Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilkes, Angela
Lincolnwood: Passport Books, 1987
448 WIL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurbegov, Eliane
New York: McGraw-Hill, 2012
448.2 KUB f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
448 APS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
Abstrak :
Berdasarkan penelitiannya dalam berbagai bahasa, (termasuk bahasa Perancis), Cowrie (1976:51) berpendapat bahwa bila sebuah verba yang bercorak peristiwa telis mendapat keaspekan imperfektif maka makna keseluruhan verba tersebut tidak mengimplikasikan tercapainya titik akhir alamiah yang merupakan syarat corak peristiwa telis. Carl Bache (1982:68) sependapat dengan Comrie Maingueneau (1981:48) mempunyai pandangan yang lebih tegas daripada kedua linguis di atas: Dengan mengambil contoh dari bahasa Perancis, ia menyatakan bahwa sebuah verba hanya dapat dikatakan bercorak peristiwa telis apabila berkeaspekan Pfk. Pemikiran-pemikiran tersebut patut dikaji kembali kebenarannya secara empiris. Dengan demikian dapat dipertanyakan, khususnya dalam bahasa Perancis, apa yang terjadi secara semantis pada sebuah verba dengan corak peristiwa telis bila verba itu berkeaspekan imperfektif. Apakah keaspekan imperfektif lebih dominan daripada corak peristiwa telis? Apa sebabnya? Penelitian ini bertujuan memerikan ada tidaknya pengaruh imperfektif terhadap corak peristiwa telis dalam bahasa Perancis dan peranti pengungkap corak peristiwa telis dalam bahasa tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengubah keaspekan Pfk menjadi Ipf untuk menguji ketelisan yang dikandung verba (dan konstituen lain), serta menggunakan kuesioner mengenai 114 buah data tulis dan penutur asli sebagai informan yang menjawab kuesioner tersebut. Unit analisis adalah kalimat yang mengandung verba bercorak peristiwa telis dan berkeaspekan imperfektif dan perfektif. Pertanyaan didasarkan pada tes yang dibuat oleh Howard Garey (Brinton 198B: 26). Tes Garey adalah tes yang bertujuan menguji ketelisan peristiwa yang terkandung dalam makna sebuah verba. Caranya.secara garis besar adalah dengan mengajukan pertanyaan berikut: Apakah berlangsungnya suatu peristiwa dapat dikatakan telah selesai apabila terjadi penyelaan? Apabila jawaban adalah ya, verba yang bersangkutan bercorak peristiwa atelis; apabila jawaban adalah tidak, verba yang bersangkutan bercorak peristiwa telis. Jawaban informan atas kuesioner memperlihatkan bahwa keaspekan imperfektif tidak mempengaruhi corak peristiwa telis. Peristiwa tetap dianggap bercorak telis oleh informan meskipun verba berkeaspekan imperfektif. Corak peristiwa telis terdapat inheren di dalam verba-verba tertentu atau ditentukan oleh konstituen lain, yaitu artikula takrif untuk frasa nominal berfungsi objek, keterangan ukuran takrif, ciri semantic 'insan' atau acuan insan dari frasa nominal berfungsi subjek, dan ciri semantic 'konkret' dari nomina yang berfungsi objek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebutan makna inheren verba yang mengenai corak peristiwa telis tidak tepat. Hasil analisis memperlihatkan bahwa dalam bahasa Perancis penggunaan keaspekan imperfektif ditentukan oleh konstituen lain, yaitu konstituen yang tidak mengandung makna 'besaran waktu skalar atau limitatif. Padahal, konstituen tersebut adalah salah satu unsur pembentuk corak peristiwa telis.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Agatha Gunawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas perbedaan dan persamaan istilah musik dalam bahasa Indonesia dengan bahasa Prancis. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif-komparatif dengan data berupa istilah-istilah musik dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Prancis dan padanannya dalam bahasa Prancis. Data diperoleh dari Istilah-istilah Musik susunan Latifah Kodijat, Kamus Musik susunan Pono Banoe, dan Kamus Musik susunan Karl Edmund-Prier. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori analisis komponen makna Mortureux dan teori hubungan konseptual antaristilah Sager. Hasil penelitian menunjukkan wilayah makna istilah-istilah musik dalam bahasa Indonesia sama persis dengan bahasa Prancis, namun cakupan istilah-istilah dalam wilayah makna kedua bahasa tersebut berbeda. Selain itu, istilah-istilah musik dalam bahasa Indonesia memiliki hubungan konseptual yang lebih sedikit dan berbeda dengan yang ditemukan dalam bahasa Prancis. ...... This thesis discusses the differences and the similarities between Indonesian and French musical terms. This research uses analytical descriptive and comparative method using Indonesian musical terms of French origin as data. The data sources are Istilah-istilah Musik by Latifah Kodijat, Kamus Musik by Pono Banoe, and Kamus Musik by Karl Edmund-Prier. The semantic componential analysis tehory by Mortureux and the theory of conceptual relationship by Sager are used to analyze the data. The results show that the semantic fields of Indonesian musical terms are identical to French musical terms, although their scopes are not. In addition, there are fewer conceptual relationships among Indonesian musical terms and they are not identical to those in French language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rey, Alain
Depok : PPKB-LPUI, 2000
499.221 014 REY tt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Honnor, Sylvia
Leeds: Arnold-Wheaton, 1986
445 HON t I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Honnor, Sylvia
Leeds: Arnold-Wheaton, 1981
445 HON t II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Honnor, Sylvia
Leeds: E. J. Arnold & Son, 1982
445 HON t III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Benny
Jakarta: Kesaint Blanc, 2023
440 LEW l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>