Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chatarina Niken Dwsbu
Abstrak :
Penelitian lni berupa peroobaan di Iaboratorium dengan skala penuh untuk mengetahui perilaku sambungan pracetak dengan aistem takik. Sambungan diletakkan di sendi plastis balok yang diharapkan mengalami kenancuran teriebih dahulu seteiah mencapai kekuatan yang diinginkan. Sambungan ini dibuat dengan bentuk pracetak tertakik dan tulangan Ientur dimasukkan pada kedua bagiannya di Iubang yang disiapkan. Lubang kemudian diinjeksi. Bagian sambungan ditutup dengan bahan pengisi dari Janis iidak menyusut dan mempunyai kekuatan minimal sama dengan mutu baton pracetaknya. Terdapat tiga elemen dalam penelitian ini yaitu satu buah baiok sederhana untuk pengujian lantur dengan beban berulang, satu buah balok sederhana untuk pengujian geser dengan beban monotonik dan satu elemen koiom - balok untuk pengujian beban horizontal secara siklik dan beban vertikal konstan. Pengujian Ientur menuniukkan beban maximum 23.9 ton, beban retak pertama 6.64 ton. Hasil perhitungan beban monotonik maximum adalah 38.67 ton dengan demikian beban yang dicapai pada pengujian beban berulang 61.8 % nya. Lendutan maximum benda uji 61.09 mm dengan beban 51 % beban maximum. Beban Ieieh tidak berbeda pada bagian batas sambungan dan di tengah sambungan. Tulangan yang masuk ke Iubang dan yang tidak mempunyai perilaku disipasi energi sama baik. Letak lapis tulangan Ientur tidak mempengaruhi disipasi energi. Retak terkonsentrasi pada daerah dengan tulangan Iantur yang tidak rapat dan pada batas sambungan. Pengujian beban geser mempefiihatkan beban maximum 38.2 ton, beban retak 17.85 ton dan hasil perhitungan menunjukkan beban maximum 28.132 lon di luar sambungan dan 41.12 di sambungan. Beban ratak pertama 10.94 ton. Beban 80 % beban maximum yaitu 30.56 ton mempunyai lendutan 1.072 mm. Pengujian kolom-balok menunjukkan Iup histerisis cukup baik sampai Siklus 28. Kehandalan ditinjau dari penurunan beban kurang dari 20 % beban maximum, jumlah daktilitas kumulatif, penurunan kekakuan dan disipasi energi pada dua siklus berurutan, rasio disipasi energi relatif dan kekakuan sekan pada batas drifi -0.0035 dan +0.DO35. Berdasarkan hal tersebut maka dktilitas yang mampu dicapai adalah 6573. Kehancuran benda uji ini terletak di sendi plastis dan elemen ini mampu mengembangkan kekuatan dan kemampuan deformasi untuk zone 6 dengan jenis tanah Iembek. Pada percobaan dipakai untuk gedung berlantai 6. Tulangan silang di sendi plastis berperan mendisipasi energi secara bergantian. Tipe retak adalah retak lentur dilanjutkan retak geser pada siklus akhir. Tidak ditemukan keretakan di titik kumpul dan kolom. Perbandingan dengan hubungan monolit maka tipe ini Iebih aman. Sambungan ini menambah kasanah jenis sambungan praoetak yang telah ada dan memberlkan masukan bagi tersusunnya peraturan tentng beton pracetak untuk menahan gaya gempa.
Abstract
This detail examination is laboratory expenrnent with full scale to nnd out behavior precastconcrete connection with notch system. The dimention of beam and column based on building of six stories high. The location of this connection is at beam plactic hinge and this concept design is at this location the failure will be occur after the element .got the ideal force. This connection have a notch at two part of precast and the bending bar go into the hole that prepare at precast notch. Alter that the hole get an tiller liquid injection. This connection is pour unshrinkage cement that has same quality with precast concrete. There are three element in this experiment. One is simple beam to repeatly bending test, one is simple beam to monotonic shear test and the else is a beam ~ column element to horizontal cyclic test with constant vertical force. ~ The bending test shown the maximum force is 23.9 ton and first cracking force is 6.64 ton. The computation result with monotonic loading is 38.67 ton as maximum force this test only has 61.8 % monotonic maximum force. Maximum displacement of this test is 61.09 mm at 51 % maximum force. Yielding force at the border and the middle of the connection has same value. Behavior of bar that go into the hole as good as the regular bar. Bending bar layer has not energy dissipation etfect. Crack concentration is at area that has smaller bending bar and at connection border The result of shear test are maximum force is 38.2 ton, the first cracking force is 17.85 ton. The result of it's computation are the maximum force is 28.132 at out of connection and in connection is 41.12 ton ton and the first cracking force is 8.926 ton. The 80 % maximum force that is 30.56 ton has 1.072 mm deflection. _ The failure mode is bending at the beam and than shear failure at last cycle without craking at joint and column. Comparative with monolit the failure mode is more safe. Beam - column test produce good histerisis loop until 28th cycle. The performance trade on force degradation not more than 20 % maximum force, cumulative ductility, degradation of stilfness and energy dissipation from two cycle in a series/elative energy dissipation ratio,secant stiffness between drift limits of -0.0035 and +0.0035. Based of that the element ductility is 6. 673. The location of failure at the connection or at the beam plastic hinge and the element is capable to develop it's strength and deformation after yielding. The system can applied at 6th seismic zone with soft soil. The connection crossing bar is capable to dissipate the energy by tum. This system enrich the kind of precast connection and give any input for concrete structure seismic regulation for precast.
2001
T5279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Kurniawan
Abstrak :
Daerah sambungan balok-kolom pada struktur gedung dari beton bertulang merupakan bagian yang sangat penting karena sambungan balok-kolom merupakan bagian struktur yang mentransfer gaya-gaya yang bekeija. Keruntuhan bangunan seringkali disebabkan kegagalan sambungan dalam mentransfer beban yang bekerja terutama beban lateral seperti gempa. Dengan demikian pendetailan di daerah sambungan perlu mendapat perharian khusus karena daerah sambungan menerima gaya momen dan geser yang besar. Untuk itu penulis melakukan penelitian ini untuk mempelajari perilaku sambungan balok-kolom beton bertulang dengan penjangkaran tulangan sesuai dengan standar SKSNI. Latar belakang dari penelitian ini adalah berdasaikan fakta bahwa pemilihan model penjangkaran tulangan pada sambungan balok-kolom sangat menentukan kualitas dan kekuatan dari suatu struktur. Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk mendesain penjangkaran tulangan yang efisien dan ekonomis. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat spesimen benda uji sambungan balok-kolom yang merupakan pemodelan dari sambungan balok-kolom pada gedung 6 lantai dengan skala 1 : 2. Spesimen ini dibebani dengau beban aksial sebesar 5 ton pada ujung balok yaitu sejarak 100 cm dari sisi dalam sambungan balok-kolom. Model spesimen dibuat sedemikian rupa agar dapat mewakili keadaan yang sesungguhnya. Data yang dihasilkan dari percobaan selanjutnya akan dibandingkan dengan analisa numerik yang memanfaatkan metode fiber model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Prima Anugerah
Abstrak :
Dewasa ini penelitian tentang sambungan balok kolom beton bertulang telah banyak dilakukan di beberapa negara, seperti New Zaeland, Jepang, dan Amerika. Banyak peneliti merasa tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut masalah ini, dikarenakan sambungan pada balok kolom merupakan komponen vital dalam suatu struktur bangunan. Bagian sambungan balok kolom ini sangat penting, karena bagian ini mempunyai peranan utama dalam menstransfer gaya dalam suatu elemen ke elemen lainnya pada suatu struktur. Terkadang pengaruh pengaruh gaya lateral, seperti gempa, sambungan balok kolom ini mengalami gaya geser vertikal dan horizontal yang lebih besar dari pada elemen balok dan kolom yang berdekatan. Aliran gaya yang melalui sambungan balok kolom ini dapat terganggu apabila sambungan ini tidak mampu menyediakan kekuatan geser yang memadai. Oleh karena itu kegagalan dan kesalahan dalam perencanaan perhitungan kekuatan geser, dan pendetilan sambungan balok kolom dapat menyebabkan keruntuhan struktur suata bangunan. Untuk itu penulis bermaksud melakukan analisa kekuatan geser pada sambungan balok kolom, serta membandingkannya terhadap hasil-hasil eksperimental yang telah ada. Hasil eksperimental tadi, yang bersumber dari ACI Structural Journal, akan dihitung kembali secara analitik dengan menggunakan konsep mekanisme softened struc and tie model, rekomendasi dari ACI 352 dan analisa numerik dengan menggunakan program komputer DRAIN-2DX untuk mengamati rentang nilai kekuatan geser sambungan pada kondisi sebelum dan setelah lelehnya tulangan pada balok dan kolom, dengan menggunakan elemen type 15 (fiber beam column element). Dari hasil perhitungan tersebut, baik itu analitik dan numerik, akan didapatkan suatu nilai kekuatan geser analitis yang akan dibandingan dengan kekuatan geser percobaan, serta akn didapatkan pula grafik tegangan versus regangan yang terjadi. Hasil nilai kekuatan geser dengan softened strut and tie model akan cenderung lebih kecil dari nilai yang didapatkan bila dianalisa dengan ACI 352.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
Abstrak :
ABSTRAK
Sambungan antara kolom dan balok merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat rawan terjadi kegagalan karena pada bagian ini terjadi transfer gaya antara keduanya serta bagian yang berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antarelemen yang disambung. Konsep sambungan semi-rigid telah dikembangkan sejak dulu, beberapa model analitis sambungan semi-rigid balok kolom telah diteliti untuk memodelkan respons atas getaran pada sambungan balok kolom dengan mempertimbangkan perilaku nonlinear di zona sambungan untuk mengatasi dampak dari deformasi geser dalam analisis struktural. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keadaan zona panel pada sambungan balok kolom ini menggunakan analisis fiber model, yakni bentuk pemodelan numerik yang digunakan untuk memprediksi hasil dari eksperimen terhadap struktur. Pada skripsi ini, analisis fiber model dilaksanakan secara numerik dengan menggunakan program komputer Drain-2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic-2 Dimension dengan versi 1.10. Variasi nodal dan elemen, kurva kuat tekan beton, kurva tegangan-regangan baja, serta pullout dan gap diberikan dalam pemodelan untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi kesemi-rigid-an sambungan balok dengan kolom.
ABSTRACT
Connection between the column and the beam is a part of the building structure which is very prone to accure failure because in this section there is a transfer of force between both of them as well as the part that behaves as a liaison of energy dissipation among the connected elements. The semi rigid connection concept has been developed since a long time ago, several analytical models of semi rigid beam column connections have been investigated to model the response of vibrations on beam column joints by considering nonlinear behavior in the connection zone to overcome the impact of shear deformation in structural analysis. The analysis used to determine the state of the panel zone on this beam column connection is a fiber model analysis, which is a numerical assessment used to predict the results of experiments on the structure. In this undergraduate thesis, fiber model analysis is performed numerically using Drain 2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic 2 Dimension computer program with version 1.10. Nodal and elemental variations, concrete compressive curves, steel stress strain curves, and pullouts and gaps are given in modeling to determine the parameters affecting the rigidity of the beam columns joints.
2017
S67739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Kevinly
Abstrak :
ABSTRACT
Two types of reinforced concrete (RC) beam-column joint taken from an office building model designed in accordance to Indonesian Seismic Code SNI 1726:2012 and SNI 1726:2002 along with their corresponding RC code is tested in semi-cyclic loading scheme in order to determine its semirigidity behavior. Along with the loading, dynamic measurement is conducted to determine the natural frequency loss of both samples. The result of the experimental testing is then verified by comparing it to the numerical analysis by using DRAIN2DX fiber model analysis software. From both the testing and the numerical analysis, the joint made by using newer code has larger rotational stiffness compared to the one designed in accordance to the older code. Furthermore, experimental testing showed that the sample designed in accordance to the older code displayed more stiffness loss compared to its newer counterpart. This loss of stiffness is legimated by the loss of natural frequency of both samples from the dynamic measurement.
ABSTRAK
Dua sampel sambungan balok kolom yang dirancang menurut peraturan SNI 1728:2012 dan SNI 1728:2002 dengan peraturan beton bertulang yang berhubungan dikaji dengan memberika pembebanan semi-siklik pada sampel melalui percobaan eksperimental dan numerik. Seiringan dengan pengujian ekperimental, uji dinamik dilakukan. Sampel yang dirancang berdasarkan peraturan yang baru memiliki kekakuan rotasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang didesain dengan peraturan lama, baik dalam uji eksperimental maupun numerik, beserta pola retak yang berbeda diantara kedua sampel. Frekuensi natural dari kedua sampel juga berkurang seiring dengan rusaknya sampel.
2016
S70012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basirun
Abstrak :
ABSTRAK
Sambungan balok kolom merupakan bagian konstruksi gedung yang menerima beban besar baik berupa momen, geser maupun aksial yang didesain berdasarkan peraturan yang berlaku pada masanya. Di Indonesia diberlakukan PBI 1971 dan SK SNI T-15-1991-03 di tahun 1971 dan 1991. Di sisi lain sambungan balok kolom berprilaku semi kaku ditandai dengan penurunan kekakuan dan terbentuknya rotasi setelah terjadinya retak pada balok. Studi dilakukan untuk melihat kecenderungan perbedaan kekuatan, kekakuan dan daktilitas serta karakteristik kesemikakuan sambungan balok kolom yang didesain dengan kedua peraturan tersebut. Dalam studi dilakukan eksperimental benda uji dan analisi hasil eksperimen serta dilakukan pemodelan dan analisa numerik dengan Drain-2DX. Dari hasil analisa diperoleh desain dengan SK SNI T-15-1991-03 memiliki nilai 30% lebih besar untuk aspek kekuatan dan kekakuan dibandingkan desain dengan PBI 1971 dan memiliki nilai daktilitas lebih dari 5 untuk keduanya. Sementara itu untuk aspek kesemikakuan sambungan, nilai rotasi, momen dan kekakuan rotasi dengan desain SK SNI T-15-1991-03 memiliki nilai cenderung lebih besar dibandingakan dengan desain PBI 1971. Dari hasil analisis baik eksperimental maupun numerik terlihat bahwa nilai kekuatan, kekakuan, daktilitas dan kesemikakuan desain dengan SK SNI-T-15-1991-03 lebih besar dibandingkan dengan desain PBI 1991.
ABSTRACT
Beam-column joint is part of the building which get large load like moment, shear or axial that design based code at the time. In Indonesia, PBI 1971 and SK SNI T15-1991-03 applied on 1971 and 1991. In other hand, beam-column joint behave semirigid indicated by degradation of stiffness and formed of rotation after crack at the beam. This study made to check trend of difference from strength, stiffnes and ductility than characteristics of semirigidity beam-column joint designed by both of code. In this study made experiment on specimen and analysis of its results and than made a modelling and numerik analysis use Drain-2DX. Results of the analysis show that design use SK SNI T-15-1991-03 more than 30% design use PBI 1971 for strength and stiffness than have ductility more than 5 for both. Morever, for semirigidity of joint, rotation, moment and stiffness of rotation designed by SK SNI T-15-1991-03 have a tendency more than PBI 1971. From experimental and numerical show that strength, stiffnes, ductility and Semirigidity designed by SNI-T-15-1991-03 more than designed by PBI 1991.
2017
T48919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Nina O.E.
Abstrak :
Sebagai negara yang teletak pada pertemuan lempengan-lempengan tektonik dunia, Indonesia merupakan negara yang beresiko tinggi terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu studi mengenai perilaku struktur perlu mendapat perhatian khusus sehingga perilaku struktur akibat gaya gempa yang kemungkinan akan dialami selama masa penggunaannya dapat dikontrol. Sambungan balok-kolom merupakan bagian yang sangat penting dalam mentransfer gaya-gaya yang bekerja pada struktur. Apabila sambungan balok-kolom ini tidak sempurna dan terjadi kegagalan di daerah ini akibat beban lateral, maka akan mengakibatkan keruntuhan prematur dari struktur tersebut. Pada umumnya pelaksanaan sambungan balok-kolom pada bangunan bertingkat kurang memperhatikan detail dari penjangkaran tulangan dan confinement dari joint, terutama pada daerah sambungan tepi portal. Untuk mengetahui bagaimana sifat sambungan sesungguhnya di daerah balok-kolom beton bertulang dilakukan penelitian dengan eksperimental dan pendekatan numerik, dalam hal ini dilakukan pada sambungan balok-kolom beton bertulang bagian sisi luar portal dengan penonjolan balok pada sisi luar. Analisa numerik yang dilakukan menggunakan program komputer Drain-2DX versi 1.10 dengan menggunakan element type 15 (fiber beam-column element). Struktur didiskritisasi menjadi elemen balok dan kolom dengan menggunakan element type 15 di atas, dan setiap elemen dibagi menjadi segment yang didiskritisasi dengan pendekatan fiber. Untuk setiap fiber pemodelan dilakukan dengan menggunakan kurva tegangan-regangan masing-masing 2 untuk pemodelan sifat tekan material beton (kurva Hognestad dan Kent dan Park), 1 untuk pemodelan sifat tarik material beton (kurva dengan tension stiffening), 1 untuk pemodelan sifat tarik dan tekan material baja (kurva bilinear dengan strain hardening). Selain itu dalam analisa numerik digunakan nilai pullout dan gap fiber properties untuk memperoleh hasil kurva beban vs lendutan yang mendekati hasil eksperimen di laboratorium. Mengingat eksperimental dilakukan dengan semi cyclic, maka analisa numeruk dilakukan dengan displacement control untuk fase loading dan load control untuk fase unloading. Dari hasil analisa numerik yang dilakukan, baik dengan kurva tegangan-regangan Hognestad maupun Kent dan Park, serta penggunaan pullout dan gap fiber properties diperoleh kurva beban vs lendutan dan pola retak yang dapat mewakili eksperimen di laboratorium.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sunhadji
Abstrak :
Di bidang konstruksi saat ini, material beton bertulang dengan sistem pracetak menjadi semakin diminati karena berbagai keunggulan yang dimiliki baik dari segi ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil yang dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan bangunan bertingkat untuk perkantoran, hotel dan pertokoan di daerah perkotaan mendorong timbulnya kebutuhan akan suatu rancangan struktur beton yang ekonomis, dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien tanpa mengurangi kekuatan dan kekakuan komponen struktur bangunan. Dalam hal ini, struktur beton pracetak adalah salah satu jawaban untuk semua pertanyaan tersebut. PT. Hutama Karya dengan struktur Bresphaka-nya mencoba menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut. Struktur Bresphaka yang menjadi pilihan dalam pembahasan Skripsi ini dibatasi pada daerah titik kumpul. Pada daerah titik kumpul inilah kunci kekuatan dan kelemahan dari sebuah struktur terutama terhadap gaya lateral yang terjadi. Eksperimen yang dilakukan oleh PT. Hutama Karya mencakup titik kumpul interior dan eksterior. Dalam hal ini, PT. Hutama Karya dengan sistem Bresphaka-nya, bekerjasama dengan Balai Struktur Bangunan Puslitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, melakukan eksperimen guna mengetahui kehandalan dari specimen yang direncanakan. Pada eksperimen yang dilakukan terhadap sambungan interior, specimen terdiri dari dua buah balok pracetak dengan ukuran penampang 250 mm x 400 mm dengan panjang bersih 1500 mm dan dua buah kolom pracetak berukuran 250 mm x 350 mm dengan panjang bersih 1200 mm. Specimen ini direncanakan untuk pembangunan gedung bertingkat 6. Pengujian dilakukan dengan memberikan displacement control untuk mengetahui besarnya gaya lateral yang bersesuaian. Dalam skripsi ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen dan melakukan perbandingan secara teoritis dengan program Dram-2DX. Analisa hasil eksperimen untuk grafik gaya lateral dan perpindahan didapat bahwa secara umum struktur mampu bertahan sampai tingkat daktilitas 4 tanpa mengalami pinching effect. Di samping itu, diperoleh pula bahwa kekuatan dan kekakuan hasil eksperimen lebih tinggi dari hqsil analisa teoritis dengan program DRAIN-2DX.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvin Baeha
Abstrak :
Pada gedung bertingkat, sambungan balok-kolom (joint) merupakan bagian penting yang tidak boleh mengalami kehancuran dalam menahan gaya-gaya luar, seperti beban mari, beban hidup, beban angin dan terutama beban gempa. Pada gempa besar, gaya yang ditimbulkan seringkali melebihi kapasitas leleh dari beberapa bagian struktur terutama di daerah joint, yang menyebabkan deformasi yang besar dan inelastis. Ditambah lagi, daerah ini berfungsi sebagai transfer gaya-gaya akibat beban luar. Momen lentur (bending momen) yang besar menyebabkan lelehnya tulangan dan Geser (shear) yang besar menimbulkan retak diagonal (diagonal cracks). Kedua hal di atas mengakibatkan tulangan baja di daerah joint memanjang (slippage in reinforcement) dan terjadinya rotasi di joint (fixed-end rotations). Sedangkan dalam pelaksanaan sehari-hari hal ini kurang mendapatkan perhatian, joint diasumsikan kaku (rigid) dan tidak terjadi rotasi, padahal rotasi yang terjadi cukup besar, sehingga joint tidak bersifat kaku sempurna. Kehancuran pada joint akan sangat berbahaya karena menyebabkan bangunan runtuh secara prematur. Oleh karena itu penelitian di daerah joint, baik pendetailan, penjangkaran maupun sifat-sifat materialnya dilakukan untuk mencari bentuk yang paling ideal. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode pendekatan numerik dengan menggunakan perangkat lunak DRAIN-2DX untuk menganalisa perilaku dari sambungan balok-kolom yang diuji di laboratorium. Hasil analisa dengan pendekatan numerik ini kemudian dikalibrasikan dengan hasil percobaan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati hasil percobaan di laboratorium, dan diharapkan mendapat suatu parameter model sambungan dengan perilaku yang baik dan mewakili keadaan sambungan balok-kolom beton bertulang sesungguhnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yodha Dwi Pratomo
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan studi eksperimental dan analisa numerik sambungan balok-kolom eksterior untuk mengetahui perubahan kekakuan didaerah pertemuan balok-kolom dimana terdapat tulangan polos longitudinal pada balok. Pada kajian eksperimental ini pembebanan dilakukan secara statik semi siklik dan metode control displacement dengan analisa dinamik dilakukan sepanjang pengujian. Sambungan pada penelitian ini diperoleh dari pertemuan balok-kolom bangunan enam lantai di lantai satu yang didesain dengan metode desain kapasitas. Desain mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2013 untuk desain beton bertulang serta SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2002 standar gempa bangunan gedung. Parameter yang ditinjau pada eksperimen ini adalah karakteristik sambungan hasil dari percobaan laboratorium dibandingkan dengan kajian numerik menggunakan Drain 2DX. Hasil uji eksperimen dan analisis numerik yang diperoleh menunjukan jika kekakuan rotasi pada sampel SNI 2012 lebih tinggi jika dibandingkan sampel SNI 2002 dengan pola retak keduanya terjadi pada muka kolom. Pengurangan kekakuan akibat retak tersebut juga mengakibatkan penurunan frekuensi alami struktur tersebut.
ABSTRACT
This Thesis explain the experiment study of exterior RC beam-column joint to contain the stiffness loss of the joint where using plain longitudinal reinforcement in the beam. In this experimental assessment, the samples are loaded in displacement control semi-cyclic loading scheme, with dynamic measurement conducted along the testing. Joint type of RC beam-column joint taken from a sixth story office building at the first floor which is designed by the capacity design method. Model design accordance to Indonesian code (SNI) 2847:2013 as concrete reinforcement design code for building and SNI 1726:2002 and SNI 1726:2012 for seismic code. Parameter was investigated the characteristic of the joint compared by the experimental and numerical results using Drain 2DX. From both the testing and the numerical analysis showed that rotational stiffness of the joint designed by newer code (SNI 2012) has a large than the one design by older code (SNI 2002) with the crack pattern at the column face. This loss stiffness has also followed dynamics measurement by the loss of natural frequency of the structure.
2016
S64586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>