Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Euis Nining
Abstrak :
Mimba atau Azadirachla indica A. Juss (Meliaceae) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas biologis insektisida. Metabolit sekunder utama yang mempunyai aktivitas insektisida, terutama terdapat dalam biji adalah senyawa azadirachtin. Salah satu upaya untuk mengembangkan tanaman mimba sebagai pestisida alami adalah melalui kultur jaringan yang salah satunya dengan kultur kalus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan azadirachtin dalam kalus dibandingkan dengan tanaman mimba. Tahapan penelitian meliputi pembuatan kultur kalus, ekstraksi azadirachtin dari kalus dan tanaman mimba, identifikasi azadirachtin dan uji bioaktivitas insektisida. Untuk mendapatkan kalus, telah dicoba menanam berbagai eksplan (daun, tangkai daun, batang) pada media Murashige and Skoog (MS) yang mengandung kombinasi zat pengatur tumbuh bensil amino purin (BAP) dan asam indol butirat (IBA) dengan konsentrasi sukrosa 2 % dan serangkaian media yang mengandung kombinasi BAP dan asam indol asetat (IAA) dengan konsentrasi sukrosa 3% dan 5%. Ekstraksi azadirachtin dilakukan terhadap contoh daun dan biji mimba serta 18 contoh kalus mimba dari berbagai eksplan yang ditanam pada beberapa media. Ekstraksi azadirachtin dari daun dan biji dilakukan dengan pelarut etanol, setelah terlebih dahulu diekstraksi dengan n-heksana, sedangkan dari kalus dilakukan langsung dengan pelarut etanol. Untuk ekstrak etanol yang mengandung azadirachtin kemudian dipartisi dengan pelarut petroleum benzena-metanol, dipartisi dengan etilasetat-air dan difiltrasi melalui kolom silikagel. Identifikasi azadirachtin dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) terhadap seluruh ekstrak fraksi etanol dan 5 ekstrak fraksi etilasetat. Pengujian bioaktivitas insektisida dilakukan terhadap seluruh ekstrak fraksi etanol dengan menggunakan larva ulat grayak (Spodoftera litura) instar tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media A, yaitu media MS yang mengandung kombinasi zat pengatur tumbuh BAP 1,0 dan IBA 4,0 mglL dengan konsentrasi sukrosa 2 % merupakan media terbaik untuk pertumbuhan kalus eksplan mimba. Ekspian daun yang ditanam pada media A memberikan pertumbuhan kalus terbaik daripada tangkai daun dan batang. Pengujian azadirachtin dengan metode KLT menunjukkan, bahwa fraksi etanol dan etilasetat dari biji, fraksi etilasetat dari daun dan 3 contoh kalus mimba mengandung azadirachtin. Hasil pengujian azadirachtin dengan metode KCKT menunjukkan, bahwa fraksi etanol dan etilasetat dari biji, fraksi etanol dan etilasetat dari daun dan fraksi etanol dan etilasetat dari 3 contoh kalus mengandung azadirachtin. Kandungan azadirachtin dalam biji lebih besar daripada daun dan kalus. Kalus yang mengandung azadirachtin adalah kalus-kalus yang berasal dari eksplan yang ditanam dan atau disubkultur pada media A. Hasil pengujian bioaktivitas insektisida menunjukkan bahwa aktivitas ekstrak etanol dari biji lebih besar daripada daun dan kalus.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaharani Martiza Hakim
Abstrak :
Latar belakang: Pasien percaya bahwa herbal memiliki efek samping yang minimal, berbeda dengan obat acarbose yang memiliki efek samping pada sistem pencernaan. Sebagai negara yang kaya akan tanaman herbal, tanaman Mimba dapat menjadi salah satu alternatif pengendalian glikemik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan dan aktivitas penghambatan α-glukosidase ekstrak Azadirachta indica A. Juss menggunakan 3 pelarut sebagai pembanding yaitu etanol, etil asetat, dan n-heksana. Metode: Penelitian menggunakan 4 kelompok sampel yaitu ekstrak etanol daun mimba, ekstrak etil asetat daun mimba, ekstrak heksana daun mimba, dan akarbosa sebagai kontrol positif. Hasil: Ekstrak etanol, etil asetat dan n-heksana Azadirachta indica A. Juss mengandung fitokimia flavonoid, alkaloid dan steroid. Nilai IC50 aktivitas antioksidan Azadirachta indica A. Juss untuk ekstrak etanol sebesar 78,818 ppm, ekstrak etil asetat 121,069 ppm, dan n-heksana 354,475 ppm. Nilai IC50 penghambatan enzim α-glukosidase untuk ekstrak etanol sebesar 14,429 ppm, ekstrak etil asetat 89,778 ppm, ekstrak n-heksan 152, 263 ppm. Kesimpulan: Ekstrak etanol mempunyai daya hambat paling tinggi dibandingkan ekstrak etil asetat dan n-heksana. Kandungan flavonoid, alkaloid, dan steroid pada ekstrak Azadirachta indica A. Juss berpotensi menjadi alternatif pengendalian glikemik dengan mekanisme inhibitor α-glukosidase. ...... Introduction: Patients believe that herbs have minimal side effects, unlike the drug acarbose which has side effects on the digestive system. As a country rich in herbal plants, neem plant can be an alternative for glycemic control. Therefore, this study aims to test the phytochemical content, antioxidant activity and α-glucosidase inhibitory activity of Azadirachta indica A. Juss extract using 3 solvents as a comparison, ethanol, ethyl acetate, and n-hexane. Methods: The research used 4 groups of samples, namely neem leaves ethanol extract, neem leaves ethyl acetate extract, neem leaves hexane extract, and acarbose as a positive control. Results:The ethanol, ethyl acetate and n-hexane extracts of Azadirachta indica A. Juss contained flavonoid, alkaloid and steroid phytochemicals. The IC50 values of antioxidant activity from Azadirachta indica A. Juss for ethanol extract was 78,818 ppm, ethyl acetate extract 121,069 ppm, and n-hexane 354,475 ppm. The IC50 value of α-glucosidase enzyme inhibition for ethanol extract was 14,429 ppm, ethyl acetate extract 89,778 ppm, n-hexane extract 152, 263 ppm. Conclusion: Ethanol extract had the highest inhibitory ability compared to ethyl acetate and n-hexane extracts. The flavonoid, alkaloid, and steroid content in Azadirachta indica A. Juss extract makes it potential for alternative glycemic control with α-glucosidase inhibitor mechanism.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kusumaningtyas
Abstrak :
Beberapa penelitian melaporkan bahwa ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dan ekstrak kulit batang mimba (Azadirachta indica A. Juss) masing-masing menunjukkan aktivitas gastroprotektif baik pada uji preklinik maupun klinik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas gastroprotektif kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kulit batang mimba pada tikus yang diinduksi dengan asetosal. Penelitian ini menggunakan tikus jantan galur Sprague Dawley dengan berat badan 100- 150 gram sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 8 kelompok dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL); kelompok I, II, III, IV, V, dan VI diberikan kombinasi ekstrak selama 7 hari sebelum diinduksi, kelompok VII sebagai kontrol negatif diberikan CMC 1% selama 7 hari sebelum dinduksi, kelompok VIII sebagai kontrol normal diberikan larutan CMC 1% dan tidak diinduksi dengan asetosal. Delapan jam setelah perlakuan, tikus dibedah dan dilakukan pengujian pada organ lambung meliputi perhitungan indeks ulkus, pemeriksaan keasaman lambung, determinasi mukus, dan pengamatan histologi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak rimpang kunyit (50 mg/kg bb) dan ekstrak kulit batang mimba (250 mg/kg bb) dapat menurunkan indeks ulkus secara signifikan, pembentukan mukus yang tinggi, serta didukung dengan hasil pengamatan histologi, yakni tidak ditemukannya perubahan bentuk dan ukuran sel parietal yang bermakna jika dibandingkan dengan kontrol normal. ......Some studies reported that turmeric (Curcuma domestica Val.) rhizome and neem (Azadirachta indica A. Juss) bark extracts which each of them demonstrated strong gastroprotective activities on both preclinical and clinical studies. The objective of this study was to investigate the gastroprotective effect of turmeric rhizome and neem bark extracts on acetosal-induced gastric mucosal lesions in rats. Thirty two male Sprague Dawley rats 100-150 g bw used in the study were divided into 8 groups using Complete Randomized Design (CRD) method; group I, II, III, IV, V and VI received combination extracts orally in various doses for 7 days before acetosal, group VII served as negative control received orally 1% CMC for 7 days before acetosal, group VIII received orally 1% CMC solution and served as normal control. Eight hours after treatment, animals were sacrificed and the stomach were taken to measure ulcer index, gastric acid determination, mucus determination and histology examination. The result suggests that pretreatment with combination of turmeric rhizome (50 mg/kg bw) and neem bark extract (250 mg/kg bw) and was observed significantly reduced the ulcer index, demonstrated high mucus production, also suppported by histopatological examination with no significantly changing on parietal cells microscopic appearance compared with normal control.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S32936
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library