Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
McCloud, Scott
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
741.5 M 66 ux
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Christantiowati
Abstrak :
Christantiowati. Bacaan Anak Indonesia Tempo Doeloe : Kajian Pendahuluan Periode 1908-1945. (Di bawah bimbingan Irma Utari Aditirto). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Penyusunan skripsi ini menggunakan metode peneli_tian kepustakaan sehingga pengumpulan bahan dan penulisan dilakukan seiring sejalan selama Januari 1991 - Maret 1993, terutama di Perpustakaan Dinas Balai Pustaka, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan JIP-FSUI dan FSUI, serta Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. Langkah pertama pengolahan data adalah penyusunan bibliografi bacaan anak secara kronologis untuk bacaan anak terbitan Landsdrukkerij dan swasta (sebelum tahun 1900 dan sekitar 1905-1941), serta menurut nomor penerbitan untuk bacaan anak dari Komisi Bacaan Rakyat, Balai Poestaka dan Kokumin Tosyokyoku (1908-1945). Bacaan anak dari penerbitan missionaris, Landsdrukkerij, penerbitan swasta Belanda, Cina peranakan dan pribumi dalam kurun waktu sebelum tahun 1900 dan sekitar 1905-1941 dibahas sekilas secara deskriptif. Kebanyakan bacaan anak dari penerbit ini disajikan dalam bahasa Melayu dan daerah, dengan tema cerita rakyat, fantasi dan fiksi realistis. Untuk Komisi Bacaan Rakyat (1908-1917) dan Balai Poestaka (1917-1942) dan Kokumin Tosyokyoku (1942-1945), sebagai pokok kajian utama, dibahas ragam bahasa, aksara dan tema bacaan anak serta bacaan anak yang menjadi favorit. Komisi Bacaan Rakyat tercatat menerbitkan bacaan anak dalam 5 bahasa (Melayu, Jawa, Sunda, Madura, Batak) dan 2 aksara (Latin, Jawa) dengan tema fiksi (sastra rakyat tradisional, fantasi, fiksi realistis) dan non_fiksi (informasi tentang kesehatan, teka-teki). Balai Poestaka tercatat menerbitkan bacaan anak dalam 6 bahasa (Melayu, Jawa, Sunda, Madura, Bali, Kaili) dan 3 aksara (Latin, Jawa, Bali). Kokumin Tosyokyoku hanya menerbitkan beberapa bacaan anak berbahasa Indonesia dengan tema yang mempropagandakan untuk bekerja keras dan membela tanah air. Bacaan anak yang menjadi favorit senantiasa yang bersifat menghibur seperti cerita rakyat, fantasi dan fiksi realistis. Bacaan anak tempo doeloe ternyata telah amat beragam dalam bahasa, aksara dan tema. Untuk pengkajian yang lebih menyeluruh dan mendalam, seperti tentang pengarang bacaan anak yang menonjol, perwajahan, dan bacaan anak dalam bentuk selain buku semacam majalah dan surat kabar, alangkah baiknya dibentuk suatu pusat dokumentasi bacaan anak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kusumawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan hendak menemukan ciri-ciri tokoh dan penokohan dalam bacaan anak bertema petualangan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, penulis mengunjungi Perpustakaan Anak dan Remaja Balai Pustaka untuk mendata bacaan anak berjenis fiksi realitas. Kedua, setelah melihat dan membaca secara keseluruhan, penulis memperoleh sepuluh buah bacaan anak bertema petualangan. Ketiga, penulis mengidentifikasi dan menganalisis tokoh dan penokohan. Hasilnya menunjukkan bahwa karakter tokoh utama dalam bacaan-bacaan bertema petualangan tersebut memiliki beberapa persamaan. Semuanya mempunyai sifat berani, sedangkan sifat-sifat lainnya: tabah, pandai, rajin, cerdik, teliti, cermat, dan gigih, dimiliki secara bervariasi. Secara keseluruhan sifat berani berjumlah dua puluh lima dari dua puluh lima tokofi utama; sifat teliti berjumlah dua puluh empat; sifat cermat berjumlah dua puluh; sifat cerdik berjumlah delapan belas; sifat gigih berjumlah. enam belas; sifat tabah berjumlah lima belas: sifat pandai dan rajin masing-masing berjumlah empat belas. Semua bacaan anak bertema petualangan tersebut menggunakan gabungan cara analitik dan cara dramatik dalam menyajikan watak tokoh utama. Namun, porsi cara dramatik lebih banyak. Penyajian tokoh secara jujur terdapat pada delapan bacaan, yaitu MBCK, MSP, BPK, BATT, MP, MHKP, PAK, dan PSK. Dalam dua bacaan lainnya: 1 K dan HD tidak terdapat penyajian secara jujur
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Respati N.
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 90-an bacaan anak Belanda diwarnai dengan beragam buku yang bertema horor. Dari sekian banyak buku bertema tersebut, buku-buku karya Paul van Loon mendapat perhatian yang besar dari anak-anak. Sejumlah buku karya Paul van Loon memperoleh penghargaan dari dewan juri anak-anak (Kinderjury). Sementara itu juri dewasa yang menilai bacaan anak-anak (Griffels) berpendapat bahwa buku-buku yang memperoleh hadiah Kinderjury tersebut tak dapat dikategorikan ke dalam bacaan berkualitas baik.

Masalah yang demikian melandasi pemikiran penulis skripsi ini untuk menganalisis karya Paul van Loon. Sekuel De griezelbus dijadikan obyek penelitian berdasarkan popularitasnya di Belanda dan Belgia, dan juga kesuksesannya memperoleh beberapa anugerah Kinderjury. Berdasarkan analisis bentuk dan isi yang dilakukan atas sekuel De griezelbus ini, dapat ditarik simpulan bahwa sekuel ini memiliki kelebihan dalam tema horornya, teknik penceritaan, dan orisinalitas cerita. Analisis juga menunjukkan bahwa pengulangan konsep cerita dalam buku_-buku sekuel menyebabkan orisinalitas cerita dan elemen-elemen struktur lainnya diragukan kualitasnya.
1999
S15788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sentari
Abstrak :
ABSTRAK
Penguasaan bacaan, dalam hal ini recall bacaan, sebagai sarana memperoleh pengetahuan siswa, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain strategi belajar. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh penggunaan strategi belajar dalam membaca, yaitu strategi yang digunakan untuk mengolah informasi dalam teks bacaan, sehingga proses penguasaan dan pemahaman bacaan dapat lebih efektif dan efisien. fc Atkinson dan Shifffin (dalam Reed, 1996) menyatakan bahwa salah satu strategi yang dapat digunakan seseorang dalam memperlajari informasi untuk memfasilitasi perolehan pengetahuan adalah imaging. Jacob (dalam Sadoski, 1983) menguatkan bahwa kemampuan subyek untuk menghasilkan atau menggunakan mental imagery untuk memahami bacaan adalah faktor utama untuk membedakan antara pembaca yang baik dan tidak. Sehingga, pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengukur sejauhmana penggunaan strategi mental imagery dapat berpengaruh secara signifikan terhadap recall bacaan dan sekaligus melihat gambaran strategi mental imagery yang digunakan selama membaca pada siswa SMU Negeri I Depok. Teori Kognitif Dual Coding memiliki kapabilitas untuk menjelaskan tentang mental imagery dalam kinerja kognisi., dimana Dual Coding Theory membagi sistem kognisi menjadi dua subsistem representasi mental, verbal dan imagery. Kedua subsistem ini terpisah, tapi terhubung satu sama lain, dengan cara paralel atau dalam suatu integrasi (Sadoski & Paivio, 1994) Metode yang digunakan adalah situasi eksperimental dengan menggunakan disain randomized, two group design, posttest only. Ada dua kelompok independen, dimana kelompok pertama akan dijadikan kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dilatih menggunakan dan dinstruksikan menggunakan strategi belajar mental imagery dan melakukan think-aloud selama membaca; sedangkan kelompok kedua akan dijadikan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak dilatih menggunakan strategi tersebut namun tetap melakukan think-aloud selama membaca. Setelah proses membaca selesai, kedua kelompok diminta untuk melakukan free recall terhadap bacaan. Data verbatim think-aloud dan pernyataan-pernyataan dalam free recall dirating ke dalam kategorisasi terlengkap dan reliabel yang pernah ada (Sadoski, dkk., 1990). Untuk pengolahan pernyataan-pernyataan recall dan verbatim mental imagery menggunakan teknik pengujian U-Mann Whitney sebagai analisa utama, dan teknik pengolahan persentase sebagai analisa tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa tidak ada satu subkategoripun yang berbeda secara signifikan dalam hal recall bacaan antara kedua kelompok independen. Analisa tambahan menggunakan pengolahan persentase mengindikasikan ada pebedaan kemampuan menghasilkan free recall bacaan antar subyek dalam setiap kelompok. Selain itu, ada perbedaan karakter yang menandai proses pengkodean bacaan selama membaca, yang direpresentasikan lewat hasil free recall subyek. Karakter pada kelompok eksperimen adalah pada pernyataan recall yang merupakan kalimat sendiri, dan tidak terdapat pada teks serta masih berhubungan dan sesuai dengan isi kalimat pada teks; dan pada pernyataan recall yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit pada teks. Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses pengkodean bacaannya ada pada pernyataan recall yang berhubungan langsung dengan satu T-unit dengan sedikit kesalahan atau bagian yang hilang, tapi tanpa merubah makna kalimat pada teks ; pernyataan recall yang merupakan gabungan dari beberapa T-unit pada teks; dan pada pernyataan recall yang merupakan bagian dari satu T-unit pada teks. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gambaran strategi mental imagery kedua kelompok independen berbeda. Dari pengujian signifikansi didapatkan ada perbedaan yang signifikan pada gambaran strategi mental imagery antara kedua kelompok. Subkategori yang berbeda adalah pada mental imagery yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit, mental imagery yang merupakan sintesa dari dua atau beberapa T-unit, mental imagery yang termasuk komponen sintesa, dan mental imagery yang menggunakan modalitas ganda. Hasil pengolahan persentase mengindikasikan ada perbedaan kemampuan menghasilkan mental images antara kedua kelompok. Selain itu ada perbedaan karakter yang menandai proses membaca pada kedua kelompok. Pada kelompok eksperimen subkategori yang menandai proses membacanya adalah pada mental imagery yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-Unit, mental imagery yang merupakan sintesa dari satu atau beberapa T-unit, dan mental imagery yang menggunakan kata-kata sendiri dan tetap konsisten dengan isi kalimat pada teks. Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses membacanya adalah mental imagery yang konsisten dengan isi kalimat pada teks, dan kategorisasi terhadap mental imagery yang termasuk komponen sintesa. Untuk penggunaan modalitas dalam mental imagery-nya, subkategori yang persentasenya cenderung kepada kelompok eksperimen adalah pada modalitas ganda dan modalitas afeksi. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah modalitas visual dan kinestetik.
2002
S3090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endik S.
Jakarta: Pustaka Agung, 1992
808.83 END a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djoesair
Djakarta: Balai Pustaka, 1965
899.22 DJO i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clymer, Theodore
Masschusetts: Burdett, 1984
428.2 CLY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>