Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Alfian Nurcahyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai enzim L-asparaginase dimana enzim tersebut termasuk kedalam golongan agen antineoplastik yang digunakan dalam pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut LLA . Hingga saat ini enzim L-asparaginase masih diperoleh dari bakteri Escherichia coli dan Erwina carotovora. Penggunaan enzim ini sebagai obat secara berkelanjutan diketahui sebagai penyebab timbulnya alergi pada pengguna, sehingga dibutuhkan enzim L-asparaginase dengan karakteristik yang berbeda dari sebelumnya.Hakophilic archaea yang merupakan mikroorganisme yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan dengan kadar garam yang tinggi, kemungkinan juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan enzim L-asparaginase dengan karakteristik yang berbeda dari mikroorganisme lainnya.Pada penelitian ini proses skrining secara kualitatif dilakukan terhadap 71 isolat Halophilic archaea. Proses identifikasi terhadap isolat yang menghasilkan enzim L-asparaginase dilakukan secara molekular melalui pendekatan 16S rRNA. Pengujian aktivitas enzim dilakukan dengan metoda spektrofotometri Nessler dengan panjang gelombang 400 nm.Hasil dari penelitian ini telah diperoleh 9 isolat Halophilic archaea yang memiliki aktivitas enzim L-asparaginase. Hasil identifikasi dan pengujian aktivitas enzim dari 9 isolat diperoleh aktivitas tertinggi dimiliki oleh Halobaculum sp. 0.3033 U/mL , kemudian diikuti dengan Halostagnicola kamekurae 0.2134 U/mL , Halogranum rubrum 0.0927 U/mL , Haloferax, sp 0.0916 U/mL , Halococcus thailandensis 0.0808 U/mL , Halogranum, sp 0.0646 U/mL , Halococcus, sp 0.0326 U/mL , Halalkalicoccus paucihalaphilus 0.0200 U/mL dan Halococcus hamelinensis 0.0056 U/mL Kata kunci : Archaea, L-Asparaginase, Halophilic archaea, Leukemia Limfoblastik Akut
ABSTRACT
L asparaginase enzyme that uses for treatment of acute lymphoblastic leukemia ALL is still produced from Escherichia coli dan Erwina carotovora. The use of L asparaginase enzyme for medicine in a sustainable way is thought as the most common cause the allergies to the user, so it needs an L asparaginase enzyme with different characteristics than before.Halophilic archaea is a microorganism that can live in extreme environmental condition and probablility have the capability to produce L asparaginase enzyme with different characteristics than another microorganism.Screening process on this research were using qualitative method have been done for 71 isolates of Halophilic archaea. The identification process for the isolates that produce L asparaginase enzyme were using molecular method based on 16S rRNA identification. The activity of enzyme have been done by using spectrophotometry by Nessler with wavelength 400 nm.The result of qualitative screening, 9 isolates of Halophilic archaea have a L asparaginase enzyme activity. The identification and enzyme activity for 9 isolates of Halophilic archaea shown that Halobaculum sp. Has the highest activity 0.3033 U mL and then followed by Halostagnicola kamekurae 0.2134 U mL , Halogranum rubrum 0.0927 U mL , Haloferax, sp 0.0916 U mL , Halococcus thailandensis 0.0808 U mL , Halogranum, sp 0.0646 U mL , Halococcus, sp 0.0326 U mL , Halalkalicoccus paucihalaphilus 0.0200 U mL and Halococcus hamelinensis 0.0056 U mL Keyword Archaea, L Asparaginase, Halophilic archaea, acute lymphoblastic Leukemia
2018
T49636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Enri Aprigiyonies
Abstrak :
Enzim asparaginase digunakan untuk terapi penyembuhan leukemia pada anak-anak (Acute Lymphoblastic Leukemia). Produksi enzim asparaginase saat ini sebagian besar berasal dari bakteri E. coli dimana penggunaanya menimbulkan reaksi alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi gen asparaginase yang berasal dari bakteri Erwinia sp. dan Bacillus circulans, serta melakukan kloning dan sekuensing pada gen asparaginase yang didapat. Isolasi gen dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan menggunakan genom DNA bakteri Erwinia sp. dan Bacillus circulans dengan primer yang telah didesain. Primer yang didisain adalah primer degenerated hasil alignment dari berbagai gen asparaginase yang berasal dari bakteri yang bergenus sama. Dengan menggunakan primer tersebut, berhasil didapat amplikon PCR yang spesifik dari genom bakteri Erwinia raphontici, Erwinia cypripedii, dan Bacillus circulans. Produk PCR diligasikan pada vektor cloning pGEM-T Easy dan dilanjutkan dengan mentransformasikannya ke E. coli. Sekuensing dilakukan pada transforman yang positif. Hasil sekuensing dianalisis dan di dapat gen asparaginase untuk sekuens Erwinia raphontici dan Bacillus circulans yang diprediksi dapat menyandikan enzim aktif.
Asparaginase is to be used for the treatment of acute lymphoblastic leukaemia (ALL) in children. Nowadays, production of asparaginase is mainly from E. coli that can lead to allergic reactions. This research was designed to isolate asparaginase gene from Erwinia sp. and Bacillus circulans, to clone and to sequence asparaginase gene obtained before. Gene isolation was conducted with PCR (Polymerase Chain Reaction) method using Erwinia sp. and Bacillus circulans?s DNA genome with primer that was already designed. Designed primer was degenerated primer as an alignment result from the same genus bacteria genes. By using the mentioned designed primer, specific PCR product was successfully retrieved from Erwinia raphontici, Erwinia cypripedii, and Bacillus circulans?s genome. PCR product was ligated to a cloning vector pGEM-T Easy and was continued to be transformed to E. coli. Sequencing was conducted to positive transformans and the sequences result was analyzed. Erwinia raphontici and Bacillus circulans?s sequence was successfully retrieved and predicted to encode the putative asparaginase.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S810
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library