Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwandy
"Nyeri kanker timbul pada sekitar 40% pasien kanker dan meningkat hingga 75-80% saat kankernya menyebar. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis dengan opioid dapat menimbulkan efek samping, toleransi dan adiksi, sehingga diperlukan modalitas lain dalam mengatasi nyeri kanker. Akupunktur merupakan suatu modalitas terapi yang banyak digunakan untuk membantu kondisi ini. Penelitian terhadap penggunaan akupunktur aurikular sebagai terapi untuk nyeri kanker masih sedikit, dan belum terdapat suatu tinjauan sistematis untuk menilainya. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui efektivitas akupunktur aurikular pada nyeri kanker. Tinjauan sistematis ini menggunakan daftar periksa PRISMA. Dari 3 studi yang dianalisis, semuanya menunjukkan penurunan intensitas nyeri dan terdapat luaran tambahan berupa pengurangan dosis analgesik harian, jumlah obat, dan posisi dalam WHO analgesic ladder. Kualitas studi yang dinilai dengan Cochrane Risk of Bias Tool terbaru dan GRADE mengungkapkan bahwa meski terdapat risiko bias yang digunakan pada dua studi, namun masih termasuk dalam rekomendasi Moderate, sementara studi oleh Ruela dkk (2018) mendapat rekomendasi High. Dapat disimpulkan, meskipun studi yang dianalisa masih sedikit, namun kualitasnya cukup baik dalam memaparkan efektivitas akupunktur aurikular pada nyeri kanker.

Cancer pain occurs in about 40% of cancer patients and increases to 75-80% when the cancer spreads. Pharmacological pain management with opioids can cause side effects, tolerance and addiction, so other modalities are needed in dealing with cancer pain. Acupuncture is a widely therapeutic modality to help this condition. There is little research of auricular acupuncture as a therapy for cancer pain, and there is no a systematic review to assess it. The purpose of this paper is to determine the effectiveness of auricular acupuncture on cancer pain. This systematic review uses the PRISMA checklist. Of the 3 studies analyzed, all showed a decrease in pain intensity and additional outcomes that is a reduction in the daily analgesic dose, drug amount, and position in the WHO analgesic ladder. The quality of the study assessed by Cochrane Risk of Bias Tool and GRADE revealed that although there was a risk of bias used in the two studies, it was still included in the Moderate recommendation, while the study by Ruela (2018) received a High recommendation. It can be concluded, although the studies analyzed are still few, they are of good quality in describing the effectiveness of auricular acupuncture in cancer pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahdini
"Prosedur esofagogastroduodenoskopi (EGD) dapat menimbulkan kecemasan, sehingga diperlukan intervensi untuk membuat pasien tenang dan rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek akupunktur telinga terhadap kecemasan dan tekanan darah serta frekuensi denyut nadi pasien pada prosedur EGD. Penelitian acak tersamar tunggal dengan kontrol ini melibatkan 40 pasien yang dibagi menjadi kelompok perlakuan yang mendapatkan akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point. Sedangkan kelompok kedua sebagai kontrol mendapatkan press needle sham pada titik yang sama. Pengukuran kecemasan dilakukan menggunakan kuesioner Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) yang diberikan sebelum intervensi dan 10 menit setelah endoskopi selesai. Dilakukan pencatatan tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum intervensi, selama dan setelah EGD. Terdapat penurunan skor SAI yang bermakna pada kelompok akupunktur (p<0,001). Rerata selisih skor SAI kelompok akupunktur lebih besar dibandingkan dengan kelompok sham (p<0,001). Tidak terdapat perbedaan rerata tekanan darah dan frekuensi denyut nadi antara kedua kelompok. Akupunktur telinga menggunakan press needle pada titik shenmen, relaksasi dan zero point dapat menurunkan kecemasan pasien selama prosedur EGD.

Esophagogastroduodenoscopy (EGD) procedure can cause anxiety, so that the necessary interventions that can make patients relax and calm. The objective of this study was to investigate the effect of auricular acupuncture towards anxiety, blood pressure and pulse rate of patient on the oesophagogastroduodenoscopy procedure. This randomised, single blinded study with 40 patients undergoing EGD without sedation were divide into two groups acupuncture and sham acupuncture group. Patients received press needle or sham press needle at the shenmen, relaxation, and zero point. Anxiety was assessed using the Spielberger State Anxiety Inventory (SAI) before and 10 min after procedure. Blood pressure and pulse rate were monitored before intervention, during and after endoscopy using automated blood pressure monitor. Mean score of SAI were decreased after auricular acupuncture (p<0,001). Mean difference score of acupuncture group was higher than sham group (p<0.001). The mean change in systolic and diastole blood pressure and pulse rate between groups were not significant different. Auricular acupuncture with press needle on senmen, relaxation and zero point reduces anxiety during EGD procedure.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library