Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN, 2006
R 551.42 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Media Akselerasi, 2017
551.47 DIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ufaira Sadya Ayasha
"Penulisan ini membahas atmosfer pada arsitektur yang dialami melalui medium film. Atmosfer adalah pengalaman yang dialami secara multisensori, namun ketika dialami melalui film, framing di dalam film membatasi pengalaman sensori yang bisa hadir. Pembahasan di dalam skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu 1) identifikasi elemen pembentuk atmosfer, 2) bagaimana elemen tersebut di-frame di dalam film, dan; 3) pengalaman atmosfer arsitektur apa yang diserap oleh pengamat. Bagian pertama membahas elemen pembentuk atmosfer dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Peter Zumthor. Teori tersebut menjadi parameter dalam menentukan bagaimana terbentuknya suatu atmosfer. Bagian kedua membahas proses framing atmosfer arsitektur di dalam film melalui penentuan sudut pandang, pergerakan, dan penyusunan sequence. Bagian ketiga membahas tentang aspek multi-sensori dalam mengalami atmosfer arsitektur dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Juhani Pallasmaa. Ketiga bagian ini menjadi dasar dalam menganalisis studi kasus yaitu film “Parasite”. Melalui penulisan ini didapatkan bahwa atmosfer arsitektur tetap dapat dihadirkan dan dirasakan melalui medium film dengan dibantu oleh proses framing sehingga dapat mewujudkan kehadiran manusia di dalam ruang film.

This writing discusses the atmosphere in architecture that can be experienced through medium film. Atmosphere is a multisensory experienced, but when experienced through film, the framing within film limits the sensory experience. This study is divided by three main parts, which are 1) identification elements creating atmosphere, 2) how the elements being framed in films, and; 3) the architecture atmosphere experience that being absorbs by observers. The first part discusses the elements that creates the atmosphere by referring to the theory by Peter Zumthor. The theory acts as the parameter in determining how the atmosphere is formed. The second part discusses the process of framing the architectural atmosphere in film through determining the angle, movement, and the order of the sequences. The third part discusses the multi-sensory aspect of experiencing the architectural atmosphere by referring to the theory by Juhani Pallasmaa. These three parts become the basis for analyzing the case study, the film namely “Parasite”. Through this writing, it is found that the viii architectural atmosphere can still be presented and felt through the medium of film supported by the framing process so that it can revives the human presence in the filmic space"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafly Pratama
"Kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditas perkebunan terbesar dari Indonesia menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang menjadi penyumbang limbah organik terbanyak. TKKS memiliki kompleksitas struktur yang tinggi yang membuatnya sulit untuk diproses menjadi bahan kimia bernilai tambah. Oleh karena itu, dibutuhkan modifikasi atau perlakuan untuk memanfaatkan TKKS. Salah satu cara untuk memodifikasi TKKS ini adalah dengan melakukan penghilangan lignin atau delignifikasi dengan metode perlakuan plasma atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penyemprotan air sebelum perlakuan plasma atmosfer dan variasi waktu plasma atmosfer terhadap morfologi permukaan, kemampubasahan, dan kekasaran permukaan dari TKKS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan TKKS dengan variabel penyemprotan air dan waktu selama 15, 30, 45, dan 60 detik. TKKS yang sudah melewati perlakuan plasma atmosfer dengan variabel tersebut akan melewati proses purifikasi dengan metode sonikasi di dalam larutan alkali. Karakterisasi dilakukan dengan pengujian Scanning Electron Microscope (SEM), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), sudut kontak, dan kekasaran permukaan. Hasil pengujian menunjukan bahwa penyemprotan air sebelum perlakuan plasma atmosfer akan meningkatkan kekasaran dari 2,333 μm menjadi 2,525 μm, meningkatkan hidrofilitas dari sudut kontak sebesar 73,94° menjadi 33,96°, dan penurunan puncak pada bilangan gelombang 1030 cm-1 , 1240 cm-1 , dan 1510 cm-1 yang menunjukan adanya gugus C-H pada cincin aromatik dalam syringyl, gugus C-O untuk cincin syringyl dan guaiacyl pada lignin, dan adanya gugus C=C pada cincin aromatik dari lignin. Variasi waktu plasma atmosfer akan meningkatkan kekasaran dari 2,333 μm menjadi 5,097 μm, meningkatkan hidrofilitas dari sudut kontak sebesar 73,94o menjadi 24,87o , dan penurunan puncak pada bilangan gelombang 1030 cm-1 , 1240 cm-1 , dan 1510 cm-1 yang menunjukan adanya gugus C-H pada cincin aromatik dalam syringyl, gugus C-O untuk cincin syringyl dan guaiacyl pada lignin, dan adanya gugus C=C pada cincin aromatik dari lignin. Penelitian ini menunjukan bahwa penyemprotan air sebelum perlakuan plasma atmosfer dan variasi waktu perlakuan plasma atmosfer berpengaruh pada morfologi permukaan, kemampubasahan, dan kekasaran permukaan dari TKKS.

Oil palm is one of the largest plantation commodities from Indonesia that produces waste in the form of oil palm empty fruit bunches (OPEFB) and is the largest contributor to organic waste. OPEFB has high structural complexity that makes it difficult to be processed into value-added chemicals. Therefore, modification or treatment is needed to utilize OPEFB. One way to modify this OPEFB is by performing lignin removal or delignification with the atmospheric plasma treatment method. This research aims to study the effect of water spraying before atmospheric plasma treatment and variations in atmospheric plasma time on surface morphology, wettability, and surface roughness of OPEFB. This research used OPEFB with variable water spraying and time for 15, 30, 45, and 60 seconds. OPEFB that has passed through atmospheric plasma treatment with these variables will pass through a purification process by sonication method in an alkaline solution. Characterization uses Scanning Electron Microscope (SEM), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), contact angle, and surface roughness. The test results show that spraying water before atmospheric plasma treatment will increase the roughness from 2.333 μm to 2.525 μm, increase the hydrophilicity of the contact angle from 73.94° to 33.96°, and decrease the peaks at wave numbers 1030 cm-1 , 1240 cm-1 , and 1510 cm-1 which indicate the presence of C-H groups on the aromatic ring in syringyl, C-O groups for syringyl and guaiacyl rings in lignin, and the presence of C=C groups on the aromatic ring of lignin. Time variation of atmospheric plasma will increase the roughness from 2.333 μm to 5.097 μm, increase the hydrophilicity from a contact angle of 73.94° to 24.87°, and decrease the peaks at wave numbers 1030 cm1 , 1240 cm-1 , and 1510 cm-1 which indicate the presence of C-H groups on aromatic rings in syringyl, C-O groups for syringyl and guaiacyl rings in lignin, and the presence of C=C groups on aromatic rings of lignin. This study shows that water spraying before atmospheric plasma treatment and variations in atmospheric plasma treatment time affect the surface morphology, wettability, and surface roughness of TKKS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Ramendra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kualitas layanan dan kualitas makanan terhadap tingkat kepuasan konsumen dan tingkat loyalitas konsumen dengan dimoderasi oleh variabel atmosfer pada objek penelitian restoran Sushi-Tei. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner terhadap pengunjung Sushi-Tei dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 162 responden. Data yang didapat diolah menggunakan metode pengolahan data hierarchical regression untuk meihat pengaruh moderasi atmosfer pada restoran etnik. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model yang digunakan dalam penelitian Ha dan Jang (2010).
Penelitian ini memberikan hasil bahwa semakin baik kualitas makanan dan layanan yang diberikan restoran maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang dicapai. Selain itu, penelitian ini juga memberikan hasil bahwa terdapat peran positif dari atmosfer restoran terhadap hubungan antara kualitas makanan dan layanan yang diberikan restoran dengan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang dicapai.

This research will assess the relationship between service quality and food quality with the level of customer satisfaction and customer loyalty, while moderated by the variable of atmosphere occurring at Sushi-Tei restaurants. This research uses questionnaires as data gathering method distributed to Sushi-Tei visitors with a recorded sample size of 162 respondents. The data is processed hierarchical regression for analyzing the effect of atmospherics in ethnic restaurant. The model used in this research replicates the same model used in the previous study of Ha and Jang (2010).
The result of this research indicates that the better food and service quality provided by the restaurant, the higher level of customer satisfaction and loyalty are achieved. Moreover, this research also yields a result showing that there is a positive impact from restaurant atmosphere on the relation between food and service quality with perceived customer satisfaction and loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Variabilitas curah hujan merupakan penyebab utama dalam jumlah keseimbangan air di setiap Daerah Aliran Sungai (DAS) dalamskala ruang dan waktu, sehingga variabilitas curah hujan memiliki peranan penting terhadap debit aliran permukaan. Tidak hanya curahhujan sebagai
input
utama, tingkat penutupan lahan dan sifat fisiktanah dengan berbagai konsep pun merupakan
input
penting dalammenjaga kesetimbangan jumlah air dalam suatu DAS, sehinggamenghasilkan satu kesetimbangan neraca air, dan debit aliranpermukaan dianggap sebagai keluaran yang berpeluang untukkebutuhan sektor. Data yang digunakan adalah luaran model GCM
Geophysical Fluid Dynamics Laboratory
(GFDL) curah hujan dalamsatuan (mm) yang direduksi dari skala global menjadi lokal. Selain itudata curah hujan (mm) satelit
Tropical Rainfall Measuring Mission
(TRMM, 3B43) dengan resolusi 0,25 derajat (setara dengan 27,5
km
2
),suhu (
0
C) dari
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer
(MODIS)level dengan resolusi 0,045 derajat (setara dengan 5 km
2
). Begitu puladata observasi curah hujan, suhu dan debit aliran permukaan(mm
3
/det) dari tahun 2001 hingga 2009 yang digunakan untuk validasidata satelit dan model atmosfer. Korelasi antara curah hujan observasidengan satelit dan luaran model atmosfer masing-masing sebesar 0,76dan 0,65. Dengan menggunakan metode
Hydrological Simulation Model
(HYSIM) dapat diketahui proyeksi debit aliran permukaan dimasamendatang berbasis model atmosfer di DAS Citarum, Jawa Barat.Berdasarkan debit aliran perhitungan dan observasi dari tahun 2001hingga 2009, ternyata memiliki kesesuaian yang sangat mirip dengankoefisien korelasi 0,8. Setelah dikalibrasi proyeksi debit aliran tahun2011 hingga 2019 adalah mengikuti pola tahun-tahun sebelumnyadengan korelasi 0,6. Debit aliran dipengaruhi dengan curah hujan diwilayahnya. Berdasarkan curah hujan proyeksi, diketahui bahwa curahhujan meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan, makaketersediaan air pun lebih banyak, sehingga debit aliran permukaan diDAS Citarum diperkirakan cenderung meningkat."
600 JADIR 8:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Haryoso
"Minyak mentah (crude oil) Sebelum dirnanfiataikan hams diolah terlebih dahull.L Pengolahan awal minyak mentah dengan cara diii-aksionasi pada tekanan atmosferik Faktor yang belperan penting pada pemisahan minyak mentah menjadi iinksinya yaitu: titik didih, stabilitas termal dari fluids, spesifikasi penyimpanan dan spesiflkasi produk Pada tugas al-:hir ini membahas tentnng perancangan proses dan mekanis kolom distilasi ahnosferik jenis R (pumpback Reflux), dirnana ada sebagian produk yang dikembalikan ke dalam I-colom sebagai retluks. Selain itu pembahasan dilakukan juga pembahasan neraca panas dan massa. Pembahasan dibatasi hanya untuk crude assay Arab Saudi, dengan kapasitas 100000 BPSD, produk yang dihasilkan terdiri dari uap hidrokarbon, naiia ringan, nailz berat, distilat ringan, distilat beraL dan residu Perancimgan mekanik kolom mengguuakan prosedur Design Practices, Vol. VII Fractionation Towers dari ESSO dan Basic Calculation in Process Design dari British Petroleum, menggnmakan jenis sieve tray, dan perhihmgan neraca panas dan massa menggunakan prosedur Petroleum Refinery Distillation, oleh R. N. Watkins- Perhitungan neraca panas dan massa dilalcukan unmk mendapatkan kondisi operasi dari kilang yang akan` dirancang Perhitungan ini menggunakan kolom distilasi almosferik jenis R dan didapatkan jumlah talam dari kolom ini sebanyak 31 buah, dengan 4 buah produk yaitu: Nafta ringan, Nafta bers; Destilat ringan, dan Destiiat berat, dan produk alas berupa hidrokarbon ringan Umpan masuk pads talam ke-4, dan produk ditarik masing-masing pada talam ke-31, ke-23, ke-15, dan ke-9. Produk yang dihasilkan memiliki Gap ASTM (5-95) masing-rnasing: 4,8 °F Lmtuk produk Naiia ringan deugan Naiia berat, 25,6 °F untuk produk Naiia berat dengan Distilat ringan, 5°F untuk Distilai ringan dengan Distilat berali. Perancangan meknnilc kolom menghasilkan kolom distilasi atmosferik menggunakan sieve tray, dengan aliran berjumlah 1 pass, berdiameter talam sebesar 20 ft Jarak antar talam sebesar 24 in xmtuk talarn 4, 7, 8, 9, 14, dhn 22; ‘so in untuk talam 21; dan 36 in untuk talam 13, 15, 23, dan 30. Layout talam yang didapatkan yaitu: luas downcomer 37,7 1512, lebar dowfzcomer 43 in, tinggi weir 2 ln, kecuali talam 7 dan 8 sebesar 1 in, , luas distributing dan diserzgagirzg sebesar 4,08 ftz, luas peripheral sebesar 9,42 112. Diameter hole 3/4 in. Jarak antm' hole sebesar 2,65 in untuk talam 4 dan 22; 2,3 in I.lIl11lk falam 7, 8, 14, 21 dan 30; 2,05 in llllfllk talam 9,13, 15, 23, dan 31. . Jumlah hole sebanyak 4532 buah uniuk talam 4, 22; 6090 buah untuk 7, 14, 21, dan 30; 7647 buah untuk talam 9,13, 15, dan 31; 7364 untuk talam 23."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Mustika
"Pembentukan komposit matrik aluminium paduan AC8A/SiCp dengan metode hot-press di lingkungan atmosfer yang tidak dikondisikan berpengaruh terhadap karakteristik material yang dihasilkan. Dilakukan analisa terhadap karakteristik matrik terbentuk dan ikatan antar muka matrik dan penguat, untuk melihat pengaruh elemen paduan, lingkungan atmosfer dan parameter proses hot-press terhadap material. Observasi awal parameter proses pembentukan komposit menggunakan serbuk alumunium murni Merck, menunjukkan terbentuknya struktur komposit Al/SiCp yang padat. Perbandingan komposit AC8A/SiCp yang dibuat dengan metode hot-press di lingkungan atmosfer dan metode metalurgi serbuk konvensional dalam ruang vakum, menunjukkan komposit dibuat dengan metode hot-press dengan tekanan 425 MPa, 380oC selama 5 menit, memiliki fasa Al, Si, SiC dengan densitas relatif 99%, dan komposit dibuat dengan metode metalurgi serbuk konvensional pada 600oC selama 6 jam memiliki fasa Al, Si, SiC, Al2O3 dengan densitas relatif 84%. Analisa ikatan antar muka matrik dan penguat melalui pengamatan fraktografi terhadap tiga jenis komposit yang dibentuk dari SiC tanpa pelapis, SiC berlapis MgAl2O4 dan SiC berlapis SnO2, menunjukkan terjadinya ikatan antar muka yang baik pada ketiganya, dimana sifat mekanis tertinggi dimiliki komposit dengan SiC tanpa pelapis. Sifat mekanis komposit AC8A/SiCp naik bersamaan meningkatnya fraksi volume penguat, dimana komposit dengan 40% Vf SiCp memiliki kuat tekan 445 MPa, kekerasan 222 HVN.

Producing aluminum alloy matrix composites AC8A/SiCp by powder metallurgy of hot-press method under unconditioned atmosphere environments may influence the characteristics of final material. Analysis of characteristics of formed matrix and interfacial bonding between matrix and reinforcement have been done to know about effects of Aluminium alloy elements, atmosphere environment and hot-press parameters. Preliminary observations of process parameters in producing composites using Merck?s pure aluminum powder, showed dense structure of formed composites Al/SiCp. Comparative analysis between AC8A/SiCp composites using the hot-press method in unconditioned atmosphere and conventional powder metallurgy with vacuum chamber, showed that hot-pressed using 425 MPa, 380oC in 5 minutes has phase of Al, Si and SiC, with relative density 99%; and using conventional powder metallurgy method with vacuum chamber in 600oC, 6 hours has phase of Al, Si, SiC, with relative density 84%. Interfacial bonding analysis by fractography of three composites : uncoated SiCp, SiCp coated with MgAl2O4 and with SnO2, showed that all types has good bonding strength, where uncoated SiCp has highest hardness and compressive strength. Composites hardness and compressive strength are increased along with increasing of reinforcement volume fraction, where 40% Vf SiCp has compressive strength of 445 MPa, hardness of 222 HVN."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
D1387
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afro Nusaibah
"Skripsi ini mengungkapkan afeksi apa saja yang muncul pada saat kegiatan menunggu di bandara. Afeksi dipengaruhi oleh emosi, yang berasal dari dalam diri manusia dan atmosfer, ruang yang melingkupi manusia itu sendiri. Penelitian dilakukan dengan menganalisis aktivitas dan gesture pada saat duduk menunggu dengan melihat kesesuaian desain yang ada berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Apabila desain yang ada telah tepat guna maka akan menghasilkan kenyamanan, bentuk afeksi positif dari orang-orang yang menunggu. Hasil Penelitian akan memperlihatkan desain ruang tunggu yang ada telah tepat guna atau tidak. Selain itu dari hasil ini juga dapat menjadi rekomendasi untuk mempertimbangkan kegiatan menunggu dalam menentukan desain ruang transit yang menciptakan afeksi positif.

This thesis points out affections that appear during waiting activity in an airport. Affection is affected by emotions that come from within a man and space quality covering the man himself. The study was conducted by analyzing activities and gestures that appear during waiting while sitting down and finding conformity of the existing design based on observation and interview result. If the existing design were already efficient, then it would generate comfortability a form of positive affection from the people waiting. Research outcome would show whether the waiting area design were already efficient. Moreover, the outcome of this study could become a recommendation to consider waiting activity in determining transit room design that create positive affections.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dio Danarianto
"Sejumlah pengujian perlu dilakukan untuk memilah proposal modifikasi gravitasi. Kami menunjukkan bahwa sejumlah teori alternatif dari relativitas umum, yang memodifikasi gravitasi hanya di dalam keberadaan materi, dapat kembali ke bentuk persamaan Poisson yang mirip dengan teori Eddington-inspired Born Infeld (EiBI) dan Minimal Exponential Measure (MEMe). Menggunakan notasi EiBI, κ, kami menginvestigasi seberapa jauh gravitasi skala Newtonian dalam teori gravitasi kopling alternatif konsisten dengan deskripsi massa-radius (MR) katai putih (KP) dan struktur atmosfer Bumi saat ini. Pada bagian pertama, kami mencari batas κ menggunakan data observasi MR KP presisi tinggi yang independen terhadap model. Kami menunjukkan bahwa model KP perlu memperhitungkan efek temperatur dan riwayat evolusinya untuk memperoleh akurasi yang sebanding dengan data MR yang paling presisi saat ini. Sebagai konsekuensi, model tersebut umumnya membutuhkan beban komputasi tinggi. Karenanya, kami membangun model pengganti semi-analitik berdasarkan model Mestel yang dikalibrasikan dengan tabulasi model KP realistik. Model pengganti ini digunakan untuk mengoreksi radius pendekatan temperatur-nol dengan bentuk yang relatif sederhana. Berdasarkan analisis posterior terhadap data, kami menunjukkan bahwa nilai best-fit dari κ bergantung pada model WD, dengan model selubung tebal lebih konsisten dengan relativitas umum dan konsisten antar pengukuran. Batas paling rapat diperoleh dari pengukuran MR paling presisi pada set data, QS Vir, dengan −0, 19 ≲ κ ≲ 0, 22 dalam 103 m5kg−1 s−2 untuk kredibilitas 2σ (∼ 95%). Pada bagian kedua, kami membandingkan prediksi teori terhadap struktur hidrostatis atmosfer melalui model US Standard Atmosphere 1976 yang umumnya menyimpang kurang dari 10% terhadap observasi. Berdasarkan analisis likelihood dari struktur tekanan vertikal, kami menemukan bahwa untuk dapat mereproduksi deskripsi atmosfer Bumi yang secara umum diterima, rentang parameter model gravitasi tersebut harus memenuhi −9, 78 ≲ κ ≲ 10, 3 dalam 103 m5kg−1 s−2 dengan kredibilitas 2σ. Kami menemukan bahwa batas parameter yang diperoleh dari model atmosfer standar sebanding dengan batas dari pengukuran kecepatan gelombang gravitasi dari GW170817. Sementara itu, dalam konteks pengukuran KP yang presisi, pengukuran MR KP dengan presisi paling tinggi yang independen terhadap model, digabungkan dengan deskripsi terkini mengenai struktur KP, belum cukup untuk untuk menunjukkan penyimpangan terhadap prediksi relativitas umum. Sehingga, data observasi yang lebih presisi dan model KP yang lebih realistik diperlukan untuk menunjukkan adanya modifikasi gravitasi di dalam materi.

Several tests must be performed to rule out proposals for gravity modification. We have shown that several alternatives to general relativity (GR), which modified GR only within matter, might be reduced to Poisson equation similar to that of Eddington-inspired Born Infeld (EiBI) and Minimal Exponential Measure (MEMe). Using EiBI notation, κ, we investigate how much the Newtonian-scale gravity within alternative coupling theory agrees with our understanding of white dwarf (WD) mass-radius (MR) and Earth’s atmosphere structure. In the first part, we constrain the value of κ using a high-precision model-independent measurement of WD MR observations. We have shown that the WD model should include their temperature and evolutionary history to achieve comparable accuracy to the current most precise WD MR data. In consequence, this model might be computationally expensive. To overcome this issue, we construct a semi-analytical surrogate model based on Mestel’s model, calibrated with tabulated, realistic models, to correct the zero-temperature radius with (relatively) simple manner. From posterior analyses of the data, we have shown that the best-fit value of κ depends on the WD model, with the ’thick’ envelope models more consistent in describing data. The tightest bound obtained from the most precise MR measurement, QS Vir, with −0.19 ≲ κ ≲ 0.22 in 103 m5kg−1 s−2 for 2σ (∼ 95%) credibility. In the second part, we also compare the atmospheric hydrostatic structure predicted by this theory with one from US Standard Atmosphere 1976 model which deviates less than 10% from observation. From the likelihood analysis of the vertical pressure structure, we found that, to be able to consistently reproduce our current description of Earth’s atmosphere structure, the range of gravity parameter should yield −9.78 ≲ κ ≲ 10.3 in 103 m5kg−1 s−2 with 2σ credibility. We found that the bound of parameter from general-purpose standard atmosphere model is comparable to the constraint from GW170817 standard siren. In the context of precise measurements of WDs, we assert that the recent most precise model-independent WD MR dataset, combined with current description of WD structure, are insufficient to see the deviation from GR. Both more precise observational data and detailed WD modelling are required show modification of gravity inside matter accurately."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>