Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, 2018
793.095 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, 2018
793.095 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, 2018
793.095 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam artikel ini adalah bahwa Indonesia, pada masa revolusi dan sesudahnya dalam keadaan ekonomi yang masih memprihatinkan dan terpuruk. Ada banyak konflik dan pergolakan di dalam negeri, salah satunya adalah ancaman perpecahan (disintegrasi). Meskipun demikian, pemerintah Indonesia sangat berhasrat agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games, padahal setiap penyelenggaraan Asian Games memerlukan dana yang sangat besar. Motif paling utama yang mendorong Indonesia menjadi tuan rumah adalah agar dapat mengangkat nama dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Oleh karena itu, berapapun persyaratan atau biaya penyelenggaraan yang dikeluarkan, menurut Presiden Sukarno (Pemerintah RI) tidak perlu dipermasalahkan. Pada tahun 1958, Indonesia berhasil terpilih dan ditunjuk oleh Asian Games Federation (AGF) untuk menjadi tuan rumah AG IV 1962. Dalam Asian Games IV 1962, Indonesia memperoleh sukses ganda, yaitu sukses menjadi tuan rumah atau suksesnya penyelenggaraan dan mendapat prestasi menjadi juara umum kedua se-Asia di bawah Jepang sebagai Juara Umum Asia. Prestasi ini menjadi prestasi terbaik Indonesia dalam sejarah penyelenggaraan Asian Games yang hingga kini belum bisa diulang kembali.
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
790 ABAD 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Junior Cesaerea Mada Prasetya
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan dan dinamika Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI pada kepemimpinan R. Maladi, pada kurun waktu 1950-1959. Dalam pembuatan penelitian ini menggunakan metode sejarah. Tujuan dari topik penelitian ini adalah untuk melengkapi tulisan ilmiah mengenai sejarah perkembangan persepakbolaan di Indonesia, khususnya dinamika perkembangan yang terjadi di PSSI. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya, karena setiap masa kepemimpinan mempunyai kebijakan dan prestasi yang berbeda-beda.  Pada penelitian ini membahas bagaimana kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Maladi pada masa kepemimpinannya dan prestasi yang diraih oleh tim nasional Indonesia. Salah satu kebijakan yang sangat penting pada masa kepemimpinan Maladi yakni masuknya PSSI ke dalam organisasi sepakbola Internasional yaitu FIFA pada 1952. Pada masa ini Maladi melalui PSSI juga menjadi salah satu pelopor berdirinya organisasi sepakbola Asia yakni AFC pada saat Asian Games di Manila. Kebijakan yang berpengaruh lainnya yakni mendatangkan banyak kesebelasan Internasional ke Indonesia. Pada masa ini prestasi timnas Indonesia juga sangat banyak seperti peringkat empat Asian Games Manila 1954, lolos untuk pertama kalinya ke Olimpiade pada tahun 1956 yang diselenggarakan di Melbourne, juara kedua Merdeka Games 1957 dan puncak prestasi timnas Indonesia pada saat kepemimpinan Maladi adalah peringkat tiga Asian Games 1958. Pada masa ini juga Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia karena kebijakan politik Soekarno yang tidak mengizinkan Indonesia bermain di Israel. Soekarno sangat menentang penjajahan yang mereka lakukan terhadap Palestina.
This research discusses about the development and dynamics of the All Indonesia Football Association or PSSI at the leadership of R. Maladi (1950 -1959). This research is using the historical methods.The purpose of this research is to complete research about the history of the development of football in Indonesia especially the developments in PSSI .This research different from previous, because every leadership has it own policy. This research is using the historical methods. This  research is different from previous studies because every leadership period has different policies and achievements. This study discusses the policies carried out by Maladi during his leadership and achievments by the Indonesian National Team. One of the most important policies during Maladi`s leadership was the entry of PSSI into the FIFA International soccer organization in 1952. At this time Maladi through PSSI also become one of the pioneers of the founding of Asian football organizations determined by the AFC at the Asian Games in Manila. Another significant policy is to bring international teams to Indonesia. At this time, the achievements of the Indonesian national team were also amazing, get fourth rank in Asian Games 1954, qualified for the first time to the Olympics in 1956 which was held in Melbourne, the second winner of the 1957 Independence Games and the highest achievements of the Indonesian national team during Maladi`s leadership was place third in Asian Games 1958. Unfortunately,at the same time Indonesia also failed to qualify for World Cup because of Sukarno`s political policy that does not allow Indonesia to play in Israel. Soekarno was very decisive in their occupation of Palestine.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Ayu Rahimainita
Abstrak :
Skripsi ini menggunakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah 18th Asian Games 2018mendatang, sebagai studi kasus tentang bagaimana penyelenggaraan sport mega-eventmeningkatkan nation branding sebuah negara. Skripsi ini juga memaparkan strategipemanfaatan media sosial 18th Asian Games 2018 pada periode Agustus ndash; Oktober 2017dalam mengomunikasikan nation branding Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metodekualitatif dengan melakukan studi deskriptif dan paradigma konstruktivisme pada objekpenelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan, administrasi,ekonomi, dan prestasi merupakan indikator utama dalam sebuah penyelenggaraan sportmega-event yang membentuk nation branding negara penyelenggaranya. Hasil penelitianjuga menemukan bahwa dengan cakupan wilayah khalayak sasaran yang begitu luas, mediasosial merupakan media yang efektif membentuk nation branding melalui penyelenggaraansport mega-event apabila melalui tahapan manajemen strategis dalam branding, yaitupenentuan dan implementasi identitas.
This thesis uses Indonesia rsquo s opportunity as the host country for the upcoming 18th AsianGames 2018 as a case study on how a sport mega event can shape and escalate nationbranding of a country. In a connection with social media marketing as concept, this thesis isalso explains the social media marketing strategy of 18th Asian Games 2018 in the period ofAugust ndash October 2017 in order to communicate nation branding of Indonesia through the18th Asian Games Jakarta Palembang 2018. This thesis conducted under qualitative approachwith descriptive study and constructivist paradigm to the object of research. The finding of this thesis shows that management of the event, sport achievement, administrative, andeconomic are the main indicators in a sport mega event that shaped nation branding of thehost country. Besides, the finding also shows that social media is the best media to shapenation branding through a sport mega event which targeting audience from varieddemographical backgrounds.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Rianda Karissa
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai dasar hukum INASGOC selaku penyelenggara Asian Games 2018 yang mengasuransikan atlet Pra-Asian Games 2018. Suatu perjanjian asuransi ini harus memenuhi syarat salahsatu prinsip utama dalam hukum asuransi yakni prinsip kepentingan insurable interest. Kemudian, Penulis juga membahas mengenai sejauh mana pengaturan mengenai asuransi kesehatan atlet diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Selain itu penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 INASGOC dalam mengasuransikan para atlet terkait, dasar hukumnya terlahir dari peraturan perundang-undangan yaitu Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan ASIAN GAMES XVIII Tahun 2018 yang mana mengakibatkan timbulnya prinsip kepentingan insurable interest, 2 Peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan belum mengatur secara khusus mengenai asuransi kesehatan bagi atlet. Dengan demikian, saran penulis dalam pembahasan ini adalah pemerintah perlu membentuk pengaturan khusus yang mengatur mengenai asuransi kesehatan atlet terlepas dari peraturan perundang-undang tentang keolahragaan.
ABSTRACT
This thesis discusses the legal basis of INASGOC as the organizer of the Asian Games 2018 which insures the athletes of Pre Asian Games 2018. The insurance agreement must meet the requirements one of the main insurance principles, namely principle of insurable interest. This thesis also discusses how far the regulation for athlete health insurance is regulated in Indonesian legislation, especially on sports. This is a judicial normative research. In addition to that, writer used quality analysis method. The result of the analysis shows that 1 INASGOC in insuring the athletes of Pre Asian Games 2018, the legal basis was born from the legislation which is the Presidential Decree of The Republic of Indonesia Number 15 of 2017 about National Committee of Asian Games XVIII 2018, which causes that INASGOC has a financial interest to insure the athletes, 2 Indonesia legislation on sport has not set specification about insurance health for athlete. So, the author rsquo s suggestion for this issues is the government needs to establish special regulation that regulates the athlete rsquo s health insurance regardless of the sport legislation regulation.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dian Syaputra
Abstrak :
Asian Games merupakan kompetisi olahraga bergengsi di tingkat internasional, mencakup seluruh wilayah Asia. Pada tahun 2018, Indonesia kembali mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah. Keuntungan yang didapat dengan menyelenggarakan acara ini diperkirakan mencapai Rp 3.6 Triliun karena adanya surplus pendapatan serta efek limpahan dari kedatangan peserta, tamu, dan penonton dari banyak negara. Akan tetapi, kedatangan para tamu berdampak terhadap permintaan penggunaan jalan di Jakarta dan Palembang yang meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengestimasi dampak dari pelaksanaan Asian Games 2018 terhadap tingkat kemacetan lalu-lintas yang berada di Jakarta dan Palembang.  Data yang digunakan untuk menganalisis dampak ini berasal dari Google Matrix API pada periode sebelum, saat dan sesudah Asian Games berlangsung. Hasil temuan menunjukkan bahwa secara rata-rata, Asian Games menurunkan tingkat kemacetan, namun dampak yang dihasilkan berbeda untuk setiap ruas jalan, venue, dan ring.
The Asian Games is a prestigious sports competition held at international level covering the entire Asian region. In 2018, Indonesia was again honored to be the host of such an event. The profits obtained by hosting this event are estimated to reach Rp. 3.6 Trillion from the surplus of income generated by the arrival of participants, guests, and spectators from many countries spending their money in Indonesia during the games. However, the arrival of guests increases the traffic use in Jakarta and Palembang. Therefore, this paper discusses the 2018 Asian Games traffic policy implementation to combat the level of traffic congestion in Jakarta and Palembang. The data used to analyze this impact comes from Google Matrix API in the period before, during and after the Asian Games. On average, traffic policy implementation during Asian Games reduce the level of congestion, but the results are different for each road, venue, and ring.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yuanda Zara
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games keIV pada tahun 1962. Beberapa kajian telah mengungkapkan tentang upaya Indonesia untuk mengampanyekan ke dunia luar bahwa Asian Games 1962 adalah bukti Indonesia sebagai kekuatan besar baru di dunia. Namun, belum banyak dibahas soal bagaimana representasi Asian Games 1962 sendiri di dalam negeri, khususnya di ruang publik lokal. Di dalam tulisan ini dibahas bagaimana sebuah surat kabar di Yogyakarta, Kedaulatan Rakjat, selama sekitar sebulan (1 Agustus hingga 5 September 1962) menggambarkan perhelatan Asian Games 1962 kepada pembacanya. Representasi Indonesia dan Asian Games di Kedaulatan Rakjat ada di berbagai halaman dan kolom, mulai dari berita utama (headline), tajuk rencana, halaman olahraga, hingga halaman advertensi. Ditemukan bahwa laporan dan pandangan yang disajikan Kedaulatan Rakjat setidaknya fokus pada dua aspek. Pertama, Indonesia adalah tuan rumah yang baik karena telah berusaha keras mempersiapkan Asian Games 1962 dengan serius, cermat, dan menyeluruh. Kedua, Indonesia adalah peserta Asian Games yang penuh prestasi, berlawanan dengan pandangan umum bahwa Indonesia adalah anak bawang. Temuan lain adalah bahwa berbeda dari kampanye resmi negara yang senantiasa menekankan keberhasilan Indonesia di Asian Games, Kedaulatan Rakjat melalui kritiknya memperlihatkan bahwa sebagai tuan rumah Indonesia sebenarnya masih banyak memiliki kekurangan.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariefuddin Rangga
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas perkembangan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI pada kurun waktu 1959-1964. Pada masa itu, PSSI berada di bawah kepemimpinan Abdul Wahab Djojohadikoesoemo. PSSI pada saat itu sempat meraih prestasi yang membanggakan. Dalam satu tahun, PSSI berhasil mendapatkan juara pertama di tiga kejuaraan internasional. Namun, munculnya beberapa insiden, seperti Insiden Mattoangin, Insiden Senayan, serta konflik antara KOGOR dan PSSI telah mencederai kegemilangan prestasi tersebut. Setelah terjadi insiden-insiden tersebut, PSSI mengalami kegagalan dalam dua event besar, yaitu Asian Games IV dan GANEFO I yang dilangsungkan di Jakarta.
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
790 ABAD 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>