Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Milka Humaida
Abstrak :
Mikroalga epifit merupakan kelompok mikroalga yang berinteraksi dan tumbuh menempel pada permukaan substrat. Salah satu substrat bagi mikroalga epifit adalah makroalga Padina. Keberadaan mikroalga epifit dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kandungan oksigen terlarut (DO) dan nutrien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga mikroalga epifit pada genus Padina dan kondisi perairan di Teluk Hurun melalui proses identifikasi jenis, analisis kelimpahan, kekayaan, keanekaragaman, kemerataan, serta dominansi mikroalga epifit. Penelitian dilakukan pada lima substasiun dengan dua kali pengambilan sampel di setiap substasiun menggunakan metode purposive sampling berdasarkan keberadaan Padina. Selanjutnya, sampel mikroalga epifit diamati menggunakan metode subsampel di bawah mikroskop. Hasil identifikasi dan penghitungan jumlah sel mikroalga diperoleh 14 genus mikroalga epifit dari kelas Bacillariophyceae. Kelimpahan mikroalga berkisar 500—85.000 sel/mL dan kelimpahan genus tertinggi terdapat pada Nitzschia. Mikroalga epifit pada Padina di Teluk Hurun memiliki keanekaragaman yang sedang (2,51) dan kemerataan yang tergolong tinggi (0,9). ......Epiphytic microalgae are a group of microalgae that interact and grow attached to the surface of substrate. One of the substrates for epiphytic microalgae is Padina. The existence of epiphytic microalgae is influenced by environmental factors such as dissolved oxygen (DO) and nutrient content. This study aimed to determine the community structure of epiphytic microalgae in the Padina and the condition of the waters in Hurun Bay through a process of species identification, analysis of abundance, richness, diversity, evenness, and dominance of epiphytic microalgae. The study was conducted at five substations with two samplings at each substation using a purposive sampling method based on the presence of Padina. Meanwhile, epiphytic microalgae samples were observed using the subsample method under a microscope. The results of identifying and counting the number of microalgae cells obtained 14 genera of epiphytic microalgae from the class Bacillariophyceae. The abundance of microalgae ranges from 500—85,000 cells/mL and the highest abundance of the genus is found in Nitzschia. Epiphytic microalgae in Padina has moderate diversity (2,51) and high evenness (0,9).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Joko Kristianto
Abstrak :
ABSTRAK
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut.
ABSTRACT
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library