Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wita Anggraini
"Latar betakang dan cara penelitian : Penurunan densitas tulang pada wanita pascamenopause diyakini sebagai akibat defisiensi estrogen. Efek defisiensi estrogen terhadap tulang adalah peningkatan perubahan tulang (bone remodelling), yang mencapai osteopenia sampai dengan osteoporosis. Pasien wanita pasca-menopause, sering mengeluh Geligi Tiruan Penuh-nya (GTP) cepat gail (longgar). Penyebab GTP gail adalah resorpsi sisa tulang alveolar yang berkelanjutan. Di dalam penelitian ini hendak dicari hubungan antara densitas tulang di beberapa bagian rangka badan dengan bentuk anatomi mandibula tidak bergigi pada wanita pasca-menopause. Penelitian dilakukan pada 14 orang wanita pasca-menopause. Pemeriksaan densitas tulang memakai DPX-L Bone Densitometer. Observasi pada mandibula dilakukan melalui gambaran ronsen panoramik dan model cetakan. Parameter yang diteliti adalah: tinggi sisa tulang alveolar mandibula dan tebal kortikal sudut mandibula pada ronsen panoramik serta tinggi sisa tulang alveolar dan bentuk sisa tulang alveolar pada model cetakan. Data yang diperoleh diuji korelasinya dengan uji korelasi produk momen dari Pearson, uji T data mandiri dan analisis regresi multipel.
Hasil dan kesimpulan : Densitas tulang di L1-L4, femur proksimalis dan radius distalis tidak berkorelasi dengan tinggi sisa tulang alveolar (p>0,05). Densitas tulang di radius distalis berkorelasi dengan bentuk sisa tulang alveolar (p<0,0I). Densitas tulang di L1-L4, kolum femoris dan segitiga Ward pada femur berkorelasi dengan tebal kortikal sudut mandibula kiri (p"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Francisca Lindawati Soetanto
"ABSTRAK
Dengan semakin bertambahnya kasus Hepatistis B dan AIDS dewasa ini maka penanganan alat dan bahan kedokteran gigi harus lebih teliti karena dapat menjadi media penularan penyakit. Gigi tiruan merupakan media penularan penyakit apabila pembuatannya tidak termonitor dengan bailkdalam hal sterilisasi.
Untuk sterilisasi gigi tiruan, ADA merekomendasikan perendaman gigi tiruan dalam desinfektan selama sepuluh jam. Bahan desinfektan yang direkomendasi oleh ADA adalah alkalin glutaraldehid sedangkan desinfektan yang lazim digunakan rumah sakitrumah sakit di Indonesia adalah chlorhexidine.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desinfektan terhadap transverse strength basis gigi tiruan resin akrilik. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran nilai sorpsi cairan dan nilai transverse strength resin akrilik yang pengerasannya dengan pemanasan (Heat cured acrylic resin) setelah perendaman dalam air, chlorhexidine serta alkalin glutaraldehid selama 24 jam dan 72 jam
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai sorpsi cairan dipengaruhi oleh lama perendaman dan Jenis larutan perendam tetapi transverse strength tidak dipengaruhi oleh lama serta jenis larutan perendam. Pertambahan jumlah sorpsi cairan tidak mempengaruhi transverse strength bahan. Dapat disimpulkan bahwa perendaman dalam air, chlorhexidine, alkalin glutaraldehid sampai jangka waktu tiga hari tidak mempengaruhi transverse strength resin akrilik yang pengerasannya dengan pemanasan. "
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Rachmani
"ABSTRAK
Penentuan bidang oklusal pada pembuatan gigi tiruan lengkap merupakan salah satu tahap penting.
Letak bidang ini ditentukan oleh ketepatan galengan gigit rahang atas. Metode yang umum dilakukan oleh para dokter gigi ialah dengan membuat galengan gigit rahang atas 1-3 mm di tepi bawah bibir atas dan sejajar dengan garis Ala-Tragus Meskipun dalam penentuan inklinasi antero-posterior galengan gigit rahang atas digunakan pedoman yang sama yaitu garis Ala-Tragus, ternyata letak titik-titik referensi yang digunakan untuk menarik garis ini betbeda satu sama lain. Sebenarnya secara ideal elemen gigi tiruan lengkap sebaiknya diletakkan tidak jauh dari posisi gigi aslinya. Oleh sebab itu sebaiknya posisi bidang oklusal gigi tiruan langkap disesuaikan dengan posisi bidang oklusal gigi aslinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garis Ala-Tragus mana yang sejajar dengan bidang oklusal gigi asli pada kelompok keturunan Deutero Melayu, sehingga dapat ditentukan titik referensi pada tragus yang dapat digunakan sebagai pedoman bidang oklusal galengan gigit rahang atas.
Penelitian ini dilakukan pada sekelompok mahasiswa FKG. Universitas Indonesia, DR. Mustopo dan Usakti yang termasuk kelompok keturunan Deutero-Melayu.
Dalam penelitian ini titik-titik referensi pada tragus dan Alanasi ditentukan terlebih dahulu dengan meletakkan kertas timah, kemudian dilakukan pemotretan sefalometri dengan menggunakan teknik lateral/profil pada sisi kanan wajah subyek untuk menentukan kesejajaran bidang tersebut.
Pada sefalogram yang di dapat tersebut dilakukan penapakan untuk mengukur besar sudut yang terletak 'antara garis Ala-Tragus (yang di tarik melalui titik inferior, tengah-tengah dan superior tragus) dan garis fasial, serta besar sudut yang terletak antara garis oklusal dan garis fasial untuk membandingkan nilai Mean dari hasil pengukuran besar sudut tersebut kemudian di ranalisis dengan "Student t-test?.
Hasil penelitian ini menunjukkan garis Ala -Tragus yang di tarik melalui tepi inferior Ala-nasi dan tepi inferior tragus sejajar dengan bidang oklusal. Dengan demikian tepi inferior tragus dapat dipakai sebagai referensi untuk menentukan kedudukan antero-posterior galengan gigit rahang atas dalam pembuatan gigi tiruan lengkap.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library