Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Farid Ratman
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengaruh labioplasti dan palatoplasti terhadap morfologi mandibula sisi cleft dan sisi normal pada pasien celah bibir dan langit-langit unilateral di RSAB Harapan Kita yang berusia 13 tahun atau lebih. Penelitian ini adalah penelitian observasi krosseksional dengan mengukur morfologi dari data CBCT dan membandingkan sisi cleft dan sisi normal. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan signifikan secara statistik pada panjang korpus dan inklinasi frontal ramus antara sisi cleft dan sisi normal. Sisi cleft biasanya lebih kecil daripada sisi normal. Evaluasi CBCT sangat penting untuk dilakukan terutama pada pasien celah bibir dan langit-langit untuk menentukan rencana perawatan selanjutnya, contohnya osteodistraksi atau orthognatik. ...... This thesis will discuss about the effect of labioplasty and palatoplasty on Morphology of Mandible on cleft side and non-cleft side in more than 13 years old cleft lip and palate patient at Harapan Kita Hospital. Using Cross sectional observation study by measuring and comparing morphological anatomy on cleft side and non-cleft side with CBCT. Based on statistical analysis showed there is a significant different in corpus length and frontal ramus inclination on cleft side and non-cleft side. it showed that the size is smaller on the cleft side than non-cleft side. CBCT evaluation is important as diagnostic tools for cleft lip and palate patient in order to make further treatment plan, as in osteodistraction or orthognatic surgery.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Teora
Abstrak :
ABSTRAK
Wajah yang asimetri mempengaruhi daya tarik seseorang. Oleh karena itu, gambaran asimetri wajah berdasarkan komponen skeletal dan dental penting untuk diketahui terkait diagnosis dan rencana perawatan ortodonti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asimetri wajah berdasarkan komponen skeletal dan dental pada pasien di klinik ortodonti RSKGM FKG UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan 46 hasil penapakan sefalometri postero-anterior pasien pria berumur > 14 tahun 4,2 bulan dan pasien wanita berumur > 11 tahun 6,24 bulan dengan menggunakan analisis Grummon. Diperoleh proporsi arah asimetri berdasarkan deviasi menton, garis tengah gigi rahang bawah dan atas yang terdiri dari 27 sampel 58,7 dengan arah asimetri lebih condong ke sisi kiri sedangkan 19 sampel 41,3 dengan asimetri lebih condong ke sisi kanan. Komponen skeletal yang ditemukan dalam arah vertikal memiliki nilai selisih rerata yang lebih besar dibandingkan dalam arah transversal. Garis tengah gigi rahang bawah memiliki nilai selisih rerata lebih besar dibandingkan atas. Sehingga dapat disimpulkan gambaran arah asimetri wajah pada pasien klinik ortodonti RSKGM FKG UI memiliki proporsi lebih besar ke kiri dibandingkan ke kanan dengan komponen skeletal dalam arah vertikal lebih besar dibandingkan arah tranversal. Sedangkan pada arah transversal diperoleh wajah sisi kiri lebih besar dibandingkan sisi kanan. Selain itu, asimetri dental lebih sering terjadi pada garis tengah gigi rahang bawah dibandingkan atas.Kata Kunci: Asimetri wajah, skeletal, dental, sefalometri postero-anterior, Analisis Grummon
ABSTRACT
Facial asymmetry affects people rsquo s attractiveness. Therefore, it is important to know facial asymmetry based on the skeletal and dental components regarding the diagnosis and treatment plan. This study is to describe facial asymmetry based on skeletal and dental components in patients at orthodontic specialist clinic of RSKGM FKG UI. It is descriptive using secondary data from the tracing of postero anterior cephalograms of patients aged 14 years 4.2 months for male and 11 years 6.24 months for female with Grummon rsquo s Analysis. This study showed the proportion of asymmetric direction based on menton, maxillary midline, and mandibular midline deviation consist of 27 samples 58.7 tend to the left side while 19 samples 41.3 tend to the right side. The skeletal component found in vertical direction has a larger mean value difference than in transverse direction. The mean value difference is greater in the midline of mandibular teeth than the maxillary teeth. In conclusion, the proportion of facial asymmetry direction in patient at orthodontic specialist clinic of RSKGM FKG UI is greater to the left side than to the right side with skeletal component in greater vertical direction than transverse direction. While in transverse direction, it is obtained that left side of the face is greater than the right side. In addition, dental asymmetry is more common in the midline of mandibular teeth than maxillary teeth.Keywords facial asymmetry, skeletal, dental, postero anterior cephalometric, Grummon rsquo s Analysis
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Risyad Hanafiah
Abstrak :
Latar Belakang: Asimetri wajah merupakan ketidakseimbangan yang terjadi pada bagian yang homolog pada wajah dalam hal ukuran, bentuk dan posisi pada sisi kiri dan kanan. Karena wajah yang asimetri sering disertai ketidaksimetrisan dental, maka keadaan ini merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merawat suatu maloklusi. Asimetri wajah dapat terjadi pada bagian sepertiga atas, sepertiga tengah, dan sepertiga bawah wajah karena pertumbuhan kranial, maksila, dan mandibula saling berhubungan satu sama lain. Pemeriksaan asimetri wajah penting dilakukan karena ada tidaknya asimetri wajah dapat menggambarkan adanya masalah dental yang dialami oleh pasien. Ada tidaknya asimetri pada wajah ini juga merupakan salah satu kriteria daya tarik, yang memiliki efek penting pada kesejahteraan psikologis dan sosial seseorang. Pembahasan: Pemeriksaan asimetri wajah penting untuk dilakukan karena asimetri wajah dapat menggambarkan adanya masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan asimetri wajah dapat dilakukan menggunakan pemeriksaan jaringan lunak menggunakan foto ekstraoral pasien dengan metode pengukuran sudut dan pengukuran linear dan juga pemeriksaan jaringan keras menggunakan foto radiograf sefalometri postero-anterior pasien dengan metode Rickket’s analysis dan Grummon’s Analysis. Kesimpulan: Untuk mendapatkan hasil dan detail yang lebih baik dalam pemeriksaan asimetri wajah, kedua metode pemeriksaan asimetri wajah dapat dilakukan. ......Background: Facial asymmetry is an imbalance that occurs in homologous parts of the face in terms of size, shape, and position on the left and right sides. Because facial asymmetry is often accompanied by dental asymmetry, it is a condition that needs to be considered in treating a malocclusion. Facial asymmetry can occur in the upper, middle, and lower third of the face because the cranial, maxillary, and mandibular growths are related to one another. Examination of facial asymmetry is important because the presence or absence of facial asymmetry can indicate the presence of dental problems experienced by the patient. The presence or absence of facial asymmetry is also a criterion of attractiveness, which has an important effect on a person’s psychological and social well-being. Disscusions: Examination of facial asymmetry is important to do because facial asymmetry can describe the existence of health problems experienced by patients. Examination of facial asymmetry can be done using soft tissue examination using extraoral photos of the patient using the angle measurement and linear measurement methods and hard tissue examination using postero-anterior cephalometric radiographs of the patient using the Rickket's analysis and Grummon's analysis methods. Conclusion: To get better results and details in examining facial asymmetry, both methods of examining facial asymmetry can be performed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfensius Alwino
Abstrak :
Humanisme sudah menjadi gejala jaman modern yang melihat manusia sebagai pusat kegiatan dan pemikiran. Namun berbeda dari pendekatan antology yang melihat ego manusia sebagai setral filsafat
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2020
300 RJES 25:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library