Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachel Amanda Aurora
Abstrak :
Adanya persepsi mengenai perbedaan pengetahuan politik antara laki-laki dan perempuan membuat perempuan dianggap tidak kompeten dalam memberikan pendapat pada isu politik. Perkembangan internet yang memberikan kesempatan yang setara baik bagi perempuan maupun laki-laki untuk berpartisipasi dalam dunia politik salah satunya dengan berpartisipasi dalam diskusi online tidak menghilangkan anggapan tersebut. Dengan mengacu kepada elaboration likelihood model, gender dari pemberi komentar juga dapat bertindak sebagai isyarat heuristik bagi pembacanya, terutama pada pembaca dengan tingkat seksisme yang tinggi. Karena itu, selain dari aspek kesopanan dan bobot pada komentar pengguna, komentar yang diberikan oleh perempuan juga dijadikan oleh pembaca sebagai salah satu cue untuk menilai kualitas artikel berita online. Penelitian sebelumnya telah menguji pengaruh kesopanan dan bobot dari komentar terhadap perceived quality artikel berita. Pada penelitian ini, peneliti menambahkan gender sebagai salah satu independent variable dan melihat pengaruhnya terhadap perceived quality. Peneliti juga mengukur tingkat sexism pembaca serta interaksinya dengan gender pemberi komentar terhadap perceived quality. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, between-subject, post-test only dengan desain 2x2x2 faktorial dengan teknik analisis data menggunakan multiple regression. Hasil dari penelitian ini adalah gender terbukti mempengaruhi perceived quality artikel berita [t 273 = - 2.08, p= .04]. Hal ini diperkuat apabila pembaca berita memiliki sikap sexist [t 273 = 2.159, p=.03]. ......The perception of differences in political knowledge between men and women makes women considered incompetent in giving opinions on online political news articles. The Internet has been providing an equal opportunity for both women and men to participate in politics by participating in online discussions, but it does not dispel the stereotype. By referring to the elaboration likelihood model, the gender of the commentator can also act as a cue to its readers, especially readers with high levels of sexism. Therefore, apart from the civility and reasoning of user comments, comments given by women are also become one of the cue to assess the quality of online news articles. Previous research has examined the effect of civility and reasoning of comments on perceived quality of news articles. In this study, researcher added gender as one of the independent variables and saw its effect on perceived quality. Researcher also measured the level of reader 39 s sexism and its interaction with gender of the commentator towards perceived quality. An online experiment with 2 civil vs. uncivil x 2 high reasoning vs. low reasoning x 2 female vs. male commenter factorial design was conducted N 273. Regression analysis suggested that gender was proven to affect perceived quality of news article t 273 2.08, p .04. This effect is reinforced if the newsreaders are sexist t 273 2,159, p .03.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zana Asfrillanoti Putri
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bagaimana ekspresi metaforis yang digunakan dalam artikel berita terkait ujian masuk universitas di Korea. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan artikel dengan topik berita ‘ujian masuk universitas’ yang diterbitkan sejak tahun 2015 sampai tahun 2019. Peneliti membaca data berupa artikel dengan seksama, mengelompokkan metafora dalam jenis metafora dan mengidentifikasi makna dari setiap metafora yang ditemukan dengan teori konseptual Lakoff dan Johnson. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penulis menemukan dua puluh metafora dan empat ranah target yaitu ujian masuk, peserta ujian, faktor eksternal dan kehidupan yang masing masing digambarkan dengan ranah sumber. Ujian masuk digambarkan sebagai gelombang dingin, menangkap dua ekor kelinci, dan puzzle. Di sisi lain, pelajar digambarkan sebagai barang yang memiliki spesifikasi, objek yang terikat pada sesuatu seperti meja, perlombaan dan rasa tidak tenang. Pelajar juga diberi kelas menurut peringkat akademisnya serta diberi label seperti ‘outbaek’ atau peringkat dibawah seratus dan diberi label ‘orang yang paling dihindari’. Kemudian, faktor eksternal dalam ujian masuk universitas adalah obat penenang, cuaca, udara dan garis maginot. Sedangkan kehidupan digambarkan dengan perlombaan yang berusaha menjadi paling baik dalam bidangnya. ......The purpose of this study is to identify how metaphorical expressions are used in news articles related to university entrance examinations in Korea. The research was conducted with a qualitative descriptive method. The author uses articles with the news topic 'university entrance examination' published from 2015 to 2019. Researchers read the data in the form of articles carefully, classify metaphors into metaphors and identify the meaning of each metaphor found with conceptual theory by Lakoff and Johnson. The conclusion of this study is that the authors found twenty metaphors and four target domains, namely the entrance exam, test takers, external factors and life, each of which is described by the realm of the source. Entrance exams are described as cold waves, catching two rabbits, and a puzzle. On the other hand, students are described as items that have specifications, objects that are attached to something such as a table, competition and a sense of uneasiness. Students were also graded according to their academic rank and labeled as ‘outbaek’ or ranked below a hundred and labeled ‘the most avoided person’. Then, external factors in the university entrance examination are sedatives, weather, air and maginot line. Meanwhile, life is represented by a race.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah
Abstrak :
Funktionsverbgefuge pada artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Siddeutsche Seitung: Suatu Tinjauan Morfosintaksis (di bawah bimbingan Jossy Darman, M. Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang Funktionsverbgefuge (FVG) sebagai salah satu ciri bahasa koran. Oleh karena itu, sumber data dari skripsi ini adalah artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Suddeutsche Zeitung. FVG dalam sumber data tersebut kemudian dianalisis secara morfosintaksis dan semantis. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini ialah teori FVG dari Gerhard Helbig dan Hans-Jurgen Grimm. Dari teori ini dapat diketahui jenis FVG yang ada. Selain melihat pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca, diteliti juga jenis FVG yang sering muncul. Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca tidak terlalu sering, walaupun FVG, menurut Loffler, merupakan salah satu ciri dari bahasa koran. Janis FVG yang paling sexing muncul pada artikel berita adalah FVG dengan nomina berpreposisi, sedangkan pada surat pembaca adalah FVG dengan nomina dalam akusatif. Selain itu, ditemukan juga beberapa FVG yang tak diperikan dalam teori, seperti munculnya FVG dengannomina dalam bentuk plural dan dengan atribut ajektiva, serta FVG yang tidak hanya berfungsi sebagai predikat, melainkan juga sebagai atribut dalam kalimat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library