Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Garbi Cipta Perdana
Abstrak :
Pembahasan mengenai bangunan suci di Nusantara terlalu berkutat pada tinggalan-tinggalan yang ada di wilayah Jawa bagian tengah dan Jawa bagian timur. Padahal di wilayah Jawa bagian barat atau Tatar Sunda terdapat istilah Kabuyutan yang merujuk pada bangunan suci di masa Sunda Kuna. Penelitian ini menggunakan kajian arkeologi lanskap yang merupakan bagian dari paradigma arkeologi pasca-prosesual. Penelitian ini membahas mengenai lanskap kabuyutan di Bandung Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lanskap dengan kabuyutan yang ada di Bandung utara serta untuk mengetahui makna dari lanskap kabuyutan Bandung Utara. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penempatan suatu kabuyutan erat kaitannya dengan pengetahuan masyarakat Sunda Kuna terhadap lanskap. Penempatan kepurbakalaan pada kabuyutan pun didasari dengan pengetahuan yang sama yaitu, pengetahuan mengenai lanskap. Selain itu, lanskap kabuyutan Bandung Utara menyimpan makna mengenai konsepsi pemujaan adikodrati yang terdiri dari dua tingkatan yaitu, Tingkatan Niskala dan Tingkatan Sakala-Niskala.
The discussion on sacred buildings in Nusantara is too much in the remains of the remains of the central and eastern parts of Java. Whereas in the western part of Java or the Tatar Sunda there is the term kabuyutan which refers to the sacred buildings in the old Sundanese period. This research use archeology lanscape study is a part of pasca-processual archaeology. This research discuss about lanscape of kabuyutan at North Bandung. This research purpose to knowing relation between lanscape and kabuyutan in North Bandung and to knowing mening of kabuyutan North Bandung lanscape. The result from this research tell the placement a kabuyutan base on people knowledge acient Sunda to lanscape. Placement acient at kabuyutan in based with same knowing about lanscape. Other than that, kabuyutan North Bandung landscape composed from Tingkatan (tiers) Niskala and Tingkatan (tiers) Sakala-Nikala.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Aulia Rakhman
Abstrak :
ABSTRAK
Penataan ruang kota berperan dalam upaya pengendalian pemanfaatan air bawah tanah yang dilakukan guna menghindari terjadinya kerusakan kuantitas dan kualitas air bawah tanah akibat pemanfaatan air bawah tanah yang tidak terkendali. Penataan ruang di Kawasan Bandung Utara (KBU) seharusnya disertai dengan aspek pengawasan yang berfungsi untuk mengendalikan dan menjaga agar pelaksanaannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Pengendalian penataan ruang kota yang akan berpengaruh kepada pemanfaatan air bawah tanah dilakukan untuk menjaga kelestarian, kesinambungan, ketersediaan, daya dukung, fungsi air tanah, serta mempertahankan keberlanjutan pemanfaatan air tanah. Dalam pelaksanaannya, implementasi Peratuan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai pengendalian pemberian perizinan pengelolaan air bawah tanah di Kawasan Bandung Utara (KBU), Jawa Barat belum berjalan seperti sebagaimana yang diharapkan, dalam proses pengendalian perizinan masih terdapat kendala-kendala yang menyebabkan proses pengendalian perizinan ini belum dapat berjalan dengan baik, kendala tersebut selain berasal dari pihak pemerintah, juga disebabkan oleh kurang pahamnya masyarakat tentang pentingnya pelestarian sumber air baku air bawah tanah.
ABSTRACT
City spatial planning plays a role in efforts to control the use of underground water in order to avoid damage to the quantity and quality of groundwater due to uncontrollable utilization of underground water. Spatial planning in the area of North Bandung Area (KBU) should be accompanied by monitoring aspect that serves to control and keep the implementation in accordance with applicable laws. Control of the city spatial planning that will affect the utilization of underground water to maintain the preservation, continuity, availability, carrying capacity, soil water function, as well as maintain the sustainability of groundwater utilization. The implementation of the Norm of West Java Province No. 1 of 2008 on Control of Land Use in North Bandung Area ( KBU ) as granting permit control the management of underground water in the area of North Bandung Area ( KBU ), West Java as not running as expected , in the process of permit control, there are many obstacles that cause the permit control process can not run well. The constraints, beside from government, is also caused by lack of understanding of the public about the importance of conservation of underground water resources.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library