Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bimo A. Prasodjo
"ABSTRAK
Konsumsi agregat terhadap minyak kelapa sawit terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk dan kenaikan pendapatan per kapita Pertumbuhan iridustri ¡ni di Indonesia secara historikal menunjukkan potensi yang besar untuk dapat berkembang pesat, apalagi pada saat ¡ni Indonesia menjadi negara nomor dua terbesar penghasil minyak kelapa sawit di dunia di bawah Malaysia. Walaupun terjadi krisis ekonomi yang dibarengi dengan krisis sosia! di Indonesia, perdagangan minyak kelapa sawit masih tetap mcrupakan salah satu penyumbang devisa dan sektor non migas bagi Indonesia, Hal ini menarik minat penulis untuk menganalisis dan mengkaji lebih lanjut posisi pasar sekaligus potensi pasar minyak kelapa sawit Indonesia agar mampu memperbaiki kìnerjanya dibandingkan negara produsen minyak kelapa sawit terbesar.
Kajian lebih lanjut diterapkan pada PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebagai kasus pembanding. Perusahaan ini adalah perusahaan agnibisnis publik milik kelompok Astra yang menguasai 199.780 hektar lahan perkebunan per 31 Desember 1999 dimana sekitar 90°/o-nya adalah perkebunan kelapa sawit. Sebagai perusahaan perkebunan, AALI telah berpengalaman seLama Iebih dan 12 tahun dan telah berhasil membuktikan diii sebagai salah sam perusahaan yang profitable bagi kelompok Astra.
Penelitian yang dilakukan mempakan suatu penelitian integratif dengan melakukan kajian benchmarking strategis pada usaha perkebunan kelapa sawit secara nasional dan kajian perusahaan. Langkah ini dilaksanakan mengingat bahwa penerapan kebijakan perusahaan selain banyak dipengaruhi oLeb faktor internal perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal baik dan peraturan pemerintah, kebijakan perdagangan internasional, maupun kompetisi dan perusahaan sejenis dalam peer group-nya. Untuk kajian faktor internal digunakan pendekatan value chain untuk menganalisis efisiensi dan setiap proses produksi sehingga diidentifikasi biaya terendah (cost-efficient) dari data internal selama lima lahun terakhir, yang mana hal ini disesuaikan dengan salah satu visi dan misi AALI yaitu ?to be the lowest cost of CPO producer? Sedangkan unluk kajian Faktor eksternal, digunakan ?Analisis Lingkungan Makro? dan ?Analisis Lingkungan Kompetitor. Untuk ?Analisis lingkungan Makro? ditinjau dari Pertimbangan Ekonomi, Politik, Sosial, dan Teknoiogi, dan untuk ?Analisis Lìngkungan Kompetitil? ditinjau menggunakan pendekatan matriks BCG dan matriks perbandingan (Comparatlve Matrix) dengan membandingkan AALI dengan kompetitor domestik dan Malaysia.
Dari analisis tersebut, terlihat bahwa AALI mempunyai posisi dominan dalam hal pertumbuhan industri yang diukur dari pertambahan luas areal perkebunan dibandingkan dengan peer group-nya. Pertumbuhan luas areal perkebunan kelapa sawit AALI selama lima tahun belakangan (1995-1999) rata-rata mencapai 10,1% (diatas pertumbuhan rata-rata industn 10,0%) diiringi pertumbuhan rata-rata Laba Bersih pada periode yang sama tercatat mencapai 62,8% per tahun.
Melalui analisis BCG Matrix dimana AALI memposisikan diri di kuadran Stars sekaligus memberikan gambaran bahwa AALI memiliki prospek yang cukup baik untuk future investment dan market development. Namun bila ditinjau dari analisis Comparative Matrix) yang memuat mitra benchmarking dengan kompetitor dan perusahaan perkebunan Malaysia, dapat disimpulkan bahwa AALL harus menggenjot kinerja produktivìtasnya lebib tinggi lagi. Dibandingkan peer group dan Malaysia (diwakili oleh KL Kepong Bhd., Kumpulan Guthrie Bhd, dan Golden Hope Bhd.), AALI termasuk rendah produktivitas CPO-nya terutama dilihat dari yield per mature hectare tahun 1999 saja (AAL1: 2,42 ton/mature hectare vs. KL Kepong: 3,88 ton/mature hectare vs. Kumpulan Guthnie: 4,00 ton/mature hectare vs. Golden Hope: 4,70 ton pen mature hectare). Walaupun dilihat dari tingkat rendemen CPO, AALI Iebih tinggi daripada mitra benchmarking dan Malaysia produksi sehingga diidentifikasi biaya terendah (cost-efficient) dari data iniernal selama lima tahun terakhir, yang mana hal ini disesuaikan dengan salah satu visi dan misi AALI yaitu ?To be the lowest cost of CPO producer?. Sedangkan untuk kajian faktor eksternal, digunakan ?Analisis Lingkungan Makro? dan ?Analisis Lingkungan Kompetitor. Untuk ?Analisis Lingkungan Makro? ditinjau dari Pertimbangan Ekonomi, Politik, Sosial, dan Teknologi, dan untuk ?Analisis Lìngkungan Kompetitif? ditinjau menggunakan pendekatan matriks BCG dan matriks perbandingan (Comparatlve Matrix) dengan membandingkan AALI dengan kompetitor domestik dan Malaysia.
(AALI: 22,29% vs. KL Kepong: 19,14% vs. Kumpulan Guthrie: 19,61%% vs. Golden Hope: 20,80%). Hal ¡ni dimungkinkan karena mesin-mesin pengolah CPO yang dimiliki AALI relatif lebih barn daripada perusahaan perkebunan Malaysia sehingga tingkat ekstraksi dan TBS menjadi CPO lebih tinggi.
Berdasarkan analisis Iingkungan makro, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja AALI di masa datang terutama datang dan faktor ekonomi dan politik. Faktor ekonomi ditentukan antara lain oleh krisis ekonomi yang menyulitkan aktivitas ekspor CPO akibat dañ minimnya dukungan trade financing dan perbankan nasional serta tidak adanya jaminan keamanan pengiriman barang. Belum lagi baru-baru ini ditemukan kasus CPO dan Indonesia yang tercemar bahan bakar solar di pasar internasional yang secara umum akan menurunkan tingkat kepercayaan importir atas kualitas CPO Indonesia. Disamping itu kentalnya keputusan politik yang anti konglomerasi, dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. lO7fKpts/II/1999 tentang pembatasan penguasaan lahan perkebunan, telah menempatkan AALI pada posisi yang kurang menguntungkan untuk perkembangan produksinya di masa mendatang termasuk pengurusan penguasaan lahan melalui sertifikat HGU."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fahmi
"ABSTRAK
Dengan terjadinya krisis multi demensional dewasa ini di Indonesia, memaksa pelaku usaha untuk mengkaji kembali perencanaan strategis untuk menyesuaikan dengan kondisi sosial dan perekonomian yang berubah dengan cepat agar mampu bertahan dan dapat mengembangkan usahanya.
PT Astra Agro Lestari, Tbk merupakan induk dari divisi perkebunan dalam group Astra International yang mengelola empat jenis komoditi perkebunan yang terdiri dari kebun sawit, kebun karet, kebun coklat dan kebun teh.
Kelapa sawit merupakan produk .utama dari keempat jenis komoditi yang dikelola perseroan. Konsentrasi perseroan pada kelapa sawit tidak lepas dari keunggulan kelapa sawit sebagai tanaman keras penghasil minyak dan lemak nabati yang memiliki tingkat produktivitas paling tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Sebagai tanaman yang hanya dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, kelapa sawit memiliki posisi yang unik dan nilai yang tinggi didalam pasar komoditi dunia. Permintaan akan produk kelapa sawit dunia terus mengalami peningkatan, potensi pertumbuhan permintaan tinggi tersebut dipicu oleh kenaikan permintaan negara-negara
Asia berpenduduk besar, seperti Cina, India dan Pakistan.
Faktor keunggulan kelapa sawit lainnya adalah usia produktifnya yang panjang, dalam kondisi normal usia produktif kelapa sawit dapat mencapai 25 tahun. Usia panen kelapa sawit dimulai di tahun ke empat dan mencapai puncak produksinya dari tahun ke tujuh hingga tahun ke lima belas, dan selanjutnya kelapa sawit akan terns menghasilkan secara ekonomis hingga tahun ke 25.
Pada akhir tahun 2000 perusabaan mengelola perkebunan kelapa sawit dengan luas laban total 185.608 hektar yang dapat memberikan sumbangan sebesar 93,3 % pada total pendapatan akhir perseroan. Perusahaan juga telah mengoprasikan 14 fasilitas pengolaban yang tersebar dilokasi perkebunan dengan lr..apasitas 527 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan perseroan sedang meningkatkan kapasitasnya menjadi 577 ton TBS per jam di akbir tabun 2000.
Produk hasil perkebunan kelapa sawit dljual ke sektor industri untuk diproses menjadi minyak goreng, margarine, sabun, serta produsen oleo chemical yang lain. Sepanjang tahun 2000 PT Astra Agro Lestari, Tbk telab memproduksi 1.920.584 ton CPO yang 96 % dijual pada pasar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati nasional.
Persaingan dalam agroindustri di dunia dan di Indonesia amatlah kompetitif mengingat produk yang dihasilkan merupakan komoditas dimana tiap perusahaan sulit untuk melakukan differensiasi. Produk dan harga sepenuhnya didasarkan oleh permintaan dan penawaran dari pasar internasional yang berada diluar kendali perusabaan, maka agar dapat bertaban suatu perusabaan perkebunan harus beroperasi secara efektif dan efisien serta menghasilkan produk yang berkwalitas tinggi dalam lingkungan usaha yang tidak menentu.
Selama ini produktivitas per hektar laban yang dikelola perusahaan masih rendah, sebagai akibat masih banyaknya tanaman sawit yang berusia relatif muda. Atas dasar situasi dan kondisi perusahaan tersebut maka penulis mengidentifikasjkan beberapa masalah, yaitu strategi perencanaan mata rantai perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas lahan perkebunan melalui peningkatan produktivitas. Strategi perencanan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha perkebunan yang terjadi sangat cepat sebagai akibat perubahan lingkungan sosial saat ini.
Dalam penulisan karya akhir ini penulis menggunakan pendekatan strategic management yang memfokuskan pada formulasi strategi untuk memecahkan masalah efisiensi, efekiifitas dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Misi dan visi perusahaan digunakan sebagai komponen utama dalam melakukan analisa pembahasan.
Untuk lebih memfokuskan pada lingkungan internal PT Astra Agro Lestari, Tbk diperlukan identifikasi kembali kompetensi khusus yang dimiliki saat ini. Kompetensi tersebut berupa efisiensi yang bisa dilakukan akibat dimilikinya lahan yang luas yang dapat memenuhi sekala ekonomis perusahaan perkebunan. Untuk menganalisa posisi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan digunakan analisa SWOT
Dari basil analisa tersebut dan dengan menggunakan konsep strategic business unit penulis menyimpulkan bahwa strategi yang paling tepat adalah cost leadership strategy. Untuk dapat menjadi cost leadership penulis menekankan pada masalah produktivitas, dimana produktivitas perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari, Tbk yang sarnpai dengan saat ini masih berada dibawah standar perkebunan di Indonesia.
Peningkatan produktivitas dan kualitas produk dapat dilakukan dengan perencanaan perawatan, perencanaan pemanenan, perencanaan pengangkutan dan perencanaan pengolahan secara terpadu dan dilakukan pengawasan secara konsisten terhadap pelaksanaan aktivitas tersebut.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto
"ABSTRAK
industri kelapa sawit Indonesia pada saat ini perkembanganya cukup pesat. Hal ini
ditandai dengan adanya perusahaan?perusahaan yang melakukan pengembangaii dari
perluasan lahan perkebunan kelapa sawit maupun perusahaan-perusahuaan yang melakukan
investasi baru dalam industri minyak kelapa sawit di Indonesia.
Produk minyak kelapa sawit Indonesia sebagian dipasarkan di dalam negeri untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku industri minyak nabati seperti industri minyak goreng,
industri makanan dan industri kosmetik. Sebagian Iainnya dipasarkan/diekspor ke luar negeri
baik langsung ke negara konsumen/pembelj maupun pemasaran melalui pasar lelang di
Amsterdam. Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu primadona
penghasil devisa komoditi ekspor non migas. Peran dan kontribusi ekspor minyak kelapa
sawit Indonesia sebagai salah satu penghasil devisa dari tahun ke tahun terus meningkat.
Pemasaran minyak kelapa sawit Indonesia ke luar negeri selama ini masih mengandalkan
jalur pemasaran secara tradisional yang memang sudah sejak lama memiliki hubungan historis
perdagangan produk-produk industri perkebunan dengan Indonesia, misalnya dengan negara
negara Timur Tengah, Belanda maupun Pakistan. Terobosan terhadap pasar-pasar baru
minyak kelapa sawit yang cukup potensial misalnya negara-negara Amerika (Kanada.
Amerika Serikat), negara Amerika Latin maupun negara-negara Asia Iainnya seperti Cina
perlu dilakukan. Namun usaha terobosan pasar Iuar negeri ini perlu memperhatikan adanya
pesaing utama negara-negara eksportìr minyak kelapa sawit yang cukup kuat misainya
Malaysia yang selama ini merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit utama di pasar
dunia. Selain itu tumbuhnya negara negara produsen baru yang merupakan saingan potensial
sebagai negara produsen dan eksportir minyak kelapa sawit Indonesia misalnya negara Papua New Guinia maupun Ivory Coast perlu diperhatikan dan diperhitungkan.
Produsen minyak kelapa sawit Indonesia terdiri atas perusahaan badan usaha milik
negara (PT. Perkebunan Nusantara) dan beberapa perusahaan swasta di antaranuya PT. Astra
Agro Lestari tbk., PT. Perkebunun Nusantara dalam memasarkan minyak kelapa sawitnya ke
luar negeri maupun dalam negeri dilakukan rnelalui kantor pemasaran bersarna (KPB). PT.
Astra Agro Lestari dalam memasarkan produk minyak kelapa sawitnya dipasarkan langsung
di dalam negeri serta diekspor ke beberapa negara di luar negeri.
PT. Astra Agro Lestari sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit Indonesia
telah melakukan Iangkah antisipasi dalam rnenghadapi persaingan pasar global industri
minyak kelapa sawit yang semakin kuat. Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh PT.
Astra Agro Lestari bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing produk minyak
kelapa sawit di pasar internasional. Beberapa langkah yang telah dilakukan PT. Astra Agro
Lestari untuk menciptakan keunggulan daya saing minyak kelapa sawitnya di antaranya
dengan mengakomodir issu-issu persaingan pasar komoditi primer di pasar internasional
misalnya produk minyak kelapa sawit yang ramah terhadap Lingkungan ISO 14001 serta
produk minyak kelapa sawit yang memiliki kualitas prima yaitu memiliki kadar lemak jenuh
(fatic acit) yang rendah sehingga aman terhadap kesehatan konsumen. Hal ini tidak hanya
dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan terhadap produsen minyak kelapa sawit yang
ada di pasar dunia, namun juga dalam rangka menghadapi persaingan terhadap produk
subsitusi minyak nabati Iainnya seperti minyak kacang kedele dan negara Amerika Serikat
maupun minyak bunga matahari dari negara-negara Eropa.
Selain itu PT. Astra Agro Lestari juga melakukan peningkatan kemampuan kualitas
manajemen operasi perusahaan dalam industri minyak kelapa sawit maupun meningkatkan
sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan kualitas produk minyak kelapa sawit yang
dihasilkannya di antaranya dengan dukungan pusat sistim informasi untuk melakukan
monitoring operasi produksi pengolahan maupun pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang
tersebar di lokasi-tokasi perkebunan. Di samping itu PT. Astra Agro Lestari perlu
meningkatkan kemampuan dan Core Competence yang dimiliki oleh perusahaan dalam
industri minyak kelapa sawit terutama dengan melakukan diversifikasi produk turunan
minyak kelapa sawit dengan memanfaatkan kemajuan teknologi produksi yang terbaru.
Produsen minyak kelapa sawit Indonesia di dalam melakukan persaingan pemasaran
minyak kelapa sawit di pasar dunia perlu melakukan strategi-strategi dalam rangka
menghadapi produsen pesaing minyak kelapa sawit di pasar internasional baik yang telah ada
selama ini maupun produsen pesaing baru. Strategi-strategi dalam melakukan persaingan
pemasaran minyak kelapa sawit Indonesia di pasar internasional dilakukan dengan tujuan
meningkatkan keunggulan daya saing (Competitive Advantage) komoditi minyak kelapa
sawit Indonesia di pasar dunia balk dalam menghadapi produsen minyak kelapa sawit pesaing
maupun dalam menghadapì produk subsitusi minyak kelapa sawit di pasar dunia. Strategi
strategi yang dipilih tergantung karakteristik produk minyak kelapa sawit yang dipasarkan
maupun lerhadap selera konsumen minyak kelapa sawit di pasar dunia.
Dalam menerapkan strategi persaingan pemasaran produk minyak kelapa sawit
Indonesia di pasar dunia. produsen minyak kelapa sawit Indonesia perlu melakukan analisis
analisis eksternal maupun internal perusahaan baik meliputi analisis industri minyak kelapa
sawit itu sendiri, analisis persaingan pemasaran minyak kelapa sawit maupun analisis
terhadap kemampuan yang dimiliki perusahaan produsen minyak kelapa sawit Indonesia.
Beberapa cara analisa yang dapat dipakai di antaranya analisa industri dengan Five Forces
Analisis maupun analisa persaingan dengan SWOT analisis.
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh produsen minyak kelapa sawit
Indonesia dalam melakukan persaingan pemasaran minyak kelapa sawit di pasar dunia di
antaranya strategi aliansi, strategi cost leadership, strategi fokus, maupun strategi pasar global
dan multicountry di pasar internasional.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library