Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Coupland, R.
London: McMillan, 1935
321.03 COU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sejak awal sejarah Indonesia modern, federalisme sering dianggap sebagai warisan penjajah Belanda untuk melanggengkan kekuasaan kolonial di Indonesia. Banyak kalangan menilai federalisme adalah agenda politik tersembunyi Belanda untuk mempertahankan pengaruhnya. Oleh karenanya, usaha untuk membendung hal itu adalah dengan membentuk dan mempertahankan sistem negara kesatuan sebagaimana diterapkan hingga hari ini. Sebaliknya, jatuhnya rezim Soeharto menjadikan isu federalisme mengemuka kembali sebagai sebuah formula untuk keluar dari krisis multi dimensi yang ditimbulkan Orde Baru. Terlepas dari diskursus federalisme yang masih menjadi jalan panjang untuk diadopsi di Indonesia, paper ini mengulas mengenai federalism, sebagai sebuah sistem pemerintah, yang patut menjadi sistem politik yang tepat untuk Indonesia khususnya dalam mengatur keberagaman dan menyelesaikan krisis multi dimensi.
LRUPH 12:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pelz, Ruth.
Seattle : Murray Pub. Co, 1979
979.7 PEL w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elza Puspa Mardiani
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai wasiat yang melanggar bagian mutlak (Legitime Portie) anak kandung menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Skripsi ini mengambil studi kasus putusan Pengadilan Negeri tangerang atas perselisihan yang terjadi antara penerima wasiat dengan ahliwaris legitimaris. Permasalahan terjadi pada saat Pewaris membuat wasiat yang isinya menyatakan bahwa memberikan seluruh hartanya kepada salah satu anak kandungnya saja, padahal disini pewaris masih mempunyai ahliwaris lain yang merupakan ahliwaris legitimaris, yang berhak terhadap bagian mutlak dari harta warisan tesebut,da n bagian tersebut tidak dapat dikesampingkan. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pewaris seringkali menggunakan kebebasannya untuk memberikan sebagian atau bahkan seluruhnya harta benda miliknya kepada siapa saja yang dikehendakinya, tanpa ia menyadari bahwa bagian mutlak ahliwaris yang seharusnya mendapatkan harta benda tersebut telah tersinggung pemberian wasiat yang dilakukannya. Dalam putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 29/PDT.G/2010/PN.TNG, para ahliwaris legitimaris berhak mendapatkan bagiannya yang tidak bisa dikesampingan oleh pewaris. Karena dalam undangundang sendiri sudah diatur mengenai bagian mutlak (legitime portie), yang besarnya menurut pasal 914 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dengan cara pembagian seperti yang diatur dalam pasal 916a Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Penulis juga menyimpulkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 29/PDT.G/2010/PN.TNG tertanggal 11 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh majelis Hakim kurang tepat, dengan membatalkan Akta Wasiat No.08 tanggal 05 Mei 2009, karena seharusnya terhadap tuntutan bagian mutlak tersebut dilakukan pemotongan (inkorting) bukan pembatalan
ABSTRACT
This paper will discuss about the violation of the absolute part (Legitime Portie) biological children according to the Book of Law Civil Law. This paper takes a case study tangerang Court ruling on disputes between the receiver testament with legitimate legacy receiver. The set of problems occurs when the heir to make a testament stating that it gave his entire estate to one of the only biological child, but here the heir still have another the legitimate legacy receiver, have the right to the absolute part (Legitime Portie), and that part can not be ruled out. The author uses the method of juridical normative research, using secondary data.

This study concluded that the heirs are often using their freedom to provide some or even all of his property to whomever it chooses, without realizing that the absolute part (legitime portie) legitimate legacy receiver should get the property has offended the administration testament do. Within the decision Tangerang District Court No. 29/PDT.G/2010/PN.TNG, the legitimate legacy receiver have the part that can not be ruled out by the heir. Because the statute itself is set on the absolute part (legitime portie), which in this case there are three (3) legitimate legacy receiver, the amount under section 914 of Act Book of the Civil Code which each of the three-quarters (3/4) part, by the division as provided in section 916a of Act Book of the Civil Code. Authors also conclude that the Tangerang District Court Decision No. 29/PDT.G/2010/PN.TNG dated October 11, 2010 issued by the presiding judge who tried the case has been very proper, the judge's will cancel the testament Deed No.08 dated May 5, 2009, basic consideration is that the judge in deciding is the treasure to EA are the entire property ED. Judge to consider other than the ED has legitimate legacy receiver EA should get his share, EI and MH as a child of the ED has the absolute that can not be contested by the ED. These actions have resulted EI and MH can be lost their rights.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Amalia Sari
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai hibah yang dilakukan oleh seorang pewaris kepada kemenakannya sewaktu ia hidup. Namun yang dihibahkan adalah keseluruhan harta pewaris berupa dua bidang kavling tanah, sehingga pelaksanaan hibah ini telah menyinggung bagian mutlak ahli waris legitimaris dan membuat mereka kehilangan hak mewarisnya. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersendiri, Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa hibah tersebut adalah sah. Setelah meneliti lebih jauh, penulis berpendapat bahwa keputusan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan KUHPerdata. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber data sekunder. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah Pengadilan Tinggi seharusnya lebih menerapkan ketentuan Pasal 913 dan 914 KUHPerdata.
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2010
S25078
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hotma
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S8569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Indra Pratama
Abstrak :
[ABSTRACT
Torus palatinus dan torus mandibularis merupakan eksositosis yang umum ditemukan pada ras Mongoloid, ras dominan di suku Indonesia barat, yang dapat dijadikan bahan identifikasi forensik. Pada beberapa studi, torus palatinus dan torus mandibularis memiliki hubungan bermakna, dimana hubungan ini dapat menjadi data tambahan untuk identifikasi forensik. Penelitian ini bertujuan menilai prevalensi torus palatinus dan torus mandibularis serta hubungan keduanya pada populasi Indonesia bagian barat. Penelitian ini dilakukan pada 274 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia tahun ajaran 2014. Hasil penelitian prevalensi torus palatinus 77,4%, prevalensi torus mandibuaris 13,9%, dan ditemukannya torus palatinus dan torus mandibularis secara bersamaan sebesar 12,4% . Pada penelitian ini torus palatinus dan torus mandibularis tidak memiliki hubungan yang bermakna.
ABSTRACT
Torus palatinus and torus mandibularis are common exocytosis found in Mongoloid race, the dominant inhibitant in west Indonesian tribes, that can be used as forensic identification subject. In numerous study, torus palatinus and torus mandibularis were found as significantly correlated, where as the correlation can be used as another forensic subject.. This study aim to investigate prevalence of torus palatinus, prevalence of torus mandibularis, and correlation between prevalence of torus palatinus and torus mandibularis in west Indonesian population. Sample of the study is 274 student of batch 2014 Univesitas Indonesia students. Result of the study found that prevalence of torus palatinus 77.4%, prevalence of torus mandibularis 13.9%, and prevalence of torus palatinus and torus mandibularis found simultanously is 12.4%. In this study torus palatinus and torus mandibularis shows unsignificant correlation;Torus palatinus and torus mandibularis are common exocytosis found in Mongoloid race, the dominant inhibitant in west Indonesian tribes, that can be used as forensic identification subject. In numerous study, torus palatinus and torus mandibularis were found as significantly correlated, where as the correlation can be used as another forensic subject.. This study aim to investigate prevalence of torus palatinus, prevalence of torus mandibularis, and correlation between prevalence of torus palatinus and torus mandibularis in west Indonesian population. Sample of the study is 274 student of batch 2014 Univesitas Indonesia students. Result of the study found that prevalence of torus palatinus 77.4%, prevalence of torus mandibularis 13.9%, and prevalence of torus palatinus and torus mandibularis found simultanously is 12.4%. In this study torus palatinus and torus mandibularis shows unsignificant correlation;Torus palatinus and torus mandibularis are common exocytosis found in Mongoloid race, the dominant inhibitant in west Indonesian tribes, that can be used as forensic identification subject. In numerous study, torus palatinus and torus mandibularis were found as significantly correlated, where as the correlation can be used as another forensic subject.. This study aim to investigate prevalence of torus palatinus, prevalence of torus mandibularis, and correlation between prevalence of torus palatinus and torus mandibularis in west Indonesian population. Sample of the study is 274 student of batch 2014 Univesitas Indonesia students. Result of the study found that prevalence of torus palatinus 77.4%, prevalence of torus mandibularis 13.9%, and prevalence of torus palatinus and torus mandibularis found simultanously is 12.4%. In this study torus palatinus and torus mandibularis shows unsignificant correlation, Torus palatinus and torus mandibularis are common exocytosis found in Mongoloid race, the dominant inhibitant in west Indonesian tribes, that can be used as forensic identification subject. In numerous study, torus palatinus and torus mandibularis were found as significantly correlated, where as the correlation can be used as another forensic subject.. This study aim to investigate prevalence of torus palatinus, prevalence of torus mandibularis, and correlation between prevalence of torus palatinus and torus mandibularis in west Indonesian population. Sample of the study is 274 student of batch 2014 Univesitas Indonesia students. Result of the study found that prevalence of torus palatinus 77.4%, prevalence of torus mandibularis 13.9%, and prevalence of torus palatinus and torus mandibularis found simultanously is 12.4%. In this study torus palatinus and torus mandibularis shows unsignificant correlation]
[, ], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Sirajudin Haqi
Abstrak :
Harga tanah semakin hari semakin meningkat. Harga tanah di setiap lokasi berbeda antara satu sama lain. Perbedaan harga tanah ini membentuk pola harga tanah. Pola harga tanah dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya penggunaan tanah, aksesibilitas, jarak dari pusat kota dan jarak dari lokasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola harga tanah dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam harga tanah di Pulau Belitung bagian barat. Penelitian ini menggunakan unit analisis zona nilai tanah yang digunakan oleh Badan Pertanahan Nasional pada penelitian terdahulu dan dilakukan pemodelan skoring serta pengalian angka indeks sebagai model untuk mendapatkan harga tanah tahun 2018. Untuk menentukan faktor yang mempengaruhi harga tanah dengan menarik garis grafik menggunakan jaringan jalan yaitu jalan arteri dan jalan lokal. Data yang digunakan berupa data sekunder penggunaan tanah, data zona nilai tanah terdahulu dan data jaringan jalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin jauh dari pusat kota dan lokasi wisata, harga tanah semakin rendah. Harga tanah yang berada di jalan arteri lebih tinggi dibandingkan harga tanah yang berada di jalan lokal. Pusat kota dan lokasi wisata memengaruhi harga tanah namun harga tanah yang dekat dengan pusat kota lebih tinggi dibandingkan harga tanah yang dekat dengan lokasi wisata karena tingkat ekonomi di lokasi tersebut lebih tinggi dibandingkan di lokasi lain.
The land price is getting higher day by day. Land price in every location is different between another. Land price difference create land price pattern. Land price pattern is effected by some variable such as land use, accessibility, distance from city center and distance from tourist sites. This study aims to know land price pattern and to know which most influential factor in land price pattern in West of Belitung Island. This study use land price zonation from Badan Pertanahan Nasional from the previous study as analytical unit as scoring model and excavation index number to create model to get 2018 land prices. Defining factors that affect land price by drawing a graph line using road network which are arterial road and local road. Data used in the form of secondary data are land use, previous land price zonation and road network data. The results of this study indicate the further away from city center and tourist sites, land price is decreasing. Land price in arterial road is higher than land price in local road. City center and tourism areas affect the land price. Land prices that are closer to the city center are higher than land prices that are close to tourist sites because economic activity in that location higher than other location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>