Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Works of salvage or ship saving is one of type of service work at technical field shipping. At sea trnasport operation in sea,ship can experience of the aground accident is above rock even sink to sea floor....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Nurseha
"Perancangan Dermaga Perikanan Terapung sebagai fungsi tambahan dari administrasi pelabuhan perikanan, bertujuan untuk menampung produksi ikan dan penjaga kedaulatan negara di Laut Arafura.
Metode yang dipakai dalam perancangan adalah metode pembanding. Pada perancangan ini bentuk lambung yang dipakai adalah barge dan pada perhitungan didapat panjang barge sebesar 91,44 meter dan memiliki stabilitas awal yang memenuhi standar IMO. Dermaga ini memiliki kapasitas ruang muat 3700 ton ikan dan 1833 ton bahan bakar.

Fisheries Floating Port design as an additional function of the fisheries administration, aims to accommodate the production of fish and guard state soverignty in the Arafura sea.
The design used comparison method. The side's form that used in this design is barge. Obtained in the calculation, the barge's long is 91,44 m and has the stability to meet the initial standars IMO. This port has a capacity of 3700 tons of cargo hold of fish and 1833 tons of fuel.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51011
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andes G. Hadi S.
"Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi besar dalam memajukan industri kemaritiman sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian negara. Kondisi sungai yang besar sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam mendistribusikan hasil kekayaan alam yang berasal dari pedalaman menuju pesisir pantai, dan selanjutnya akan diangkut melalui laut. Pelaksanaan sistem transportasi sungai di Indonesia saat ini sedang berkembang. Banyaknya pilihan dalam menciptakan alat transportasi sungai, adalah dasar dari pembuatan skripsi ini dalam menganalisa dan merancang alat angkut sumber daya alam yang efisien melalui sungai. Tongkang yang biasa ditarik oleh sebuah kapal Pusher Tug merupakan alat angkut transportasi sungai yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini. Namun, kelemahan pada sistem alat angkut ini adalah sistem sambungan yang kurang efektif dan berakibat buruk pada manuver kapal. Salah satu solusinya adalah tongkang didorong oleh sebuah Pusher Tug dan menjadi sebuah kombinasi Pusher Barge. Proses penyambungan pusher barge ini dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam melakukan proses sambungan, nyaman, cepat, dan efektif. Sambungan ini kemudian dihitung untuk mendapatkan nilai pembebanan yang terjadi akibat gaya yang timbul oleh gelombang sungai. Gaya tersebut adalah gaya enam derajat kebebasan yang selanjutnya menjadi dasar dalam menentukan batas suatu material bahan yang akan digunakan untuk proses sambungan pusher barge.

Indonesia as an archipelago country has a large potential of maritime industry as one way to increase its economi. Big rivers has been used as an alternative way to distribute the yields of natural sources from the rural area to the coastal area, then carried by the sea. The implementation of river transportation system in Indonesia is developing vastly. Various choices in creating river transportation facility is the base of this thesis to arrange, analyze, and design an efficient facility to carry the natural sources through river. Barge that is pulled by a boat is the most used in river transportation in Indonesia nowadays. But this carrying system has many weakness aspecially in its connection system that has bad effect for the ships's maneuver ability. Barge being pushed by a pusher tug is one of the solution. The connecting process of this pusher barge is designed advancely, so the connecting process can be done easily, comfortably, quickly, and effectively. Then this connection/joint is using calculated to get its force value that appeared because of the river's wave. Using six degrees of freedom as the basic determation limits."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Yoga Pratama
"Hambatan pada Self Propelled Barge SPB identik dengan karakteristik lambung yang datar dan luas permukaan basah yang besar. Dengan menggunakan metode air lubrication yang berjenis Microbubble Drag Reduction MBDR dan Air Layer Drag Reduction ALDR diharapkan dapat mengurangi nilai hambatan total pada kapal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis air lubrication terbaik dalam mengurangi hambatan kapal. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji tarik kapal model di kolam uji tarik. Pengujian menggunakan loadcell untuk mendapatkan hambatan total kapal. Hasil dari pengujian menunjukkan kapal model dengan air layer drag reduction mempunyai nilai drag reduction tertinggi yang mencapai 90 . Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan air layer drag reduction lebih efektif pada kapal Self Propelled Barge.

The resistance of a Self Propelled Barge SPB identically to flat hull and large wetted hull surface. Using the type of air lubrication method, Microbubble Drag Reduction MBDR and Air Layer Drag Reduction ALDR are expected to reduce ship total resistance. This research aims to know the best type of air lubrication to decrease ship resistance. The experiment method is ship model towing test in public swimming pool. The test uses loadcell to get total ship resistance. The result from the test showing that the ship model using air layer drag reduction has the highest result by reaching 90 drag reduction. This shows that the use of air layer drag reduction is more effective on Self Propelled Barge."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Budisatria
"Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, maka minyak dan gas bumi dikuasai oleh Negara karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Penyelenggaraan pelayanan distribusi minyak ke daerah-daerah di seluruh Indonesia selama ini dilakukan dengan menggunakan media tongkang atau oil barge yang ditarik oleh kapal tug boat. Pengiriman minyak menggunakan kapal tongkang dan kapal tug boat membutuhkan waktu yang lama. Dalam upaya peningkatan mutu dan pelayanan pendistribusian minyak, maka dirasa perlu untuk mencari solusi lain. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Self-Propelled Oil Barge atau kapal tongkang yang memiliki sistem gerak sendiri. Sebelum beralih menggunakan SPOB, diperlukan studi untuk mengetahui biaya operasional dan juga biaya kapal tersebut agar nantinya bisa dibandingkan dengan kapal tongkang. Dengan menggunakan analisis metode-metode umum kelayakan proyek, maka dapat diketahui bahwa kapal ini layak untuk dikerjakan.

In accordance with Article 33 UUD 1945, oil and gas controlled by the State because it involves the lives of many people. Provision of services on distribution of oil to areas throughout Indonesia has been carried out using barge being towed by a tug boat. Shipping oil using barges and tug boats took a long time. To improve the quality of services and the distribution of oil, it is felt necessary to find other solutions. One solution is to use Self-Propelled Oil Barge or barges have a system of its own motion. Before switching to SPOB, studies are needed to determine costs and also the cost of the ship in order to later be compared to a barge. By using the analytical methods of the general feasibility of the project, it can be seen that this ship should be feasible."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanka Putraraharja
"Moda transportasi yang umum digunakan untuk mendistribusikan minyak antar pulau adalah kapal tanker. Namun, dikarenakan ukurannya yang besar, kapal tanker tidak dapat menjangkau daerah-daerah yang berada di perairan dangkal sehingga digunakan oil barge untuk mendistribusikannya. Self-propelled oil barge adalah kapal tongkang pengangkut minyak yang dilengkapi dengan sistem propulsi sehingga tidak membutuhkan kapal tunda untuk dapat beroperasi dan dapat berlayar dengan kecepatan yang lebih cepat dari kapal tongkang. Studi ini bertujuan untuk mendesain rencana umum kapal self-propelled oil barge dengan kapasitas 1100 kL dan menganalisis stabilitasnya. Hasil dari studi ini berupa gambar rencana umum atau general arrangement kapal self-propelled oil barge dan analisis stabilitas berdasarkan kriteria IMO dan ClassNK.

One kind of transportations that commonly used to distribute oil between island is tanker. But, due to its large size, tanker can not reach areas that are in shallow waters, so oil barge is used to distribute the oil. Self-propelled oil barge is a barge used to carry oil that comes with its own propulsion system. Selfpropelled oil barge does not required tugs to operate and has faster speed compared to oil barge. Those two facts prove that self-propelled oil barge is more efficient and reliable. This study aimed to design a general arrangement of the self-propelled oil barge with 1100 kL cargo capacity and analyze the stability. The results of this study are the general arrangement drawing and stability analysis based on the IMO criteria and ClassNK."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Damris
"ABSTRAK
Pemakaian bahan bakar adalah komponen nomor dua terbesar dalam biaya
operasional kapal. Salah satu sumber pemakaian bahan bakar pada kapal adalah
penggunaan mesin bantu untuk sumber energi listrik pada kapal. Penggunaan
alternator yang memanfaatkan putaran mesin induk dapat menjadi alternatif
sumber energi listrik kapal. Oleh sebab itu diperlukan perancangan penggunaan
sistem alternator yang memanfaatkan putaran mesin induk yang sesuai pada kapal.
Kapal Titan 31 milik PT NTT adalah salah satu kapal penarik barge bermuatan
batu bara yang cukup banyak menghabiskan bahan bakar. Hasil dari penelitian ini
adalah perancangan pemasangan alternator pada kapal Titan 31. Setelah dilakukan
analisa penghematan bahan bakar, pengunaan alternator memanfaatkan putaran
mesin induk dapat menghemat 875.25 liter bahan bakar dalam sekali perjalanan

ABSTRACT
Fuel consumptiont is the second largest component in vessel operating cost. One
source of fuel use on ships is the use of auxiliary engine to generate electrical on
ship. Use of the alternator which utilizes round main engine can be alternative
source of electrical energy. Therefore it os necessary to design system use an
alternator utilizes stem spin main engine that fits on the ship. Titan 31 ships
owned by PT NTT is one tugboat barge loaded with coal were pretty much spent
fuel. The results of this research is to design the installation of the alternator on
the vessel Titan 31. After analysis to fuel savings, the use of the alternator harness
stem spin machine can save 875.25 liters of fuel per trip;"
Lengkap +
2016
S64911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Candra
"Hambatan kapal merupakan salah satu masalah krusial yang solusinya masih dicari sampai dengan saat ini. Microbubble Drag Reduction System (MBDRS) merupakan salah satu metode yang menjanjikan dikarenakan cara penerapannya yang mudah yaitu dengan cara menginjeksikan udara ke bagian bawah kapal. Udara yang diinjeksikan ke bagian bawah kapal diharapkan dapat memodifikasi properti lapisan batas yang turbulen yang nantinya kan mengurangi nilai hambatan gesek yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek dari microbubble yang diinjeksikan kepada kapal model tipe SPB dengan dimensi utama L = 2000 mm, B = 521.6 mm dan T = 52.5 mm. Lokasi dan rasio injeksi paling optimum untuk tiap kecepatan didapat dengan cara melakukan uji tarik terhadap kapal model dengan penempatan alat injeksi pada 0.35L dari midship dan -0.025L dari midship pada rentang Fn 0.11-0.31 dan rasio injeksi antara 0.2-0.6. Hambatan yang terjadi pada kapal diukur secara presisi menggunakan load cell transducer. Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan bahwa penempatan injektor pada lokasi 0.35L dari midship menghasilkan nilai hambatan total yang paling rendah dibandingkan posisi -0.025L dengan rasio injeksi optimal untuk tiap kecepatan yang berbeda.

Ship's resistance is one of the crucial problems that the solution is still being sought. Microbubble Drag Reduction System MBDRS which is applied by injecting air into the bottom of the hull is one of several promising active methods that have been developed because it is easy to apply. The injected air bubbles to the bottom if the ship are supposed to modify the turbulent boundary layer properties which in turn can lower the skin friction. The purpose of this study is to identify the effect of injected micro bubbles on a self propelled barge SPB 90 m type model with main dimensions L 2000 mm, B 521.6 mm and T 52.5 mm. The most optimum location and injection ratio at each speed can be obtained by conducting a towing test on a 2 meters air injected self propelled barge ship model in the after bow 0.35L and after midship 0.025L sections at Fn range between 0.11 to 0.31 and injection ratio between 0.2 to 0.6. The influence of micro bubbles injection location and bubble velocity will also be investigated. The ship model resistance was precisely measured by a load cell transducer. The test results show that after bow injection area gives the lowest drag reduction compared to the after midship injection area with different optimum injection ratio for each speed."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Rouli Samaria
"Sebagai negara maritim dengan luas perairan lebih dari tiga kali luas daratan, salah satu cara meningkatkan kegiatan logistik di Indonesia terutama dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan revolusi industri 4.0 adalah dengan meningkatkan produktivitas logistik maritimnya. Produktivitas tersebut dapat ditingkatkan dengan merampingkan kegiatan di terminal peti kemas. Hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut adalah dengan mengefisiensikan proses stowage planning. Faktor yang dapat dikembangkan pada stowage planning adalah waktu pengerjaan, waktu pelaksanaan, stabilitas kapal, dan minimnya overstow. Penelitian ini menggunakan algoritma stowage planning untuk membangun sebuah aplikasi dalam bahasa pemrograman Python. Aplikasi yang dibangun nantinya dapat digunakan untuk membuat peta stowage plan untuk kapal tipe general cargo dan cargo barge dengan mengutamakan keseimbangan kapal dan rendahnya overstow dalam waktu yang singkat.

As a maritime country whose water area is three times wider than its land, Indonesia has one of the ways to increase the logistic activities especially in adjusting to the development of the industry 4.0 by enhancing the productivity of maritime logistics in a way of streamlining the action at unit terminal container. In order to optimize the performance of the port, the efficiency of stowage planning process is done. Some factors which can be evolved in stowage planning are processing time, ship stability, and minimum overstow. This research uses the stowage planning algorithm to develop an application in Python programming language. This application will eventually be used to create a stowage plan map for general cargo ship and cargo barge vessel in by prioritizing the ship stability, as well avoiding low overstow in a short time.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Sakti Aditya
"Masalah kemacetan yang terjadi jalur Utara Jawa berasal dari truk yang dengan muatan angkutan yang tinggi atau sekedar membawa kontainer kosong, hal tersebut dapat memberikan beban jalan yang tinggi yang dikemudian hari dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan maupun kecelakaan. Short Sea Shipping (SSS) dapat menjadi solusi dari kemacetan. Dengan memindahkan kargo dari moda darat menuju moda perairan dangkal, dengan kapal tipe Self-propelled Container Barge (SPCB). Perencanakan armada yang akan digunakan untuk operasi SSS dilakukan menggunakan model matemtika jenis Mixed Integer Linear Programming (MILP) yang diselesaikan dengan software MATLAB. Hasil yang didapat berupa jumlah kapal tipe dengan 12.000 DWT mendominasi kapal dalam armada yang direncanakan. Penelitian ini menyelesaikan masalah strategic fleet planning, hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk pemerintah, pelaku usaha logistik, dan meningkatkan kepekaan tentang SSS.

The congestion issues on the North Java route stem from trucks carrying high loads or even empty containers, resulting in high road burdens that can lead to road damage and accidents. Short Sea Shipping (SSS) offers a solution to congestion by shifting cargo from road transport to shallow water transport using Self-propelled Container Barges (SPCB). Fleet planning for SSS operations is conducted using Mixed Integer Linear Programming (MILP) models solved with MATLAB software. The results indicate that vessels with 12,000 DWT dominate the planned fleet. This research addresses strategic fleet planning issues, and its findings are beneficial for governments, logistics stakeholders, and raise awareness about SSS."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>