Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cresskill, NJ: Hampton Press, 2010
302.230 8 AUD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Victorina A.
Abstrak :
Semakin banyaknya jumlah media dan semakin banyaknya jenis media akhir-akhir ini menunjukkan perkembangan media yang semakin dinamis, begitupula industri yang berhubungan dengan penggunaan media. Dinamika media yang sangat cepat ini khususnya terjadi di media televisi. Secara kasat mata teramati makin beragamnya program dan semakin banyaknya program-program yang serupa. Perubahan ini menimbulkan dan sekaligus disebabkan oleh terjadinya persaingan diantara stasiun televisi. Kondisi ini menyebabkan terbagi-baginya penonton ke program-program yang semakin banyak, sehingga jumlah penonton semakin sedikit untuk suatu program. Hal inilah yang disebut dengan fragmentasi. Di sisi lain terjadi segmentasi di masyarakat, yaitu masyarakat semakin terbagi-bagi dalam berbagai segmen dengan pola hidup, cara berpikir dan cara mengkonsumsi media yang berbeda-beda. Masyarakat saat ini semakin mempunyai banyak pilihan dan semakin dapat menentukan pilihan sendiri. Bagi pengiklan kondisi ini membawa dampak yaitu semakin suiitnya menggapai para konsumen yang hendak menjadi target. Semakin sulit menentukan media mana yang paling tepat. Sehingga diperlukan ukuran yang Iebih akurat dan tajam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ukuran yang saat ini dipergunakan masih relevan dalam kondisi fragmentasi media dan segmentasi masyarakat atau khalayak. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara kepada para perencana media yang melakukan pemilihan dan penempatan iklan ke media-media melalui suatu pengolahan perencanaan media dan sehari-hari dalam pekerjaannya menggunakan data pemeringkatan acara televisi. Sebagai kerangka berpikir dari penulisan tesis ini digunakan tiga jenis teori yaitu pertama teori fragmentasi media yang menjelaskan adanya perubahan di media yaitu terjadinya kondisi fragmentasi di media, kedua teori segmentasi khalayak yang menjelaskan perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, dan ketiga yaitu teori-teori yang digunakan dalam perencanaan media terutama yang berhubungan dengan pengukuran khalayak. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemeringkatan acara teievisi sebagai ukuran dalam perencanaan media sangat diperlukan, namun saat ini dianggap masih kurang tajam sehingga tidak sepenuhnya membantu para perencana media dalam kondisi masyarakat yang semakin tersegmen dan media yang semakin banyak atau semakin terfragmentasi. Bahkan ada perencana media yang sudah tidak menggunakan data pemeringkatan acara televisi yang ada sekarang ini. Peneiitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para perencana media dan klien-kliennya serta patnernya yaitu dalam hal ini pihak televisi dan badan research mengenai kebutuhan akan data khalayak yang lebih tajam untuk suatu kampanye iklan.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Taking issue against the moral panics approach that undergird the works of some media-related researchers in the Philippines, this paper sides with recent works in communication studies that push for a more nuanced understanding of the dialectical, if uneven, relationship between media and audiences....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supit, Elisabeth Diana
Abstrak :
Akhir-akhir ini tayangan kuliner jumlahnya cukup banyak dan memperoleh respons positif dari masyarakat. Tesis ini membahas tentang bagaimana para khalayak menyikapi tayangan-tayangan kuliner di televisi. Dengan menggunakan teori uses and gratifications, penulis ingin melihat seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh para ibu rumah tangga terhadap tayangan-teyangan kuliner; dan ingin melihat apa motivasi yang mendasari keinginan mereka untuk terus mengikuti tayangan-tayangan tersebut. Teori kognitif sosial digunakan untuk makin mendalami motivasi-motivasi yang mendorong para ibu-ibu rumah tangga menyaksikan tayangan kuliner di televisi. Paradigma penelitian yang digunakan adalah paradigma positivif dimana peneliti berusaha memahami dan menafsirkan bagaimana para ibu-ibu rumah tangga yang menjadi informan menciptakan. memelihara, dan mengelola dunia sosial mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu-ibu rumah tangga yang selama ini dianggap sebagai salah satu korban langsung dari pengaruh-pengaruh tayangan televisi ternyata memiliki proses kognitif yang berdasarkan dari penilaiannya sendiri dan interaksi sosialnya. Mereka adalah khalayak yang aktif, yang dapat menentukan apa yang mereka inginkan; bukannya korban yang tidak dapat melakukan apa-apa dan mendapat pengaruh langsung dan kuat dari tayangan-tayangan televisi. ......Knowdays, theres a lot of culinary programme in TV, and they receive a good review from the audience. This thesis talking about how the audience of culinary program in television process what they see, and than how big the programme affect them in kognitif and behavioral process. Using the uses and gratifications theory. we would like to see how satisfied the audience about culinary programme is and what motive is behind the viewing. The social cognitive theory is used to see how the culinary programme is being analize by the housewifes. Is there a changing in attitude after fiewing the programme; and how big is the influence of external factors to the analysis process. This thesis are using positivis methodology, because the researcher want to understand and give meaning to haw the housewife create, maintain and conduct their social world. The result shows that the housewifes - who all this time are seems to be the fictim of media effect - have a cognitive process that are based on their own judgement and their social world. They are an active audiences, who know what they want to see. not just some victim that can not do anything to the mass media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2015
302.234 RAD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadi Pradana
Abstrak :
ABSTRAK
Lirik-lirik lagu K-Pop merupakan salah satu medium untuk menyebarkan dan melanggengkan budaya patriarki. Studi-studi sebelumnya telah membahas mengenai patriarki dalam budaya musik populer seperti musik rock, rock and roll, pop, musik Indonesia, dan juga K-Pop. Penelitian ini melihat pada bagaimana penggemar lagu K-Pop di Indonesia memaknai lirik-lirik lagu K-Pop yang berisi nilai-nilai patriarki lewat terjemahan lirik lagu terkait. Berangkat dari konsep Stuart Hall 1991 mengenai situated audiences, artikel ini berargumen bahwa penggemar K-Pop di Indonesia merupakan pembaca yang tersituasi secara hegemonic-dominant pada lirik lagu mengenai perempuan pasif, negotiated pada lirik lagu mengenai perempuan yang melakukan balas dendam pada pacarnya, dan oppositional pada lirik lagu yang merendahkan perempuan secara vulgar, dan bergantung pada struktur makna individu. Temuan artikel ini adalah pembaca memaknai lirik lagu passive women secara hegemonic-dominant, lirik lagu distrust of women secara negotiational, dan lirik lagu derogatory naming and shaming of women dan sexual objectification of women secara oppositional. Artikel ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan berfokus pada studi gender karena banyak terdapat pembahasan mengenai reproduksi budaya patriarki dalam industri musik. Peneliti berfokus pada penggemar musik K-Pop di Indonesia.
ABSTRACT
K-Pop lyrics are one of many mediums to perpetuating and spreading patriarchal culture. Previous studies have discussed patriarchy on popular culture music such as rock, rock roll, pop, Indonesian pop, and also K-Pop. This article discussing on how Indonesian K-Pop fans interpreting K-Pop patriarchal lyrics based on the translation. Using Stuart Hall rsquo;s 1991 situated audiences concept, this article argue that K-Pop fans interpreting with hegemonic-dominant toward the lyrics implying passive women, negotiated toward the lyrics about a woman who took revenge againts her boyfriend, dan oppositional toward the lyrics that are sexually degrading to women depends on their meaning structures. This article rsquo;s findings are readers interpret lyrics about passive women with hegemonic-dominant, lyrics about distrust of women with negotiational, and lyrics about derogatory naming and shaming of women with oppositional. This study is written based on qualitative approach with in-depth interview to collects data, and focused mainly on gender studies due to many discussion about reproduction of patriarchal culture on music industry and also on Indonesian K-Pop fans.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Santosa Santosa
Abstrak :
As a means of communicating thoughts, gamelan performances affect the way audiences construct their worldview. More than that, listeners in villages believe that performances can affect people?s behaviour. Performances may be deeply influential in the creation of fundamental social values such as in-group integrity, feelings of unity and peace in the community. All this demonstrates that in villages, arts are not autonomous entities; people value the arts as an integral domain with other social activities.
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Anindito
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian segmentasi yang telah ditetapkan oleh stasiun radio dan mengidentifikasi karakteristik stasiun radio yang dipersepsikan mirip. Positioning berhubungan dengan strategi komunikasi, yaitu bagaimana konsumen memberikan persepsi akan suatu produk atau jasa di dalam otaknya. Salah satu teknik analisis data untuk mengetahui persepsi konsumen adalah dengan menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS). MDS merepresentasikan persepsi dan keinginan dari responden. Unit analisis dari penelitian ini adalah radio yang komposisi isi siarannya minimal 20% berisi news atau talk Dari data pada Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) didapatkan ada sembilan buah radio yang masuk dalam kategon ini. Populasi unit pengamatan adalah mahasiswa FISIP UI yang masih kuliah mulai dari angkatan 1998 sampai dengan angkatan 2002. Unit pengamatannya sendiri adalah individu. Teknik penarikan sample menggunakan teknik Cluster Sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan teknik survey dengan kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari studi dokumen. Secara keseluruhan Radio Elshinta dinilai sebagai Radio yang paling memenuhi tuntutan untuk Faktor Akurasi serta Faktor Aktualitas dan Relevansi. Pada urutan kedua diduduki oleh Radio Sonora dan Radio ARH pada urutan ketiga. Radio yang dipersepsikan mirip oleh responden adalah Radio ARH dengan Radio Sonora. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan I Radio dan Radio Pas dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Penelitian ini menunjukkan bahwa radio-radio yang mengelompok pada satu kuadran mempunyai ciri-ciri segmentasi pendengar yang hampir sama. Positioning radio dengan format apapun yang dipilih, harus memperhatikan empat buah aspek yaitu : quality, originality, interactivity dan availability. Quality, meliputi keseluruhan komponen yang ditawarkan oleh stasiun radio tersebut. Kualitas jasa dan pelayanan terhadap stake holder stasiun radio harus selalu menjadi pertimbangan utama dari pihak manajemen. Kualitas utama dari stasiun radio adalah program yang ditawarkan kepada para pendengarnya. Selain itu juga berhubungan dengan unsur people yaitu pekerja radio itu sendiri dan para pendengar radio yang memberikan persepsi akan jasa yang diberikan stasiun radio tersebut. Originality sebuah stasiun radio berhubungan dengan penciptaan dan mutu dan program-program yang dibuat oleh stasiun radio tersebut. Makin banyaknya stasiun radio yang mengudara dengan segmen pendengar yang beraneka ragam membuat stasiun radio mempunyai kesutitan untuk membedakan diri mereka dengan stasiun radio lain yang mempunyai format yang mirip. Stasiun radio perlu membuat suatu program yang dapat mengisi ceruk yang kosong "Niche Programming". Interactivity berhubungan dengan komunikasi antara stasiun radio dengan para pendengarnya. Karma radio merupakan media satu arah maka stasiun radio harus mengupayakan para pendengamya untuk memberikan input maupun saran dengan penciptaan program yang dapat melibatkan para pendengarnya. Availability berhubungan dengan place, lokasi pemancar dan daerah cakupan yang dapat diliput oleh sebuah stasiun radio, selain itu lama waktu siaran juga memegang peranan dalam hal ini. Jika saran dan prasarana serta faktor keuangan dapat mendukung maka sebuah stasiun radio seharusnya siaran 24 jam. Jika kita lihat dari segi target pendengar setiap stasiun radio maka yang paling mendekati format stasiun radio News-Talk adalah Radio Elshinta dengan target pendengar berusia 30 - 50 tahun. Jika dilihat berdasarkan pada format isi siaran maka Radio Sonora paling tidak sesuai dengan format Radio Informasi karena pada saat prime time di pagi hari, radio ini justru tidak menyiarkan berita melainkan menyiarkan acara talk dan pada saat prime time di sore hari, justru diisi dengan acara musik dengan selingan program interactive. Format siaran Radio Elshinta pada saat prime time di pagi dan sore baru menyiarkan berita (news) . Acara dibuka dengan relay berita dari BBC Siaran Indonesia padsa pukul 06.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 06.30 sampai 07.00. Pada sore harinya ada relay berita dari BBC Siaran Indonesia pukul 18.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 16.30 sampai 17.00. Selain waktu prime time di pagi dan sore hari, Radio Elshinta juga menyiarkan berita dan perbincangan. Jika kita lihat berdasarkan format stasiun Radio Informasi dengan spesialisasi News-Talk maka dapat dikatakan bahwa Radio Elshinta yang paling mendekati konsep radio News-Talk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Noor Saleh
Abstrak :
Program olahraga sangat digemari audiens, untuk itu stasiun TV harus menganggarkan miliaran rupiah untuk memperoleh hak siar program tayangan olahraga. TV7 adalah salah satunya dengan menayangkan acara MotoGP. Meskipun seri MotoGP dapat ditonton langsung di rumah, ada kecenderungan audiens urrtuk mendatangi kafe-kafe yang ada di beberapa kata besar di Indonesia yang secara sengaja menayangkan secara langsung siaran MotoGP bekerja sama dengan stasiun TV7. Teori perilaku konsumen menyatakan motivasi muncul saat ada kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan psikologis yang ingin dipuaskan oleh konsumen melalui pembelian dan mengkonsumsi produk (Solomon, 1994; Blackwell et.al , 2001). Motivasi dapat berasal dari dalam diri (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik) (Antonides, 1996). Pendekatan uses and gratifications tentang media menyatakan bahwa audiens bersifat aktif memilih media spesifik untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan tersebut dapat terpuaskan melalui penggunaan media maupun non-media (Katz, 1974). Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang dan akhirnya mempengaruhi pilihan konsumsinya (Kasali, 1998). Gaya hidup adalah faktor yang mempengaruhi motivasi individu di luar kepribadiannya dalam memenuhi keinginan dan minat mereka (Engel et.al, 1994). Pengukurannya melihat Aktivitas, Minat dan Opini (Blackwell eta!, 2001). Penelitian ini menggali motivasi yang mempengaruhi keputusan untuk memilih menonton tayangan MotoGP di kafe, dan profil psikograf pengunjungnya. Penelitian dilakukan pada populasi pengunjung kafe pada acara kumpul GP Mania di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Medan. Sampel dipilih menggunakan two stage cluster sampling dan didapat 200 responden. Hasil pengolahan data menunjukan motivasi pemuasan hobi, motivasi pertemanan dan motivasi bisnis bersama-sama secara signifikan mempengaruhi keputusan pemilihan kafe sebagai tempat menonton tayangan MotoGP. Motivasi pemuasan hobi merupakan motivasi yang paling mempengaruhi keputusan tersebut. Analisa cluster terhadap aktivitas, minat dan opini responden menghasilkan 4 segmen penonton. Segmentasi penonton ini berguna bagi stasiun TV untuk lebih fokus dalam membidik target audiensnya. Alat ukur motivasi yang diadopsi dari beberapa teori motivasi dapat dijadikan acuan bagi penelitian mengenai motivasi, namun demikian masih diperlukan pengkajian dan sampel yang lebih besar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library