Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Puspitasari
Abstrak :
Skripsi ini membahas representasi Islam pada suatu media, dalam hal ini, pada dua artikel berita pada Situs Jurnal Perempuan dengan analisis wacana kritis (AWK). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode AWK Norman Fairclough yang menitikberatkan analisis pada teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggambaran yang negatif dan tidak benar (misrepresentasi) terhadap Islam, yakni terdapat distorsi dalam pemberitaan tentang Islam oleh media tersebut. Dengan demikian, disarankan bahwa dalam memberi pemberitaan, media seharusnya jujur, seimbang, netral, serta memihak kepada kebenaran. ......This thesis discusses representation of Islam in a media, specifically in some news articles on website of Jurnal Perempuan with critical discourse analysis (CDA). This research uses qualitative research method with descriptive design and method of CDA by Norman Fairclough. There is misrepresentation of Islam in the result of the research. There is distortion in that news articles. So, there is advice: news on each media, need the honesty, the balance, the neutral, also the right.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yusdianti Tenriawali
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang representasi korban kekerasan dalam teks berita daring Tribun Timur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bentuk strategi wacana yang digunakan wartawan dalam memosisikan korban kekerasan dalam teks berita pada situs Makassar.tribunnews.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis wacana kritis. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks berita kekerasan dalam situs berita daring Tribun Timur dengan data berupa teks berita yang dianggap merepresentasikan korban kekerasan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebahasaan berita adalah kata yang mengandung strategi wacana inklusi berupa strategi wacana nominasi dan identifikasi. Pada teks berita, korban kekerasan laki-laki cenderung ditampilkan dengan strategi nominasi yang menampilkan korban dengan apa adanya. Namun untuk korban kekerasan perempuan terlihat cenderung ditampilkan dengan strategi identifikasi yang menampilkan korban sebagai pihak yang tidak berdaya. Korban laki-laki dalam teks berita daring Tribun Timur cenderung lebih dilindungi dibandingkan korban perempuan. hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa wartawan Tribun Timur masih cenderung menganut ideologi patriarki.
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaa Bahasa, 2018
400 JIKKT 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Darmawan
Abstrak :
Prancis saat ini menjadi negara di Eropa yang memiliki keberagaman di dalamnya, mulai dari agama, ras, dan etnis. Keberagaman ini disebabkan salah satunya oleh kedatangan para imigran dan orang asing, khususnya saat periode Pasca-Perang Dunia Kedua. Alasan awal kedatangan imigran adalah faktor ekonomi atau pekerjaan. Dalam menangani mobilisasi penduduk ini, Prancis memberlakukan kebijakan-kebijakan imigrasi yang beragam yang tertuang pada situs Kementerian Dalam Negeri dan Seberang Lautan. Oleh karena itu, perlu diketahui bentuk kebijakan imigrasi di Prancis. Penelitian ini kemudian berfokus pada kebijakan imigrasi pemerintahan François Hollande dan Emmanuel Macron berdasarkan perbedaan poros politik mereka. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah menemukan perbedaan isi kebijakan imigrasi antara pemerintahan Hollande dan Macron. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa kebijakan imigrasi kedua pemerintahan selama lima tahun menjabat. Untuk menemukan hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif oleh Iosifides dengan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough dan konsep ideologi politik oleh D. Parenteau dan I. Parenteau. Hasil temuan dari penelitian ini adalah orientasi kiri dari Hollande menghasilkan kebijakan imigrasi yang pro-masyarakat (imigran), sedangkan orientasi tengah Macron lebih memperketat kebijakannya terhadap masyarakat asing. ......France is a country in Europe that embraces diversity in terms of religion, race, and ethnicity in its society. The arrival of migrants and foreigners, especially in the post-Second World War period contributed to France’s current demographic landscape. In dealing with the influx of population, France has adopted various immigration policies, as stated on the website of the Ministry of the Interior and Overseas, but has not significantly improved the current situation. As the immigration issue has continuously become prominent in French society, this research takes on comparing the policies carried by the governments of François Hollande and Emmanuel Macron on the issue while also taking into account their different political axes. Thus, the purpose of this study is to analyze the political discourses embedded in the immigration policies between the Hollande and Macron administrations. This research makes use of available sources from the immigration policies of both governments during their five years in office. The data was collected by employing qualitative research methods by Iosifides combined with critical discourse analysis theory by Norman Fairclough and the concept of political ideology by D. Parenteau and I. Parenteau. The findings of this research suggest that Hollande's leftist orientation contributed to his pro-people (immigrants) immigration policy, while Macron's center orientation attempted to tighten the immigration policy towards foreigners.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Zanuarita
Abstrak :
Minat terhadap sinema Palestina meningkat, baik dalam studi film maupun ruang publik. Pada bulan Oktober 2021, Netflix merilis 32 film Palestina dalam koleksi Palestinian Stories dimana 12 di antaranya merupakan film pendek. Palestina juga memproduksi lebih dari 200 film pendek dalam kurun waktu dua dekade. Beberapa film pendek seperti Like Twenty Impossibles (2003) dan The Present (2020) memperoleh berbagai penghargaan di ajang festival film internasional bahkan menjadi nominasi Oscars. Selain bercerita tentang sulitnya melewati checkpoint, keduanya juga mendapat ulasan positif bahwa apa yang disampaikan terasa realistis dan membuka mata tentang kehidupan di Palestina. Penelitian ini mendiskusikan tentang bagaimana wacana perjuangan dikonstruksi dalam film pendek Palestina Like Twenty Impossibles dan The Present. Pendekatan yang digunakan yaitu analisis wacana kritis tiga-dimensi Norman Fairclough. Melalui tiga tahap analisis wacana yaitu deskripsi teks, interpretasi hubungan antara teks dan interaksi, serta eksplanasi dari hubungan antara interaksi dan konteks sosial, peneliti mendapati bahwa seorang sutradara mengkonstruksikan wacana perjuangan Palestina di dalam film pendek mereka. Wacana perjuangan itu ditampilkan melalui dialog dan ekspresi tokoh serta simbol perjuangan yang merepresentasikan adanya tekanan emosional, diskriminasi, dan ketidakberdayaan mengubah sistem yang berlaku. ......Interest in Palestinian film is increasing, both in film studies and in the public sphere. In October 2021, Netflix released 32 Palestinian films in its Palestinian Stories collection, of which 12 were short films. Palestine has also produced more than 200 short films in the span of two decades. Several short films, such Like Twenty Impossibles (2003) and The Present (2020), have received various awards at international film festivals and even received Oscar nominations. In addition to telling us about the difficulty of passing the checkpoint, both of them also received positive reviews, stating that what was conveyed was realistic and eye-opening about life in Palestine. This research looks at how the discourse of struggle is constructed in Palestinian short films such as Twenty Impossibles and The Present. The approach used is Norman Fairclough's three-dimensional critical discourse analysis. Through three stages of discourse analysis: text description; interpretation of the relationship between text and interaction; and explanation of the relationship between interaction and social context, the researchers found that the director constructed the discourse of the Palestinian struggle in their short film. The discourse of struggle is displayed through the dialogues and expressions of characters and symbols of struggle representing emotional stress, discrimination, and powerlessness to change the prevailing system.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library