Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Yuriyah
"Bacterial leaf blight (BLB) is one of the major diseases in rice caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae. This study
aimed to identify and analyze the genetic diversity of 18 BLB isolates that consist of 7 races and 11 haplotypes from
various locations in Indonesia. The genetic diversity analysis was conducted on the basis of the VNTR (Variable
Number of Tandem Repeat) markers and the avrxa7 gene marker. The banding pattern of the amplification product was
made into binary data as input for the construction of a dendogram. Based on the dendogram, three X. oryzae pv. oryzae
genotype groups with different virulence levels were formed. The VII (IXO80_021) race of X. oryzae pv. oryzae
genotype group I and the VIII-A (IXO 80_024) race of genotype group II were avirulent, whereas the races and
haplotypes of genotype group III were virulent.
Keragaman Genetik Core Collection Isolat Bacterial Leaf Blight (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Indonesia
berdasarkan Marka Molekular VNTR dan avrXa7. Bacterial leaf blight (BLB) adalah salah satu penyakit utama padi
yang disebabkan oleh bakteri pathogen Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menganalisis keragaman genetik 18 isolat isolates yang terdiri dari 7 ras dan 11 haplotipe yang berasal dari
beberapa lokasi koleksi di Indonesia. Analisis keragaman genetik dilakukan menggunakan marka VNTR (Variable
Number of Tandem Repeat) dan marka gen avrxa7. Pola pita DNA hasil amplifikasi digunakan sebagai data input biner
untuk membuat dendogram keragaman. Berdasarkan dendogram tersebut, terdapat tiga kelompok genotipe X. oryzae
pv. oryzae dengan tingkat virulensi yang berbeda. Ras VII (IXO80_021) yang termasuk dalam kelompok I dan Ras
VIII-A (IXO 80_024) yang termasuk dalam kelompok II merupakan ras BLB yang tidak virulen. Sedangkan kelompok
III merupakan kelompok ras dan haplotipe yang bersifat virulen."
The Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resource Research and Development, Bogor, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yuliani
"ABSTRAK
Penyakit hawur daun bakteri (HDB) merupakan salah satu kendala dalam peningkatan produksi padi. Penggunaan varietas tanah merupakan carapengendalian yang efektif dan mudah diterapkan petani. Tulisan ini membahas heritabilitas dan sumber gen ketahanan varietas padi terhadap penyakit HDB dan strategi mempertahankan durabilitas varietas tahan sebagai salah satu upaya pengendalian melalui pemulihan tanaman mendukung upaya peningkatan produksi padi. periaktan dan pengembangan varietas tahan berperan penting mengendalikan penyakit DB, karena memilki mekanisme ketahanan genetik yang dapat diwariskan kepada keturunannya. Varietas dengan ketahanan vartikel mudah dipatahkan oleh patogen, sehingga perlu upaya perakitan varietas dengan ketahanan horizontal. Untuk memperoleh keturunan tanaman padi yang tahan terhadap penyakit HDB dalam perakitan varietas, posisi tetua tahan sebaiknya diperankan sebagai tetua betina yang memilki daya gabung khusus yang tinggi. sifat ketahanan HDB dari populasi tetua yang mengandung gen dari hasil silang ganda memilki heritabilitas lebih tinggi. Populasi turunan dari silang ganda memilki ketahanan multigenik dan berpeluang menghasilkan individu rekombian tahan untuk periode yang lama (durable). Ketersediaan varietas tahan yang durable menjadi syarat utama dalam pengendalian penyakit HDB secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan ketahanan varietas melalui perakitan varietas dengan berbagai sumber ketahanan, di antaranya padi liar, padi lokal, dan padi intoduksi."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 30:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rafasyah Syafira Darsono
"Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas sayuran dengan ancaman penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Pantoea sp. dalam produksinya. Pemanfaatan agen biokontrol dari bakteri yang berasosiasi dengan akar tanaman berpotensi tinggi menghasilkan mekanisme penghambatan patogen pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri agen biokontrol yang mampu menghambat pertumbuhan patogen Pantoea sp., mempelajari karakterisasi dan mekanisme aktivitas agen biokontrol dalam penghambatan patogen Pantoea sp., serta mengidentifikasi isolat bakteri agen biokontrol. Kultur bakteri kandidat agen biokontrol diisolasi dari tanah perakaran tanaman bawang merah di lahan pertanian bawang merah di Cirebon dan Majalengka, Jawa Barat, serta Brebes, Jawa Tengah. Pengujian aktivitas meliputi uji antagonisme dan karakterisasi aktivitas biokontrol (produksi enzim protease, kitinase, selulase, siderofor, hidrogen sianida, ammonia, peroksidase dan aktivitas katalase) secara in vitro. Identifikasi isolat bakteri agen biokontrol dengan dilakukan gen 16S rRNA dan dilanjutkan dengan pembuatan rekonstruksi pohon filogenetik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 5 isolat rizobakteri (I-8, L1-9, L1-12, BM-L3(2), dan BM-L3(3)) yang memiliki kemampuan antagonis terhadap patogen Pantoea sp. penyebab penyakit hawar daun bakteri pada bawang merah. Kelima isolat tersebut menunjukkan hasil positif pada uji aktivitas enzim protease, kitinase, selulase, siderofor, hidrogen sianida, ammonia, peroksidase dan aktivitas katalase. Hanya isolat BM-L3(2) yang tidak memiliki kemampuan dalam produksi enzim kitinase. Isolat BM-L3(2) dan BM-L3(3) teridentifikasi sebagai Brevibacillus schisleri dan Bacillus sp., sedangkan isolat I-8, L1-9, dan L1-12 teridentifikasi sebagai Streptomyces rochei berdasarkan sifat morfologi, analisis sekuens 16S rRNA, dan kekerabatan pada hasil rekonstruksi pohon filogeni.

Shallot (Allium ascalonicum L.) is vegetable commodity that has the threat of bacterial leaf blight caused by Pantoea sp. in its production. Utilization of biocontrol agents from bacteria associated with plant roots has high potential to produce pathogen inhibition mechanisms in plants. This research aims to obtain bacterial isolates of biocontrol agents that are able to inhibit the growth of Pantoea sp., study the characterization and mechanism activity of biocontrol agents, and identify bacterial of biocontrol agents. Bacterial of biocontrol agent candidates were isolated from root soil of shallot plants in Cirebon, Majalengka, and Brebes. The activity of the antagonism and biocontrol charaterization (enzyme production of protease, chitinase, cellulase, siderophore, HCN, ammonia, peroxidase and catalase) was tested by in vitro. Identification of biocontrol agent bacterial with the 16S rRNA gene was carried out and continued with phylogenetic tree reconstruction. Based on the results of the study, 5 rhizobacterial isolates (I-8, L1-9, L1-12, BM-L3(2), and BM-L3(3)) were obtained that have antagonism activity as biocontrol agent bacteria against the pathogen Pantoea sp. causing bacterial leaf blight in shallots. The five isolates showed positive results in the enzyme activity tests of protease, chitinase, cellulase, siderophore, hydrogen cyanide, ammonia, peroxidase, and catalase. Only isolate BM-L3 (2) does not have the ability to produce chitinase enzyme. Isolates BM-L3(2) and BM-L3(3) were identified as Brevibacillus schisleri and Bacillus sp., while isolates I-8, L1-9, and L1-12 were identified as Streptomyces rochei based on morphological characters, 16S rRNA sequence analysis, and kinship on phylogeny tree reconstruction results."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Tri Wahyudi
"ABSTRAK
Xanthomonas oryzaepv. oryzae (Xoo) menyebabkan hawar daun bakteri (HDB) pada padi (Oryza sativaL.), yang
merupakan penyakit utama dan menjadi pembatas bagi produksi tanaman pokok di banyak negara di dunia. IsolasiXoo
dilakukan dari daun padi yang terserang hawar daun bakteri. Identifikasi X. oryzae pv. oryzae dilakukan berdasarkan
pada gejala yang ditimbulkannya, patogenisitas, karakter
morfologi, fisiologi, dan genetik biakan bakteri yang diisolasi
dari tanaman padi yang terinfeksi Xoo. Sebanyak 50 isolat yang diduga
Xoo telah berhasil diisolasi. Bakteri tersebut
bersifat aerobik, berbentuk batang, dan tergolong Gram negatif. Isolat-isolat tersebut diuji hipersensitivitasnya pada
tanaman tembakau dan patogenisitasnya pada padi. Kelima puluh isolat bakteri tersebut mampu menginduksi reaksi
hipersensitif pada tanaman tembakau dan menyebabkan gejala sakit pada tanaman padi dengan perkembangan gejala
yang berbeda. Hasil uji fisiologi, reaksi hipersensitivitas
dan patogenisitas, tiga isolat bakteri yang diduga kuat Xoo
yaitu STG21, STG42, dan STG46 menunjukkan bahwa bakteri tersebut tidak membentuk indol, tidak menghasilkan
pigmen flouresens, menghidrolisis kasein, memiliki aktivitas enzim katalase, tetapi tidak memiliki aktivitas enzim
oksidase. Hasil parsial sekuensing gen penyandi 16S rRNA dari STG21 dan STG42 menunjukkan homologi dengan X.
oryzae pv oryzae masing-masing sebesar 80% dan 82%,
sedangkan STG46 menunjukkan homologi dengan X.
campestris sebesar 84%. Mutagenesis dengan transposon Mini-Tn5 pada STG21 menghasilkan salah mutan (M5) yang
tidak dapat menginduksi reaksi hipersensitif pada tanaman tembakau dan berkurang patogenisitasnya pada padi.
Panjang gejala HDB pada padi yang ditimbulkan mutan M5 berkurang sebesar 80%.

Abstract
X. oryzae pv. oryzae (Xoo) causes bacterial leaf blight (BLB) of rice (
Oryza sativa L.), a major disease that constrains production of the staple crop in many countries of the world. Identification of X.
oryzae pv. oryzae (Xoo) was conducted based on the disease symptoms, pathogenicity, morphological, physiological,
and genetic characteristics of bacterial cultures isolated from the in
fected plants. Fifty bacterial isolates predicted as Xoo
have been successfully isolated. They are aerobic, rod shaped, and Gram negative bacteria. The isolates were evaluated
for their hypersensitivity in tobacco and
pathogenicity in rice plant. Fifty isolates induced hypersensitive reaction in
tobacco and showed pathogenicity symptom in rice in different length. Based on physiological test, hypersensitivity and
pathogenicity reactions, three bacterial isolates strongly predicted as
Xoo, i.e. STG21, STG42, and STG46, were non
indole formation, non pigment fluorescent, hydrolyzed casein, catalase activity positive, but negative oxidase. Partial
sequencing of 16S rRNA genes of STG21 and STG42 showed 80% and 82% homology with X. oryzae, respectively,
while STG46 showed 84% homology withX. campestris. Mini-Tn5 transposon mutagenesis of STG21 generated one of
the mutants (M5) lossed it?s ability to induce hypersensitive reaction in tobacco plant and deficient in pathogenicity on
rice. The lesion length of rice leaf caused
by the mutant M5 decreased up to 80%. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library