Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnina Fithra Azzahra
Abstrak :
ABSTRAK
Asam kojat merupakan asam organik yang memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai antibakteri, antifungal, antimelanosis, dan agen pengkelat, yang dihasilkan melalui fermentasi kapang genus Aspergillus dan Penicillium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi yang optimal pada fermentasi menggunakan Aspergillus oryzae dengan melakukan optimasi medium dan kondisi fermentasi secara bertahap. Kadar asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 318 nm. Kombinasi sukrosa dan yeast extract dipilih sebagai sumber karbon dan nitrogen terbaik dari sembilan variasi medium dengan jumlah asam kojat yang dihasilkan sebesar 1,5425 g/L. Keasaman medium yang paling optimum adalah pada pH 4,5 dibandingkan dengan pH 3,5 dan 5,5 dengan hasil asam kojat sebesar 1,7127 g/L. Fermentasi pada suhu 35 C menunjukkan kadar asam kojat yang lebih tinggi dibandingkan pada suhu ruang. Optimasi kondisi aerasi dilakukan dengan empat variasi volume medium dimana medium dengan volume 100 ml menghasilkan asam kojat dengan jumlah tertinggi yaitu 1,6472 g/L.. Hasil optimasi yang paling baik memiliki nilai yield sebesar 0,0370 gg-1.
ABSTRACT
Kojic acid is an organic acid that has many uses such as antibacterial, antifungal, antimelanosis, and chelating agent, which is produced by fermentation of genus Aspergillus and Penicillium. This study aimed to obtain optimal conditions on fermentation using Aspergillus oryzae by optimizing the medium and fermentation conditions gradually. Levels of kojic acid were determined by the method of TLC densitometry with UV detector at 318 nm wavelength. The combination of sucrose and yeast extract was chosen as the best source of carbon and nitrogen from nine medium variations with the amount of kojic acid produced at 1.5425 g L. The optimum acidity of the medium is at pH 4.5 in which 1.7127 g L of kojic acid produced, compared to medium with pH value of 3.5 and 5.5. Fermentation at 35 C indicates higher kojic acid production compared to room temperature. Optimization of aeration conditions was performed with four variations of medium volume where medium with 100 ml volume produced the highest amount of kojic acid at 1.6472 g L. The most optimum result has a yield value of 0.0370 gg 1.
2017
S69803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Arni Hidayah
Abstrak :
Asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-1,4-piron) merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh Aspergillus spp. dan Penicillium spp dengan menggunakan karbohidrat sebagai substrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber karbon, sumber nitrogen, dan ion logam yang optimum dalam fermentasi asam kojat oleh Aspergillus flavus 40C10. 10,0 ml suspensi inokulum diinokulasikan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang berisi 100 ml medium, dan diinkubasi pada suhu 30oC, 180 rpm. Sumber karbon yang digunakan adalah sukrosa, glukosa, amilum, dan molases. Sumber nitrogen yang digunakan adalah yeast extract, urea, dan ammonium sulfat. Ion logam yang divariasi adalah K+, Mg++, Fe++, Mn++, dan Zn++. Konsentrasi asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 327 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi medium yang optimum adalah sukrosa 10% b/v, yeast extract 1% b/v, dan MgSO4 0,4% b/v. Konsentrasi maksimum asam kojat yang dihasilkan pada kondisi tersebut adalah 7,823 g/l pada hari ke-12. Akan tetapi, fermentasi ini juga menghasilkan aflatoksin.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Abstrak :
Asam kojat digunakan dalam sediaan kosmetik untuk membantu proses depigmentasi kulit seperti penghilangan flek akibat penuaan dan kasus hiperpigmentasi. Metode kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor UV untuk menganalisis asam kojat dalam kosmetik telah banyak dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kondisi analisis optimum asam kojat secara KCKT dan validasinya untuk penetapan kadar asam kojat dalam kosmetik. Sampel diekstraksi dengan KH2PO4 0,05 M (pH 2,5) dan dianalisis menggunakan kolom C18-RP, Whatman. Campuran 0,05 M KH2PO4-metanol (95:5), pH 2,5 sebagai fase gerak dengan laju alir 1,2 ml/menit. Detektor UV pada panjang gelombang 270 nm. Waktu retensi asam kojat adalah 6,0 menit. Uji linieritas pada rentang konsentrasi 12-36 ppm memberikan nilai koefisien korelasi (r) 0,9998. Batas deteksi 0,42 ppm dan batas kuantitasi1,39 ppm. Metode ini memberikan hasil uji perolehan kembali asam kojat adalah 101,72% ± 1,4689%. Kadar asam kojat dalam tiga sampel kosmetik adalah 0,767%b/b (sampel Dw), 1,079%b/b (sampel Cv), dan 0,765 % b/b (sampel Wk). Kojic acid is used in cosmetics formulation for helping depigmentation of skin including whitening age spots and hyperpigmentation. A high performance liquid chromatographic method with UV detector for analyses of kojic acid in cosmetic was developed. The aim of this research was to find out optimum condition of kojic acid and validate an analytical method for the quantification of kojic acid in cosmetics by HPLC. Samples were extracted with 0,05 M KH2PO4 buffer solution (pH 2,5) and analyzed using a Whatman C18-RP column. A mixture of 0,05 M KH2PO4 and methanol 95:5 ratio (pH 2,5) was used as mobile phase at flow rate 1,2 ml/minute. The UV detector was set at 270 nm. The retention time needed by kojic acid is 6,0 minute. Linearity was established for range of concentration 12 - 36 ppm with coefficient of correlation of 0,9998. The limit of detection (LOD) and the limit of quantitation (LOQ) were 0,42 ppm and 1,39 ppm. This method have kojic acid recovery was 101,72% ± 1,4689%. Acid kojic detected in three samples of cosmetics is 0,767% w/w for sample Dw, 1,079% w/w for sample Cv and 0,765% w/w for sample Wk.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Dawiyah Suwarjo
Abstrak :
ABSTRAK
Asam kojat merupakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh kapang genus Aspergillus dan Penicillium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat kapang penghasil asam kojat dari alam dan memperoleh kondisi fermentasi terbaiknya dengan menggunakan substrat karbon kompleks. Kapang diisolasi dari tanah dan kayu. Isolat-isolat kapang diseleksi skala mikro dengan variasi medium. Substrat yang digunakan adalah sukrosa, pati jagung, pati singkong, dan hidrolisat selulosa. Kultur fermentasi ditetesi FeCl3 1 , dan warna merah-coklat terpekat Isolat IHJ2K dalam pati jagung-yeast extract dipilih sebagai kapang dan medium unggul untuk proses selanjutnya. Suspensi inokulum IHJ2K dan pembanding Aspergillus oryzae diinokulasi ke dalam 100 ml medium fermentasi dan diinkubasi pada suhu ruang, 180 rpm, selama 10 hari. Konsentrasi substrat pati jagung divariasikan menjadi 5 , 7,5 , dan 10 . Kadar asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 318 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam kojat terbanyak dihasilkan oleh Aspergillus oryzae dengan substrat 10 , yaitu sebanyak 5,22 g/L. Namun fermentasi paling efisien adalah pada Aspergillus oryzae dengan substrat 7,5 dengan yield 0,53 g/g.
ABSTRACT
Kojic acid is a secondary metabolite compound produced by fermentation process by mold of genus Aspergillus and Penicillium. The objective of this research is to obtain the isolate of kojic acid producing mold from nature and to obtain the best fermentation condition by using complex carbon substrates. Molds were isolated from soil and wood. Isolates of fungi were screened with media variation. The substrates used were sucrose, corn starch, cassava starch, and cellulose hydrolyzate. The fermentation culture was dripped with FeCl3 1 and the most brownish red color formed IHJ2K strain in corn starch yeast extract was selected as the best mold and media for further process. The IHJ2K inoculum suspension and Aspergillus oryzae, as reference, were inoculated into 100 ml of fermentation media and incubated at room temperature, 180 rpm for 10 days. The concentration of corn starch was varied to 5 , 7.5 , and 10 . Levels of kojic acid were determined by TLC densitometry with UV detector at 318 nm wavelength. The results showed that the highest level of kojic acid was produced by Aspergillus oryzae with 10 of substrate, which was 5.22 g L. However, the most efficient fermentation was obtained by Aspergillus oryzae with 7.5 of substrate, which yield obtained was 0.53 g g.
2017
S69832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Eko Mulyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Aspergillus flavus mampu memproduksi berbagai metabolit sekunder, salah satunya adalah asam kojat, yang mempunyai kegunaan yang luas dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur mutan A. flavus yang dapat menghasilkan asam kojat dengan kadar yang lebih besar dibandingkan galur mutan A. flavus 40C10. Galur mutan diperoleh melalui mutasi yang di induksi dengan menggunakan mutagen NTG(1000 ppm) dan iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,5 – 5 KGy. Analisis kuantitatif dan kualitatif asam kojat dan aflatoksin dilakukan secara KLT densitometri menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak toluen, etil asetat dan asam formiat (3: 6: 1). Hasil penelitian menunjukkan mutagenesis dengan NTG secara berulang dapat meningkatkan produksi asam kojat., sedangkan iradiasi dengan sinar gamma tidak. Dari tiga kali mutagenesis dengan NTG diperoleh galur mutan M3B7F7E8 yang menghasilkan asam kojat 9,123 g/L atau 1,5 kali lebih besar dibandingkan A. flavus 40C10. Galur mutan M3B7F7E8 ini masih menghasilkan aflatoksin yang teridentifikasi pada nilai Rf 0,61 dengan kadar 0,730 mg/L
Universitas Indonesia, 2006
S32512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Aspergillus flavus merupakan mikroorganisme potensial penghasil asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-γ-piron). Asam kojat antara lain digunakan sebagai pemutih dan pelindung kulit dari sinar ultraviolet (UV), serta sebagai zat pencegah pencoklatan pada makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan A. flavus menjadi mutan unggul yang menghasilkan asam kojat lebih tinggi dari galur induknya menggunakan mutagen kimia dan fisika. Mutagenesis dilakukan dengan menggunakan N-metil-N’-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) yang dikombinasi dengan radiasi ultraviolet setelah preparasi protoplas. Skrining mutan dilakukan dengan pereaksi FeCl3 1% dan KLT densitometri. Mutan potensial yang diperoleh dilanjutkan ke proses fermentasi menggunakan 100 ml medium YES dalam Erlenmeyer 250 ml yang diinkubasi pada suhu 28°C dengan kecepatan pengocokan 180 rpm. Analisis asam kojat dan aflatoksin B1 dalam kultur fermentasi dilakukan dengan menggunakan KLT densitometri. Dari hasil mutagenesis diperoleh sepuluh galur mutan yang potensial, salah satu di antaranya adalah A. flavus NTGA7A4E2UVB3 yang menghasilkan asam kojat paling tinggi, yaitu sebesar 5,9785 g/l.
Universitas Indonesia, 2006
S32561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefyana Hernawati
Abstrak :
Asam kojat merupakan metabolit sekunder yang disekresikan oleh beberapa kapang dari genus Aspergillus melalui proses fermentasi. Senyawa ini sering digunakan sebagai zat aktif pemutih kulit pada produk kosmetik karena dapat menghambat aktivitas tirosinase dalam melanogenesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sumber nitrogen kompleks terbaik, nilai pH optimal, dan kadar air awal optimal untuk produksi asam kojat dengan Aspergillus oryzae menggunakan metode fermentasi substrat padat. Optimasi sumber nitrogen kompleks dilakukan dengan menggunakan medium yeast extract, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. Selanjutnya dilakukan optimasi nilai pH medium dan kadar air awal secara bertahap. Optimasi nilai pH medium dilakukan dengan tiga variasi, yaitu 3,5; 4,5; dan 5,5. Kadar air awal medium dioptimasi dengan variasi 70%, 80%, dan 90%. Dari empat variasi medium, didapatkan sumber nitrogen kompleks yang terbaik, yaitu kacang kedelai dengan perolehan kadar asam kojat sebesar 0,792 mg/ml. Nilai pH yang optimum untuk produksi asam kojat didapatkan pada pH 5,5 dengan kadar asam kojat sebesar 1,2888 mg/ml. Dari tiga variasi yang dilakukan dalam optimasi kadar air awal, diperoleh asam kojat dengan kadar tertinggi sebesar 3,1852 mg/ml pada kadar air awal 80%. Nilai yield sebagai penentu efisiensi proses fermentasi pada keadaan optimum didapatkan sebesar 0,0043 gg-1. Produktivitas dari proses fermentasi pada keadaan optimum diperoleh sebesar 0,0001 gg-1jam-1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi optimal pada fermentasi substrat padat dengan Aspergillus oryzae untuk asam kojat diperoleh dengan kacang kedelai sebagai sumber nitrogen kompleks, nilai pH 5,5, dan kadar air awal 80%.
Kojic acid is a secondary metabolite secreted by several molds from genus Aspergillus. It is often used as whitening agent in cosmetic products because of its ability to inhibit tirosinase activity in melanogenesis. The aim of this study is to obtain the best complex nitrogen source, optimal pH value, and optimal moisture content for kojic acid production by Aspergillus oryzae under solid-state fermentation. Optimization of complex nitrogen sources was carried out using medium yeast extract, soybean, mungbean, and groundnut. Furthermore, the optimization of pH value and initial moisture content were carried out gradually. Optimization of pH value was carried out with three variations (3.5, 4.5, and 5.5). Initial moisture content was also optimized with three variations (70%, 80%, and 90%). Of four variations of the medium, the optimal complex nitrogen source was obtained in soybeans with kojic acid levels of 0,792 mg/ml. The optimal pH value for kojic acid production was obtained at pH 5.5 with kojic acid levels of 1.2888 mg/ml. Three variations were carried out in the optimization of initial moisture content and the highest level of kojic acid was obtained 3.1852 mg/ml at an initial moisture content of 80%. The yield for determination of fermentation efficiency at optimal conditions was obtained at 0.0043 gg-1. The productivity of the fermentation process was obtained at 0.0001 gg-1hour-1 at optimal conditions. The conclusion of this experiment is optimal condition for solid-state fermentation by Aspergillus oryzae for kojic acid production was obtained with soybean as complex nitrogen source, pH value of 5.5, and initial moisture content of 80%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Karina Puspita Sukarna
Abstrak :
Asam kojat merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan melalui fermentasi kapang genus Aspergillus dan Penicillium yang menggunakan karbohidrat sebagai substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi fermentasi yang optimal yang dapat menghasilkan asam kojat dengan nilai yield tertinggi dari kultur campuran Aspergillus oryzae dan Aspergillus tamarii. Optimasi sumber karbon dan nitrogen, nilai pH medium, rasio konsentrasi inokulum, dan kondisi aerasi dilakukan secara bertahap. Dari sembilan variasi medium fermentasi, diperoleh sumber karbon dan nitrogen yang optimal yaitu sukrosa dan yeast extract dengan jumlah asam kojat 2,6163 g/l. Optimasi nilai pH medium yang terdiri dari tiga variasi menghasilkan asam kojat terbanyak pada pH 3,5 sebesar 2,6163 g/l. Optimasi rasio konsentrasi inokulum dilakukan dengan tiga variasi rasio dimana rasio 2 : 3 inokulum A. oryzae dan A. tamarii menghasilkan asam kojat terbanyak sebesar 2,8889 g/l. Optimasi kondisi aerasi dilakukan dengan dua variasi volume medium dimana medium dengan volume 100 ml menghasilkan asam kojat dengan jumlah tertinggi yaitu 6,5594 g/l. Efisiensi dari proses fermentasi ditentukan dengan menghitung nilai yield asam kojat dimana didapatkan yield tertinggi 0,1396 gg-1.
AbstractKojic acid is a secondary metabolite produced by fermentation of Aspergillus and Penicillium mold using carbohydrate as the substrate. This research aims to determine the optimal fermentation conditions with high yield value from a mixture of Aspergillus oryzae and Aspergillus tamarii cultures. Optimization of carbon and nitrogen sources, pH value of medium, inoculum concentration ratio, and aeration were done gradually. From nine fermentation medium, the most optimal carbon and nitrogen source was sucrose and yeast extract which obtained 2,6163 g l of kojic acid. Optimization of pH value consisting three various pH obtained 2,6163 g l of kojic acid in medium with pH 3,5. Ratio of inoculum concentration were optimized with three different ratio which the 2 3 of Aspergillus oryzae and Aspergillus tamarii became the most optimal ratio with 2,8889 g l of kojic acid. Aeration optimization was done with two various medium volume which medium with 100 ml volume obtained 6,5594 g l as the highest amount of kojic acid. The efficiency of fermentation was determined by calculating the yield value which was 0,1396 gg 1.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Nur Fahmi
Abstrak :
Asam kojat merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang genus Aspergillus dan Penicillium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase pencampuran dan konsentrasi inokulum kultur Aspergillus oryzae dan Aspergillus tamarii terhadap produksi asam kojat. Perhitungan konsentrasi asam kojat dilakukan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 268 nm. Variasi fase pencampuran dan konsentrasi inokulum kultur kapang dilakukan secara bertahap. Fase pencampuran yang diteliti yaitu pada awal prakultur, awal fase log, dan akhir fase log. Sedangkan variasi konsentrasi inokulum kultur kapang yang diteliti yaitu 1:1, 2:3, dan 3:2 (A. oryzae : A. tamarii). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil konsentrasi asam kojat tertinggi dalam stirred-bioreactor diperoleh pada kultur fermentasi dengan fase pencampuran awal prakultur dan konsentrasi inokulum kultur kapang 1:1 dengan nilai 0,3436 g/L. Efisiensi dari proses fermentasi ditentukan dengan menghitung nilai yield asam kojat dibandingkan jumlah sukrosa didalam medium fermentasi, dimana didapatkan nilai yield tertinggi 0,0127 g/g.
Kojic acid is a secondary metabolite produced by the mold of genus Aspergillus and Penicillium. This research aimed to analyze the effect of mixing phase and inoculum concentration of Aspergillus oryzae and Aspergillus tamarii cultures on kojic acid production. The levels of kojic acid were determined by UV-Vis Spectrophotometry method at 268 nm wavelength. The variation of mixing phase and inoculum concentration of mold cultures was carried out gradually. The mixing phase studied was at the beginning of preculture, the beginning of the log phase and the end of the log phase. Meanwhile, the variation of inoculum concentration were 1:1, 2:3 and 3:2 (A. oryzae : A. tamarii). The results showed that the highest concentration of kojic acid in stirred-bioreactor was obtained in fermentation cultures with the beginning of preculture of mixing phase using 1:1 ratio inoculum, which produced 0.3436 g/L of kojic acid. The efficiency of fermentation process is determined by calculating the yield of kojic acid compared to the amount of sucrose in fermentation medium, and the highest result of yield value is 0.0127 g/g.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>