Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Muchamad Fajar Firdausi
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah menggunakan peta proses untuk memperlihatkan tingkat pemenuhan standar ISO 9001:2000 pada Divisi Aviation Safety dan membantu transisi Divisi tersebut ke standar. Ini penting untuk diketahui karena penggunaan peta proses untuk tujuan diatas belum banyak dibahas. Padahal peta proses dapat memperlihaikan hubungan antar prosedur mutu dalam mencapai kepuasan pelanggan dan itu harus ada daiam pemenuhan standar ISO 9001-2000. Langkah-langkah pencapaian tujuan penelitian, adalah:
1. Mengidentitikasi tingkat pemenuhan persyaratan standar ISO 9001:2000 pada Divisi Aviation Safety
2. Memilih alternatif peta proses untuk menggambarkan tingkat pemenuhan persyaratan standar ISO 9001:2000 pada Divisi Aviation Safety
3. Memperlihatkan bagaimana peta proses membantu pemenuhan persyaratan standar ISO 9001 :2000 pada Divisi Aviation Safety.
Untuk melaksanakan Iangkah-Iangkah diatas diperlukan data-data berikut:
1. Data prosedur mutu pada Divisi Aviation Safety
2. Data pemenuhan persyaratan standar ISO 90021994 oleh Divisi Aviation Safety
3. Peta proses dalam Divisi Aviation Safety.
Penelitian menunjukkan, alternatif peta proses yang paling tepat untuk memperlihatkan tingkat pemenuhan standar ISO 9001:2000 dari Divisi Aviation Safety adalah alternatif peta proses yang mengacu pada model sistem manajemen mutu berdasarkan proses.
Peta proses juga dapat memperlihatkan hubungan antar prosedur mutu yang perlu diatur agar divisi ini dapat memenuhi persyaratan standar, menentukan prioritas perubahan prosedur dan menentukan sub-subprosedur baru daiam peru bahan prosedur mutu.
Peta proses terbukti memperlihatkan tingkat pemenuhan standar ISO 9001:2000 pada Divisi Aviation Safety dan membantu transisi sistem manajemen mutu ke standar ISO 9001:2000.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50025
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tiyana Sigi Pertiwi
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum internasional untuk keselamatan penerbangan sipil terhadap bahan dan barang berbahaya dalam pesawat udara beserta metode penerapannya dalam tingkat internasional dan nasional. Metode penelitian yang digunakan bersifat yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, diantaranya peraturan perundang-undangan dan buku.
Kesimpulan yang diambil dari skripsi ini yaitu keselamatan bahan dan barang berbahaya di udara secara umum diatur oleh Annex 18 Konvensi Chicago 1944 yang harus ditaati oleh semua negara anggota ICAO. Dalam perkara ini, hukum yang digunakan adalah hukum nasional negara anggota ICAO, yaitu Amerika Serikat, yang telah mengadopsi ketentuan Annex 18 Konvensi Chicago ke dalam undang-undangnya, yaitu USC 49.
This thesis aims to learn how international law governs civil aviation safety measures on dangerous goods that are carried onboard an aircraft and its methods of implementations, both internationally and nationally. This research is conducted in normative juridical sense using secondary data, such as legislation, textbooks, and journals.
The conclusion of this thesis is that civil aviation safety on dangerous goods carried onboard aircraft is generally governed by Annex 18 Chicago Convention 1944 in which it must be complied with by all members of ICAO. According to the case of United States v. SabreTech, the governing law used in court is the national law of the respective ICAO members, which is in this case United States of America’s national law, USC 49. This certain law has previously adopted standards contained in Annex 18 Chicago Convention.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45483
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rhahadian Bima Saputra
Abstrak :
ABSTRAK
Industri penerbangan sipil di Indonesia telah dinominasikan oleh beberapa lembaga survei sebagai industri dengan tingkat keselamatan terendah di dunia. Banyaknya kecelakaan penerbangan sipil di Indonesia disebabkan oleh sistem manajemen keselamatan yang buruk. Menurut Maintenance Error Decision Aid (MEDA), saat ini, 80% kecelakaan penerbangan disebabkan oleh kesalahan manusia (pilot, pengontrol lalu lintas udara, mekanik, dll). Hasil ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun awal industri penerbangan yang 80% kecelakaan disebabkan oleh kegagalan mesin. Oleh karena itu, kita harus menemukan metode yang paling tepat untuk menganalisis kecelakaan penerbangan untuk mencegah terulangnya hal itu. Penerbangan sipil berjadwal di Indonesia hampir mewakili semua penerbangan sipil karena masih belum umumnya industri general aviation di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan model analisis dan investigasi kecelakaan yang dimodifikasi berdasarkan swiss cheese model untuk mengidentifikasi faktor manusia dan organisasi yang terkait dalam kecelakaan penerbangan sipil berjadwal. Model ini akan terdiri dari kategori dan subkategori yang dikembangkan oleh model sebab-akibat yang dikombinasikan dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta praktik sistem manajemen keselamatan di industri penerbangan sipil berjadwal di Indonesia. Model yang diusulkan diharapkan dapat menganalisis kecelakaan penerbangan sipil terjadwal dengan lebih baik dan jelas serta membantu manajemen untuk mengambil tindakan keselamatan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kecelakaan.
ABSTRACT
Civil aviation industry in Indonesia has been nominated by some survey institutes to be the lowest in safety rating in the world. This is caused by poor safety management system which lead to many civil aviation accidents in Indonesia. According to Maintenance Error Decision Aid (MEDA), nowadays, 80% of aviation accident are due to human error (pilots, air traffic controllers, mechanics, etc). This result differ compared to the early years of the aviation industry which is 80% of accident are caused by machine failure. Therefore, we have to find the most appropriate method to analyze an aviation accident in order to prevent its reccurence. In Indonesia, scheduled civil aviation almost represent all civil aviation in the country. Therefore, This research proposed a modified accident analysis and investigation model based on swiss cheese model to identify the human and organizational factors involved in scheduled civil aviation accidents. The model will be consist of categories and subcategories which is developed by classic ancient causation models combined with the laws and regulation in Indonesia and a safety management system practices in the scheduled civil aviation industry. The proposed model is expected to be able to analyze scheduled civil aviation accident better and clearer and help the management to take a safety action needed to prevent the recurence of accidents.
2019
T54249
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
This proceedings provides novel concepts and techniques for air traffic management (ATM) and communications, navigation, and surveillance (CNS) systems. The volume consists of selected papers from the 5th ENRI International Workshop on ATM/CNS (EIWAC2017) held in Tokyo in November 2017, the theme of which was “Drafting Future Skies”. Included are key topics to realize safer and more efficient skies in the future, linked to the integrated conference theme consisting of long-term visions based on presentations from various fields. The proceedings is dedicated not only to researchers, academicians, and university students, but also to engineers in the industry, air navigation service providers (ANSPs), and regulators of aviation.
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20510449
eBooks Universitas Indonesia Library