Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Luthfi Werdiantoro
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan pemukiman dan fasilitas pendukungnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman tersebut dilakukan dengan berbagai cara dari pemanfaatan lahan terbuka hingga memanfaatkan sempadan sungai, khususnya Sungai Ciliwung. Pemanfaatan sempadan sungai ini mengakibatkan hilangnya kealamiahan sempadan sungai sehingga berubahlah kondisi hidrolis dari Sungai Ciliwung. Perubahan-peruhanan sempadan sungai ini akan sangat berpengaruh pada koefisien kekasaran saluran. Koefisien kekasaran sungai ini merupakan suatu nilai yang dipengaruhi oleh ketidakteraturan saluran, variasi penampang saluran, pengaruh penghalang, vegetasi, dan derajat belokan sungai. Perubahan koefisien kekasaran saluran akan mempengaruhi kecepatan aliran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik sempadan sungai terhadap koefisien kekasaran alur sungai yang mempengaruhi kecepatan aliran yang akan mempengaruhi waktu tempuh puncak banjir. Pergeseran waktu tempuh puncak banjir dapat dilihat pada karakteristik hidrograf banjir rencana Sungai Ciliwung di ruas Bendung Katulampa hingga Pintu Air Manggarai. Identifikasi kondisi sempadan Sungai Ciliwung di ruas tersebut dilakukan dengan cara penelusuran sungai. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk mendapatkan hidrograf banjir rencana di Pintu Air Manggarai. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sempadan sungai terhadap koefisien kekasaran alur, simulasi HEC-RAS dilakukan dengan menggunakan kondisi eksisting dan Natural condition untuk membandingkan hidrograf kedua kondisi tersebut. Dari simulasi HEC-RAS didapatkan hasil berupa nilai debit aliran perjamnya. Berdasarkan hasil simulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan debit puncak banjir dan lebih panjangnya waktu puncak banjir yang terjadi.

ABSTRACT<>br>
Increasing population in Jakarta leads to increased needs of settlement and its supporting facilities. To compensate, various ways are being done from utilization of open area to the riparian, especially in Ciliwung River. This utilization results in the loss of riparian natural ability that changes the hydraulic condition of Ciliwung River. These riparian changes will affect significantly to roughness coefficient. The roughness coefficient is a value that is affected by channel irregularity, variation of cross section, effect of obstraction, vegetation, and degree of meandering. Change of roughness coefficient will influence the velocity of the stream. The purpose of this research is to determine the effect of riparian characteristics to the roughness coefficient that affects the stream velocity, which has impact on the peak time. The peak time shift can be seen on flood hydrograph characteristics of Ciliwung River on Katulampa Weir until Manggarai sluice gate. Identification of Ciliwung riparian condition at that segment is conducted by river routing. HEC RAS application is used to get design flood hydrograph at Manggarai water gate. To get to know the influence of riparian characteristics to roughness coefficient, HEC RAS simulation is done using existing and natural condition to compare the hydrograph of those two conditions. From the simulation, the result is the value of flow rate per hour. Based on the simulation result, it can be concluded that there is a lower peak discharge and lengthened the duration of discharge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Asrafi
"ABSTRAK
Berdasarkan Comprehensive Flood Management Plan CFMP salah satu alternatif pengendalian banjir pada sungai Ciliwung ialah pembangunan Dry Dam JICA Yachiyo Engineering Co, 2013 . Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang terletak di Kabupaten Bogor diharapkan dapat mengurangi puncak banjir dan menambah waktu konsentrasi akibat limpasan sungai Ciliwung, yang selama beberapa tahun memberikan dampak kerugian banjir. Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, perlu dilakukan penelitian terkait pengaruh kedua bendungan tersebut pada Bendung Katulampa, salah satu titik pantau sistem peringatan dini banjir di DKI Jakarta. Analisis hidrologi dengan bantuan aplikasi Win-TR 20 dan HEC-RAS dilakukan untuk mengetahui perubahan level siaga banjir pada sistem peringatan dini banjir di DKI Jakarta dengan adanya kedua bendungan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan puncak banjir setelah dibangunnya Bendung Ciawi dan Bendung Sukamahi sekitar 2.5 sehingga terdapat penurunan level siaga banjir pada Bendung Katulampa setelah dibangunnya Bendung Ciawi dan Bendung Sukamahi.

ABSTRACT<>br>
Based on the Comprehensive Flood Management Plan CFMP , one of the flood control alternatives in the Ciliwung Watershed is dry dam construction JICA Yachiyo Engineering Co, 2013 . Construction of Ciawi and Sukamahi Dams located in Bogor District are expected to decrease the flood peak and increase the time of concentration in order to reduce the loss caused by flood in DKI Jakarta due to Ciliwung river. With the construction of Ciawi and Sukamahi Dams, it is necessary to conduct research on the influence of both dams in Katulampa Weir, one of monitoring points dams on the DKI Jakarta flood early warning system. Hydrological analysis with Win TR 20 and HEC RAS was conducted to identify changes in flood level in flood early warning system in DKI Jakarta without and with both dams available. The results of this study indicate that the peak floods decreased around 2.5 after implementation of Ciawi and Sukamahi Dam. The impact of this reduction will cause the changes on flood early warning system level at Katulampa Weir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunita Khairunnisa
"Selama enam tahun terkahir, BNPB menunjukan kejadian banjir merupakan proporsi tertinggi yaitu 31,6 di Indonesia. Banjir di Jawa Barat merupakan intensitas ketiga tersering setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Permasalahan banjir yang saling bersangkutan berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Metode yang digunakan ialah cross-sectional, lokasi penelitian tempat pengungsian wilayah Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot. Populasi penelitian yaitu 514 jiwa, dengan sampel 80 jiwa. Pengambilan data dengan kuesioner yang disintesiskan dari WHO QOL-BREF dan penelitian banjir di Bojonegoro oleh Sudaryo et.al 2007. Hasil univariate merupakan kelompok yang paling besar proporsinya yaitu rata-rata usia 38,56 tahun, wanita 62,5, masjid PLN 43,8, menikah 81,3, memiliki > 2 anak 50, SMA/sederajat 37,5, rumah permanen 80, tidak bekerja 52,5, Suku Sunda 96,3. Sedangkan, distribusi data kualitas hidup pada kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan ditunjukan dalam rata-rata sebesar 48,7; 52,9; 49,2; 47,7. Kesimpulan dari penelitian ini adalah determinan yang berhubungan antara umur, jenis tempat tinggal, jumlah anak, pekerjaan, dan kejadian ISPA dengan kualitas hidup.

In the last six years, BNPB showed flood had the highest intensity 31,6 in Indonesia. Intensity of flood mostly happened in Central Java, East Java, and West Java, where in West Java the highest frequency happened in Kabupaten Bandung. All impacts caused by flood lead into lower quality of life on victims. This research used cross sectional, located in shelter around Baleendah and Dayeuhkolot. Population of this study is 514 people, and the sample was 80 respondents. Data was collected by questionnaire, from WHO QOL BREF and Sudaryo et.al 2007 about health impact assessment on flood in Bojonegoro. Univariate analysis showed by highest proportion among its group, mean of age is 38,56, woman 62,5 , masjid PLN 43,8, married 81,3, had 2 children 50, SMA sederajat 37,5, permanent house 80, unemployed 52,5, Sunda Ethnicity 96,3. Distribution quality of life showed by mean in each domain physical health, psychological, social relationships, and environment were 48,7 52,9 49,2 47,7. The result of this study are relationship that significantly between age, home, number of children, occupation, and ARI and quality of life."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Fitria Mutiara Sari
"ABSTRAK
Sistem polder merupakan solusi terhadap banjir di daerah perkotaan dimana elevasi muka tanah lebih rendah dari pada elevasi muka air di badan air penerima. Efektifitas dari elemen berupa tanggul penahan limpasan air; sungai/ kanal; waduk; saluran internal; dan pompa sangat mempengaruhi kinerja suatu sistem polder dalam mengendalikan elevasi muka air di dalam sistem. Permasalahan banjir yang selalu terjadi di Jakarta setiap tahun sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian menjadi latar belakang dilakukan kajian dalam penulisan ini. Wilayah utara Jakarta dibagi menjadi 43 sistem polder salah satunya adalah Polder Muara Angke. Studi ini secara khusus membahas mengenai evaluasi sistem polder Muara Angke yang terletak di pesisir Jakarta. Untuk menuntaskan masalah banjir di Polder Muara Angke perlu dievaluasi kinerja sistem polder sebagai satu kesatuan dari elemen-elemen pengendali banjir. Tujuan penulisan ini adalah mengkaji sistem Polder Muara Angke eksisting; menganalisis banjir rencana; mengevaluasi kinerja sistem dalam mengendalikan banjir rencana akibat hujan lokak; serta membuat dan memetakan usulan perbaikan sistem. Luas catchment area Polder Muara Angke adalah 1,46 km2 . Data hujan harian dari stasiun hujan Kemayoran digunakan untuk menghitung hujan rencana dan debit banjir rencana. Pemodelan banjir rencana menggunakan Model Win TR 55. Evaluasi sistem polder dilakukan dengan membandingkan kapasitas saluran, kapasitas pompa, dan kapasitas kolam detensi dengan debit banjir rencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas saluran drianase untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun masing-masing sebesar 100%, 98.47%, 90.04%, 83.18%, dan 70.54%. Sedangkan efektivitas pompa dan kolam detensi  untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun masing-masing adalah sebesar 84.13%, 56.14%, 46.14%, 37.84%, dan 33.43%. Oleh karena itu, banjir akibat hujan lokal di wilayah Muara Angke disebabkan oleh rendahnya efektivitas pompa dan kolam detensi. Analisis hidroekonomi menunjukkan bahwa usulan yang paling optimum untuk perbaikan/ peningkatan efektivitas pompa yaitu dengan menambah kapasitas pompa yang ada di Polder Muara Angke total sebesar 15.55 m3/det yang dapat mengakomodir debit banjir rencana periode ulang 10 tahun.

ABSTRACT
Polder system is a solution for flooding in urban areas where the ground level is lower than the water level of the receiving water body. The effectiveness of the elements such as dike, river channel, pond, drainage canal, and pump station greatly affect the performance of a polder system in controlling water level inside the system.  The flood problems that always occur in Jakarta caused damages and losses are the background to conduct an evaluation presented in this paper. Jakarta is the capital city of Indonesia, where the northern part of Jakarta is divided into 43 polder systems and one of them is Muara Angke Polder. This study specifically addresses the Muara Angke Polder system performance. Solving the problem of flood in Muara Angke area should be based on the performance of the existing polder system as one of the flood control elements. This study emphasizes on evaluating the existing Muara Angke Polder system in controlling the flooding. Muara Angke polder catchment area is around 1.46 km2. Daily rainfall data from Kemayoran Station is used to estimate the design flood. Using WinTR-55 model, the performance of polder system is evaluated by comparing the capacity of existing drainage canal, pump and pond to the design flood. The result shows that drainage canal effectiveness for each  return periode of  2, 5, 10, 25, and 50 year is 100%, 98.47%, 90.04%, 83.18%, dan 70.54%. While pump and pond effectiveness for each  return period of  2, 5, 10, 25, and 50 year is 84.13%, 56.14%, 46.14%, 37.84%, dan 33.43%. Therefore, flooding from rainfall runoff in Muara Angke is caused by low pump and pond effectiveness. Hydroeconomy analysis shows that the most optimum proposed improvement in the effectiveness of the polder system is by adding a total pump capacity of 15.55 m3 /s which can accommodate the design flood for 10 year return period.
"
2019
T52732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library