Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Eva Oktaviani
"
AbstrakMayoritas bayi prematur akan mengalami perawatan yang lama di ruang intensif, sehingga terpapar sejumlah prosedur menyakitkan berulang yang menimbulkan respon nyeri salah satunya pengambilan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan facilitated tucking terhadap respon nyeri berupa parameter fisiologis dan lama menangis selama dilakukan pengambilan darah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Empat puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n= 20) dengan facilitated tucking dan kelompok kontrol (n= 20) tanpa facilitated tucking, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, dan Independent T-Test. Ada perbedaan signifikan rerata frekuensi nadi, saturasi oksigen, dan lama menangis antara kedua kelompok selama pengambilan darah. Lama menangis pada kelompok intervensi menjadi lebih singkat. Facilitated tucking efektif mengurangi nyeri dan lama menangis selama pengambilan darah. Facilitated tucking dapat diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan untuk mendukung program pengendalian nyeri pada neonatus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ayuda Nia Agustina
"Aplikasi asuhan perkembangan oleh perawat penting untuk meminimalkan nyeri dan stres, namun belum semua perawat memahami tentang asuhan perkembangan. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh pemberian edukasi asuhan perkembangan melalui video dan buku saku. Rancangan penelitian menggunakan kuasi eksperimen pre-test post-test equivalent group melibatkan 34 perawat NICU yang terbagi dalam 2 kelompok (kontrol dan intervensi) yang dipilih menggunakan metode total sampling. Data dianalisis menggunakan software SPSS dengan uji dependent t-test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0,000), serta tidak terdapat hubungan antara karakteristik perawat (usia, pendidikan, lama bekerja, riwayat pelatihan) dengan pengetahuan dan keterampilan (p>0,05). Edukasi tentang asuhan perkembangan penting bagi perawat agar aplikasi asuhan perkembangan dapat dioptimalkan.
Application of developmental care by nurse was important for minimization pain and stress, but not yet all nurse comprehend about developmental care. This sudy to examine the impact of education method using video and booklet. This study used quasi experiment with pre-test post-test equivalent group design. Thirty four nurses NICU in two groups (controled and intervention) were selected used total sampling methode. Analysis used SPSS software with dependent t-test. The result shown there were different mean of knowledge and skill between controled group and intervention group (p=0,000), and also there were no relationship between nurse characteristics (age, education, work and training history) with the knowledge and skill (p>0,05). Education about developmental care was important for nurse so that application of developmental care can be best."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43508
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Armina
"Bayi prematur membutuhkan asuhan perkembangan yang adekuat, namun di beberapa rumah sakit pelaksanaan asuhan perkembangan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan oleh perawat. Desain penelitian adalah cross sectional, jumlah sampel 82 perawat di ruang perawatan neonatus level I, II, III di RSAB Harapan Kita dan RSPAD Gatot Subroto. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data penelitian dianalisis multivariat dengan regresi linier ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan penerapan asuhan perkembangan dengan : usia nilai p=0,016, lama bekerja nilai p=0,001, riwayat pelatihan nilai p=0,011, dan efikasi diri nilai p=0,017. Hasil pemodelan multivariat : pelatihan NICU, lama bekerja, dan efikasi diri adalah faktor dominan yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan. Peneliti menyarankan pelayanan keperawatan dapat memfasilitasi penyediaan dana dan pelatihan untuk perawat di ruang neonatus.
Premature infants need adequate care development, but in some hospitals the implementation of developmental care is not optimal. This study aims to identify factors associated with the implementation of developmental care by nurses. The study design was cross sectional sample of 82 nurses in neonatal care level I, II, III in RSAB Harapan Kita and Gatot Subroto Army Hospital. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed with multiple linear regression multivariate. The results of the bivariate analysis showed no association with the development of care implementation age p value 0.016, duration of work p value 0.001, history of training p value 0.011, and self efficacy p value 0.017. Multivariate modeling results NICU training, long work, and self efficacy is a dominant factor associated with the implementation of developmental care. Researchers suggest nursing services can facilitate the provision of funds and training to nurses in neonates."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47280
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elfi Syahreni
"Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran klinik residen ketika mengaplikasi Self-Care Defisit Theory of Nursing (SCDTN) dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan neonatus. Bayi baru lahir mungkin membutuhkan asuhan keperawatan akibat gangguan status kesehatan ketika berada di luar rahim ibu. Aplikasi SCDTN dalam asuhan keperawatan pada bayi telah memberikan kemajuan proses pemulihan kesehatan bayi yang tergambar pada status fisiologis, isyarat perilaku bayi, dan pencapaian kompetensi perawat spesialis anak. Namun aplikasi teori tersebut akan lebih baik apabila terdapat kerjasama yang lebih baik antara tim kesehatan, orang tua, dan konsistensi penggunaan SCDTN dalam pemberian asuhan pada bayi selama perawatan.
The purpose of this study was to describe clinical learning experiences of resident while using the Self-Care Defisit Theory of Nursing (SCDTN) in meeting the developmental care requirement of neonates. A newborn baby may need a nursing care that caused by health state disturbances while they got out from the mother woom. SCDTN application provided good impacts on the newborn recovery from ill. The impact can be known through physiological states, behavior cues, and resident? competencey achievements. However, better impact can be achieved if there are a better team work among health care provider, a family involvement, and a consistency of SCDTN application in nursing process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Antarini Idriansari
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Konservasi melalui pendekatan asuhan perkembangan dalam perawatan tiga bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mengalami penundaan pemberian nutrisi enteral dini. Nutrisi enteral dini memfasilitasi adaptasi saluran cerna sehingga tercapai maturasi yang penting bagi penerimaan nutrisi enteral bayi selanjutnya. Penyebab penundaan pemberian nutrisi enteral dini pada BBLR ini adalah intoleransi minum dan perdarahan saluran cerna. Kebutuhan nutrisi BBLR tetap terpenuhi melalui pemberian secara parenteral. Adapun pendekatan asuhan perkembangan yang digunakan bertujuan agar energi yang dimiliki bayi dapat digunakan secara optimal untuk tumbuh dan berkembang melalui pencapaian konservasi, dalam hal ini konservasi energi. Selama menjalani perawatan, BBLR dalam uraian karya ilmiah akhir ini menunjukkan status oksigenasi yang baik, instabilitas suhu tidak terjadi, dan penurunan berat badan masih dalam kisaran rentang normal yaitu 10-15% dari berat badan lahir.
This scientific assignment aimed to applying the Conservation theory by approach of developmental care in nursing care of three cases of low birth weight (LBW) infants who experienced the delayed early enteral nutrition. Early enteral nutrition facilitated the adaptation of gastrointestinal tract in order to reach maturation which is important for LBW infants to receive enteral nutrition later. The causes of delayed early enteral nutrition in these LBW infants were feeding intolerance and gastrointestinal bleeding. Nutritional needs of these LBW infants was fulfilled by parenteral nutrition. The using of developmental care approach aimed to strive the energy of LBW infants could be optimally utilize for growth and development through attainment of energy conservation as one of conservation principles in Conservation theory. During treatments, LBW infants in this scientific assignment showed normal oxygenation status, stability of body temperature, and weight loss was still within normal range was 10-15% of birth weight."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31544
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library