Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Yulianto Kartiko
Abstrak :
Tesis ini membahas pengukuran risiko kredit menurut Basel II, yang berbeda dengan ketentuan Basel I yang berlaku saat ini. Untuk pengukuran kredit korporasi PT. Bank X telah mulai mempersiapkan diri dengan menerapkan sistem internal rating yang berjalan mulai tahun 2004. Internal rating merupakan salah syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan pengukuran kredit sesuai dengan Basel II.
Basel II memperkenal 3 metode pengukuran risiko kredit terutama untuk kredit usaha, yaitu Standardized Approach, IRB Foundation Appraoch dan IRB Advanced Approach. Dalam tulisan ini ketiga metode tersebut diterapkan untuk mengukur minimum capital charg.. Sesuai dengan data yang diperoleh risiko kredit yang diukur adalah portepel kredit yang dimiliki oleh Divisi Usaha Menegah PT. Bank X.
Hasil pengukuran risiko kredit ini masing-masing diperbandingkan mana yang lebih effisien dalam menghitung risiko kredit. Selanjutnya hasil kesimpulan yang diperoleh dapat dijadikan bahan masukan bagi manajemen PT. Bank X, ataupun bank-bank lain yang menghadapi permasalahan yang sama.
......The focus of this study is measuring credit risk using Basel II method. This preparation already started from 2004 through the implementation of internal rating system. Internal rating system as one of the term to be full filled to measring credit risk using Basel II.
Basel II introduce 3 methods to measuring credit risk specialy for corporate loan, which is Standardized Approach, IRB Foundation Approach dan IRB Advanced Approach. The subject on this paper is to implement 3 methods, calculate minimum capital charge using data of credit portfolio middle marker segment PT. Bank X.
The results from the measurement of each method then compared to find which method is more efficient in calculating credit risk. Therefore the conclusion is an input for the management of PT. Bank X as for the other banks who facing the same problem.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25408
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ira Widayanti
Abstrak :
Metode Credit Risk+ telah banyak digunakan untuk mengukur risiko kredit portofolio dengan karakteristik small balances dengan high volumes, seperti pada portofolio kartu kredit, dimana probability of default (PD) masing-masing account tidak saling mempengaruhi satu sama lainnya. Seperti yang telah disadari sebelumnya bahwa metode Credit Risk+ ini memiliki beberapa kelemahan yaitu salah satunya adalah mengabaikan pengaruh faktor eksternal seperti risiko pasar dan suku bunga.
Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik hubungan antara beberapa faktor makro ekonomi terhadap probability of default eksposur kartu kredit setiap band. Nilai Expected Loss, Value at Risk (Unexpected Loss), dan Economic Capital dihitung dengan menggunakan unexpected number of default yang berasal dari hasil regresi linier PD terhadap variabel makro ekonomi.
Credit Risk+ method has been applied to measure credit risk of portfolios with small balances and high volumes such as credit cards porfolio, in which the probability of default (PD) of each account is mutually exclusive. As known before, there are some limitations of this method, like disregarding the influence of external factors such as market risk and interest rate risk.
In this research, the author is trying to find any correlations between macroeconomics variables and probability of default of credit cards exposures in each band. The values of Expected Loss, Value at Risk and Economic Capital will be measured by using unexpected numbers of default which are originated from single linear regression of PD to macroeconomics variables.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28121
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Christoveny
Abstrak :
ABSTRAK
CreditMetrics merupakan salah satu model internal untuk pengukuran risiko kredit. Penggunaan model internal direkomendasikan oleh Basel II dalam rangka menghasilkan pengukuran risiko yang sesuai dengan profil risiko bank dan secara umum dapat menghemat modal yang dibutuhkan bank. Dalam penyusunan matrik transisi digunakan data perkembangan kualitas kredit korporasi Bank XYZ periode bulan April 2007 sampai dengan April 2009. Expected Loss dengan CreditMetrics periode Mei 2009 sampai dengan Februari 2010 rata-rata sebesar Rp.8,4 Milyar atau lebih kecil dari PPA yang wajib dibentuk yang rata-rata sebesar Rp.429 Milyar. Kebutuhan modal dengan Metode CreditMetrics berdasarkan Value at Risk periode Mei 2009 hingga Februari 2010 pada tingkat kepercayaan 99% adalah rata-rata sebesar Rp.496 milyar atau lebih rendah dari kebutuhan modal dengan pendekatan standar Basel I yang sebesar Rp.3.095 milyar. Berdasarkan back testing, tidak terdapat nilai kerugian aktual yang melebihi VaR, sehingga metode CreditMetrics dapat digunakan Bank XYZ dalam pengukuran risiko kredit korporasi.
ABSTRACT
CreditMetrics is one of internal model to measure credit risk. Internal model is recommended by Basel II to measure credit risk since it?s more precisely to describe bank?s risk profile; moreover; it?s required slighter economic capital than standardized approach. Data trends of corporate credit quality from April 2007 to April 2009 are used in transition matrices. Average expected loss by CreditMetrics between May 2009 to February 2010 reached Rp.8,4 billion or less than Allowance for Bad Debt by Rp.429 billion. According to VaR from May 2009 to February 2010 at 99% confidence level, average required Economic Capital by using CreditMetrics is amounted Rp.496 billion or smaller than standardized approach under Basel I at Rp.3.095 billion. Based on back testing, there are not actual losses more than VaRs, furthermore CreditMetrics method can be used to measure corporate credit risk by Bank XYZ.
2010
T28260
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Sandy Mulyadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap valuasi pasar industri perbankan di ASEAN-5 pada periode 2000-2015, melalui perubahan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP diskresioner dan praktik perataan laba. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap PPAP diskresioner dan perataan laba. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sampel bank yang menggunakan pendekatan IRB. Temuan dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan Basel II yang mengurangi motif oportunis dalam PPAP diskresioner memberikan valuasi pasar yang lebih tinggi.
This study aims to analyze the effects of Basel II implementation on market valuation of ASEAN 5 banking industry during 2000 ndash 2015, through changes in discretionary loan loss provisioning practices and income smoothing practices. This study does not find the effect of Basel II implementation on discretionary loan loss provision and income smoothing. The absence of these effects might be caused by a lack of sample using IRB approach. The findings of this study is that Basel II implementation, which reduce opportunistic motives in discretionary loan loss provision, generate higher market valuation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66015
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library