Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marthen Pali
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya faktor psikologis dalam pendidikan dan perusahaan ialah makin banyaknya permintaan akan pengukuran tes psikologi termasuk tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial. Bermacam-macam tes dan alat ukur psikologis telah diadaptasi dan bahkan telah luas digunakan oleh para profesional di bidang ini. Akan tetapi, penelitian terhadap tes Matriks Progresif dan seluruh subtes Bakat Diferensial belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengadakan studi validitas prediktif tes Matrik Progresif dengan kriteria prestasi belajar siswa SMA dan validitas sintetik tes tersebut pada tiga jenis pekerjaan di perusahaan. Studi validitas prediktif diharapkan dapat memberikan informasi tentang tes/subtes manakah yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA pada Jurusan Al, A2, dan A3, dan Kelas T. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh informasi tentang tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif dalam memprediksikan prestasi belajar siswa SMA baik di Kelas 1 maupun di Jurusan Al, A2, dan A3. Studi validitas sintetik diharapkan dapat memberikan informasi tentang gabungan tes/subtes yang dapat digunakan dalam penyeleksian dan penempatan karyawan di perusahaan. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di tujuh propinsi sebanyak 2804 orang siswa dan 110 orang karyawan pemegang pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir, serta masing-masing lima orang supervisor dari tiga perusahaan yang karyawannya terpilih sebagai subjek penelitian. Instrumen pengumpul data yang digunakan dan sekaligus diteliti ialah tes Matriks Progresif dan delapan subtes Bakat Diferensial. Instrumen lainnya ialah Skala Penilaian Unjuk Kerja Karyawan dan Skala Nilai Kepentingan Aspek-aspek yang Dinilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumen-laporan nilai prasemester. Teknik analisis data yang digunakan ialah Product-moment Pearson, Multiple Regression, ANOVA, dan Synthetic Validity. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA. Berdasarkan pembuktian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tes/subtes Matriks Progresif, Numerikal, Relasi Ruang, Mekanik, dan Berpikir Abstrak merupakan prediktor yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa Jurusan Al. Tes/subtes yang sama juga memiliki nilai prediksi yang bermakna pada Jurusan A2, kecuali tes Mekanik. Untuk Jurusan A3, tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Kecepatan Ketelitian, Bahasa Asing, dan Bahasa Indonesia. Di kelas I tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Numerikal, dan Skolastik. Selain itu, juga telah ditemukan tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif yang bermakna dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di Jurusan Al, A2, A3, dan di kelas I. Pembuktian hipotesis dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa bakat verbal dan bahasa Indonesia wartawan berbeda secara bermakna dengan bakat verbal dan bahasa Indonesia teknisi dan kasir. Bakat mekanik, relasi ruang, dan berpikir abstrak teknisi tidak berbeda secara bermakna dengan bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak wartawan. Temuan ini merupakan hasil penelitian yang menolak hipotesis yang diajukan. Berbeda dengan wartawan, bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak berbeda secara bermakna antara teknisi dan kasir. Bakat numerikal kasir tidak berbeda dengan teknisi. Temuan ini merupakan suatu penolakan terhadap hipotesis penelitian, sedangkan antara kasir dengan wartawan berbeda bakat numerikalnya. Suatu perbedaan yang terjadi kebalikannya ialah bahwa wartawan lebih tinggi daripada kasir. Berdasarkan analisis validitas sintetik, telah ditemukan tes/subtes tertentu yang dapat dipergunakan untuk penyeleksian dan penempatan yang berkaitan dengan pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir di perusahaan. Untuk pekerjaan teknisi, empat dari sembilan tes/subtes menunjukkan validitas sintetik yang cukup tinggi. Keempat subtes tersebut adalah Mekanik, Relasi Ruang, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Klerikal. Besarnya koefisien validitas sintetik sub-subtes tersebut berkisar antara 0.415 sampai 0.499. Pada pekerjaan wartawan, enam tes/subtes menunjukkan validitas sintetik cukup tinggi. Keenam subtes tersebut adalah tes Matriks Progresif, Verbal, Mekanik, Kecepatan dan Ketelitian Klerikal, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Asing. Masing-masing subtes tersebut memiliki koefisien validitas sintetik 0.404, 0.418, 0.573, 0.475, 0.421, dan 0.459. Dengan demikian, gabungan keenam subtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan wartawan di perusahaan. Pada pekerjaan kasir, terdapat tiga tes/subtes yang memliki koefisien validitas sintetik yang cukup tinggi. Tes/subtes tersebut adalah Matriks Progresif, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Kierikal. Koefisien validitas sintetik ketiga tes/subtes masing-masing adalah 0.412, 0.396, dan 0.486. Berdasarkan besarnya koefisien validitas sintetik tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketiga tessubtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan kasir di perusahaan. Berbagai temuan yang didiskusikan baik penolakan hipotesis maupun ketidaksesuaian hasil yang diperoleh dengan tujuan tes yang diteliti dapat ditelusuri pada faktor kriteria, keadaan sampel, dan kemungkinan berpengaruhnya faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sejumlah saran telah dirumuskan dan ditujukan kepada peneliti lain, Pusat-Pusat Penelitian Perguruan Tinggi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kepada para Psikolog dan Konselor atau pihak lain yang menggunakan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakannya secara profesional dan selalu mendasarinya dengan etika profesi.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D1784
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amir Tengku Ramly
Bogor: Pumping Publisher, 2011
305.908 9 AMI p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992
370.157 UTA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1981
S2063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
Abstrak :
Siswa berbakat intelektual merupakan sumber daya manusia berkualitas yang potensial dan tidak boleh disia - siakan. Mereka harus diberi perhatian dan pelayanan khusus. Di Indonesia pemerintah telah mencoba suatu bentuk sekolah yang dapat menampung anak yang cerdas dan berprestasi unggul pada suatu sekolah unggulan. Tujuan SMU Unggulan adalah menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus, kemampuan dan kecerdasan tinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta untuk dikembangkan secara optimal, serta untuk dijadikan pusat keunggulan sehingga dapat memberikan resonansi kompetitif dan motivasi bagi SMU lainnya di Jakarta. Kriteria untuk anak yang berprestasi unggul agar dapat masuk ke SMU Unggulan pada saat ini adalah Nilai Ebtanas Murni (NEM). Mereka yang merniliki NEM tinggi dapat masuk ke sekolah unggulan. Berdasarkan hasil pengetesan tingkat kecerdasan dan kreativitas ditemukan anak - anak di sekolah unggul ini cukup banyak yang memiliki IQ yang tergolong superior dan very superior serta kreativitas pada taraf rata - rata. Suatu penelitian yang melibatkan 308 siswa SMU Unggulan 8 diperoleh 240 siswa yang memiliki IQ pada taraf very superior sementara kreativitas lebih banyak berkisar pada taraf rata - rata. Hal ini mengindikasikan bahwa di sekolah unggulan, besar kemungkinan siswa - siswanya tergolong berbakat intelektual karena siswa yang tergolong berbakat intelektual haruslah memiliki IQ 130 ke atas atau very superior (Utami Munandar, 1982). Akan tetapi kemampuan intelektual yang tinggi ini belum didukung oleh tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sedangkan untuk dapat berhasil dalam pendidikan, banyak faktor yang mempengaruhi. Selain inteligensi, bakat, minat, motivasi, kepribadian dan faktor - faktor di luar diri siswa seperti lingkungan keluarga, sekolah dan guru turut mempengaruhi. Dalam penelitiannya, Tini Setiawati (1996) menemukan adanya hubungan yangsignifikan antara inteligensi, kreativitas, dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa SMU Unggulan 8 Jakarta. Selain itu kreativitas secara sendiri juga memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Dengan demikian kreativitas menjadi suatu unsur yang berpengaruh pada prestasi. Kreativitas meliputi dua ciri yaitu ciri aptitude dan non aptitude. Ciri yang pertama berhubungan dengan kognisi sepertl kelancaran, keluwesan dan keaslian dalam pemikiran sedangkan ciri kedua berkaitan dengan sikap dan perasaan ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan, selalu ingin mencari pengalaman baru, imajinatif, serta termasuk di dalamnya motivasi untuk berprestasi. Ciri yang pertama disebut kreativitas segi kognitif sedangkan ciri yang kedua disebut kreativitas segi afektif. Kedua - duanya diperlukan untuk terwujudnya kreativitas seseorang. (Utami Munandar, 1995). Dalam kaitannya dengan prestasi belajar, siswa berbakat intelektual yang memiliki inteligensi yang tinggi diharapkan dapat berprestasi tinggi akan tetapi tidak sedikit mereka yang berprestasi rendah. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana halnya dengan kreativitas mereka karena kreativitas dapat juga dijadikan prediktor prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian Utami Munandar (1977) ditemukan adanya hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar (0,611 untuk SD dan 0,63 untuk SMP). Selain itu penelitian Tini Setiawati (1996) juga menemukan adanya hubungan yang bermakna antara kreativitas dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melihat hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar pada siswa SMU Unggulan 13 dan SMU Unggulan 8, dengan memasukkan kreativitas baik segi kognitif maupun segi afektif. Selain itu akan diperoleh juga besarnya sumbangan variabel kreativitas pada prestasi belajar siswa. Dan juga akan didapat gambaran potensi siswa berbakat intelektual berdasarkan kreativitasnya. Penelitian ini melibatkan 31 siswa kelas II dan kepada mereka telah diberikan tes TIKI-T, TKV, dan Skala Sikap Kreatif sedangkan prestasi belajar diperoleh dari nilai UUB. Ternyata hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kreativitas segi kognitif, kreativitas segi afektif dengan prestasi belajar secara bersama maupun sendiri. Kedua variabel kreativitas tersebut memberikan sumbangan sebesar 4,95 % terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai besarnya sumbangan varibel Iain yang juga berpengaruh pada prestasi belajar. Selain itu perlu ada penelitian tentang sistem pendidikan termasuk di dalamnya kurikulum, sistem belajar mengajar, sistem evaluasi (UUB) apakah semuanya telah memperhatikan aspek - aspek kreatif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Akbar Hawadi
Jakarta: Grasindo, 2001
155 REN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) dampak model pembelajaran konstrutivistik realistik dengan setting kooperatif terhadap aktivitas guru dan siswa 2) pengaruh model pembelajaran berdasarkan pemahaman konsep kimia antara siswa bakat tinggi 3) perbedaan pemahaman konsep kimia antara siswa bakat tinggi , sedang , rendah,4) interaksi antara model pembelajaran dan bakat terhadap pemahaman konsep kimia....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Silvia
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai lembaga pendidikan pada jenjang menengah, SMA Muhammadiyah 4 memiliki peran penting untuk melakukan pemetaan potensi unggul peserta didiknya. Pada jenjang ini, mereka diharapkan telah menyelesaikan pengenalan minat dan bakatnya dalam bidang tertentu sehingga dapat fokus memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Memiliki target yang jelas akan membuat siswa lebih termotivasi untuk mengoptimalkan nilai akademiknya sebagai persiapan menuju program studi yang diminati. Untuk itu, sekolah memerlukan pemetaan potensi unggul agar mampu mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan sekolah. Melalui test minat dan bakat serta seminar yang diselenggarakan oleh tim dosen FEB-UHAMKA dalam rangka pengabdian melalui program kemitraan masyarakat diharapkan dapat membantu pihak sekolah untuk melakukan pemetaan ini. Pemetaan potensi unggul dilakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul karena memiliki expertise di bidang spesifiknya masing-masing. Tanpa pemetaan, sekolah adalah expenses atau biaya yang akan hilang begitu saja. Sebaliknya, dengan melakukan talent mapping, sekolah akan menjadi investasi yang memberikan manfaat baik bagi individu itu sendiri maupun bagi lingkungan yang lebih luas lagi.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>