Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharnita Cernalia
Abstrak :
Penggunaan pemanis buatan dalam produk minuman sudah sedemikian meluas mencakup jenis pemanis buatan yang digunakan dan bentuk sediaan yang dibuat. Salah satu pemanis buatan yang digunakan pada produk minuman adalah aspartam, dimana memiliki tingkat kemanisan 180-200 kali gula biasa. Oleh karena adanya batasan penggunaan aspartam dalam asupan harian, perlu diteliti kandungan aspartam salah satunya yang terdapat dalam produk minuman ringan. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis aspartam secara Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Kondisi analisis menggunakan lempeng silika gel F254 sebagai fase diam, campuran pelarut butanol : asam asetat : air (4:1:1) sebagai fase gerak dan dianalisis pada ë 262 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2% dan akurasi 80-110%. Kurva kalibrasi dilakukan pada rentang 500-5000 ìg/ml menghasilkan linieritas 0,9982 dengan batas deteksi 1,0882 ìg dan batas kuantitasi 3,6274 ìg. Kadar aspartam dari sepuluh sampel minuman ringan, sampel mengandung aspartam pada sampel JO (3,4382 mg/g), sampel JM (3,4389 mg/g), sampel JJ (2,9287 mg/g) dan sampel KF (1,7839 mg/g), sedangkan sampel PI, NSH, NT, NHC, FS dan FB tidak dapat ditentukan. ...... The use of sweetener in the beverage products has been spread out very significantly. One of the sweetener that is commonly used in beverage products is aspartam which 180-200 times sweeter than the ordinary sugar. Since there is a limitation of the aspartam usage in the daily calories intake, it?s necessary to make a research about the aspartam content in the beverage products. In this experiment, aspartam analysis in beverages using Thin Layer Chromatography Densitometry. The analysis condition was performed by using silica gel F254 as the stationary phase, mixture solvents contents of butyl alcohol : acetic acid : water (4:1:1) as the mobile phase and analysis in ë 262 nm. This experiment showed lower than 2% precision and accuracy between 80-110%. Calibration curve was performed in the range of 500-5000 ìg/ml, resulting good linearity 0.9982, limit of detection 1,0882 ìg and limit of quantitative 3,6274 ìg. Sample of aspartame contained JO (3.4382 mg/g), sample JM (3,4389 mg/g), sample JJ (2,9287 mg/g) and sample KF (1,7839 mg/g), whereas sample PI, NSH, NT, NHC, FS and FB can not determined.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asvinastuti Rikasih
Abstrak :
Tablet cepat hancur merupakan tablet yang dapat hancur di dalam mulut dengan bantuan saliva tanpa memerlukan air karena penggunaan eksipien penghancur yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi konsentrasi superdisintegran dan pemanis yang digunakan untuk menghasilkan tablet cepat hancur yang memiliki waktu disintegrasi cepat dan rasa yang dapat diterima. Pada penelitian ini, dibuat formulasi tablet cepat hancur yang mengandung 4%, 8% dan 12% crospovidone yang kemudian diuji waktu disintegrasinya. Optimasi konsentrasi aspartam dievaluasi menggunakan uji kesukaan dan dianalisis dengan program SPSS. Tablet dibuat menggunakan aspartam dengan konsentrasi sebesar 6% dan 12%. Dari hasil uji waktu disintegrasi, diperoleh waktu hancur paling singkat selama 17,83±1,87 detik pada tablet yang mengandung crospovidone sebesar 12%. Analisis program SPSS dari data hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara formulasi tablet yang mengandung konsentrasi aspartam sebesar 6% dan 12%. ...... Fast dissolving tablet is a tablet that can be dissolved in the mouth with the help of saliva without additional water because of the use of compatible disintegrant excipient. The aim of this study is to optimize superdisintegran and sweetener concentration to get fast dissolving tablet that have rapid disintegration time and acceptable taste. In this study, formulation of fast dissolving tablet that contain 4%, 8% and 12% of crospovidone were made, then disintegration time was tested. Optimization of the concentration of aspartam was evaluated by hedonic test and analyzed by SPSS program. Tablet was made using aspartame in concentration of 6% and 12%. From disintegration time test result, shortest disintegration time obtained during 17,83±1,87 second from tablet that contain 12% of crospovidone. SPSS program analysis of hedonic test data showed that no significant differences of taste among tablet formulations containing aspartame concentrations of 6% and 12%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library