Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meity Nurani
"Penelitian mengenai Bahasa Remaja : Studi Kasus Pemakaian Bahasa Di Radio Prambors dilakukan terhadap ujaran-ujaran yang digunakan oleh para penyiar di Radio Prambors. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran sejauh mana dialek Jakarta, bahasa Indonesia, bahasa daerah lain, bahasa asing, dan bahasa prokem digunakan dalam ragam lisan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan induktif. Data-data dianalisis secara keseluruhan untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Sebagai kesimpulan akhir dari penelitian Ini menunjukkan bahwa dialek. Jakarta merupakan penyumbang terbesar bagi pembentukan kata secara keseluruhan, di samping bahasa Indonesia, bahasa daerah lain, bahasa asing, dan bahasa prokem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawaty
"In dleser arbelt wurde der Wortschatz der Jugendsprache analyslert. lm Mitteipunkt der Analyse stand Bedeutungswandel des Wortschatzes aus der Standardsprache In die Jugendsprache. Die Untersuchungsdaten wurden aus der Jugendzeltschrift Bravo entnommen.
AEs theoritlsche Grundlagen wurden die verschiedenen Arten der Bedeulung nach Blanke, und das Konzept des Bedeutungswandeis nach Keraf verwendet. Die Datenanalyse baslerte auf den Korrzeptionen von Bianke and von Keraf.
Nach der Datenanalyse kann Ich folgende Schlussesse ziehen. Der Wortschatz der Jugendsprache wurde nicht nur aus der deutschen Standardsprache entnommen, sondern such aus Fremdsprachen. Das Engllsche ist heute die wichtigste Quelle fir Jugendsprache in Deutschland. Jugendliche verwenden gern Fremdsprachen, vor ahem Englische, urn ihre gleichatlrigen zu imponieren, weal sie nosh ihre Identitat suchen. AulIerden wurden viele Metaphern benOtzt, urn etwas Geheimnisses unter ihnen zu aubern."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Johannes Kristian
"Di era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan dalam penggunaan bahasa. Bahasa remaja merupakan salah satu bentuk dari adanya perkembangan dalam penggunaan bahasa. Dalam lirik-lirik yang terdapat di dalam musik hip hop Jerman dapat ditemukan adanya banyak penggunaan bahasa remaja, khususnya bentuk leksikal dari bahasa remaja. Terdapat beberapa bentuk leksikal dari bahasa remaja seperti; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, dan semantisch idiomatisiert. Hasil penelitian dari jurnal ini sendiri menunjukkan bahwa Anglizismus dan Vulgarismen merupakan bentuk leksikal dari bahasa remaja yang sering digunakan di dalam lirik-lirik musik Hip Hop Jerman.

There is so many variation in the use of language in globalisation era like nowadays. Youth language is one of variation in the use of language. In the lyrics contained in the German hip hop music can be found the use of youth language, especially the lexical form of the youth language. There are several lexical form of youth language such as; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, and semantisch idiomatisiert. The results of this journal itself showed that Anglizismus and Vulgarismen is a lexical form that often used in the lyrics of German Hip Hop music."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tamrin
"Salah satu fenomena kontak bahasa adalah interferensi. Proses interferensi dapat terjadi dalam segala tataran kehidupan, termasuk dalam interferensi tataran sintaksis pemakaian bahasa Indonesia oleh para remaja di Kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interferensi nonbahasa Indonesia ke bahasa Indonesia pada penggunaan bahasa para remaja di Kota Palu dalam tataran sintaksis. Metode yang digunakan adalah pendekatan sosiolinguistik dengan teknik simak, rekam, dan catat, kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis interferensi lalu dianalisis secara berstruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia oleh para remaja di Kota Palu terinterferensi pada tataran sintaksis yaitu adanya pemakaian preposisi yang tidak tepat dan penggunaan partikel-partikel yang berasal dari bahasa daerah. Hal-hal yang menyebabkan interferensi oleh pemakaian bahasa Indonesia oleh remaja di Kota Palu adalah faktor kedwibahasaan, tipisnya kesetiaan pemakai bahasa penerima, prestise bahasa sumber dan gaya bahasa, dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Nur Hizzah
"Eksistensi kelompok remaja turut mendukung perkembangan bahasa dalam ragam bahasa remaja yang disebut dengan Jugendsprache. Mereka menghancurkan batasan-batasan terhadap aturan tata bahasa untuk menunjukkan jati dirinya dalam lingkungan sosial. Ciri khas yang menonjol dari bahasa remaja adalah keunikan kosakatanya yang dalam bahasa Jerman disebut dengan Jugendwort. Jugendwort yang digunakan dapat berupa penggunaan kembali kata yang sudah kuno, modifikasi kata yang sudah ada, adopsi kosakata dari bahasa asing, atau pun pembentukan kata dengan makna yang baru. Keunikan kosakata tersebut memiliki karakteristik tertentu yang dapat dianalisis secara morfosintaksis dan leksikal. Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik morfosintaksis dan leksikal bahasa remaja pada Jugendwort 2017, 2018, dan 2020 di Twitter yang bertujuan untuk menjelaskan ciri-ciri bahasa remaja di Twitter dalam tweet yang mengandung kata “I bims, Ehrenmann/Ehrenfrau, dan lost”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka dan analisis teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan I bims yang merupakan Jugendwort 2017 dapat membentuk makna Ich bin atau Ich bin es yang dapat dikenali dari struktur morfosintaksisnya. Sementara itu, kata Ehrenmann sebagai Jugendwort 2018 merupakan fenomena Bedeutungverschiebungen (pergeseran makna) dan kata lost sebagai Jugendwort 2020 tidak mengalami perubahan makna.

Youth's existence supports the growth of youth language or also known as Jugendsprache. They passed the limits of german grammatical rules in order to show their identity inside their social environment. A characteristic of youth language is its unique vocabulary that's known as Jugendwort in German. The Jugendwort used by youth could be archaic words, modified commonly used words, adopted foreign vocabulary or even new words with new meanings. This unique vocabulary could be analyzed morphosyntactically and lexically. The topic of this research is to analyze the morphosyntax and lexical characteristics of Jugendwort in 2017, 2018 and 2020 on Twitter, which is aimed to explain the characteristics of youth language in tweets that contained the following words, "I bims, Ehrenmann/Ehrenfrau, and lost". This research was conducted through qualitative method with literature review and text analysis approaches. The results showed that the usage of the word I bims as Jugendwort 2017 could form the meaning of Ich bin or Ich bin es that could be recognized from its morphosyntactic structure. Meanwhile, the word Ehrenmann as Jugendwort 2018 is a phenomenon of Bedeutungverschiebungen (meaning shift), and the word lost as Jugendwort 2020 had no change in meaning. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Zahra Wulandari
"Dalam penelitian ini, penulis menganalisis film berbahasa Jerman berjudul Isi & Ossi yang tayang di situs Netflix pada Februari 2020 lalu. Hal yang menjadi fokus utama adalah pelafalan karakter remaja pada film Isi & Ossi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis zeroisasi yang muncul sebagai bagian dari fenomena fonetis. Pembagian dari jenis-jenis zeroisasi ini didasarkan kepada pembagian oleh Muslich (2008). Jenis-jenis zeroisasi tersebut adalah aferesis, apokop, sinkop, dan kontraksi. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode fonetik artikulatoris. Metode simak digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan data-data yang mengalami proses fonetis. Metode fonetis artikulatoris digunakan untuk mengetahui daerah terjadinya proses fonetis. Selain itu, di dalam penelitian juga dilampirkan tabel untuk proses apokop dan kontraksi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam penjabarannya. Data yang diambil kemudian ditranskripsikan secara fonetis sesuai dengan kamus bahasa Jerman Duden: Das Aussprachewörterbuch karya Mangold (1990). Penulisan transkrip dilakukan secara manual dengan bantuan situs https://ipa.typeit.org/full/. Hasil yang didapat dari tiap jenis zeroisasi adalah aferesis sebanyak 37 data, apokop sebanyak 98 data, sinkop sebanyak lima data, dan kontraksi sebanyak 63 data. Hampir sebagian besar lesapnya bunyi ditemukan pada bunyi vokal.

In this study, the writer analyzes the German-language film Isi & Ossi. The film broadcasted on Netflix in February 2020. The main focus is the pronunciation of adolescent characters in the movie Isi & Ossi. The purpose of this study is to identify the types of zeroization. Zeroization is a part of the phonetic process. The distribution of the types of zeroization based on the distribution by Muslich (2008). Types of zeroization are apheresis, apocope, syncope, and contraction. This research uses the listening method and the articulatory phonetic method. The listening method used to facilitate the process of data retrieval that undergoes a phonetic process. The articulatory phonetic method used to identify the area where the phonetic process occurs. In addition, in this study, a table for the apocope and contraction process is attached to make it easier to explain. The data taken were then transcribed phonetically according to the Duden: Das Aussprachewörterbuch dictionary by Mangold (1990). Transcripts were writtten manually with the help of the site https://ipa.typeit.org/full/. The writer found 203 data of zeroization overall. It includes 37 data apheresis, 98 data apocopes, five data syncopes, and 63 data contractions. In this study, the loss of one or more sounds occurs in vocal sounds. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Filia
"Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya di segala aktivitas kehidupan. Karena kelompok manusia beraneka ragam, maka bahasa itu sendiri mempunyai variasi-variasi. Seperti yang diungkapkan oleh Chaer dan Agustina, penutur bahasa, meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang kongkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Bahasa itu pun menjadi beragam dan bervariasi. Dalam tulisan ini, penulis akan membicarakan salah satu variasi bahasa, yakni bahasa yang digunakan anak muda Jepang. Dilihat dari usia, golongan anak muda terbagi dalam tiga kategori, yaitu paruh pertama remaja, yaitu umur 13,14 sampai dengan 16,17 tahun, paruh kedua, umur 17,18 sampai dengan 22, 23 tahun, pra dewasa, yaitu umur 22, 23 sampai dengan kurang lebih usia 30 tahun. Dengan demikian yang tergolong anak muda adalah, orang yang berusia 13 tahun sampai dengan sekitar 30 tahun. Apa yang dimaksud dengan bahasa anak muda? Bahasa anak muda merupakan ragam cakapan tidak resmi yang banyak dipakai kaum muda sebagai komunikasi intern. Banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa anak muda dapat merusak bahasa baku. Namun, hal ini tidak berarti bahwa bahasa tersebut harus diabaikan. Seperti yang dikatakan oleh Chamber-Loir, gejala bahasa ini tidak boleh dinafikan atau dianggap remeh, tetapi justru perlu diamati sebagai akibat dan cerminan dari suatu kenyataan sosial. Kemunculan bahasa anak muda tidak terlepas dari beberapa hal yang melatarbelakanginya. Menurut Yonekawa hal-hal yang melatarbelakangi kemunculan bahasa anak muda adalah pertumbuhan fisik, psikologi, latar belakang masyarakat dan latar belakang sejarah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahasa remaja timbul di kalangan remaja. Penyebaran bahasa remaja tidak merata, maksudnya anak-anak yang kurang pergaulan hanya mengenal beberapa, kata remaja atau bahkan tidak sama sekali. Di Belanda bahasa remaja banyak dipakai di daerah Randstad karena di sana banyak faktor pendukung yang mendorong. Bagaimana, penerapan bahasa remaja. di media tulis remaja Belanda adalah pertanyaan yang muncul dalam skripsi ini. Penelitian yang dilakukan melalui studi kepustakaan serta melalui penelitian majalah. Studi kepustakaan diperlu_kan untuk menjelaskan arti serta ciri dari bahasa remaja. Dalam penelitian majalah dilakukan penelitian terhadap kata (leksikal). Hal tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana kemunculan kata remaja di media tulis remaja Belanda. Selain itu jika di temukan kata yang menyerupai kata remaja maka akan dijelaskan arti kata tersebut dart disebutkan kategori_nya.. Hasil penelitian majalah menunjukkan bahwa pemakaian ka.ta rema.ja di media tulis remaja. Belanda sangat sedikit. Para redaktur lebih banyak menggunakan kata popular. Kata popular yang ditemukan di majalah ini banyak berasal dari kata remaja yang pemakaiannya sudah umum sehingga arti dan penggunaannya telah dimengerti oleh masyarakat luas. Selain kata popIer di majalah ini juga ditemukan kata asing. Kata asing yang digunakan banyak yang berasal dari Inggris dan sering muncul di artikel mode. Sedikitnya pemakaian kata remaja daripada kata populer dan kata asing menandakan bahwa, majalah YES merupakan majalah komersial. Para, redaktur beranggapan jika mereka, banyak memakai kata remaja maka banyak pihak yang tidak mengerti. Jika banyak pihak yang tidak dapat membaca YES, maka perusahaan akan merugi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Di Kota Pontianak, hidup bahasa remaja yang unik. Keunikan terwujud dengan adanya pengubahan-pengubahan sehingga diperoleh bentuk-bentuk yang terasa asing bagi kelompok usia lain. Dalam kaitan itu, kajian ini bertujuan mendeskripsi keunikan bahasa remaja itu. Kajian ini bersifat (struktural) diakronis. Jadi, selain mengkaji struktur demi diperolehnya kaidah, juga dikaji perihal waktu sebagai faktor penyebab. Kajian ini dilaksanakan dengan metode wawancara. Penerapan wawancara ditindaklanjuti dengan teknik catat. Berdasarkan kajian, keunikan bahasa remaja di Kota Pontianak dapat dirumuskan sebagai berikut. Dalam kaitan dengan waktu penggunaan, bahasa remaja di Kota Pontianak dikelompokkan menjadi (a) kurun 8090-an, (b) kurun akhir 90awal 2000-an, dan (c) awal 2000-an sampai dengan sekarang. Berdasarkan ada tidaknya peranti pendukung, dikelompokkan menjadi (a) tanpa peranti teknologi komunikasi dan (b) didukung peranti teknologi komunikasi."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2010
407 WID 38:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raysha Alika Jasmine
"Para remaja mempunyai tendensi untuk menjadi berbeda daripada yang lainnya. Oleh karena itu, para remaja kerap kali menciptakan bahasa-bahasa baru yang biasanya hanya dapat dimengerti oleh kelompok mereka guna menunjukkan identitas diri. Banyak hal yang dapat menginspirasi remaja untuk menciptakan bahasa-bahasa baru ini, salah satunya adalah lagu rap. Selain itu, lagu rap kerap kali mengangkat isu sosial. Salah satu isu yang biasanya diangkat adalah isu rasisme. Penelitian ini membahas tentang karakteristik morfosintaksis dan leksikal bahasa remaja serta isu rasisme yang terkandung dalam lagu Aber karya Eko Fresh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima dari tiga belas karaktersitik morfosintaksis dan tujuh dari sebelas karakteristik leksikal yang muncul dalam lagu ini. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa lagu Aber mengangkat isu rasisme yang memang sudah dari lama menjadi masalah di Jerman. Tindakan rasisme di Jerman dalam lagu Aber ini ditampilkan melalui tiga sudut pandang, pertama sudut pandang orang Jerman yang membenci para imigran, kedua sudut pandang para imigran Turki yang mengalami rasisme, serta sudut pandang Ekrem Bora (nama lahir Eko Fresh) sebagai pihak yang netral.

Teenagers tend to be different from others. Therefore, teenagers often create new languages ​​that are usually only understood by their group to show their identity. Many things can inspire teenagers to create these new languages, one of which is rap songs. In addition, rap songs often raise social issues. One of the issues that is usually raised is the issue of racism. This study discusses the morphosyntactic and lexical characteristics of youth language and the issue of racism contained in the song Aber by Eko Fresh. This research was conducted through qualitative method with literature review and text analysis approaches. The results showed that there were five of the thirteen morphosyntactic characteristics and seven of the eleven lexical characteristics appeared in this song. In this study, it was also found that the rap song Aber by Eko Fresh raised the issue of racism, which has long been a problem in Germany. Racism in Germany in this song is shown through three points of view, first from the point of view of the German people who hate immigrants, secondly the point of view of Turkish immigrants who experience racism, and lastly the point of view of Ekrem Bora (Eko Fresh’s birth name) as a neutral party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>