Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliarini Andrikas
"Depok sebagai salah satu kota penghasil belimbing. Permintaan yang besar untuk
daerah Jabodetabek dan Bandung, menunjukkan pangsa pasar untuk belimbing
sangat besar. Pemilihan saluran distribusi pemasaran adalah faktor akhir yang
menentukan keberhasilan budidaya dalam memberikan omzet yang besar bagi
petani penghasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur distribusi
pemasaran belimbing Kota Depok. Unit analisis adalah kelompok tani belimbing
Kota Depok. Variabel yang digunakan adalah produktivitas kebun, arah dan jarak
antara lokasi kebun dan lokasi lembaga distribusi,dan omzet kelompok tani
penghasil belimbing. Metode yang digunakan adalah pendekatan keruangan
melalui korelasi peta dan data yang disajikan secara deskriptif. Dari hasil analisis
diketahui bahwa dalam distribusi pemasaran belimbing Kota Depok menunjukkan
bahwa faktor jarak tidak mempengaruhi pemilihan saluran distribusi dan volume
buah yang didistribusikan. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan saluran
distribusi adalah arah pemasaran yang akan mempengaruhi omzet petani
penghasil terkait dengan kondisi pasar tujuan. Saluran distribusi pemasaran
belimbing Kota Depok terdiri dari 3 saluran distribusi yang dapat ditempuh
hingga buah sampai kepada pasar pengecer dan konsumen. Saluran distribusi 1
adalah saluran distribusi langsung dari petani ke pasar tujuan, saluran distribusi 2
adalah saluran distribusi melalui tengkulak dan saluran distribusi 3 melalui
koperasi. Saluran distribusi 3 dengan lembaga distribusi koperasi yang memiliki
arah pemasaran ke DKI Jakarta dengan pedagang besar yang telah memiliki
konsumen masyarakat kelas menengah ke atas, akan memberikan harga beli
belimbing yang lebih tinggi, sehingga akan memberi omzet yang lebih besar bagi
petani penghasil."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S34103
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Sari Agustina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penyuntikan perasan buah Averrhoa carambola L. secara intravena terhadap elektrokardiogram tikus. Hewan yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih betina (Railus norvegicus) strain LMR Wistar derived yang dibius dengan uretan secara intraperitoneal. Dalam peneitian dibuat enam kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol murni (I), kontrol pelarut (II), perasan murm (Ill), perasan mumi : akuabidestilata konsentrasi 1:1, 1:2, 1:3 (IV, V. VI). Dosis yang disuntikkan sebanyak 1 ml! 100 g berat hewan. Aktivitas lisirik dan frekuensi denyut jantung dicatat dengan elektrokardiograI Elektrokardiogram dicatat pada memt ke-0, 10, 20, 40, 60, 80, 100, dan 120 setelah perlakuan. Dibuat grafik rata-rata nilai perubahan frekuensi denyut, besar - tegangan gelombang P, R, T, dan interval P-R, QRS, Q-T dari keenam kelompok perlakuan pada setiap waktu pengamatan. Hasil yang diperoleh untuk kelompok kontrol murni menunjukkan frekuensi denynt jantung, besar tegangan gelombang P. R, T, dan interval P-R, QRS, dan Q-T tidak mengalanii perubahan yang nyata sampai akhir pengukuran. Untuk kelompok dengan perlakuan teijadi peningkatan frekuensi denyutjantung dan pemendekan waktu depolaiisasi dan repolanisasi ventrikel."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dhanira
"Penelitian sebelumnya oleh Moresco et al yang dilakukan secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun belimbing manis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat terhadap radikal DPPH, dengan nilai IC50 90 ? g/mL. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan pada fraksi daun belimbing manis dari ekstrak etanol 70 hasil maserasi dari tiga daerah di Jawa Barat Depok, Sukabumi, dan Subang serta mencari korelasinya dengan kadar fenolik dan flavonoid total pada fraksi teraktif yaitu fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair.
Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode peredaman radikal DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl dan FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power menggunakan microplate reader. Aktivitas antioksidan terkuat pada metode penangkapan radikal DPPH diperlihatkan oleh fraksi etil asetat Subang dengan nilai IC50 96 ? g/mL. Metode FRAP juga menunjukkan fraksi etil asetat Subang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai FeEAC 1405 mol/g. Dari hasil penelitian, fraksi etil asetat daun belimbing manis memiliki potensi untuk menjadi sumber antioksidan alami. Hasil penelitian tidak menunjukan korelasi antara hasil uji aktivitas antioksidan dengan kadar fenol dan flavonoid total dari fraksi etil asetat.

In a previous in vitro study, ethyl acetate fractions from starfruit leaves showed a strong antioxidant activity towards DPPH radical with IC50 value 90 g mL. This study aims to evaluate antioxidant activity of fractions from starfruit leaves extract from three different regions Depok, Sukabumi, Subang and find the correlation with the phenolic and flavonoid content on the most active fraction. The most active fraction was the fraction that showed the highest antioxidant activity. Fractionation was done with liquid liquid partition method. Fractions were evaluated for in vitro antioxidant activity using DPPH radical scavenging and FRAP assay with the use of microplate reader.
The results of this study showed that ethyl acetate fraction from Subang region demonstrated the strongest DPPH radical scavenging activity with IC50 value 96 g mL, while in FRAP the strongest one was also ethyl acetate fraction from Subang region with FeEAC value 1405 mol g. These results indicated that the fractions from starfruit leaves extract have the potential to be used as a natural antioxidant. This research did not find the correlation between antioxidant activities and phenolic and flavonoid content.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mardhiyah
"Penuaan dini pada kulit skin aging merupakan suatu permasalahan yang dapat disebabkan peningkatan aktivitas proteolitik elastase. Peningkatan aktivitas elastase menyebabkan pemecahan dan disorganisasi elastin pada jaringan ikat, sehingga dapat menurunkan elastisitas dan fleksibilitas pada kulit berupa keriput. Senyawa alami pada tumbuhan, khususnya polifenol terbukti dapat menghambat aktivitas elastase dan mencegah penuaan dini pada kulit. Daun Belimbing A. carambola merupakan bahan alam yang banyak mengandung polifenol dan memiliki banyak manfaat seperti antioksidan, antiinflamasi, hipoglikemi, antimikroba, dan lain sebagainya. Namun, belum terdapat penelitian yang membuktikan bahwa daun A. carambola memiliki aktivitas penghambatan terhadap elastase.
Pada penelitian ini, akan dilakukan pengujian penghambatan aktivitas elastase pada fraksi air, etil asetat, dan n-heksana Daun A. carambola dari tiga daerah di Jawa Barat Depok, Sukabumi, dan Subang. Masing-masing fraksi diuji penghambatannya terhadap aktivitas elastase menggunakan microplate reader, kemudian dilakukan penetapan kadar fenol dan flavonoid total pada fraksi teraktif. Hasil uji penghambatan aktivitas elastase menunjukkan bahwa fraksi air daun A. carambola Depok merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 160,36 g/mL. Kadar fenol dan flavonoid total pada fraksi air daun A. carambola Depok berturut-turut adalah 115,68 mg GAE / g fraksi dan dan 9,15 mg QE / g fraksi.

Premature skin aging is a problem that can be caused by an increase in proteolytic activity of the elastase. Increased elastase activity causes breakdown and disorganization of elastin in connective tissue, thus reducing elasticity and flexibility in form of wrinkled skin. Natural compounds in plants, especially polyphenols have been shown to inhibit elastase activity and prevent premature aging of the skin. Star fruit 39s A. carambola leaves is a natural material that contains many polyphenols and has many benefits such as antioxidants, anti inflammatory, hypoglycemic, antimicrobial, and so forth. However, there is no studies have shown that A. carambola leaves have inhibitory activity against elastase yet.
In this research, we will test the inhibition of elastase activity on the water, ethyl acetate and n hexane fractions of A. carambolas leaves. from three regions in West Java Depok, Sukabumi, and Subang. Each fraction was tested for its inhibition of elastase activity using microplate reader, then total phenol and flavonoid content was determined at the most active fraction. The result of inhibition test of elastase activity showed that water fraction of A. carambola lsquo s leaves Depok was the most active fraction with IC50 value 160.36 g mL. Total phenol and flavonoid content in water fraction A. carambola lsquo s leaves Depok were 115.68 mg GAE g fraction and 9.15 mg QE g fraction respectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Puji Astuti
"ABSTRAK
Oxalidaceae is family of star fruit consist of 6 genera with around 775 species distributed in tropical areas. Averrhoa is a genus among all genera. To 2007 only two species were known as member of the genus, namely Averrhoa bilimbi L. and Averrhoa carambola L. Based on data of garden books at registration collection sub division, center for plant concervation botanic garden, Indonesian Institute of science, A. bilimbi has been recorded as a collection since 1823. It was cultivated at VII.D.3 3a under the name belimbing besi as a local name, originated from java."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2017
580 WKR 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahmi
"ABSTRAK
Proses standardisasi dan kontrol sangat diperlukan untuk menjaga kualitas suatu obat herbal, khususnya analisis kandungan dan pengujian toksisitas dari bahan alam tersebut. Selain itu, kualitas ekstrak juga dapat dipengaruhi faktor lain, seperti waktu ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh waktu ekstraksi terhadap besar kandungan total flavonoid dan sifat toksisitas ekstrak air daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.). Pada metode uji I (AlCl3 tanpa penambahan NaNO2), didapatkan kandungan total flavonoid dari variasi waktu ekstraksi 30,45,60,75, dan 90 menit secara berurutan sebesar 0,1638%, 0,1716%, 0,1681%, 0,1642%, dan 0,1784%. Sedangkan, pada metode uji II (AlCl3 dengan penambahan NaNO2), didapatkan sebesar 0,1856%, 0,2113%, 0,2296%, 0,2097%, dan 0,2042%. Pada pengujian toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), didapatkan nilai LC50 dari variasi waktu ekstraksi 30, 45, 60, 75, dan 90 menit secara berurutan sebesar 8232,46 μg/ml, 4175,42 μg/ml, 4885,27 μg/ml, 1056,99 μg/ml, dan 9908,32 μg/ml. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan total flavonoid dari ekstrak air daun belimbing manis bersifat relatif konstan dan mengalami perubahan yang tidak signifikan seiring bertambahnya waktu ekstraksi. Selain itu, nilai LC50 bersifat fluktuatif dan tidak memiliki aktivitas biologi sebagai toksik seiring bertambahnya waktu ekstraksi.

ABSTRACT
Proses standardisasi dan kontrol sangat diperlukan untuk menjaga kualitas suatu obat herbal, khususnya analisis kandungan dan pengujian toksisitas dari bahan alam tersebut. Selain itu, kualitas ekstrak juga dapat dipengaruhi faktor lain, seperti waktu ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh waktu ekstraksi terhadap besar kandungan total flavonoid dan sifat toksisitas ekstrak air daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.). Pada metode uji I (AlCl3 tanpa penambahan NaNO2), didapatkan kandungan total flavonoid dari variasi waktu ekstraksi 30,45,60,75, dan 90 menit secara berurutan sebesar 0,1638%, 0,1716%, 0,1681%, 0,1642%, dan 0,1784%. Sedangkan, pada metode uji II (AlCl3 dengan penambahan NaNO2), didapatkan sebesar 0,1856%, 0,2113%, 0,2296%, 0,2097%, dan 0,2042%. Pada pengujian toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), didapatkan nilai LC50 dari variasi waktu ekstraksi 30, 45, 60, 75, dan 90 menit secara berurutan sebesar 8232,46 μg/ml, 4175,42 μg/ml, 4885,27 μg/ml, 1056,99 μg/ml, dan 9908,32 μg/ml. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan total flavonoid dari ekstrak air daun belimbing manis bersifat relatif konstan dan mengalami perubahan yang tidak signifikan seiring bertambahnya waktu ekstraksi. Selain itu, nilai LC50 bersifat fluktuatif dan tidak memiliki aktivitas biologi sebagai toksik seiring bertambahnya waktu ekstraksi."
2016
S64277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Daun Averrhoa carambola L. belimbing manis diketahui mengandung senyawa apigenin dan memiliki manfaat sebagai antiinflamasi pada kulit. Salah satu penyebab inflamasi adalah paparan sinar matahari. Soothing agent dapat menjadi solusi untuk meredakan kemerahan akibat inflamasi setelah terpapar sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan daun A. carambola sebagai antiinflamasi dalam sediaan gel yang aman dan bermanfaat untuk mengurangi kemerahan kulit setelah terpapar sinar matahari. Daun A. carambola varietas Dewi diekstraksi dengan etanol 70 dan difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan air untuk mendapatkan senyawa flavonoid yang berperan sebagai antiinflamasi. Uji antiinflamasi dilakukan secara in vitro untuk melihat kemampuan ekstrak dan fraksi daun A. carambola dalam penghambatan enzim lipoksigenase. Fraksi etil asetat daun A. carambola terbukti mengandung apigenin paling tinggi 6,37 dan memiliki aktivitas penghambatan enzim lipoksigenase terbaik dengan nilai IC50 7,84 0,03 . Sediaan gel yang mengandung 0,01 dan 1 fraksi etil asetat daun A.carambola dilakukan uji keamanan terhadap 22 orang sukarelawan dan uji manfaat terhadap 100 orang sukarelawan. Sediaan gel yang mengandung fraksi etil asetat daun A. carambola dinyatakan aman dan berpotensi dapat mengurangi gejala inflamasi pada kulit yaitu menurunkan nilai kemerahan pada kulit sukarelawan yang diberikan paparan sinar matahari.

The leaves of Averrhoa carambola L. sweet star fruit are known to have acompound, apigenin, and to have anti inflammatory activity for the skin. The skininflammation can be induced by sun exposure. The skin redness, as a sign of skininflammation, can be relieved by soothing agent. The aim of this study was to testthe anti inflammatory activity of A. carambola leaves extracts and fractions. Thegel formulation of the most potential fraction was prepared and ensured for itssafety and its efficacy for reducing skin redness. The Leaves of A. carambola var.Dewi was extracted using 70 ethanol and fractionated using n hexane, ethylacetate, and water in order to obtain flavonoids, which is known as antiinflammatoryagent. The anti inflammatory activity of the extracts and fractions ofA. carambola leaves was performed in vitro and measured as an inhibition oflipoxygenase. The ethyl acetate fraction of A. carambola leaves was reported tohave the highest amount of apigenin 6.37 and the highest inhibition tolipoxygenase with IC50 values 7.84 0.04 . The gel formulations which contained0.01 and 1 ethyl acetate fractions were assessed for their safety to 22 volunteersand their efficacy to 100 volunteers. The potency of the tested gel formulations wasmeasured as the reduction value of skin redness after sun exposure. Both of thetested gel formulations were reported to be safe and beneficial to reduce thesymptom of skin inflammation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Suciana Subardini
"Daun Averrhoa carambola L. telah digunakan sebagai obat tradisional yang dimanfaatkan untuk terapi ganguan inflamasi pada kulit. Pemilihan tumbuhan dari tiga daerah di Jawa Barat Depok, Subang, dan Sukabumi di karenakan terdapat budidaya tumbuhan belimbing dengan kualitas baik dan memiliki kriteria media tumbuh yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi dengan metode penghambatan lipoksigenase terhadap fraksi etil asetat daun Averrhoa carambola L. dari tiga daerah di Jawa Barat, serta penetakan kadar flavonoid total dan fenol total.
Nilai IC50 terhadap kadar flavonoid dan kadar fenol yang diperoleh dari masing-masing fraksi etil asetat dianalisis hubungannya menggunakan software SPSS versi 22.0. Simplisia daun belimbing di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70, kemudian di fraksinasi dengan partisi cair-cair dengan pelarut air, heksan dan etil asetat hingga didapatkan fraksi etil asetat, kemudian dilakukan pengujian penghambatan aktivitas lipoksigenase dengan substrat asam linoleate.
Hasil uji menunjukan bahwa fraksi etil asetat daun averrhoa dari daerah depok, subang dan sukabumi memiliki aktivitas penghambatan lipoksigenase dengan nilai IC50 sebesar 19,38; 16,65; dan 15,07 g/mL. Kandungan flavonoid total dalam fraksi dari daerah Depok, Subang dan Sukabumi secara berturut-turut adalah 14,875; 16,884; dan 22,274 mgQE/gram sampel. Kandungan fenol total dalam fraksi dari daerah Depok, Subang, dan Sukabumi secara berturut-turut adalah 54,10; 61,06; dan 72,18 mgGAE/gram sampel. Nilai IC50 terhadap kadar flavonoid total dan kadar fenol total menunjukkan keduanya saling berhubungan kuat.

Averrhoa carambola L leaves have been used as a traditional medicine used for the therapy of inflammatory disorders of the skin. Plants selection from three areas in West Java Depok, Subang, and Sukabumi are done because there is the cultivation of star fruit with good quality and has appropriate growth media criteria. This study aims to examine anti inflammatory activity by lipoxygenase inhibition method against ethyl acetate fraction of Averrhoa carambola L. leaves from three areas in West Java, and determination of total flavonoid and total phenol concentration.
IC50 to total flavonoid and total fenol content obtained from ethyl acetate fraction were analyzed using SPSS version 22. Averrhoa carambola L. leaves simplicia was extracted by maceration method using ethanol 70, then fractionated with liquid liquid partition with water solvent, hexane, and ethyl acetate, until the ethyl acetate fraction was obtained. After that, inhibition of lipoxygenase activity of the ethyl acetate fraction was tested with linoleate acid substrate.
The test results showed that the fraction of ethyl acetate of averrhoa leaves from depok, subang and sukabumi areas had inhibit activity of lipoxygenase enzyme with IC50 value of 19,38 16.65 and 15.07 g mL. The total flavonoid concentration in the fractions of Depok, Subang and Sukabumi areas respectively was 14,875, 16,884 and 22,274 mgQE gram of sample. The total phenol concentration in the fractions of Depok, Subang and Sukabumi respectively was 54,10 61,06 and 72,18 mgGAE gram of sample. IC50 to total flavonoid and total phenol content show both strongly interconnected.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Amalia
"ABSTRAK
Aterosklerosis merupakan kondisi pembentukan plak atau ateroma di dalam arteri yang mengandung darah kaya oksigen sehingga mempersempit dan menyebabkan kejang pada arteri. Pembentukan plak berkelanjutan mampu mengarah pada inflamasi akut, inflamasi kronis, dan aterosklerosis. Kombinasi herbal yang terdiri atas daun tanjung Mimusops elengi L., daun belimbing manis Averrhoa carambola L., dan temulawak Curcuma xanthorrhiza R. dipercaya secara empirik berperan sebagai jamu anti-aterosklerosis yang mengandung quercetin sebagai flavonoid dengan potensi anti-inflamasi. Pengujian aktivitas anti-inflamasi dilakukan secara in vivo pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi oleh karagenan 1 dan terbagi dalam 5 kelompok pengujian, yaitu kontrol negatif diinduksi dan diberikan Na CMC 0,5, kontrol positif diinduksi dan diberikan Natrium diklofenak 2, dosis I diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 2,7 mL/200 g BB, dosis II diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 3,6 mL/200 g BB, dan dosis III diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 4,5 mL/200 g BB. Aktivitas anti-inflamasi dari hasil ekstraksi 24 gram jamu berukuran serbuk 60.

ABSTRACT
Atherosclerosis is plaque or atheroma formation inside rich oxygen artery which leads to narrowing and shocking the artery itself. Plaque continuous formation may lead into acute and chronic inflammation that will responsible for atherosclerosis formation. Herbs combination consists of tanjung leaves Mimusops elengi L., starfruit leaves Averrhoa carambola L., and curcuma Curcuma xanthorrhiza R. are empirically believed to contribute as anti atherosclerosis herbs which contains quercetin as potential flavonoid with anti inflammatory activity. Anti inflammatory activity test is done using in vivo method in Sprague Dawley strains of white male rats that carrageenan 1 induced and divided in 5 groups, which are negative control induced and given Na CMC 0.5, positive control induced and given Sodium diclofenac 2, dose I induced and given 2.7 mL 200 g BB of herbs extract, dose II induced and given 3.6 mL 200 g BB of herbs extract, and dose III induced and given 4.5 mL 200 g BB of herbs extract. 24 gram of herbs in 60."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Nofadini
"ABSTRAK
Aterosklerosis adalah kondisi terjadinya penyempitan dan pengerasan di dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolesterol, protein, dan mineral sisa metabolism. Salah satu pemicu aterosklerosis adalah hiperglikemia. Hiperglikemia adalah kenaikan kadar glukosa di dalam darah. Beberapa tumbuhan herbal yang berpotensi sebagai anti hiperglikemia adalah daun tanjung Mimusops elengi L. , daun belimbing Averrhoa carambola L. , dan temulawak Curcuma xanthorrhiza L. . Hasil penelitian Tristantini dkk. 2015, membuktikan bahwa daun tanjung mempunyai keaktifan sebagai antioksidan, anti platelet, dan anti kolesterol, serta daun belimbing sebagai antihiperglikemik. Pada penelitian ini, kombinasi dari ketiga jenis tumbuhan tersebut akan dijadikan formula jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel mesh karena hasil pengujian kuantitatif mengunakan HPLC menunjukkan bahwa senyawa kurkuminoid terbanyak dihasilkan oleh jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel bahan mesh. Pengujian aktivitas antihiperglikemia secara in vivo menggunakan hewan uji mencit Mus muculus L. menghasilkan penurunan glukosa darah 36,07 dengan 123,2 sel ? pankreas untuk dosis 250 mL selama 11 hari, pengujian aktivitas antihepatitis yang ditinjau dari efek hepatoprotektor dengan metode in vivo pada tikus Rattus norvegicus menghasilkan penurunan kadar ALT sebesar 68,71 dan kadar AST sebesar 75,26 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jamu antiaterosklerosis dapat berfungsi sebagai obat alami penurun kadar glukosa darah dan memiliki efek hepatoprotektor serta tidak memberikan efek samping yang merugikan.

ABSTRACT
Atherosclerosis is a condition in which narrowing and hardening in the arteries due to deposition of cholesterol, protein, and mineral of metabolic waste. One of the triggers of atherosclerosis is hyperglycemia. Hyperglycemia is the increase in glucose levels in the blood. Some of the herbal plants as a potential anti hyperglycemia is tanjung leaf Mimusops elengi L. , starfruit leaf Averrhoa carambola L. , and curcuma Curcuma xanthorrhiza L. . According to Tristantini et al., 2015, tanjung leaf have antioxidant, anti platelet activity, and anticholesterol, also star fruit leaf have anti hyperglycemia activity. In this study, the combination of all those plants will be used as anti atherosclerosis herbs with particle size mesh because the results of quantitative testing using HPLC showed that the most curcuminoid compounds produced by anti atherosclerosis herbs with the particle size of the material mesh. Anti hyperglycemia test by in vivo method using mice Mus muculus L. can decrease blood glucose level as much as 36.07 with 123.2 pancreatic cells for 250 mL dosage in 11 days, anti hepatitis test which can be seen from hepatoprotective effects by in vivo method using rats Rattus norvegicus resulted in ALT decrease of 68.71 and AST decrease of 75.26 . Based on the results of these studies, anti atherosclerosis herbs can serve as a natural medicine for lowering blood sugar levels and has a hepatoprotective effect, and does not give any adverse side effect."
2017
S69920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>