Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Park, Mok Wol
Seoul: Daesan, 2007
KOR 370 PAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Wolter T. W.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami identitas kolektif virtual dalam gaming community of practice klub sepak bola virtual “Santuy VFC” dan perannya dalam menjaga keutuhan tim. Salah satu karakteristik identitas virtual adalah konstruksinya melalui jaringan yang bersifat anonim. Dalam dunia eSports, identitas kolektif virtual berperan penting, dimana tim eSports yang memiliki tujuan dan minat bersama, relasi antar anggota, serta praktik-praktik bersama, tidak terlepas dari peran identitas kolektif virtual. Oleh karena itu, penelitian berfokus pada identitas kolektif virtual yang ada pada gaming community of practice serta bagaimana perannya dalam memupuk keutuhan anggota tim. Penelitian ini memiliki paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode etnografi virtual. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi partisipasi, focus-group discussion, serta wawancara mendalam dengan melibatkan lima informan penelitian. Penelitian menemukan bahwa persamaan latar belakang anggota tim sebagai bapak-bapak yang aktif bekerja dan telah berkeluarga dengan minat terhadap sepak bola dan gemar bertukar konten “dewasa” yang mengisi interaksi antar pemain berperan dalam konstruksi identitas kolektif virtual tim eSports. Kemudian, kebiasaan untuk bernyanyi, yel-yel dan jersey tim, serta asosiasi pesepakbola yang disematkan kepada anggota tim menumbuhkan rasa keanggotaan. Melalui proses tersebut, terbentuk identitas kolektif virtual tim eSports sebagai komunitas dalam interaksinya bernuansa maskulin.

The aim of this research is to understand virtual collective identity in the gaming community of practice of the virtual football club "Santuy VFC" and its role in maintaining integrity. One of the characteristics of virtual identity is its construction through an anonymous network. In the world of eSports, virtual collective identity plays an important role, where shared goals and interests, relationships between members, and shared practices, cannot be separated from the role of virtual collective identity. Therefore, the research focuses on the virtual collective identity that exists in the gaming community of practice and how it plays a role in fostering the integrity of team members. This research has a constructivist paradigm with a qualitative approach using virtual ethnographic methods. Research data collection used participant observation methods, focus-group discussions, and in-depth interviews involving five research informants. The research found that the similarity of the team members' backgrounds as fathers who are actively working and have families with an interest in football and a hobby of exchanging "adult" content that fills interactions between players plays a role in the construction of the eSports team's virtual collective identity. Then, the habit of singing, chants and team jerseys, as well as footballer associations attached to team members foster a sense of membership. Through this process, a virtual collective identity of the eSports team is formed as a community whose interactions have a masculine nuance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enda Marina
"ABSTRAK
Hasil Sidang Kabinet terbatas bidang ekonomi keuangan
dan industri pada tanggal 9 Juli 1986 mengungkapkan
bahwa pengembangan industri kecil telab menunjukkan hasil
Yang memuaskan yaitu penyerapan tenaga kerja sebesar
835.191 jiwa berarti sekitar 89 8% dari sasaran pengembangan
industri kecil daiam penyerapan tenaga kerja Repelita
IV sebesar 930.000 jiwa telah tercapai Sejak lama
disadari bahwa pengembangan industri kecil bukan saja penting
sebagai suatu jalur ke arah pemerataan hasil pembangunan
tetapi juga sebagai suatu unsur pokok dari seluruh
struktur industri Indonesia yang dengan investasi kecil
dapat berproduksi secara efektif serta banyak pula menyerap
tenaga kerja Pemasaran khususnya penjualan hasil
produksi industri kecil merupakan masalah utama yang
perlu dipecahkan dalam rangka pengembangan industri kecil
Namun yang menjadi masalah bagaimanakah dapat membantu.
mengatasi masalah pemasaran industri kecil sehingga secara
sekaligus dapat mengatasi masalah sumber bahan baku maupun
kelancaran penjualan hasil produksi.
Akhir Pelita III dan awal Pelita IV, pola pengembangan
industri kecil diarahkan pada pembinaan melalui sentra
industri kecil, dengan menerapkan program keterkaitan antara
industri kecil dengan industri besar melalui sistem
Bapak-Anak Angkat Terwujudnya keterkaitan antara industri
kecil dengan industri besar melalui sistem Bapak-Anak
Angkat memberikan kesempatan peningkatan kemampuan berproduksi
secara kontinyu sehingga diharapkan tingkat penjualan
dapat ditingkatkan.
Penerapan sistem Bapak-Anak Angkat PT Bata terhadap
pengusaha industri kecil sentra Kuningan DKI merupakari realisasi
keterkaitan antara industri besar dengan industri
kecil Bertitik tolak darl adanya perbedaan kondisi yang
cukup besar antara PT Bata dengan industri kecil sentra
Kuningan DKI dalam teknologi yang diterapkan maupun mutu
produk yang dihasilkan meriimbulkan pertanyaan apakah kerjasama
tersebut dapat berjalan langgeng sehingga sistem
Bapak-Anak Angkat yang diterapkan PT Bata dapat menjadi
program pengembangan terhadap industri kecil sentra Kuningan
DKI sehingga membantu dalam peningkatan pen jualan
hasil produksi melalui perbaikan unsur pemasaran.
Pengkajian pelaksanaan sistem Bapak-Anak Angkat PT
Bata terhadap industri kecil sentra Kuningan DKI dapat
ditirijau melalui peranan PT Bata sebagai penampung hasil
produksi industri kecil Kuningan DKI yang dijual melalui
PT Bata maupun peranan PT Bata dalarn memperbaiki unsur pemasaran
industri kecil.
Melalui penelitian yang bersifat deskriptif analitis
penulis mencoba untuk mengkaji pelaksanaan sistem Bapak-
Anak Angkat PT Bata sebagai industri besar terhadap industri
kecil sentra Kuningan DKI sebagai industri kecil.
Hasil penelitian mi menurjukkari bahwa peranan sistem
Bapak-Anak Angkat PT Bata melalui peranan PT Bata sebagai
penampung hasil produksi industri kecil dengan sifat
kerjasama independent-sub contracting hanya meningkatkan
perijualan produk industri kecil sentra Kuningan-DKI satu
tahun setelah pelaksanaan sistem Bapak-Anak Angkat demikian
pula pada tingkat penguasaan pasar (market share)
tingkat produksi industri kecil sentra Kuningan-DKI Di
lain pihak jika ditelaah peranan PT Bata sebagam pembina
unsur pemasaran industri kecil nampak peranan sangat
besar tetapi ternyata belum seluruh perigusaha anak angkat
Yang memanfaatkannya dapat mencapai tingkat penjualan tertinggi.
Untuk menjaga kelanggengan kerjasaina melalum sistem
Bapak-Anak Arigkat tergantung darl kemauan industri besar
membantu pengembangan industri kecil dan kemampuan
industri kecil menghasilkan produk yang ditentukan oleh
industri besar Oleh karena itu selamn diperlukan peraturan
yang secara tegas mengatur hak dan kewajiban indsutri
besar sebagai bapak angkat derigan industri kecil Sebagai
anak angkat Diperlukan juga bantuan permodalan pengadaaan
bahan baku dan pembinaan bagi industri kecil dan
usaha membangkitkan motivasi industri besar untuk memiliki
kemauan membantu industri kecil melalui sistem kerjasama.

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maringga, Fredy Rodeardo
"Latar Belakang: Di Indonesia, angka prevalensi infeksi Soil-transmitted helminths masih cukup tinggi, terutama di populasi siswa sekolah dasar dan yang menjadi faktor risiko utama terjadinya infeksi adalah faktor sosioekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dan tingkat pendidikan orangtua terhadap infeksi STH di keluarga siswa Sekolah Dasar.
Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan desain potong-lintang (cross-sectional). Data pekerjaan dan pendidikan orangtua diperoleh melalui kuesioner. Status infeksi tinja diperoleh melalui pemeriksaan sampel tinja yang dikumpulkan oleh siswa SD Kalibaru (Jakarta Utara) dan MI Al Amin Batuampar (Jakarta Timur), serta keluarganya. Pemeriksaan sampel tinja menggunakan metode Kato-katz.
Hasil: Dari 207 keluarga yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan prevalensi STH pada keluarga siswa sekolah dasar di Kalibaru adalah sebesar 64,8% dan pada siwa sekolah dasar di Batuampar adalah sebesar 10,4%. Tidak didapatkan hubungan antara pekerjaan bapak dengan infeksi STH di keluarga (p=0,052; p>0,05) dengan OR=2,46, 95% CI = 0,97-6,20. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan infeksi STH di keluarga (p=0,512; p>0,05) dengan OR=1,041, 95% CI = 0,511-2,12. Tingkat pendidikan bapak yang rendah menjadi faktor risiko infeksi STH di keluarga (p=0,001; p<0,05) dengan OR=2,52, 95% CI = 1,42-4,44. Demikian juga dengan tingkat pendidikan ibu yang rendah juga menjadi faktor risiko infeksi STH di keluarga (p=0,008; p<0,05) dengan OR=2,25, 95% CI = 1,234-4,105.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan bapak dan ibu dengan infeksi STH di keluarga. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan bapak dan ibu dengan infeksi STH di keluarga.

Background: High prevalence of soil-transmitted helminthes in Indonesia, especially in elementary school students is mainly affected by the socioeconomic factors. This research was aimed to find out the relationship between parental occupation and education level towards the prevalence of STH in elementary school student?s families.
Method: This research was conducted using cross-sectional design. Parental occupation and education level was obtained from the questionnaire. The STH infection status was obtained from the examination of fecal sample collected by the students of Kalibaru Primary School and Madrasah Ibtidaiyah Al Amin Batuampar and their families. The fecal sample examination was conducted using Kato-katz method.
Result: From 207 families which fulfilled the inclusion criterias, the prevalence of STH is 64.8% in Kalibaru Primary School and 10.4% in Madrasah Ibtidaiyah Al Amin. There was no direct effect from father?s occupation toward the prevalence of STH among families (p=0.052; p>0.05) with OR=2.46, 95% CI = 0.97-6.20. There was no significant relation between the mother?s occupation and the prevalence of STH among families (p=0.008; p<0.05) with OR=2.25, 95% CI=1.234-4.105. Low father?s educational level is risk factor for STH infection in families (p=0.001; p<0,05) with OR=2.52, 95% CI = 1.42-4.44. Low mother?s educational level is also a risk factor for STH infection in families (p=0.008; p<0.05) with OR=2.25, 95% CI = 1.234-4.105.
Conclusion: There is no relationship between parental occupation and prevalence of STH among families. There is significant relationship between both of mother's and father's level of education with prevalence of STH among families.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Januar Suhendar
"Maskulinitas salaryman yang diterima sebagai hegemoni dalam masyarakat Jepang memarginalkan bentuk maskulinitas lainnya termasuk bapak rumah tangga atau sengyoushufu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi maskulinitas sengyoushufu melalui tokoh Tatsu dalam drama televisi Gokushufudou (The Way of Househusband) dan refleksi film tersebut terhadap fenomena bapak rumah tangga di Jepang. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori deskriptif analisis melalui tangkapan layar adegan dan dialog dalam drama, lalu dianalisis dengan teori Hegemonic Masculinity dari R.W Connel (1987,1995) sebagai teori utama, dan didukung oleh teori maskulinitas New Man oleh John Beynon (2002). Dari hasil analisis ditemukan bahwa 1) Tokoh Tatsu merepresentasikan maskulinitas sengyoushufu yang tidak tunduk terhadap nilai-nilai maskulinitas salaryman sebagai Hegemonic Masculinity dalam masyarakat Jepang; 2) Identitas sengyoushufu direpresentasikan dengan positif dalam drama televisi inimelalui tokoh Tatsu yang secara sukarela menjadi bapak rumah tangga dengan lingkungan yang menerimanya dengan baik. Gokushufudou menjadi salah satu wacana baru yang mendekonstruksi hegemoni maskulinitas salaryman dalam masyarakat Jepang melalui representasi bapak rumah tangga.

Salaryman masculinity which is accepted as hegemony in Japanese society marginalizes other forms of masculinity including househusbands or sengyoushufu. This study aims to see the representation of sengyoushufu masculinity through the character Tatsu in the television drama Gokushufudou (The Way of Househusband) and the film's reflection on the phenomenon of househusbands in Japan. The method that will be used in this research is descriptive analysis method through screenshots of scenes and dialogues in the drama, then analyzed with the theory of Hegemonic Masculinity from R.W Connel (1987, 1995) as the basic theory, and supported by the theory of new man masculinity by John Beynon (2002). The results from this study show that 1) Tatsu's character represent sengyoushufu masculinity that is not subject to the values of salaryman masculinity as Hegemonic Masculinity in Japanese society; 2) The identity of sengyoushufu is represented positively in this television drama through the characterization of Tatsu who voluntarily becomes a househusband, and surrounding environment that accept his identity. Gokushufudou is one of the new discourses that deconstructs the hegemony of salaryman masculinity in Japanese society through the representation of househusband."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rizka Lestari
"ABSTRAK
Dalam istilah sosial, umumnya hanya dikenal sebagai ibu rumah tangga karena diasumsikan bahwa keterampilan merawat anak, memasak dan mengelola pekerjaan rumah dimiliki oleh wanita yang berafiliasi dengan feminitas yang diterima secara dogmatis oleh sosial. Sebaliknya, pria dengan atribut maskulinitas dianggap tidak cocok dalam merawat anak-anak dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga mereka terbebani dengan pekerjaan di tempat-tempat umum. Perkembangan pemikiran tentang cairan gender memiliki banyak dampak pada penerimaan konsep ayah rumah tangga atau perumah tangga. Beberapa media populer digunakan sebagai upaya untuk membiasakan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan teori-teori Simone De Beauvoir, Nancy Chodorow dan Judith Butler, penelitian ini berupaya mendekonstruksi makna penting gender. Pada akhirnya, melalui pendekatan ontologi, penulis akan menunjukkan bukti bahwa karakterisasi ontologis bukanlah sesuatu yang stabil dan absolut tetapi dapat diubah.

ABSTRACT
In social terms, it is generally only known as a housewife because it is assumed that the skills of caring for children, cooking and managing homework are owned by women affiliated with femininity that are accepted dogmatically by the social. Conversely, men with masculinity attributes are considered unsuitable in caring for children and doing homework so they are burdened with work in public places. The development of thinking about gender fluids has many impacts on the acceptance of the concept of the father of the household or household. Some popular media are used as an effort to familiarize this understanding in everyday life. Through the approaches of the theories of Simone De Beauvoir, Nancy Chodorow and Judith Butler, this study seeks to deconstruct the significance of gender. Finally, through the ontology approach, the writer will show evidence that ontological characterization is not something that is stable and absolute but can be changed"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Seadie
"Penelitian terhadap lima cerpen dan biografi Mahmud Taimur ini dilakukan sekitar bulan Oktober-Desember 1988. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan realisme yang dianut Mahmud Taimur dan untuk mengetahui apakah ia berhasil dalam penulisan cerpen. Kedua tujuan ini selanjutnya dimaksudkan untuk mengungkap apakah Mahmud Taimur layak menyandang predikat Bapak Cerpenis Arab Modern.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode struktural dengan pendekatan intrinsic dan ekstrinsik. Sedangkan teknik yang digunakan adalah studi pustaka.
Hasil penelitian membuktikan bahwa Mahmud Taimur adalah seorang pengarang realis. Sebab, semua tema cerpennya di-angkat dari kehidupan, tokoh-tokohnya terasa hidup dan latar yang diciptakan sangat mendukung.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa pada periode awal karirnya di bidang cerpen realisme yang dianut Mahmud Taimur adalah realisme dengan warna lokal yang benar-benar murni. Sebab, pada masa itu ia cenderung mendeskripsikan kehidupan secara langsung, sehingga ada unsur biografi dalam cerpennya. Setelah warna lokal ini ditinggalkan ia beralih kepada realisme universal. Sebab, kebanyakan tema cerpennya membicarakan masalah ke_manusiaan secara umum.
Keuniversalan tema cerpennya ini menunjukkan bahwa Mahmud Taimur adalah pengarang cerpen yang berhasil. Keberhasilannya itu didukung oleh banyaknya cerpen yang dihasilkan, beberapa penghargaan yang diperoleh dan banyak cerpennya yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing. Oleh karena itu, pemberian predikat Bapak Cerpenis Arab Modern kepadanya tidaklah berlebihan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Andi Saputra
"ABSTRAK
Lakon Bapak Jantuk merupakan segmen terakhir dari struktur pertunjukan teater tradisional Topeng Betawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pewarisan Lakon Bapak Jantuk yang selama ini berjalan. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi pustaka.
Penelitian menggunakan konsep/teori pewarisan, formula, kelisanan, pertunjukan, dan penciptaan tradisi lisan. Metode etnografi, dipilih sebagai metode penelitian karena memang kerap menjadi salah satu pendekatan terpenting dalam kajian tradisi lisan. Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan tentang sosial budaya masyarakat Betawi dan pewarisan Lakon Bapak Jantuk kepada seniman generasi muda dapat diungkapkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa model pewarisan Lakon Bapak Jantuk sejak dahulu hingga kini dilakukan secara alamiah. Pewarisan seperti ini rentan terhadap dinamika dunia hiburan populer. Dengan kata lain, pewarisan dilakukan dengan cara memperhatikan lalu menirukan permainan seniman senior di atas pentas, baik itu musik, dialog, lagu, tari, pantun, dan sebagaunya. Metode pewarisan itulah satu-satunya yang ada. Oleh karena itu perlu diciptakan metode pewarisan formal melalui pendidikan yang didukung kurikulum.

ABSTRACT
This theses aim to uncovered the inheritance of the Lakon Bapak Jantuk. The main data resources had taken during the fieldwork and some of it had been conducted by doing related literary studies on the topic.
In this work, I use the inheritance concept, formula, orality, performance, and the recreation of oral tradition. In order to approach the data, ethnography research method is chosen because this method is always be an important approach for oral tradition research. Using the ethnographical approach, the sociocultural part of Betawinese people and the inheritance of Lakon Bapak Jantuk to the younger generation can be revealed.
The result shows that since long times ago up till now, the inheritance models of Lakon Bapak had been done in natural way. Therefore, this kind of inheritance model is vulnerable and can easily influenced by popular performance. Usually, this natural way, done by imitating the senior artists on the stage, from it?s music, dialogue, dance, songs, pantun, etc. Since there is only one inheritance method that exist, it is crucially need to create formal inheritance models through the educational aspect. Therefore, further preservation can be achieved effectively.
"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library