Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlina Desianti
Abstrak :
Minyak goreng menjadi bahan yang umum digunakan daiam proses pengoiahan berbagai jenis makanan, karena praktis sekaiigus makanan menjadi mudah dlcerna dan memberikan rasa gurih bagi makanan yang digoreng tersebut. Peneiitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak goreng bekas pakai dari restoran siap saji, yaitu sebagai bahan baku pembuatan amida asam iemak. Awainya, diiakukan penentuan sifat fisikokimia dari minyak goreng belum pakai dan bekas pakai, hasilnya menunjukkan bahwa kualitas minyak goreng bekas pakai dari restoran siap saji masih cukup baik. Pada penentuan komposisi asam lemak penyusun trigiiserida dengan kromatografi gas, hasilnya menunjukkan bahwa minyak goreng yang digunakan pada peneiitian ini adalah benar minyak sawit, serta kandungan terbesarnya adalah asam cleat (50,74%) dan asam paimitat (27,13%). Kemudian diiakukan sintesis amida asam lemak dari minyak goreng sawit bekas pakai, dengan cara menghidrolisis dahulu trigiiserida dari minyak sehingga menghasilkan asam lemak sebanyak 94,73% dengan titik leieh 36,8-37,6X. Kemudian melalui amonolisis klorida asam, diperoleh amida asam iemak sebanyak 81,12% dengan titik ieleh 97,2-99,4°C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliani
Abstrak :
Sintesis senyawa ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit maupun palmitat dapat dilakukan secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa dalam pelarut n-heksana. Reaksi esterifikasi dilakukan dengan menggunakan variasi perbandingan mmol antara asam lemak dengan gliserol 1:1; 1:2; 1:3; dan 1:4 mmol agar produk yang terbentuk mono-digliserida. Hasil FTIR ester gliserol asam lemak menunjukkan adanya puncak serapan gugus C=O ester pada bilangan gelombang 1741 cm-1 pada ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit dan 1736 cm-1 ester gliserol palmitat. Ester yang dihasilkan diuji kemampuannya sebagai emulsifier menggunakan campuran minyak dan air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit maupun palmitat dapat berperan sebagai emulsifier tipe minyak dalam air. Emulsi yang terbentuk stabil hingga 24 jam. Pada ester yang terbentuk juga dilakukan uji antimikroba menggunakan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis maupun ester gliserol palmitat tidak memiliki aktivitas antibakteri tehadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis.
Synthesis of glycerol ester hydrolized palm oil fatty acid and palmitic acid was conducted enzymatically using Candida rugosa in n hexane solvent. Esterification reaction using mmol ratio between fatty acids and glycerol were varied on 1 1 1 2 1 3 and 1 4 in order for the product to be formed mono diglyceride. glycerol ester hydrolized palm oil fatty acid and palmitic acid were characterized using FT IR. The results of FT IR analysis showed absorp tion peak that were related to the stretching of C O ester group at 1741 cm 1 for glycerol ester hydrolized palm oil fatty acid and at 1736 cm 1 for glycerol ester of palmitic acid. Esters were tested for their ability as emulsifiers using a mixture of oil and water. The test results show that glycerol ester hydrolyzed palm oil and glycerol ester of palmitic acid can act as emulsifier type oil in water. The emulsion is stable for up to 24 hours. In the esters also performed an antimicrobial test using bacteria Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. The results showed that glycerol ester hydrolyzed palm oil and glycerol ester of palmitic acid showed no antibacterial activity against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Novianingsih
Abstrak :
ABSTRAK
Ester sukrosa adalah emulsifier ramah lingkungan, yang dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi antara sukrosa dengan asam lemak secara kimiawi maupun secara enzimatik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sintesis ester sukrosa secara enzimatik dapat dilakukan dengan menggunakan lipase dalam kondisi terdapat pelarut organik dan kandungan air yang sedikit. Pada penelitian ini, ester sukrosa disintesis melalui reaksi esterifikasi antara sukrosa dengan asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit menggunakan lipase Candida rugosa dengan pelarut heksana. Optimasi reaksi esterifikasi dilakukan pada beberapa parameter seperti waktu inkubasi, suhu, dan rasio substrat untuk menghasilkan persentase konversi tertinggi. Kondisi optimum diperoleh pada waktu inkubasi 12 jam, suhu reaksi 30 0C, dan rasio mol asam lemak dengan sukrosa 64:1. Identifikasi produk menggunakan instrumen FT-IR memberikan serapan gugus ester pada bilangan gelombang 1739 cm-1. Pada uji emulsi sederhana, produk yang dihasilkan dapat bertindak sebagai emulsifier. Pada hasil analisis menggunakan HPLC, diperoleh puncak monoester sukrosa pada waktu retensi 5,39; 5,71; 5,98; 6,11; 6,42 menit, puncak diester sukrosa pada waktu retensi 7,49 dan 7,85 menit, puncak triester sukrosa pada waktu retensi 12,93 menit, dan puncak tetraester sukrosa pada waktu retensi 18,12 menit. Analisis kuantitatif HPLC menunjukkan bahwa komposisi tertinggi yang terbentuk merupakan ester sukrosa dengan diester sukrosa, yaitu sebesar 77,22%.
ABSTRACT
Sucrose esters are biodegradable emulsifiers, that may be synthesized by numerous methods which involve the use of either chemical or enzymatic esterification between fatty acids and sucrose. A previous study showed that enzymatic synthetis of sucrose ester could be carried out in organic media and minimum amount of water with lipase as biocatalyst. In this study, sucrose esters were synthesized by enzymatic esterification between hydrolyzed palm oil fatty acids and sucrose using lipase from Candida rugosa with hexane as solvent. Optimization of esterification reaction including incubation time, temperature reaction, and substrate molar ratio for a high conversion of sucrose ester. The optimum conditions were achieved at incubation time 12 h, temperature 30 0C, substrate fatty acid to sucrose molar ratio 64:1. Identification of products using FT-IR instrument gave an ester band at wave number 1739 cm-1. In a simple emulsion test, the synthesized product could be act as emulsifier. Analysis using HPLC gave sucrose monoester peak at the retention time of 5.39; 5.71; 5.98; 6.11; 6.42 minutes, sucrose diester peak at retention time 7.49 and 7.85 min, peak sucrose triester at retention time 12.93 minutes, and peak tetraester sucrose at retention time 18.12 minutes. Quantitative analysis using HPLC, the highest composition formed was diester sucrose, that is equal to 77.22%.
Universitas Indonesia, 2011
S683
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Dea Farras
Abstrak :
Ester asam lemak kelapa sawit sukrosa dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi enzimatis menggunakan lipase Candida rugosa. Pada penelitian ini, digunakan pelarut isoamil alkohol dan isobutanol. Reaksi esterifikasi menggunakan lipase Candida rugosa E.C.3.1.1.3 bebas maupun terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4-kitosan. Imobilisasi lipase Candida rugosa pada nanopartikel Fe3O4-kitosan menggunakan metode ikat silang dengan glutaraldehida sebagai agen pengikat silang. Terhadap hasil imobilisasi dilakukan uji aktivitas dan persen loading. Pada peggunaan enzim 200 ppm didapatkan persen loading imobilisasi lipase sebesar 31,4% dengan aktivitas hidrolisis lipase terimobilisasi sebesar 3,470 U/mL, aktivitas spesifik 0,991 U/mg, serta efisiensi imobilisasi sebesar 23,25 %. Sementara itu, pada penggunaan 350 ppm enzim didapatkan persen loading imobilisasi lipase sebesar 64,4 % dengan aktivitas hidrolisis lipase terimobilisasi sebesar 2,245 U/mL, aktivitas spesifik 0,64 U/mg, serta efisiensi imobilisasi sebesar 14,88%. Kondisi rasio substrat optimum diperoleh pada rasio 1 : 90 (sukrosa : asam lemak). Hasil uji emulsifer menunjukkan hasil positif. Pelarut terbaik untuk sintesis ester -sukrosa dengan lipase terimobilisasi adalah isobutanol.
Palm oil fatty acid-sucrose can be synthesized via enzymatic esterification using Candida rugosa lipase. The solvents used in this study were isoamyl alcohol and isobutanol. Esterification reaction was carried out enzymatically using free lipase and immobilized Candida rugosa lipase E.C. 3.1.1.3 on Fe3O4-chitosan nanoparticles. The immobilized lipase were examined to determine the loading percentage and the hydrolytic activity. The loading percentage obtained while using 200 ppm lipase for immobilization was 31,4%, with hydrolytic activity of immobilized lipase was 3,47 U/mL, the specific activity of 0,99 U/mg and the immobilization efficiency of 23,25%. Meanwhile by using 350 ppm lipase the loading percentage obtained was 64,4% with hydrolytic activity of 2,25 U/mL, the specific activity of 0,64 U/mg and the immobilization efficiency of 14,8 %. From this optimization study of esterification, the highest conversion came from sugar and fatty acid ratio 1 : 90. The esterification product gave positive test on emulsifier test. The best solvent to synthesize ester-sucrose using immobilized lipase is isobutanol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library