Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muslimah
"Asupan gizi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh adalah lemak. Asam lemak esensial merupakan jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia sehingga perlu asupan dari luar, diantaranya jenis asam lemak tak jenuh rantai panjang (PUFA) seperti AA, DHA, dan EPA. Sumber asam lemak ini umumnya dari minyak ikan, namun ketersediaannya dari ikan memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sudah mulai digunakan mikroorganisme sebagai sumber bahan baku. Aspergilus oryzae adalah mikroorganisme yang dipilih dalam penelitian ini. A.oryzae dikultur dengan metode submerged fermentation memanfaatkan limbah padat tapioka dan tahu sebagai substrat. Variabel bebas yang dipilih untuk meningkatkan akumulasi lipid adalah variasi rasio C:N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield biomassa dan yield lipid maksimum ada pada rasio 30:1, dengan persentase berturut-turut 24,43% (w/w) dan 13, 44% (w/w). Jenis asam lemak yang mendominasi pada rasio ini adalah omega-9 yaitu 49,26% (w/w). Sedangkan persentase AA, DHA, dan EPA secara berturut-turut adalah 0,51% (w/w); 2,54% (w/w); dan 0,24% (w/w). Berdasarkan pada hasil ini, pemanfaatan A.oryzae serta limbah padat tapioka dan tahu cukup potensial untuk produksi asam lemak tak jenuh.
Nutritional intake is one of the basic requirement for human life. Variouse types of have a role in the provision of energy, growth, development, and other health aspects. One of the important nutrients is fatty acid, especially unsaturated fatty acid like omega-3, omega-6, and omega-9. For the more polyunsaturated fatty acid (PUFA) such as AA, DHA, and EPA also important for human body particulary for the fetus. This compounds are produce from fish oil, but it has limitation factor. Microorganism such as yeast, algae, fungus, and bactery commonly use as the alternative source. In this research, Aspergillus oryzae is used to produce the essential fatty acid using solid waste tofu and tapioca industry as the substrat. Limitation of C:N ratio from this substrate expected give high lipid accumulation, so we use C:N ratio from 20:1 until 80:1 with submerged fermentation method to culture this fungus. This research given a result that maximum lipid and biomass accumulation in 30:1 carbon and nitrogen ratio. Biomass and lipid yield maximum are 24.42% (w/w) and 13.44% (w/w). Fatty acid compotition in this ratio is dominated with monounsaturated fatty acid attain 49.26% (w/w), and total polyunsaturated fatty acid is 18.10% (w/w). The percentase of AA, DHA, and EPA as the PUFAs group are 0.51% (w/w), 2.54 % (w/w), and 0.24% (w/w). It’s potetially to produce AA, DHA, and EPA using A. oryzae in solid waste tofu and tapioca industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Harijono
Jakarta: Palmerah Syndicate, 2024
616.1 TRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bekti Lestari
"ABSTRAK
Dalan upaya pencarian senyawa metabolit sekunder baru yang bersifat antibiotik, telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibiotik Aspergillus clavatus UICC 312 yang dibiakkan dengan pengocokan dan tanpa pengocokan terhadap beberapa mikroorganisne penguji. Penelitian ini bertujuan menbandingkan aktivitas antibiotik hasil fermentasi dengan pengocokan dan tanpa pengocokan; serta meneliti aktivitas antibiotik kapang tersebut terhadap bakteri, khamir dan
kapang lainnya. Asp. clavatus UICC 312 dibiakkan pada medium Potato Dextrose Broth, dengan pengocokan 112,5 rpm dan tanpa pengocokan; diinkubasi selama 6 hari pada suhu 30oC. Pengujian aktivitas antibiotik, dilakukan dendan menggunakan cylinder assay method terhadap bakteri Alcaligenes faecalis UICC B-5, Bacillus subtilis UICC B-11, Escherichia coli UICC B-15, Micrococcus Luteus UICC B-25, Proteus vulgyaris UICC B-39, Pseudomonas solanacearum .UlCC B-23 dan Staphylococus aureus UICC B-28; khamir Candida albicans UICC Y-29, C. tropicalis UICC Y-7 dan kapang Geotrichun candidum UICC 255.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metabolit sekunder Asp. clavatus UICC 312 bersifat antibiotik terhadap semua bakteri penguji, tetapi tidak bersifat antibiotik bahkan merangsang pertumbuhan khamir dan kapang penguji. Hetabolit sekunder yang dihasilkan dengan cara pengocokan menpunyai aktivitas antibiotik lebih besar dibandingkan dengan tanpa pengocokan; perbedaan terlihat sangat nyata pada pengujian terhadap bakteri Bacillus subtilis UICC B-11, Escherichia coli UICC B-15 dan Pseudomonas solanacearum UICC B-23. Sensitivitas bakteri penguji tidak berbeda nyata terhadap aktivitas antibiotik Asp clavatus UICC 312 dengan pengocokan; tetapi berbeda nyata terhadap aktivitas antibiotik Asp. clevatus UICC 3I2 tanpa pengocokan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Elida Manalaksak
"ABSTRAK
Asperglllus clavatus UICC 312 merupakan salah satu kapang
penghasil senyawa antiBiotik, Balam suatu proses fermentasi
antiBiotik, sumBer nitrogen dapat mempengaruhi dan menentukan
hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini Bertujuan meneliti
pengaruh sumber nitrogen, yaitu amonium sulfat, urea,
dan natrium nitrat terhadap aktivitas antibiotik Asp, clavatus
UICC 312, dan menguji sumBer nitrogen mana yang menghasilkan
aktivitas antiBiotik paling kuat.
Asp, clavatus UICC 312 dipelihara pada tiga macam me
dium fermen;basi Czapek Dox Broth roodifikasi dengan sumBer
nitrogen BerBeda, tanpa pengoookan, selama 7 hari (30°C).
Aktivitas an.tiBiotiknya diuji terhadap Bakteri gram negatif
Alcaligenes faecalis dan Bakteri gram positif Micrococcus
luteus. Pengujian dilakukan dengan "cylinder assay method"
Dari hasil penelitian ini, terhukti Bahwa ke tiga sum
Ber nitrogen Berpengaruh sangat nyata terhadap aktivitas
antiBiotik Asp, clavatus UICC 312. Natrium nitrat menghasil
kan aktivitas antiBiotik paling kuat.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwasto Saroprayogi
"Aspergillus terreus merupakan salah satu kapang penghasil senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiotik. terreus UICC 317 adalah kapang yang belum banyak diteliti kemampuannya dalam menghaailkan senyawa metabolit' sekunder yang bereifat antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 terhadap bakteri penguji Escherichia coJi ATCC 25922, Pseudowonas aeruginosa ATCC 27853, Staphylococcus aureus ATCC 25923, serta khamir Candida albicans UICC Y-29. Fermentasi antibiotik A. terreus UICC 317 dilakukan dalam medium CDB modifikasi tanpa pengocokan. Inkubasi o dilakukan selama 10 hari pada suhu 30 C. Pengujian aktivitas antibiotik senyawa metabolit sekunder A^ terrens UICC 317 menggunakan "Cylinder Plate Assay Method". Hasil penelitian menunjukkan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 mempunyai aktivitas antibiotik terhadap E^ coli, aureus, C- albicansf kecuali terhadap P- aer ug inosa. Aktivitas tersebut paling kuat terhadap C, albicans lebih kuat terhadap bakteri Bram positiT daripada bakteri Gram negatif yang diteliti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Rohman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Hastuti
"Enzim glucose oxidase (GOX) telah dikenal lama sebagai bahan baku biosensor glukosa. Enzim GOX mengkatalisis reaksi oksidasi dari β-D-glucose menjadi D-glucono-δ-lactone dan hidrogen peroksida (H2O2) dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron. Klona gen GOX yang berasal dari Aspergillus niger di dalam vektor ekspresi Saccharomyces cerevisiae INVSc1 pYES2/CT telah berhasil di dapatkan pada penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan gen GOX rekombinan di dalam S. cerevisiae INVSc1. Plasmid rekombinan pYES2/CT yang mengandung gen GOX berhasil ditransformasi ke dalam S. cerevisiae INVSc1 menggunakan metode LiAc. Protein total diekstraksi menggunakan berbagai variasi metode. Metode vortex dengan penambahan glass beads sebagai teknik ekstraksi yang optimal. Protein rekombinan diinduksi dengan konsentrasi induser 2, 4 dan 8% galaktosa.
Hasil induksi ekspresi protein tidak terlihat secara jelas, walaupun kemungkinan besar protein rekombinan GOX terdapat pada fase supernatan. Berdasarkan uji menggunakan glucose assay dan analisis biosensor glukosa, protein rekombinan GOX induksi dengan 8% galaktosa selama 48 jam mempunyai aktivitas lebih tinggi dibandingkan GOX komersial. Pada masa datang, perbaikan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil ekspresi protein GOX rekombinan yang optimal.

Glucose oxidase (GOX) enzyme has been applied as a raw material glucose biosensor. GOX enzyme catalyses the oxidation of β-D-glucose into D-glucono-δ-lactone and hydrogen peroxide (H2O2) using oxygen as an electron acceptor. Previously, GOX gene from Aspergillus niger was successfully cloned into Saccharomyces cerevisiae expression vector, pYES2/CT.
The purpose of this study was to express recombinant GOX gene in S. cerevisiae INVSc1. Recombinant plasmid pYES2/CT containing GOX gene was successfully transformed into S. cerevisiae INVSc1 using the LiAc method. Then the total proteins were extracted using various protocols with glass beads lyses method as the optimal extraction technique. The recombinant protein was induced by of 2, 4 and 8% galactose inducer.
However induced expression of this protein was not significantly observed, although it was shown that recombinant GOX protein was likely to be present in the supernatant phase. Based on glucose liquid assay and a preliminary glucose biosensor analysis, the recombinant GOX protein induced with 8% galactose for 48 hours had a higher activity than commercial GOX. In the future, further improvements need to be done to obtain optimal recombinant GOX protein expression.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adnina Fithra Azzahra
"ABSTRAK
Asam kojat merupakan asam organik yang memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai antibakteri, antifungal, antimelanosis, dan agen pengkelat, yang dihasilkan melalui fermentasi kapang genus Aspergillus dan Penicillium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi yang optimal pada fermentasi menggunakan Aspergillus oryzae dengan melakukan optimasi medium dan kondisi fermentasi secara bertahap. Kadar asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 318 nm. Kombinasi sukrosa dan yeast extract dipilih sebagai sumber karbon dan nitrogen terbaik dari sembilan variasi medium dengan jumlah asam kojat yang dihasilkan sebesar 1,5425 g/L. Keasaman medium yang paling optimum adalah pada pH 4,5 dibandingkan dengan pH 3,5 dan 5,5 dengan hasil asam kojat sebesar 1,7127 g/L. Fermentasi pada suhu 35 C menunjukkan kadar asam kojat yang lebih tinggi dibandingkan pada suhu ruang. Optimasi kondisi aerasi dilakukan dengan empat variasi volume medium dimana medium dengan volume 100 ml menghasilkan asam kojat dengan jumlah tertinggi yaitu 1,6472 g/L.. Hasil optimasi yang paling baik memiliki nilai yield sebesar 0,0370 gg-1.

ABSTRACT
Kojic acid is an organic acid that has many uses such as antibacterial, antifungal, antimelanosis, and chelating agent, which is produced by fermentation of genus Aspergillus and Penicillium. This study aimed to obtain optimal conditions on fermentation using Aspergillus oryzae by optimizing the medium and fermentation conditions gradually. Levels of kojic acid were determined by the method of TLC densitometry with UV detector at 318 nm wavelength. The combination of sucrose and yeast extract was chosen as the best source of carbon and nitrogen from nine medium variations with the amount of kojic acid produced at 1.5425 g L. The optimum acidity of the medium is at pH 4.5 in which 1.7127 g L of kojic acid produced, compared to medium with pH value of 3.5 and 5.5. Fermentation at 35 C indicates higher kojic acid production compared to room temperature. Optimization of aeration conditions was performed with four variations of medium volume where medium with 100 ml volume produced the highest amount of kojic acid at 1.6472 g L. The most optimum result has a yield value of 0.0370 gg 1."
2017
S69803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wahyuningsih
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Aspergillus merupakan jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Salah satu di antaranya adalah alergi, yang mempunyai manifestasi klinik asma bronkial. Di Indonesia peran Aspergillus dalam menimbulkan serangan asma bronkial belum diketahui. Untuk itu dilakukan pemeriksaan sputum terhadap adanya Aspergillus pada 75 orang penderita asma dan 62 orang sehat. Pengambilan sputum dilakukan pada saat serangan dan satu minggu sesudahnya. Sputum dibatukkan ke dalam cawan Petri steril; dilakukan pemeriksaan langsung dan biakan. Biakan dianggap positif bila tumbuh jamur Aspergillus satu koloni atau lebih. Hasil pemeriksaan kelompok penderita asma pada saat serangan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan satu minggu sesudah serangan. Juga dibandingkan antara kelompok asma dan kelompok sehat. Selain itu dilakukan pemeriksaan tes imunodifusi dengan antigen Aspergillus untuk mencari zat anti terhadap Aspergillus.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil pemeriksaan sputum pada 53 orang (yang kembali) penderita asma pada saat serangan dan satu minggu sesudahnya memberi hasil 27 orang positif pada saat serangan dan negatif sesudahnya. Pengujian statistik menunjukkan adanya ketergantungan antara Aspeuillus dan serangan asma (p<0,01). Tujuh puluh lima orang penderita asma diperiksa pada saat serangan dengan cara langsung, 22 orang positif (23%) dan dengan biakan 45 orang positif (60%). Pada orang sehat dengan cara yang sama didapatkan 6 orang (9,6%) dan 9 orang (14,5%) positif. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara serangan asma dan Aspergillus (p<0,01). Odds ratio 8,8 menunjukkan Aspergillus memang mampu menyebabkan penyakit. Perbandingan hasil pemeriksaan sputum satu minggu sesudah serangan dan orang sehat menunjukkan adanya perbedaan bermakna, hal ini berarti bahwa satu minggu sesudah serangan belum menggambarkan keadaan normal. Hasil pemeriksaan tes imunodifusi menunjukkan bahwa sebagian besar tidak ada invasi Aspergillus ke dalam jarigan."
1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>