and an increase in the 2013-2020 period. MGTS shows an increasing trend where the annual lateral erosion rate (LELT) and total lateral erosion area (TLEL) also increase. The opposite occurs where there is a decreasing trend in the annual lateral deposition rate (LPLT) and the total lateral deposition area (TLPL). It is also known that there is a significant relationship between the migration rate of changes in the Batanghari River channel and the driving factors, namely river discharge, riparian vegetation, lithology, and river gradient.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Asih Putrina Taim
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai Musi dan Sungai Batanghari Sebagai Pusat Perkembangan Peradaban Masa Hindu-Buddha Abad ke 4 hingga ke-13 M di Sumatera Bagian Selatan. Sungai Musi dan Sungai Batanghari adalah dua aliran sungai besar dan dominan di wilayah Sumatera Bagian Selatan, berbagai aspek kehidupan di wilayah ini amat dipengaruhi dan bergantung pada keberadaan kedua sungai ini. Pentingnya kedua sungai ini sejak masa lalu. terlihat dari begitu padatnya temuan arkeologis terutama masa Hindu Buddha di sepanjang kedua daerah aliran sungai. Disertasi ini merupakan hasil penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi kawasan kebudayaan di Daerah aliran Sungai Musi dan Batanghari pada awal keberadaan tinggalan budaya Hindu Buddha hingga abad ke- 13 Masehi. Metode yang digunakan adalah secara kwalitatif melihat sebaran temuan dan karakteristik situs serta kronologinya. Melalui konsep landskap dan keruangan serta penafsiran (post prosessual archaeology) dapat diketahui persebaran dan perkembangannya sejak abad ke-4 M hingga abad ke-13 M. Dengan demikian dapat diketahui pemanfaatan lingkungan DAS oleh masyarakat masa lalu dalam berbagai aspek kepentingan baik ekonomi maupun keagamaan pada abad ke- 4 hingga ke- 13 Masehi. Hasil penting yang didapat dari penelitian ini adalah perkembangan permukiman situs arkeologi di sepanjang DAS Musi dan Batanghari pada abad ke-4 M hingga 13 M, kondisi alam (sungai) yang juga berpengaruh dengan keberadaan situs, dan kesatuan budaya masa Hindu Buddha di DAS Musi dan Batanghari.  ......The Basin of Musi and Batanghari River as the Center for the Development of Hindu-Buddhist Civilization in 4th to 13th Century AD in Southern Sumatra. The Musi River and the Batanghari River are the two major and dominant rivers in the South Sumatra region, various aspects of life in this region are strongly influenced and depend on the existence of these two rivers. The importance of these two rivers since the past. it can be seen from the dense archeological findings, especially the Hindu Buddhist period along both watersheds. This dissertation is the result of research to identify and identify cultural areas in the Musi and Batanghari watersheds at the beginning of the existence of the Hindu Buddhist cultural heritage until the 13th century AD. The method used is qualitative and quantitative looking at the distribution of findings and characteristics of the site and its chronology. Through the concept of landscape and spatial as well as interpretation (post prosessual archeology) the distribution and development can be seen from the 4th century AD to the 13th century AD Thus it can be seen the use of the watershed environment by past communities in various aspects of economic, and religious interests in 4th century to 13th AD. Important results obtained from this study are the development of archeological site settlements along the Musi and Batanghari watersheds in the 4th century AD to 13 AD, natural conditions (rivers) which also affect the existence of the site, and cultural unity of the Hindu Buddhist period in the Musi River Basin and Batanghari. 
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Timothy Gandreto
Abstrak :
Sempadan sungai merupakan salah satu area yang rentan terkena bencana hidrologis seperti banjir dan erosi. Namun permukiman di sempadan sungai masih sering dijumpai, contohnya di Sempadan Sungai Batanghari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial perkembangan permukiman di Sempadan Sungai Batanghari dan menganalisis faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi perkembangan permukiman pada periode 1985-2020. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat untuk menganalisis perkembangan permukiman secara spasial dan membagi sempadan sungai menjadi 29 segmen dan mengelompokkannya berdasarkan tipe alur sungai melalui penghitungan sinuosity index (SI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial terjadi perkembangan luas permukiman di 25 segmen Sempadan Sungai Batanghari pada periode 1985-2020, sedangkan terjadi penurunan luas permukiman di 3 segmen. Berdasarkan tipe alur sungai, didapatkan tipe alur sungai meander merupakan tipe alur sungai yang paling pesat perkembangannya pada periode 1985-2020. Hal ini bertentangan dengan teori yang paling rentan terhadap bencana erosi tepi sungai. Sedangkan secara temporal, terjadi variasi perkembangan luas permukiman pada periode 1985-2020, dimana periode perkembangan tertinggi terjadi pada periode 1990-2000 sebesar 41,4%. Kemudian faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman yaitu faktor pendorong yang terdiri atas pekerjaan, perubahan penggunaan lahan, aksesibilitas dan budaya, sedangkan faktor penghambat terdiri atas bencana dan kebijakan pemerintah. Dimana faktor pendorong lebih dominan daripada faktor penghambat, yang berdampak kepada perkembangan permukiman di Sempadan Sungai Batanghari periode 1985-2020. ......Riverbanks are one of the areas that are vulnerable to hydrological disasters such as flooding and erosion. However, settlements on riverbanks are still often found, for example on the Batanghari Riverbanks. This study aims to analyze the spatial pattern of settlement development in the Batanghari River Basin and analyze the driving and inhibiting factors that influence settlement development in the 1985-2020 period. This study used Landsat satellite imagery to spatially analyze settlement development and divided the riverbanks into 29 segments and grouped them based on the type of river channel through the calculation of sinuosity index (SI). The results showed that spatially there was a development of settlement area in 25 segments of the Batanghari River Basin in the 1985- 2020 period, while there was a decrease in settlement area in 3 segments. Based on the type of river channel, it was found that the meander river channel type was the most rapidly developing river channel type in the 1985- 2020 period. This is contrary to the theory that it is most vulnerable to riverbank erosion disasters. While temporally, there were variations in the development of settlement areas in the 1985-2020 period, where the highest development period occurred in the 1990-2000 period by 41.4%. Then the factors that influence settlement development are driving factors consisting of employment, land use change, accessibility and culture, while inhibiting factors consist of disasters and government policies. Where the driving factor is more dominant than the inhibiting factor, which has an impact on the high development of settlements in the Batanghari River Basin for the period 1985-2020.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library