Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rifqi Fajri Prayudi
Abstrak :
ABSTRAK
Baja tahan karat dua fasa austenitik-feritik (duplex) UNS32205 pada penggunaannya memiliki berbagai keunggulan dalam hal sifat mekanik dan ketahanan korosi. Material duplex tidak terhindar dari pekerjaan pengelasan perbaikan yang kadang diperlukan untuk menghilangkan cacat yang dikarenakan oleh proses pengelasan. Proses pengelasan perbaikan berulang sebanyak empat kali dilakukan dengan menggunakan proses SMAW kemudian dilakukan pengujian nilai impak dan ketahanan korosi sumuran terhadap air laut dengan metode Linear Polarization dengan menggunakan larutan 3.5% NaCl pada temperatur kamar. Uji komposisi, struktur mikro, dan perbandingan dengan literature lain tentang pengelasan perbaikan berulang pada material baja tahan karat dipelajari dan digunakan sebagai pembanding untuk melihat pengaruh perbaikan berulang terhadap sifat mekanis ketangguhan dan ketahanan korosi sumuran. Pengelasan berulang sampai empat kali memberikan nilai ketangguhan dan ketahanan korosi yang lebih rendah dari logam induk, namun masih dalam rentang nilai yang diterima oleh industri. Fasa intermetalik ditemukan pada pengelasan berulang keempat.
ABSTRACT
Duplex stainless steel UNS32205 on its use has many advantages in terms of mechanical properties and corrosion resistance. Welding repairs are sometimes necessary to eliminate defects caused by welding process. Welding repair process was repeated four times performed using SMAW process then the specimen was impact tested and pitting corrosion resistance to sea water was investigated using Linear Polarization method, using 3.5% NaCl solution at room temperature. Chemical composition test, microstructure examiantion, and comparisons with literature of similar research was done to study the effect of repeated welding repair on the impact toughness properties and pitting corrosion resistance of duplex stainless steel. The value of toughness and corrosion resistance is lower than the base metal, but still within the range of values accepted by the industry, after four times repeated welding repair. Intermetallic phase is found in the fourth repetitive welding.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45425
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ryan Junaldi
Abstrak :
Perlakuan panas dilakukan untuk membebaskan tegangan pada baja tahan karat dua fasa SAF 2205 hasil pengerjaan dingin. Perlakuan panas dilakukan pada temperatur 350°C, 450°C, 550°C dengan waktu tahan 10 dan 40 menit. Pengujian korosi erosi pada sampel hasil perlakuan panas dengan menggunakan metode slurry pot dalam larutan HCL 0.3 M dan pasir silika (SiO2) dengan mekanisme tumbukan partikel padat dalam kondisi asam dengan pH 0.85. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan panas yang dilakukan pada baja tahan karat dua fasa SAF 2205 menurunkan tingkat ketahanan korosi erosi pada permukaan logam.
......Heat treatment was conducted for stress relieving in duplex stainless steel SAF 2205 as cold worked. The annealing was conducted in temperature of 350°C, 450°C, 550°C with holding time 10 and 40 minutes. Erosion-corrosion testing was conducted on the heat treated samples with slurry pot method in chloride acid 0.3 M solution and silica sand (SiO2) with solid particles impingement mechanism in acid condition with pH 0.85. The results showed that heat treatment can reduce the resistance of erosion-corrosion on the surface of duplex stainless steel SAF 2205.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53793
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library